ANEMIA
▪ PENGERTIAN
Penurunan kadar HB di bawah normal
- 6 bln s/d 6 thn = 11 g% atau lebih
- > 6 thn = > 12 g%
- anak laki = perempuan s/d remaja
Khusus:
Defisiensi besi : spoon nail, glositis (semua jarang tjd)
Defisiensi B12 : paresis, ulkus tungkai
Hemolitik : ikterus, splenomegali
Aplastik : anemia berat, perdarahan, infeksi
Penyakit primer
Keganasan: limfadenopati general, hepatosplenomegali, tumor
Tanda gagal ginjal → defisiensi eritropoetin
Tanda hipotiroidisme
▪ Laboratorium
Bukti pasti: Hb atau Ht < normal
Kelainan laboratorium:
Defisiensi besi : mikrositosis, hipokromia, anulosit, pencil cell
Defisensi B12 : makrositosis, granulosit besar, hipersegmentasi
Anemia hemolitik : retikulosit ↑, Bil indirek ↑, urobilirubinuria
Anemia aplastic : pansitopenia,
Khusus
Defisiensi besi : SI, TIBC, saturasi transferin, feritin, deposit besi
Thalasemia B mayor : anisositosis, poikilositosis, sel target,
HbF >3g%, sumsung tulang hiperaktif,
elektroforesis Hb, fragilitas eritrosit
Anemia hemolitik akuisita non imun:
Normositik normokromik
Coomb test (+)
Ham test utk PNH
Kadar G6PD
Anemia hemolitik imun (IHA, AIHA)
Tata Laksana Rawat Inap
Indikasi rawat inap:
KU jelek, gagal jantung, perdarahan
Hb<7,
Tanda keganasan (+)
menegakkan diagnosis
▪ Anemia megaloblastik
Terapi substitusi: asam folat, vit B12
Terapi kausatif
Transfusi atas indikasi
▪ Anemia Aplastik
Transfusi atas indikasi
Medika mentosa: testosteron proprionat, oksimetolon
GMCSF (Granulocyte Monocyte Colony Stimulating Factor)
Source : Soemantri
(1997)
Gb 1. Peta Anemia anak < 5 tahun di Jawa
Tengah
BESI
- Unsur esensial dalam kompleks heme
-Efek neurologis:
Bayi 1 10
Anak 0.5 5
Wanita muda 2.0 20
Ibu hamil 3.0 30
Laki-laki & Post 1 10
menopause
Konsekuensi Anemia Defisiensi Besi
motorik
3. Tes IQ rendah
4. Kurang konsentrasi
▶ Pertumbuhan cepat
▶ Makanan yang tidak difortifikasi besi
▶ Pemilih makanan dan peningkatan masukan sari buah
▶ Terlalu dini beralih minum susu sapi
PENYEBAB DASAR PENYEBAB TERDEKAT
Suplai makanan kurang
Praktek pemberian
Diet Inadekuat
makanan yg salah
Status sosek rendah
Pertumbuhan Besi
Peningkatan
Kehamilan & laktasi
kebutuhan
Perdarahan akut
Perdarahan kronis
Kehilangan darah
Sanitasi kurang &
parasitisme
seks
rendah
berkurang
Gb 5.Tahap-tahap Defisiensi
Besi
Gambaran Klinis
-Tidak ada gejala spesifik
-Mayoritas pasien terdapat gejala & tanda anemia
-Korelasi buruk antara derajat anemia dan
beratnya gejala
- Defisiensi besi subklinis tidak dikenali
→ lemah, malaise, disfungsi GIT
moderate Severe
Normal
Pengobatan
1. Konfirmasi diagnosis
besi
3. Suplementasi besi
Pengobatan
Konseling gizi:
- Defisiensi besi sering karena masukan rendah
dibanding kehilangan darah
- Kunci sukses manajemen defisiensi besi adalah
konseling gizi yang baik
- Menyusui lebih lama
- Pengenalan / konsumsi makanan sapihan kaya besi
- Sebagian besar defisiensi Fe berespon baik terhadap
pengobatan besi oral
- Status besi saat lahir dan bioavailabilitas besi yg tinggi
di dalam ASI melindungi bayi dari anemia defisiensi
besi
sampai 6 bulan (3 bulan pada bayi preterm)
Suplementasi besi yang direkomendasi WHO:
1. Bayi dan anak-anak :3-6 mg besi elemental
/kg/hari
2. Bayi preterm : 2 mg besi elemental /kg/hari
( sejak 3 bulan)
→ Durasi terapi harus 4-6 bulan
Respon Positif terhadap
Terapi
- 3-5 hari: 1. Peningkatan retikulosit
2. Peningkatan nafsu makan
- 5 -10 hari 3. Penurunan iritabilitas
4. Peningkatan daya tahan
5. Peningkatan kadar Hb > o,1 gr/
dl
per hari sejak hari ke 5
- 60 days : Konsentrasi Hb menjadi normal
- 90-180 days: Replesi status besi
KEGAGALAN RESPON TERAPI
BESI
MUNGKIN disebabkan:
1. Infeksi
2. Defisiensi protein yang bersamaan
3. Defisiensi zat gizi vital lain yang
bersamaan
– asam folat, tembaga, seng, vit B6, Vit
C
4. Perdarahan
5. Salah diagnosis_ thalassemia minor, dll
DIAGNOSIS BANDING
1. Beta thalassemia
trait
2. Anemia penyakit
kronis
3. Anemia sideroblastik
Membedakan anemia defisiensi besi dari thalasemia
beta
Penyakit Hb RBC RDW MCV MCHC
COUNT
Anemia defisiensi besi ↓↓ ↓ ↑ ↓ ↓
thalassemia minor ↓ ↑ n ↓↓ ↓↓