”P” DAN
TN.”G” DENGAN MASALAH KEPERAWATAN HAMBATAN
MOBILITAS FISIK
PADA KASUS STROKE
Disusun Oleh :
RONI GUALA
NIM:2013.49.095
Diajukan kepada
Program Diploma III Keperawatan
Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam menyelesaikan Program Ahli Madya Keperawatan
Disusun oleh :
RONI GUALA
NIM: 2013.49.095
ii
HALAMAN PERNYATAAN
Roni Guala
NIM: 2013.49.095
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Pembimbing I Pembimbing II
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Telah di Uji dan disetujui oleh Tim Penguji pada Ujian Sidang
Di Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Direktur
Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri
v
vi
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
Kasus ini tepat pada waktunya yang berjudul “Asuhan Keperawatan pada klien
Dalam penyusunan Studi Kasus ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih
kepada:
Dharma Husada Kediri. Serta selaku dosen pembimbing II, yang telah
memberi petunjuk saran, dan waktu selama penyusunan Studi Kasus ini
2. Bapak Ns. Hengky Irawan, S.Pd. S,Kep. M.Kes selaku Pembimbing I yang
telah memberi petunjuk saran, dan waktu selama penyusunan Studi Kasus ini.
4. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan Studi Kasus ini hingga
terselesaikan.
5. Semua staf dan karyawan Akper Dharma Husada Kediri yang telah
vii
6. Teman-temanku seperjuangan mahasiswa Akper Dharma Husada Kediri serta
semua pihak yang ikut membantu secara langsung dan tidak langsung dalam
penyusunan Studi Kasus ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
7. Bagi Responden yang telah bekerjasama dalam mengambil studi kasus ini
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam Studi Kasus ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat
Akhirnya penulis berharap semoga Studi Kasus ini dapat bermanfaat bagi
Penulis
viii
ABSTRAK
Roni Guala.2016. Asuhan keperawatan gerontik pada Tn. P dan Tn. G Dengan
masalah Keperawatan Hambatan Mobilitas Fisik Pada Kasus Stroke
( Penelitian Deskriptif di Ruang Dahlia UPT PSLU Pare).
Studi Kasus, Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri.
Secara individu pada usia diatas 55 tahun terjadi proses penuaan secara
alamiah. Hal ini akan menimbulkan masalah fisik, mental, psikologis,sosial dan
ekonomi masalah fisik lansia juga akan mempengaruhi pada status kesehatan
lansia salah satunya adalah sistem muskuluskletal. Tujuan studi kasus ini untuk
mengetahui asuhan keperawatan lansia pada klien stroke dengan masalah
keperawatan hambatan mobilitas fisik di UPT PSLU Pare
Desain penelitian ini di gunakan metode pendekatan studi kasus pada 2 klien
lansia dengan hambatan mobilitas fisik pada kasus stroke di wisma dahlia UPT
PSLU Pare tanggal 15-18 juli 2016. Tehnik pengambilan data yaitu dengan
wawancara, observasi dan dokumen identitas iri klien dengan menggunakan
instrumen berupa format asuhan keperawatan gerontik. Analisa data di lakukan
secara deskriptif menggunakan perinsip-perinsip manajemen asuhan
keperawatan.
Dari hasil penelitian diagnose yang muncul pada klien lansia adalah hambatan
mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan ekstermitas. Saat penelitian, di
temukan data bahwa keadaan klien lemah, klien mengalami keterbatasan gerak ,
kekuatan otot melemah, dan memerlukan bantuan .
Dari hasil studi kasus dapat di simpulkan bahwa diagnose keperawatan
prioritas klien hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan
ekstermitas. Tindakan yang di lakukan adalah mengkaji kelemahan
klien,membantu melatih ROOM aktif dan pasif merubah posisi setiap 2 jam yang
bertujuan menunjukan peningkatan kekuatan dan ketahanan.
ix
ABSTRACT
Roni Guala. 2016. Gerontik Nursing In Tn.P And Tn.G With Impaired Physical
Mobility Nursing Problems In Stroke Cases (Descriptive Research in
Space UPT PSLU Pare Intensiv Care Unit). Case Studies, Academy of
Nursing Dharma Husada Kediri.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... vi
KATA PENGANTAR....................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... xi
1. Tujuan Umum........................................................................... 3
2. Tujuan Khusus........................................................................... 3
D. Manfaat........................................................................................... 4
1. Defenisi Lansia.......................................................................... 5
.................................................................................................
2. Batasan-batasan lanjut usia....................................................... 5
3. Teori Tentang Proses Penuaan................................................... 6
4. Klasifikasi Lansia...................................................................... 8
5. Tipe Lansia................................................................................ 9
6. Perubahan yang terjadi pada Lansia.......................................... 10
B. Teori Medis.................................................................................... 14
1. Defenisi..................................................................................... 14
2. Klasifikasi Stroke...................................................................... 15
3. Etiologi...................................................................................... 15
xi
4. Faktor Resiko Penyebab Stroke................................................ 15
5. Tanda Dan Gejala Stroke.......................................................... 16
6. Patofisologi Penyakit Stroke..................................................... 16
7. Pemeriksaan Diagnostik Stroke................................................ 18
8. Komplikasi Penyakit Stroke...................................................... 19
9. Penatalaksanaan Medis............................................................. 19
C. Konsep Hambatan Mobilitas Fisik................................................ 19
1. Defenisi..................................................................................... 19
2. Jenis Mobilitas.......................................................................... 20
3. Etiologi Hambatan Mobilitas Fisik........................................... 20
4. Tingkat Kemampuan Mobilitas................................................. 20
5. Kemampuan Rentang Gerak..................................................... 21
6. Mobilitas Pada Lansia............................................................... 22
D. Teori Manajemen Keperawatan..................................................... 22
1. Pengkajian Keperawatan........................................................... 22
2. Diagnosa Keperawatan.............................................................. 26
3. Rencana Asuhan Keperawatan.................................................. 27
xii
4. Bagi klien.................................................................................. 66
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 67
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menua adalah suatu proses alami yang tidak dapat di hindari, berjalan
ketiga , dan menyebabkan kematian 90.000 wanita dan 60.000 pria setiap
dunia dan penyebab pertama kecacatan . Angka morbiditas lebih berat dan
1
2
timur pravalensi stroke cukup tinggi yaitu 0,8% dan khusus untuk wilayah
kota Kediri prevalensi penderita stroke adalah 0,7% ( Badan Penelitian dan
usia lanjut yang berjenis kelamin waniata dalah 2% dan pada laki-laki 4,3%
( Nugroho 2000, di kutip dari WHO) . Dari jumlah tersebut sepertiga bisa
kurangnya mobilitas atau latihan rentang gerak . Sejauh ini para penderita
penyakit stroke sejumlah 65%, dan yang mengalami hambatan mobilitas fisik
adalah 38%.
latihan rentang gerak seacara rutin pada penderita stroke bisa terjadi atrofi otot
Dampak dari hambatan mobilitas fisik jika tidak tidak segera di tangani
Hambatan mobilitas fisik pada lansia sering kali di atasi dengan melatih
pada pasien stroke non hemoragik harus mencakup latihan ROM (Range Of
rasa aman saat melakukan aktivitas sehari-hari (Harahap, 2014). Selain ROM
hambatan mobilitas fisik juga dapat di ajarkan tehnik ambulasi seperti cara
berpindah dengan aman atau mengajarkan klien menggunakan alat bantu karena
semakin banyak kegiatan yang dapat dilkukan klien lansia akan sangat membantu
rasa percaya dirinya dan mengurangi bantuan yang harus dilakukan keluarga
(Sustrani, 2006).
C. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
4
rencana keperawatan .
e. Mengevaluasi asuhan yang diberikan pada klien dengan masalah
D. MANFAAT
Hasil studi kasus ini dapat di manfaatkan oleh institusi maupun profesi
studi kasus yang nyata serta hasil ini dapat di gunakan oleh penulis
kasus stroke.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Defenisi Lansia
Menurut Undang – Undang Nomor 13 tahun 1998 tentang
Kesejahteraan Lanjut Usia pada bab I pasal 1 ayat 2. Lanjut Usia adalah
seseorang yang mencapai usia 60 tahun keatas, baik pria maupun wanita.
( Kushariyadi,2011:3).
2. Batasan- Batasan Lanjut Usia
Usia yang di jadikan patokan untuk lanjut usia berbeda-beda,
umumnya berkisar antara 60-65 Tahun. Beberapa pendapat para ahli
tentang batasan usia dalam Kushariyadi, 2011 adalah sebagai berikut:
6
7
7) Sistem Respirasi
a) Otot-otot pernafasan kehilangan kekuatan dan menjadi kaku.
b) Menurunya aktivitas dari silia.
12
B. TEORI MEDIS
1. Defenisi
Stroke adalah serangan otak yang terjadi secara tiba-tiba dengan
akibat kematian atau kelumpuhan sebelah bagian tubuh. Kerena sifatnya
yang menyerang itu,sindrom ini memberi nama “stroke”, yang artinya
14
kurang lebih pukulan telak dan mendadak. Kadang pula stroke disebut
CVA ( cerobro-Vascular accident).
Stroke merupakan suatu keadaan yang timbul karena aliran darah
ke otak terputus.Otak kita sangat tergantung pada pasokan darah yang
berkesinambungan, yang di alirkan oleh arteri (pembuluh nadi).
Jika pasokan darah berhenti, akibat pembekuan darah atau
pecahnya pembuluh darah,sedikit atau banyak akan terjadi kerusakan
pada otak yang tidak dapat di perbaiki (infark otak). Dampaknya adalah
fungsi control bagian tubuh oleh daerah otak yang terkena stroke itu akan
hilang atau mengalami gangguan dan dapat mengakibatkan kematian.
(Sustrani,Lanny,2003:10).
2. Klasifikasi Stroke
Berdasarkan kelainan patologis (menurut Sharif La Ode 2012:188)
a. Stroke hemoragik
1) Perdarahan intra serebral adalah perdarahan dari salah satu arteri
otak kedalam jaringan otak
2) Perdarahan ekstra serebral (subarachnoid) perdarahan
surabarachnoid di cirikan oleh perdarahan arteri di ruang antara
dua meningen yaitu piameter dan arachnoida. Gejalanya:
a) Nyeri kepala hebat dan mendadak
b) Kesadaran sering terganggu dan sangat bervariasi
c) Ada gejala atau tanda meninggal
d) Papiledema terjadi bila ada perdarahan subarachnoid karena
pecahnya aneurisma pada arteri komunikasi anterior atau arteri
karotis interna
3. Etiologi Stroke
a. Kekurangan suplai oksigen yang menuju ke otak
b. Pecahnya pembuluh darah di otak karena kerapuhan pembuluh darah
otak
c. Adanya sumbatan bekuan darah otak (Batticaca Fransisca,2008:56)
4. Faktor resiko penyebab stroke
Faktor-faktor yang dapat menimbulkan penyebab stroke menurut
(Batticaca Fransisca 2008:58) adalah:
a. Hipertensi atau tekanan darah tinggi
b. Mati rasa yang mendadak di wajah, lengan,atau kaki dan terutama
terasa Hipotensi atau tekanan darah rendah
c. Obesitas atau kegemukan Kolesterol tinggi
d. Riwayat penyakit jantung
e. Diabetes mellitus
f. Merokok atau konsumsi alcohol
15
2. Jenis mobilitas
Menurut (Hidayat aziz alimul 2006:173)
a. Mobilitas penuh merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak
secara penuh dan bebas sehingga dapat melakukan interaksi sosial
dan menjalankan peran sehari-hari .mobilitas penuh ini merupakan
fungsi saraf motorik volunter dan sensorik untuk dapat mengontrol
seluruh area tubuh seseorang.
b. Mobilitas sebagian, merupakan kemampuan seseorang untuk
bergerak dengan batasan jelas dan tidak mampu bergerak secara
bebas karena dipengaruhi oleh gangguan saraf motorik dan sensorik
pada area tubuhnya. Mobilitas sebagian di bagi menjadi 2 yaitu :
1. Mobilitas sebagian temporal, merupakan kemampuan individu
untuk bergerak dengan batasan yang sifatnya sementara.
2. Mobilitas sebagian permanen, merupakan kemampuan
individu untuk bergerak dengan batasan yang sifatnya menetap.
3. Etiologi Hambatan Mobilitas Fisik
Penyebab utama imobilisasi adalah adanya rasa nyeri, lemah,
kekakuan otot, ketidakseimbangan, dan masalah psikologis.Osteoarthritis
merupakan penyebab utama kekakuan pada usia lanjut. Gangguan fungsi
kognitif berat seperti pada dimensia dan gangguan fungsi mental seperti
pada depresi juga menyebabkan imobilisasi (roosheroe,2007).
4. Tingkat kemampuan mobilitas
Tingkat kemampuan mobilitas menurut hidayat (2006:179) dapat
ditandai dengan:
19
sederhana ,stroke terjadi jika aliran darah keotak terputus. Otak sangat
tergantung pada pasokan darah yang berkesinambungan , yang dialirkan
oleh arteri ( pembluh nadi). Jika pasokan darah berhenti , akibat
pembekuan darah atau pecahnya pembuluh darah ,sedikit atau banyak
akan terjadi kerusakan pada otak yang tidak diperbaiki .Dampaknya
adalah fungsi control bagian tubuh oleh daerah otak yang terkena stroke
itu akan hilang atau mengalami gangguan dan dapat mengakibatkan
hambatan mobilitas fisik dan akan mengakibatkan kematian
6. Mobilitas pada lansia
Mobilitas pada lansia ini sangat sering tejadi dan berperan
penting,pada ganguan muskuluskletal menyebabkan kekakuan
jaringan,berkurangnya masa otot, perlambatan konduksi saraf. Hal-hal
tersebut dapat menyebabkan penurunan ROM, penurunan kekuatan otot
terutama ekstermitas ( Nugroho 2000:35)
b. Identitas klien
Meliputi nama, umur (kebanyakan terjadi pada usia tua),jenis
kelamin, pendidikan alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa,
tanggal, dan jam MRS, nomor register, dan diagnose medis.
c. Keluhan utama
22
2. Diagnose keperawatan
Diagnose keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan
respon manusia (status kesehatan atau resiko perubahan pola) dari
individu atau kelompok dimana perawat secara akuntabilitas dapat
mengidentifikasi dan member intervensi secara pasti untuk menjaga
status kesehatan, menurunkan, membatasi, mencegah dang mengubah
( carpenito,2000).
Kemungkinan diagnose keperawatan yang muncul pada klien
stoke adalah :
a. Perubahan perfusi jaringan otak berhubungan denga perdarahan
intraserebral,oklusi otak,vasospasme, dan edema otak.
b. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan hemiparase/
hemiplagia, kelemahan neuromuskuler pada ekstermitas.
c. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan denga efek dari kerusaka
pada area bicara di hemisfer otak, kehilangan control tonus otot fasial
atau oral dan kelemahan secara umum.
d. Perubahan persepsi sensori berhubungan dengan trauma neurologis,
sters psikologis akibat ansietas.
e. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan neuromuscular,
menurunnya kekuatan dan kesadaran.
f. Gangguan harga diri berhubungan dengan perubahan psikososial.
g. Resiko tinggi terhdap kerusakan menelan berhubungan dengan
kerusakan neuromuskuler
25
METODOLOGI
A. JENIS PENELITIAN
C. SUBYEK PENELITIAN
Subyek penelitian adalah subyek yang di tuju unuk di teliti oleh peneliti
atau subyek yang menjadi pusat perhatian atau sasaran peneliti ( arikunto
2006). Subyek dalam penelitian ini adalah lansia dengan masalah Hambatan
Mobilitas Fisik pada kasus stroke.
D. JENIS DATA
30
31
F. PENGUMPULAN DATA
1. Instrument penelitian
Adalah alat atau fasilitas yang di gunakan penelitian dalam
mengumpulkan data penelitian ( Arikunto,2006:149). Dalam penelitian
instrument yang di gunakan adalah format asuhan keperawatan. Format
32
G. ANALISA DATA
Analisa data di lakukan secara diskriptif menggunakan prinsip-prinsip manajemen
asuhan keperawatan.
H. ETIKA PENELITIAN
Etika penelitin yang digunakan dalam penelitian ini menurut Hidayat (2007)
adalah :
1. Informed concent ( surat persetujuan)
Sebelum pengambilan data dilakukan, peneliti memperkenalkan diri,
memberi penjelasan tentang judul studi kasus . deskripsi tentang tujuan
pencatatan . menjelaskan hak dan kewajiban responden. Setelah di lakukan
penjelasan pada responden peneliti melakukan persetujuan sesuai dengan
responden tentang di lakukannya penelitian.
2. Anominity ( Tanpa Nama)
Peneliti melindungi hak-hak dan privesi responden, nama tidak di
gunakan serta menjaga kerahasiaan responden, peneliyi hanya
menggunakan inisial sebagai identitas.
3. Confidentiality( kerahasiaan)
Semua informasi yang diberikan responden kepada peneliti akan tetap
dirahasiakan .
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
PERUBAHAN YANG
TERJADI PADA LANSIA
1. Fungsi Biologis
a. Sistem pernafasan Inspeksi : Inspeksi :
a. Hidung : simetris,tidak luka a. Hidung :
di sekitar hidung, tidak ada simetris,tidak luka di
benjolan, tidak ada sekitar hidung, tidak
pernafasan cuping hidung ada benjolan, tidak
ada pernafasan cuping
hidung
b. Sistem cardivaskuler Tekanan darah didapati 150/90 Tekanan darah didapati
mmHg, nadi klien 88x/menit, 140/90 mmHg, nadi klien
conjunctiva anemis, CRT ≤ 2 88x/menit, conjunctiva
detik, bunyi jantung dalam anemis, CRT ≤ 2 detik,
batas normal, tidak ada bunyi jantung dalam
pembesaran vena jugularis batas normal, tidak ada
pembesaran vena
jugularis
c. Sistem persyarafan Kesadaran compos mentis, Kesadaran compos
GCS 4 5 6, respon klien mentis, GCS 4 5 6,
terhadap pembicaraan baik, respon klien terhadap
bicara normal dan jelas, bahasa pembicaraan baik, bicara
yang digunakan bahasa jawa, normal dan jelas, bahasa
sentuhan dan perabaan kulit yang digunakan bahasa
masih normal, dengan sentuhan jawa, sentuhan dan
benda tumpul atau benda tajam perabaan kulit masih
masih dapat dibedakan. normal, dengan sentuhan
Keadaan mental klien stabil. benda tumpul atau benda
tajam masih dapat
dibedakan. Keadaan
mental klien stabil.
1) Nerfus optikus Pandangan normal
34
35
e. Sistem pencernaan Klien makan nasi,tidak ada Klien makan nasi, tidak
program diit,nafsu makan ada program diit,nafsu
normal,berat badan klien 64 makan normal.klien tidak
kg,tinggi badan 167 cm, klien mengalami kesukaran
tidak mengalami kesukaran menelan,tidak memakai
menelan ,tidak memakai gigi gigi palsu,gigi ompong
palsu,tidak ada gigi bagian atas, kebiasaan
ompong,kebiasaan BAB 1x BAB 1x setiap hari.
selama 3 hari.
f. Sistem muskuluskletal Kekuatan 5 4 Kekuatan 5 4
5 1 4 4
3. Faktor-Faktor Resiko
FAKTOR-FAKTOR 1. Kondisi patologis 1. Kondisi patologis
RESIKO a) Keluhan utama : klien a) Keluhan utama : klien
mengatakan kaki bagian kiri mengatakan kaki kanan
terasa kaku dan sulit untuk di dan kiri terasa lemah
gerakan jika di buat untuk jalan
jauh dan berdiri terlalu
lama.
b) Riwayat penyakit : klien b) Riwayat penyakit : klien
mengatakan 1 tahun yang lalu mengatakan mengalami
klien jatuh di depan pintu stroke kurang lebih dari
rumah terus belum sempat 6 bulan yang lalu.
bawa ke RS, 4 hari kemudian
kaki klien tidak bisa di
gerakan, keluarga klien
mengantarkan Tn P ke RS
Mojokerto selama 1 bulan
sudah ada perubahan sampe di
rumah kaki klien terasa kaku
lagi dan pada tanggal 19 mei
2015 keluarga klien mengantar
Tn P ke panti UPT PSLU Pare.
2. Stressor 2. Stressor
a) Stressor fisiologis a) Stressor fisiologis
a) Stressor psikologis b) Stressor psikologis
1. Lingkungan 3. Lingkungan
a. Dalam rumah : a. Dalam rumah :
1) Penataan perabot 1) penataan perabot
rapi,lantai bersih,tidak rapi,lantai
licin,rata,pencahayaan bersih,tidak
terang,ventilasi ada,tidak licin,rata,pencahaya
ada tangga. an terang,ventilasi
2) Jenis perabot yang ada: ada,tidak ada
lemari,kursi,meja,tidak tangga.
ada pegangan dalam 2) Jenis perabot yang
kamar ada :
lemari,kursi,meja,ti
dak ada pegangan
dalam kamar
38
ANALISA DATA
Nama klien: Tn. P dan Tn. G
2 2 DS : Mobilitas fisik
a. Klien mengatakan Kelemahan
kaki kanan dan kiri Ekstermitas
terasa lemes
DO :
a) Klien tampak
memegang kedua
kakinya
Pada kasus 1 klien mengatakan kaki kirinya tidak bisa di gerakan, dan pada kasus
2 kaki kanan dan kaki kiri terasa lemes sudah berjalan selama 6 bulan.
Penjelasan :
6) Bantu untuk
mengembangkan 6) Membantu melatih
keseimbangan kembali.
duduk ( seperti
bantu untuk duduk
disisi tempat
tidur,biarkan klien
menggunakan
kekuatan kaki),dan
keseimbagan
berdiri.
Penjelasan :
Rencana tindakan keperawatan yang di lakukan pada Tn “P” adalah melatih ROM
pasif pada ekstermitas yang mengalami kelemahan yaitu pada kaki bagian kiri ,
sedangkan pada Tn “ G” adalah melatih ROM aktif pada ekstermitas yang tidak
mengalami kelemahan yaitu pada tangan kanan dan melatih ROM pasif pada
ekstermitas bawah kaki kanan dan kaki kiri
45
Tindakan keperawatan
,melakukan gerakan
fleksi,ekstensi
,abduksi,aduksi,dan opsisi pada
ibu jari ,melakukan gerakan
plantar,dorso,inverse,eversi pada
telapak kaki
Dx 1 Tanggal 17 juni
2016
Mengkaji kemampuan mobilitas fisik
Jam 08.00 WIB klien dengan memeriksa kekuatan
otot dan rentang gerak klien
memiringkan kekiri
Jam 11.30 WIB
Penjelasan :
Tindakan keperawatan yang di lakukan pada tanggal 15-16 juni 2016 pada Tn
“P” adalah melatih ROM pasif pada ekstermitas yang mengalami kelemahan
yaitu pada ekstermitas kaki kiri, pada tanggal 17-18 juni 2016 dalam evaluasi
keperawatan kaki kiri Tn “P” mengalami peningkatan kekuatan otot sehingga di
latihkan ROM aktif, sedangkan tindakan keperawatan pada Tn “G”Selama tanggal
15-18 juni 2016 adalah melatih ROOM aktif pada ekstermitas kaki kanan dan
kaki kiri .
Evaluasi
Kekuatan otot :
5 4
5 2
51
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Pertahankan intervensi 1 2 3
S:
Klien mengatakan masih susah
untuk di gerakan
O:
3 Kasus 1 16 juni 2016 Klien terbaring di tempat tidur
Dx 1 Jam 13.15 Klien berusaha menggerakan kaki
WIB kirinya
Klien mau mengikuti ROOM
Kekuatan otot :
Belum terjadi peningkatan kekuatan
otot
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Pertahankan intervensi 1 2 3 4 5 6
Kekuatan otot :
5 4
5 2
No No diagnosa TTD
Belum terjadi peningkatan
Tgl pelaksana kekuatan otot
ADL di bantu
Kesadaran compomentis 4 5 6
A:
Malasah teratasi sebagian
P:
Pertahankan intervensi 1 2 3 4 5 6
Catatan perkembangan
O:
Klien terbaring di tempat tidur
Klien bisa menggerakan kaki
kirinya
Klien mau melatih ROM aktif dan
pasif dengan perawat
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi di hentikan ( intervensi
8 Kasus 2 Jam 13.30 WIB di lanjutkan pihak panti )
Dx 1
S:
Klien mengatakan kaki kiri dan
kanan sudah bisa di angkat
walaupun masih lemes
O:
Klie n masih terbaring di tempat
tidur
Klien sudah bisa angkat kaki kiri
dan kaki kanannya
Klien mau melatih ROM aktif dan
pasif
Kesadaran compomentis 4 5 6
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dihentikan ( intervensi
di lanjutkan pihak panti)
Penjelasan :
Dari konsep rencana tindakan keperawatan yang telah di lakukan pada tanggal 15
– 18 Juni 2016 pada Tn “P” klien mau mengikuti ROOM aktif dan pasif saat
dengan perawat ,klien yang pada awalnya enggan untuk menggerakan kaki kirinya
, klien mengalami peningkatan kekuatan otot kaki kiri pada evaluasi keperawatan
hari ke tiga tanggal 17 juni 2016, sedangkan pada Tn “G” Mengalami peningkatan
kekuatan otot pada kaki kanan dan kiri pada evaluasi keperawatan hari ke tiga
tanggal 18 juni 2016, yang pada awalnya klien hanya mau latihan gerak dengan
perawat namun lama kelamaan klien juga termotivasi untuk melatih sendiri.
54
A. Pembahasan Kasus
stroke dengan masalah hambatan mobilitas fisik dan dengan intervensi ROM
aktif dan ROM Pasif berdasarkan tinjauan pustaka dengan penerapan proses
keperawatan.
1. Pengkajian keperawatan
Dalam tahap pengkajian atau pengumpulan data mengenai kasus
temukan perinsip yang sama dan ada pula yang tidak sama.
Pada tanda dan bgejala pada masalah hambatan mobilitas fisik
ditemukan bahwa pada teori dengan kasus banyak kesamaan seperti yang
gerak. Pada data yang di peroleh dari klien terdapat data yang sama
sehingga tidak ada kesenjangan dari teori yang disebutkan. Oleh karena itu
otot terutama ekstermitas. Pada data yang diperoleh klien gejala perubahan
yang muncul tidak ada kesenjangan , dan data sama dengan teori.
mobilitas fisik di lakukan rom aktif dan pasif, penulis tetap melakukan
semua bisa. Untuk perencanaan ubah posisi, klien paling kesulitan yaitu
Untuk perencanaan dilakukan latihan rentang gerak aktif dan pasif, pada
gerak aktif klien tidak ada kesulitan, tapi pada gerak pasif klien ada
pelaksanaan melakukan tindakan rom aktif dan pasif yang mengacu pada
gerak ROM aktif dan pasif. Di sini peneliti melakukan tindakan sesuai
tindakan oleh penulis. Hal tersebut sangat di butuhkan bagi klien agar hasil
5. Evaluasi Keperawatan
Dalam mengevaluasi keberhasilan tindakan keperawatan dalam membantu
kondisi klien setelah dilakukan tin dakan hari pertama sampai hari
semua tercapai karena melihat juga kondisi dan usia klien. Oleh sebab itu
57
teratasi sebagian.
BAB V
PENUTUP
keperawatan pada klien lansia dengan masalah Hambatan mobilitas fisik pada
kasus stroke di UPT PSLU Pare baik secara teori maupun kasus sebenarnya yang
mengalami perawatan di UPT PSLU Pare, maka dapat di tarik kesimpulan sebagai
berikut :
A. Kesimpulan
1. Pengkajian pada kasus 1 dan kasus 2 di dapatkan data-data kelemahan
anggota gerak Hal ini disebabkan karena tingkat mobilitas klien dalam
dilakukan rom aktif dan pasif, saat pengkajian di temukan data yang
fisik yang di lakukan harus mengacu pada rencana yang telah di susun
58
59
B. Saran
1. Bagi peneliti selanjutnya
Lebih banyak menambah Responden di tambah tentang hambatan
mobilitas fisik pada klien stroke yang baik sesuai rencana yang telah di
buat, juga sesuai masalah actual yang terjadi pada klien, sehingga dapat
mencapai hasil yang maksimal . dengan ,latihan ROM aktif dan pasif,
untuk itu perawat panti lebih memperhatikan perawatan dalam kasus ini.
mengadakan seminar.
4. Bagi klien
Dapat melakukan secara periode
60
DAFTAR PUSTAKA
Oleh :
Roni Guala
2013.49.095
Kediri,
……………………..2016
(Responden)
Lampiran 4
Kepada
Ditempat
Untuk itu saya mohon kesediaan kepada kepada klien untuk memberikan
informasi secara jujur tentang keadaanya . Semua data yang dikumpulkan akan
dirahasiakan dan tanpa nama . Data disajikan untuk kepentingan pengembangan
Ilmu Keperawatan.
Hormat Saya,
Roni Guala
2013.49.095
Lampiran 5
Nama : (L/P)
Umur/Tgl Lahir :
Alamat :
Telp :
Dari penjelasan yang diberikan,telah saya mengerti segala hal yang berhubungan
dengan penyakit tersebut,serta tindakan keperawatan yang akan dilakukan dan
kemungkinan setelah tindakan yang dapat terjadi sesuai penjelasan yang diberikan
Kediri,………………………2016
(………………………………..) (…………………………………….)
Lampiran 6
FORMAT PENGKAJIAN LANSIA
1. Fungsi Fisiologis
a. Sistem Pernafasan
Kualitas : DBN Dangkal Cepat- dalam Cepat dangkal
b. Sistem Kardiovaskuler
Conjunctiva : Anemis Tidak Ya CRT : _________________
Bunyi jantung : DBN Bunyi abnormal _______________________
Pembesaran vena jugularis : Tidak Ya Edema tungkai : Tidak Ya
c. Sistem Persyarafan
Kesadaran :
Somnolent Sopor Apatis Delirium Coma
GCS :........
Keadaan mental: stabil Afasia Sukar bercerita Disorientasi Kacau
mental
Menyerang/agresif Tidak ada respons
Reflek patologis : ________________
d. Sistem Perkemihan
Kebiasaan BAK: kali/hari, Jumlah cc/hari Malam sering berkemih
ngompol
e. Sistem Pencernaan
Jenis makanan saat ini (nasi/ bubur/ cair) dan suplemen :
_______________________________________ Diet/makanan pantangan yg
dijalani saat ini : Tidak Ya Macam : _______________________
Berat badan saat ini : ______ Kg Tinggi Badan : ________cm Fluktuasi berat
badan 6 bulan terakhir: tidak naik/turun_______Kg ___ naik. _____Kg
Jenis cairan :
Kebiasaan defekasi (BAB): ___ kali/hari ___ kali/minggu Tgl Defekasi
terakhir___________
Pola BAB saat ini : dalam batas normal (DBN) Konstipasi Diare
Inkontinensia
b. Spiritual
1) Aktivitas Ibadah :________________________________________________
2) Hambatan :________________________________________________
B. FAKTOR-FAKTOR RESIKO
1. Kondisi Patologis
a Keluhan Utama :_________________________________________________
b Riwayat Penyakit :__________________________________________________
2. Stresor
a Stresor fisiologis :__________________________________________________
b Stresor Psikologis :__________________________________________________
3. Lingkungan
a. Dalam Rumah :
1) Penataan perabot :_________________________________________________
2) Lantai Rumah :
- Kebersihan:_____________________________________________________
- Licin/Tidak:_____________________________________________________
- Rata/Tidak:____________________________________________________
3) Pencahayaan :
4) Ventilasi :_______________________________________________________
5) Tangga, Ada/Tidak :_______________________________________________
b. Kamar :
1) Penataan perabot dalam kamar:
2) Lantai kamar :
- Kebersihan :___________________________________________________
- Licin/Tidak : ____________________________________________
3) Pencahayaan siang dan malam :_____________________________________
4) Penataan ventilasi :_______________________________________________
5) Jenis Perabot yang ada :___________________________________________
6) Jarak kamar dengan kamar mandi :__________________________________
7) Apakah ada pegangan dalam kamar :_________________________________
c. Kamar mandi
1) Lantai kamar mandi :______________________________________________
2) Pencahayaan :___________________________________________________
3) Jenis Closet :____________________________________________________
4) Jenis bak mandi: ________________________________________________
5) Pegangan :_____________________________________________________
6) Adanya keset :__________________________________________________
d. Luar rumah
1) Halaman rumah :______________________________________________
2) Permukaan lantai, datar/menanjak :________________________________
4. Kebiasaan Lansia
a Hobi/kegemaran :______________________________________________
b Kebiasaan positif :______________________________________________
c Kebiasaan negatif :______________________________________________
5. Pengetahuan
Gerakan Plantar,Dorso,Inverse,Eversi