PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Perumusan Masalah
7. Apa saja manfaat dan kegunaan aljabar dalam kehidupan sehari- hari?
C. Tujuan
5. Memahami trik-trik yang bisa digunakan untuk memanipulasi soal pada aljabar.
Secara Etimologi kata aljabar berasal dari bahasa arab ( الجبرal-jabr secara harfiah
berarti "pengumpulan kembali bagian yang rusak") istilah ini diambil dari judul buku Ilm
al-jabr wa'l-muḳābala karya matematikawan dan astronom Persia, Al-Khwarizmi. Aljabar
adalah cabang matematika yang dapat dicirikan sebagai generalisasi dan perpanjangan
aritmatika. Aljabar juga merupakan nama sebuah struktur aljabar abstrak, yaitu aljabar
dalam sebuah bidang .
Aljabar adalah cabang matematika yang mempelajari struktur, hubungan dan
kuantitas. Untuk mempelajari hal-hal ini dalam aljabar digunakan simbol (biasanya
berupa huruf) untuk merepresentasikan bilangan secara umum sebagai sarana
penyederhanaan dan alat bantu memecahkan masalah. Contohnya, x mewakili bilangan
yang diketahui dan y bilangan yang ingin diketahui.
a. Koefisien = adalah bilangan yang diikuti variabel dibelakangnya pada tiap-tiap suku.
Contoh:
5x , artinya 5 adalah koefisien x
8y , artinya 8 adalah koefisien y
a2, artinya 1 adalah koefisien a2
b. Variabel = adalah lambang dari suatu bilangan yang belum diketahui nilainya.
Variabel disimbolkan dengan huruf kecil, misalnya; a, b, c, …. , x, y, z.
Contoh:
3p, artinya p adalah variabel dari 3
4q, artinya q adalah variabel dari 4
c. Konstanta = merupakan bilangan tetap yang tidak memiliki variabel.
Contoh konstanta dari operasi berikut:
5x + 2xy2 + y – 35
Konstanta dari operasi diatas adalah (-35).
d. Suku = adalah bagian dari bentuk aljabar yang dipisahkan oleh operasi jumlah atau
selisih. Memuat variabel beserta koefisiennya atau hanya konstanta.
}
2 a−5 ab+ 4 c ⇢ s ukutiga
p +2 p 2−7 p−8 ⇢ sukuempat
3
sukubanyak
3 2 2
9 x −4 x y−5 x+ 8 y−7 y ⇢ sukulima
3. Suku-suku sejenis
Perhatikan bentuk aljabar 5 a dan −7 xy +3 !
Pada bentuk 5 a , 5 disebut koefisien dan a disebut variabel (peubah), dan
pada bentuk −7 xy +3 , -7 adalah koefisien dari variabelxy dan 3 adalah
konstanta .
−7 adalahkoefisienxy
Bentuk aljabar ⏞⏟
−7 xy +3 ⇠ 3 adalahkonsta nta
xyadalahvariabel( peubah)
⏞
Bentuk aljabar 12 x 2−9 x−8 ⏞
⏟y +7 xy−4 x2 +5
⏟y
sukusejenis−8 y dan 5 y
Suku-suku dikatakan sejenis bila memiliki variabel yang sama, dan variabel yang
sama itu harus memiliki pangkatyangsama juga.
Dengan kata lain, suku-suku yang sejenis hanyaberbedapadakoefisiennya .
2 tidak
12 x dan −9 xbukan suku sejenis, karena 2
x tidaksama ¿
sejenis ¿ dengan x .
−9 x dan 7 xy juga bukan suku sejenis, karena x tidaksama(tidak sejenis )
dengan xy .
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa:
Contoh soal :
1. Tentukan hasil penjumlahan 3x2 – 2x + 5 dengan x2 + 4x – 3.
Penyelesaiaan:
(3x2 – 2x + 5) + (x2 + 4x – 3)
= 3x2 – 2x + 5 + x2 + 4x – 3
= 3x2 + x2 – 2x + 4x + 5 – 3 kelompokkan suku suku sejenis
= (3 + 1)x2 + (–2 + 4)x + (5 – 3) sifat distributif
2
= 4x + 2x + 2
2. Tentukan hasil pengurangan 4y2 – 3y + 2 dari 2(5y2 – 3).
Penyelesaiaan :
2(5y2 – 3) – (4y2 – 3y + 2) = 10y2 – 6 – 4y2 + 3y – 2
= (10 – 4)y2 + 3y + (–6 – 2)
= 6y2 + 3y – 8
k(ax + b) = kax + kb
Contoh soal :
1. Selesaikan bentuk perkalian 2(–6x) !
Penyelesaiaan:
2(–6x) = 2 x (–6) x x
= –12x
b. Perkalian antara bentuk aljabar dan bentuk aljabar
Telah kalian pelajari bahwa perkalian antara bilangan skalar k dengan suku dua
(ax + b) adalah k (ax + b) = kax + kb. Dengan memanfaatkan sifat distributif pula,
perkalian antara bentuk aljabar suku dua (ax + b) dengan suku dua (ax + d) diperoleh
sebagai berikut.
(ax + b) (cx + d) = ax(cx + d) + b(cx + d)
= ax(cx) + ax(d) + b(cx) + bd
= acx2 + (ad + bc)x + bd
distributif dapat pula digunakan pada perkalian suku dua dan suku tiga.
(ax + b) (cx2 + dx + e) = ax(cx2) + ax(dx) + ax(e) + b(cx2) + b(dx) + b(e)
= acx3 + adx2 + aex + bcx2 + bdx + be
= acx3 + (ad + bc)x2 + (ae + bd)x + be
Contoh soal
Tentukan hasil perkalian (x + 2) (x + 3)
Penyelesaiaan :
Cara (i) dengan sifat distributif
(x + 2) (x + 3) = x(x + 3) + 2(x + 3)
= x2 + 3x + 2x + 6
= x2 + 5x + 6
Cara (ii) dengan skema
(x + 2) (x + 3) = x2 + 3x + 2x + 6
= x2 + 5x + 6
p 2 q �pq p 3q 2
4. ( p 2 q �pq) : p 2 q 2 = = 2 2
p 2q 2 pq
p 2 q 2 �p
= =p
p 2q 2
bentuk bentuk
penjumlahan perkalian
Bentuk di atas menunjukkan bahwa penjumlahan dapat dinyatakan sebagai bentuk
perkalin jika suku-suku dalam bentuk penjumlahan memiliki faktor yang sama (faktor
persekutuan).Menyatakan bentuk penjumlahan suku-suku menjadi bentuk perkalian
faktor-faktor disebut faktorisasi atau pemfaktoran.
Dengan demikian , bentuk ab + ac dengan faktor persekutuan a dapat difaktorkan
menjadi a(b+c) dengan dua faktor , yaitu a dan b + c
ab + ac = a( b+c)
faktor faktor
Jadi faktorisasi ( pemfaktoran) adalah menyatakan bentuk penjumlahan menjadi
bentuk perkalian faktor-faktor.Bentuk penjumlahan suku-suku yang memiliki faktor yang
sama dapat difaktorkan dengan mengunakan hukum distributif.
Contoh soal :
Faktorkanlah bentuk-bentukaljabar berikut.
a. 2x + 2y
b. x2 + 3x
c. a2 + ab
d. pq2r3 + 2p2qr + 3pqr
Penyelesaian:
a. 2x + 2y memiliki faktor sekutu 2, sehingga 2x + 2y = 2(x + y).
b. x2 + 3x memiliki faktor sekutu x, sehingga x2 + 3x = x(x + 3).
c. a2 + ab memiliki faktor sekutu a, sehingga a2 + ab = a(a + b).
d. pq2r3 + 2p2qr + 3pqr memiliki faktor sekutu pqr, sehingga
pq2r3 + 2p2qr + 3pqr= pqr(qr2 + 2p + 3).
b. Faktorisasi Bentuk x 2
+ 2 xy + y 2
dan x 2
- 2 xy + y 2
Pada pembahasan sebelumnya telah dipelajari bahwa penguadratan suku dua
dirumuskan sebagai (a + b)2 = 1a2 + 2ab + 1b2 dan (a – b)2 = 1a2 – 2ab + 1b2.
Buktikan bahwa pengkuadratan di bawah ini benar!
1. (x + 3)2 = x2 + 6x + 9
2. (3x – 4)2 = 9x2 - 24x + 16
Dari penjabaran 1 dan 2 diatas, diperoleh kesimpulan bahwa hasil penguadratan
suku dua menghasilkan suku tiga dengan ciri ciri sebagai berikut.
(i) Suku pertama n dan suku ketiga merupakan bentuk kuadrat.
(ii) Suku tengah merupakan hasil kali 2 terhadap akar kuadrat suku pertama dan akar
kuadrat suku ketiga.
{x + 6{ x + 9{
2
9{x 2 - 24
{ x + 16
{
( x )2 2( x )(3) (3) 2 (3 x ) 2 2(3 x )(4) (4) 2
b. x2 - 2xy + y2 = (x – y)2
c. Faktorisasi Selisih Dua Kuadrat
Untuk setiap bilangan cacah x dan y, telah dijelaskan bahwa bentuk (x + y)(x – y)
dapat dijabarkan sebagai berikut.
(x + y)(x – y) = x2 + xy – xy – y2
= x2 – y2
Bentuk diatas dapat juga ditulis sebagai bentuk faktorisasi, yaitu:
x2 – y2 = (x + y)(x – y)
Bentuk x2 – y2 pada ruas kiri disebut selisih dua kuadrat, dan merupakan bentuk
pengurangan (selisih). Ruas kanan, yaitu (x + y)(x – y), merupakan bentuk perkalian
faktor – faktor.
Berdasar hal tersebut, maka disimpulkan bahwa bentuk
x2 – y2 = (x + y)(x – y) merupakan rumus untuk faktorisasi selisih dua kuadrat.
Contohsoal:
1. Faktorkanlahbentukaljabarberikut:
a. a2 – 9
b. 4a2 – 25
Jawab:
a. a2 – 9 = a2 – 32
= (a + 3)(a – 3)
b. 4a2 – 25 = (2a)2 – 52
= (2a + 5)(2a – 5)
Catatan:
Jika suatu bentuk aljabar memiliki factor persekutuan seperti contoh 2a dan 3c,
maka faktorkanlah terlebih dahulu dengan menggunakan distributive, kemudian
lanjutkan dengan faktorisasi bentuk lainnya.
d. Faktorisasi Bentuk ax2 + bx + c dengan a = 1
Pada bab ini, akan dipelajari tentang faktorisasi bentuk ax2 + bx + c dengan a = 1.
Misalnya, bentukaljabarberikutini:
x2 + 10x – 21 berarti a = 1, b = 10, c = -21
x2 – 12x + 20, berarti a = 1, b = -12, c = 20
Padabentuk ax2 + bx + c, a disebut koefisien x2, b adalah koefisien x, c adalah
konstanta. Untuk x2 + 10x – 21, maka koefisien x2 adalah 1, koefisien x adalah 10 dan
-21 adalah bilangan kostanta.
Untuk x2 – 12x + 20, maka koefisien x2 adalah 1, koefisien x adalah -12 dan 20
adalah bilangan kostanta.
Untuk memahami faktorisasi bentuk ax2 +bx + c dengan a = 1, selanjutnya kita tulis
dengan x2 + bx + c, perhatikan uraian berikut ini!
F. TRIK-TRIK ALJABAR
Di bagian ini, kita akan membahas tentang beberapa trik-trik dalam aljabar.
Biasanya, trik digunakan untuk mempermudah cara kita mengerjakan sesuatu soal.
Dengan demikian, trik-trik yang tersajikan ini bisa membantu kita menyelesaikan soal
dengan lebih cepat.
1) Menggunakan selisih kuadrat
Contoh soal :
a. 942 – 62 = …
b. 1052 – 52 = …
c. 902 – 102 = …
Jawab :
a. 942 – 62 = (94 + 6)(94 – 6) = 100 x 88 = 8.800
b. 1052 – 52 = (105 – 5)(105 + 5) = 100 x 120 = 12.000
c. 902 – 102 = (90 + 10)(90 – 10) = 100 x 80 = 8.000
Daripada harus mencari kuadratnya, sebaiknya kita menggunakan selisih kuadrat agar
lebih mudah.
3) Menganalisa soal
Contoh soal :
a. Dua buah bilangan berjumlah 30. Jika bilangan pertama 2 kali lebih besar dari
bilangan kedua, berapakah bilangan kedua?
b. Sebuah bilangan jika dikalikan 30 ditambah 5 dan dikurangi 2, maka hasilnya
adalah 63. Berapakah bilangan tersebut?
Jawab :
1) a + b = 30, a = 2b
Berarti, 2b + b = 30
3b = 30, b = 10
2) X . 30 + 5 -2 = 63, 30x + 3 = 63
Berarti, 30x = 63 -3
30x = 60 dan x = 2
2. Al-Qalasadi
5. Omar Khayyam
Ilmuwan yang berasal dari Persia ini membangun Aljabar Geometri dan
menemukan bentuk umum geometri dari persamaan kubik.
6. Kowa Seki
Aljabar secara garis besar dapat dibagi dalam beberapa kategori berikut ini:
1) Aljabar Elementer
Aljabar yang mempelajari sifat-sifat operasi pada bilangan riil direkam dalam
symbol sebagai konstanta dan variabel, dan aturan yang membangun ekspresi dan
persamaan matematika yang melibatkan simbol-simbol. (bidang ini juga mencakup
materi yang biasanya diajarkan di sekolah menengah).
Aljabar Elementer adalah bentuk paling dasar dari Aljabar, yang diajarkan pada
siswa yang belum mempunyai pengetahuan Matematika apapun selain daripada
Aritmatika Dasar. Meskipun seperti dalam Aritmatika, di mana bilangan dan operasi
Aritmatika (seperti +, -, x, ) muncul juga dalam aljabar, tetapi disini bilangan seringkali
hanya dinotasikan dengan symbol (seperti a, x, y, ). Hal ini sangat penting sebab: hal ini
mengijinkan kita menurunkan rumus umum dari aturan Aritmatika (seperti a + b = b + a
untuk semua a dan b), dan selanjutnya merupakan langkah pertama untuk penelusuran
yang sistematik terhadap sifat-sifat sistem bilangan riil.
Dengan menggunakan symbol, alih-alih menggunakan bilangan secara langsung,
mengijinkan kita untuk membangun persamaan matematika yang mengandung variable
yang tidak diketahui (sebagai contoh “Carilah bilangan x yang memenuhi persamaan
3x+1=10”) . Hal ini juga mengijinkan kita untukmembuat relasi fungsional dari rumus-
rumus matematika tersebut (sebagai contoh “Jika anda mnjual x tiket, kemudian anda
mendapat untung 3x -10 rupiah, dapat dituliskan sebagaif(x) = 3x – 10, dimana f adalah
fungsi dan x adalah bilangan dimana fungsi f bekerja”).
2) Aljabar Abstrak
Kadang-kadang disebut Aljabar Modern, yang mempelajari Stuktur Aljabar
semacam Grup, ring dan Medan (fields) yang didefinisikan dan diajarkan secara
aksiomatis.
3) Aljabar Linier, yang mempelajari sifat-sifat khusus dari Ruang Vektor (termasuk
Matrik)
4) Aljabar Universal, yang mempelajari sifat-sifat bersama dari semua Stuktur aljabar.
Ibu Eet adalah seorang Ibu Rumah Tangga yang mempunyai seorang suami dan 2
orang anak. Dia tidak bekerja, hanya mengurus rumah tangganya saja. Setiap bulan
Bu Eet menerima uang bulanan dari suaminya sebesar Rp 3.250.000. Beberapa
pengeluaran setiap bulannya dipakai untuk uang saku kedua anaknya Rp
1.000.000/bulan, pembayaran token listrik Rp 150.000/bulan, dan Rp 30.000/hari
untuk uang belanja ke warung. Di warung biasanya ia belanja, diadakan uang
simapanan untuk bekal liburan, dengan menabung berapa saja jumlahnya tetapi setiap
hari wajib ada pemasukkan. Jadi pemilik warung tersebut selalu mengadakan liburan
setahun sekali menjelang bulan Ramadhan, pemilik warung memberi THR berupa
liburan bagi yang berminat untuk ikut. THR itu hanya berupa ongkos transportasinya
saja, untuk bekalnya dari uang simpanan tabungan pelanggan warung yang akan
dibagikan menjelang pemberangkatan liburan. Disini Bu Eet kebingungan untuk
menabungkan uangnya berapa, karena ia tidak mempunyai penghasilan lain kecuali
dari suaminya.
Dengan Aljabar, kita bisa mengetahui berapa uang simpanan yang harus Bu Eet
tabung dengan memisalkan besar uang simpanan sama dengan x.
Di suatu desa terpencil, ketua Desa akan mengadakan acara syukuran. Semua
kepala keluarga ikut berpartisipasi untuk melancarkan acaranya. Dibutuhkan tenaga
untuk mendirikan dan menghias panggung 17 orang. Untuk menyiapkan makanan
ringan dan berat 13 orang. 12 orang lagi tergabung ke persiapan panggung dan
makanan. Kemudian petugas desa yang ditugaskan untuk memberi konsumsi tidak
mengetahui berapa banyak kepala keluarga yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan
tersebut.
*dengan Aljabar, kita misalkan x sebagai banyak kepala keluarga yang ikut
berpartisipasi dalam acara tersebut.
https://bryanfebriozusriadi.wordpress.com/2014/01/24/makalah-aljabar/
http://agungputranepakmulyadi.blogspot.com/2013/09/aljabar-matematika.html
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/195509091980021-
KARSO/ALJABAR_SMP_1.pdf
https://dokumen.tips/download/link/makalah-faktorisasi-aljabar