Anda di halaman 1dari 9

Tugas Individu

MAKALAH

KELOMPOK KEPENTINGAN DAN KELOMPOK PENEKAN

DALAM SISTEM POLITIK INDONESIA

Nama Tutor : Eko B. Santoso, S.Pt, M.Si

Dibuat oleh:

Nama Mahasiswa : Antonius Gesi Kolin

NIM : 024861046
BAB I

PENDAHULUAN

Paper ini berisikan materi mengenai Kelompok Kepentingan (Interest


Group), Kelompok Penekan (Pressure Group) dari beberapa sumber seperti
buku karangan Miriam Budiardjo ”Dasar-Dasar Ilmu Politik-Edisi Revisi” (2008),
dan sumber-sumber dari internet

Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Kelompok Kepentingan


2. Latar Belakang Kelompok Kepentingan
3. Bentuk Artikulasi Kepentingan Kelompok Kepentingan
4. Jenis-jenis kelompok Kepentingan
5. Saluran Artikulasi Kepentingan
6. Efektivitas Kelompok Kepentingan
7. Apa pengertian Kelompok Penekan
8. Peranan Kelompok Penekan
9. Kelompok penekan

Tujuan Masalah

1. Untuk mengetauhi pengertian kelompok kepentingan dan Kelompok


Penekan
2. Untuk mengetauhi Jenis – jenis kelompok Kepentingan dan Penekan
3. Untuk Mengetauhi Peranan dari Kelompok kepentingan dan penekan
BAB II

PEMBAHASAN

Kelompok Kepentingan

A. Pengertian

Kelompok kepentingan (Interest Group) adalah setiap organisasi yang berusaha


mempengaruhi kebijaksanaan pemerintah, tanpa berkehendak memperoleh
jabatan publik. Kecuali dalam keadaan luar biasa, kelompok kepentingan tidak
berusaha menguasai pengelolaan pemerintahan secara langsung. Sekalipun
mungkin pemimpin-pemimpin atau anggotanya memenangkan kedudukan-
kedudukan politik berdasarkan pemilihan umum, kelompok kepentingan itu sendiri
tidak dipandang sebagai organisasi yang menguasai pemerintahan.

B. Latar Belakang

Setiap individu maupun masyarakat memiliki kepentingan yang harus diraih dan
dipertahankan bagi kelangsungan kehidupannya, baik dalam keluarga,
masyarakat, Negara maupun dengan Negara lain. Dalam rangka meraih dan
mempertahankan kepentingannya ini, tentu saja memerlukan kerja keras,
perjuangan yang semuanya bersentuhan dengan individu atau masyarakat,
maupun yang lebih luas yaitu Negara dan pihak Internasional.Untuk itu semua,
memerlukan kekuatan dan dukungan dari semua pihak.sehingga memperoleh
tanggapan yang serius dari masyarakat atau pihak tertentu yang menjadi tujuan
dari kepentingan. Bentuk kekuatan yang memilki daya dukung adalah kekuatan
yang didalamnya berisi dua atau lebih orang yang bekerjasama, untuk mencapai
tujuan bersama. Bentuk kekuatan itu disebut juga dengan Organisasi. Organisasi
yang berdiri dan mengatasnamakan dirinya sebagai organisasi kepentingan
adalah Lembaga Swadaya Masyarakat, Organisasi kemasyarakatan (Ormas) dan
organisasi social lainnya. Hal lain yang melatarbelakangi lahirnya kelompok
kepentingan ini adalah adanya dominasi individu, masyarakat, Negara dan Negara
lain yang memiliki kekuatan yang besar terhadap individu, masyarakat, Negara
dan Negara lain lemah (terbelakang, baru dan berkembang) yang dapat
membahayakan kelangsungan kehidupannya dalam semua aspek kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

C. Bentuk Artikulasi Kepentingan

Bentuk artikulasi kepentingan yang paling umum disemua system politik adalah
pengajuan permohonan secara individual kepada anggota dewan kota,
parelemen, pejabat pemerintahan atau dalam masyarakat tradisional kepada
kepala desa atau ketua suku.
D. Jenis-jenis kelompok Kepentingan

Kelompok-kelompok kepentingan berbeda-beda antara lain dalam hal struktur,


gaya, sumber pembiayaan dan basis dukungannya. Perbedaan ini sangat
berpengaruh terhadap kehidupan politik, ekonomi, dansocial suatu bangsa.
Walaupun kelompok-kelompok kepentingan juga di organisir berdasarkan
keanggotaan, kesukuan, ras, etnis, agama ataupun berdasarkan issue-issue
kebijkasanaan, kelompok kepentingan yang paling kuat, paling besar, dan secara
financial paling mampu adalah kelompok yang sehari-hari dan karier seoranglah
yang paling cepat dan paling langsung dipengaruhi oleh kebijaksanaan atau
tindakan pemerintah. Karena itu sebagian besar negara memiliki serikat buruh,
himpunan pengusaha, kelompok petani, dan persatuan-persatuan dokter,
advokat, insinyur dan guru.

Jenis-jenis kelompok kepentingan ini menurut Gabriel a. Almond adalah meliputi :

1. Kelompok anomic

Adalah kelompok yang terbentuk diantara usnur-unsur dalam masyarakat secara


spontan dan hanya seketika, dan karena tidak memiliki nilai-nilai dan norma-norma
yang mengatur, maka kelompok ini sering tumpang tindih (overlap) dengan
bentuk-bentuk partisipasi politik non konvensional, seperti, demontrasi,
kerusuhan, tindak kekerasan politik dll.

2. Kelompok Non Assosiasional

Adalah kelompok yang termasuk kategori kelompok masyarakat awam (belum


maju) dan tidak terorganisir raoi dan kegiatanya bersifat temporer (kadangkala).
Wujud kelompok ini antara lain adalah kelompok keluarga, keturunan, etnik,
regional yang menyatakan kepentingan secara kadangkala melalui individu-
individu, klik-klik, kepala keluarga dan atau pemimpin agama.

3. Kelompok Institusional

Adalah kelompok formal yang memiliki struktur, visi, misi, tugas, fungsi serta
sebagai artikulasi kepentingan. Contohnya, Partai politik, korporasi bisnis, Badan
Legislatif, Militer, Birokrasi, dan lain-lain.

4. Kelompok Assosiasional

Adalah kelompok yang terbentuk dari masyarakat dengan fungsi untuk


mengartikulasi kepentingan anggotanya kepada pemerintah atau perusahaan
pemilik modal. Contoh lembaga ini adalah Serikat Buruh, KADIN, Paguyuban,
MUI, NU, Muhammadiyah, KWI dan lain-lain.
E. Saluran Artikulasi Kepentingan

Saluran untuk menyatakan pendapat dalam masyarakat berpengaruh besar dalam


menentukan luasnya dan efektifnya tuntutan kelompok kepentingan. Saluran-
saluran paling penting adalah sebagai berikut :

1. Demonstrasi dan tindakan kekerasan.

Demonstrasi dan tindakan kekerasan ini merupakan salah satu sarana untuk
menyatakan tuntutan/kepentingan. Sarana ini banyak dipergunakan oleh
kelompok anomik.

2. Hubungan Pribadi

Adalah salah satu sarana penyampaian kepentingan melalui media keluarga,


sekolah, hubungan kedaerahan sebagai perantara kepada elit politik.

3. Perwakilan Langsung

Sarana artikulasi dan agregasi kepentingan yang bersifat resmi, seperti,


legislative, eksekutif dan yudikatif serta lembaga resmi lainnya.

4. Saluran Formal dan Institusional lain

Sarana artikulasi yang meliputi antara lain media massa cetak, elektronik, televisi
(formal) dan partai politik (Institusional) lainnya.

F. Efektivitas Kelompok Kepentingan

Faktor penting dalam meciptakan efektivitas kelompok kepentingan adalah


kemampuan untuk mengerahkan dukungan (support), tenaga dan sumber daya
anggotanya.

G. Tujuan Interest Group (Kelompok Kepentingan)

Tujuan yang didirikannya lembaga Interest Group ini adalah :

a. Untuk melindungi kepentingannya dari adanya dominasi dan penyelewengan


oleh pemerintah atau Negara.

b. Untuk menjadi wadah bagi pemberdayaan masyarakat dalam kehidupannya.

c. Untuk menjadi wadah pengawasan dan pengamatan terhadap pelaksanaan


tugas dan fungsi pemerintah dan Negara.

d. Untuk menjadi wadah kajian dan analisis bagi aspek-aspek pembangunan


nasional dalam semua bidang kehidupan.
H. Sifat Interest Group (Kelompok Kepentingan)

Sifat lembaga ini antara lain adalah sebagai berikut :

a. Independen.

Artinya bahwa dalam menjalankan visi, misi, tujuan, program, sasaran dan lain-
lainnya dilakuakan secara bebas dengan tampa ada intervensi pihak lain.

b. Netral

Artinya bahwa dalam menjalankan existensinya, tidak tergantung pada pihal lain.

c. Kritis

Artinya bahwa dalam menjalankan existensinya dilakukan dengan berdasarkan


pada data, fakta dan analisis yang mendalam yang dilakukan dengan metode
teknik analisis yang sahih.

d. Mandiri

Artinya bahwa dalam menjalankan existensinya dilakukan dengan konsep dari,


oleh dan untuk masyarakat itu sendiri yang ditujukan bagi kesejahtraan
masyarakat luas.

I. Klasifikasi Kelompok Kepentingan (Interest Group).

Menurut realitas social yang ada di Indonesia, Interest Group dapat diklasifikasi
menurut Organisasi Kemasyarakatan yang ditinjau dari aspek agama, sosial
budaya, kemasyarakatan, kepemudaan, profesi, kewanitaan, dan Kependidikan.

1. Organisasi Kemasyarakatan

Adalah organisasi yang anggotanya meliputi anggota masyarakat yang memiliki


ideology, garis perjuangan (platform) serta komitmen yang sama dalam mencapi
tujuan yang sama pula.

Jenis Organisasi ini adalah antara lain :

a. MKGR ( Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong)

b. KOSGORO

c. SOKSI, dan lain-lain

2. Organisasi kemasyarakatan berdasarkan agama


Organisasi ini adalah didirikan untuk mengartikulasi kepentingan masyarakat
/komunitas agama terhadap masyarakat, bangsa dan Negara yang dapat yang
berkaitan dengan perlindungan dan kesejahtraannya. Contoh organisasi ini adalah
antara lain adalah :

a. Nahdatul Ulama ( NU)

b. Muhammadiyah

c. Parmusi

d. KWI

e. Parisade Hindu dharma

3. Organisasi kemasyarakatan berdasarkan Kepemudaan

Organisasi ini adalah didirikan untuk mengartikulasi kepentingan masyarakat /


komunitas agama terhadap masyarakat, bangsa dan Negara yang dapat yang
berkaitan dengan perlindungan dan kesejahtraannya. Contoh organisasi ini adalah
antara lain adalah :

a. KNPI (Komite Pemuda Nasional Indonesia)

b. PII (Pelajar Islam Indonesia)

c. HMI (Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia)

4. Organisasi berdasarkan Sosial kedaerahan

Organisasi ini adalah didirikan untuk mengartikulasi kepentingan masyarakat


/komunitas social kedaerahan guna membangun kebersamaan dan perlindungan
serta kesejahtraannya. Contoh organisasi ini adalah antara lain adalah :

a. Paguyuban Masyarakat asal Bima

b. Paguyuban masyarakat asal wonosobo, dll.

5. Organisasi berdasarkan Profesi

Organisasi ini adalah didirikan untuk mengartikulasi kepentingan masyarakat


kebersamaan dan perlindungan serta kesejahtraannya. Contoh organisasi ini
adalah antara lain adalah :

a. Aliansi Jurnalistik Indonesia ( AJI)

b. PERHUMAS

c. Persatuan Wartawan Indonesia (PWI)


d. Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI)

e. Forum Rektor Indonesia (FRI), dll.

Kelompok Penekan (Pressure Group)

A.Pengertian

PengertianKelompok penekan merupakan sekelompok manusia yang


berbentuk lembaga kemasyarakatan dengan aktivitas atau kegiatannya
memberikan tekanan kepada pihak penguasa agar keinginannya dapat
diakomodasi oleh pemegang kekuasaan. Contohnya, Lembaga Swadaya
Masyarakat Peduli Nasib Petani, dan Lembaga Swadaya Masyarakat Penolong
Korban Gempa. Pada mulanya, kegiatan kelompok-kelompok ini biasa-biasa saja,
namun perkembangan situasi dan kondisi mengubahnya menjadi pressure group.

B.Peranan

Kelompok ini melontarkan kritikan-kritikan untuk para pelaku politik lain. Dengan
tujuan membuat perpolitikan maju.

Kelompok penekan juga dapat memengaruhi atau bahkan membentuk


kebijaksanaan pemerintah melalui cara-cara persuasi, propaganda, atau cara
lain yang lebih efektif.
Mereka antara lain : industriawan dan asosiasi-asosiasi lainnya.

Salah satu institusi politik yang dapat dipergunakan oleh rakyat untuk
menyalurkan aspirasi dan kebutuhannya dengan sasaran akhir adalah untuk
mempengaruhi atau bahkan membentuk kebijakan pemerintah.
Kelompok penekan dapat terhimpun dalam beberapa asosiasi yaitu :

a. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM),


b. Organisasi-organisasi sosial keagamaan,
c. Organisasi Kepemudaan,
d. Organisasi Lingkungan Hidup,
e. Organisasi Pembela Hukum dan HAM, serta
f. Yayasan atau Badan Hukum lainnya.
Daftar Pustaka

http://www.frozpedia.com/2013/07/ciri-ciri-kelompok-kepentingan.html

http://yuby-idea.blogspot.com/2013/04/pembahasan-peranan-masing-
masing-unsur.html

http://sutiamaniman.blogspot.com/2011/05/kelompok-kepentingan.html

Budiarjdo, Miriam. 2008. Dasar-dasar Ilmu Politik Edisi Revisi.


Jakarta:Gramedia Pustaka Utama

Anda mungkin juga menyukai