Anda di halaman 1dari 2

II.

TEORI DASAR

Metode magnetotelurik merupakan metode sounding yang mengukur gelombang


elektromagnetik alami secara pasif dimana sumber sinyalnya adalah medan
magnetik yang berasal dari dalam dan luar bumi serta mempunyai rentang
frekuensi yang bervariasi. Medan magnet yang berasal dari dalam dikarenakan
pergerakan antara mantel bumi terhadap inti bumi. Medan magnet yang berasal
dari luar bumi adalah medan magnet yang dihasilkan di atmosfer dan magnetosfer
Metode ini mempunyai jangkauan penetrasi yang lebih dalam dibandingan dengan
metode geolistrik. Dimana dalam metode ini kita dapat mengetahui sebaran batuan
dan lapisan yang terdapat di bawah permukaan dengan melihat nilai tahanan
jenisnya (Kadir, 2011).

Terdapat 3 perangkat lunak dalam melakukan pengolahan data magnetotellurik,


yaitu SSMT 2000, MT EDITOR dan WinGLink. Langkah awal yang dilakukan
dalam pengolahan data MT yaitu mengubah data mentah yang berasal dari MT unit
yang memiliki format domain waktu ke domain frekuensi dengan menggunakan
perangkat lunak SSMT 2000. Kemudian, data dengan domain frekuensi diplot
menjadi kurva resistivitas semu dan fase terhadap frekuensi yang dilakukan pada
perangkat lunak MT EDITOR. Dalam tahap ini grafik juga akan diperhalus untuk
menghasilkan sebuah kurva tahanan jenis semu dengan menonaktifkan setiap
cuplikan data crosspowers (XPR) yang dipengaruhi oleh gangguan. Terakhir yang
dilakukan adalah proses inversi 2D untuk mendapatkan penampang bawah
permukaan pada lintasan pengukuran dengan menggunakan perangkat lunak
WinGLink (Fitrida, 2015).

Inversi adalah suatu proses pengolahan data lapangan yang melibatkan teknik
penyelesaian matematika dan statistik untuk memperoleh distribusi sifat fisis bawah
permukaan. Analisis terhadap data lapangan dilakukan dengan cara melakukan
pencocokan kurva antara model matematika dengan data lapangan. Secara umum,
permasalahan inversi dapat dituliskan dalam bentuk persamaan :
d= F(m)+e
dengan d adalah vektor data, m adalah vektor model, e adalah vektor error dan F
adalah fungsi forward modelling. Pemodelan inversi pada perangkat lunak
3

WinGlink menggunakan metode inversi Nonlinear Conjugate Gradien (NLCG).


Metode NLCG digunakan untuk meminimalisasi fungsi objektif yang didefinisikan
sebagai berikut (Rodi dan Mackie, 2001):
𝑇
Ψ(𝑚) = (𝐝 − 𝐅(𝐦)) 𝑉 −1 (𝐝 − 𝐅(𝐦)) + 𝜆𝑚𝑇 𝐿𝑇 𝐿𝑚

dengan λ adalah parameter regulasi yang merupakan bilangan positif. V adalah


matriks yang mengatur variasi vektor error e dan L adalah matriks operator.
Algoritma NLCG menggunakan variasi Polak-Ribiere NLCG untuk
meminimalisasi persamaan fungsi objektif. Rangkaian model untuk NLCG
ditentukan oleh penentuan variabel minimalisasi fungsi objektif dimana diberikan
model awal mo, sehingga persamaan model mo, berubah menjadi (Rodi dan Mackie,
2001):
𝑚ℓ+1 = 𝑚ℓ + 𝑎ℓ 𝑝ℓ

dengan 𝑚ℓ+1merupakan model baru berupa hasil dari model awal yang telah
ditambah dengan sistem yang dapat mempercepat proses inversi atau disebut juga
preconditioner (Amriyah, 2012). Penerapan metode NLCG untuk meminimumkan
fungsi objektif pada persamaan (12) memberikan solusi:
1
𝑚ℓ+1 = 𝑚ℓ − [𝐽ℓ 𝑇 𝐽ℓ + 𝐻ℓ 𝑇 (𝐅(𝐦) − 𝐝) + 𝜆2 𝐿𝑇 𝐿]𝑇 𝑥[𝐽ℓ 𝑇 (𝐅(𝐦) − 𝐝)]

Pada model 2D magnetotellurik, resistivitas bervariasi dalam arah horisontal sesuai


lintasan (sumbu x) dan dalam arah vertikal atau kedalaman (sumbu z) sehingga ρ
(y,z). Medium didiskretisasi menjadi blok-blok dengan geometri tetap sehingga
parameter model adalah resistivitas tiap blok. Ukuran blok dibuat tidak seragam
untuk menggambarkan resolusi data MT yang berkurang terhadap jarak dan
kedalaman serta untuk penerapan syarat batas pada penyelesaian persamaan
diferensial menggunakan metode beda hingga atau finite difference. Dekomposisi
persamaan yang dihasilkan dengan memperlihatkan geometri model 2D
menghasilkan persamaan medan EM yang diidentifikasi sebagai polarisasi
transverse electric (TE) dan transverse magnetic (TM). Pada polarisasi TE medan
listrik Ex dan medan magnet Hy masing-masing sejajar dan tegak lurus dengan arah
struktur (Grandis, 2009).

Anda mungkin juga menyukai

  • Pendahuluan
    Pendahuluan
    Dokumen1 halaman
    Pendahuluan
    Dita Arlinsky
    Belum ada peringkat
  • Pendahuluan
    Pendahuluan
    Dokumen1 halaman
    Pendahuluan
    Dita Arlinsky
    Belum ada peringkat
  • Tugas 1
    Tugas 1
    Dokumen13 halaman
    Tugas 1
    Dita Arlinsky
    Belum ada peringkat
  • 5 Pembahasan
    5 Pembahasan
    Dokumen2 halaman
    5 Pembahasan
    Dita Arlinsky
    Belum ada peringkat
  • Teori Dasar Fix
    Teori Dasar Fix
    Dokumen3 halaman
    Teori Dasar Fix
    Dita Arlinsky
    Belum ada peringkat
  • Teori Dasar Fix
    Teori Dasar Fix
    Dokumen10 halaman
    Teori Dasar Fix
    Dita Arlinsky
    Belum ada peringkat
  • Estimasi Penyebaran Hidrokarbon Dengan Pemodelan Seismik Inversi Stokastik Di Lapangan X, Sumatera Selatan
    Estimasi Penyebaran Hidrokarbon Dengan Pemodelan Seismik Inversi Stokastik Di Lapangan X, Sumatera Selatan
    Dokumen69 halaman
    Estimasi Penyebaran Hidrokarbon Dengan Pemodelan Seismik Inversi Stokastik Di Lapangan X, Sumatera Selatan
    Ayupratiwi Geophysics
    Belum ada peringkat
  • Sedimentologi Sistem Fluvial
    Sedimentologi Sistem Fluvial
    Dokumen17 halaman
    Sedimentologi Sistem Fluvial
    Dita Arlinsky
    Belum ada peringkat
  • Tugas 1n2
    Tugas 1n2
    Dokumen3 halaman
    Tugas 1n2
    Dita Arlinsky
    Belum ada peringkat
  • Tugas 1
    Tugas 1
    Dokumen1 halaman
    Tugas 1
    Dita Arlinsky
    Belum ada peringkat
  • 5 Pembahasan
    5 Pembahasan
    Dokumen3 halaman
    5 Pembahasan
    Dita Arlinsky
    Belum ada peringkat
  • Cover PDF
    Cover PDF
    Dokumen1 halaman
    Cover PDF
    Dita Arlinsky
    Belum ada peringkat
  • Tabel Kubalikova
    Tabel Kubalikova
    Dokumen4 halaman
    Tabel Kubalikova
    Dita Arlinsky
    Belum ada peringkat
  • Pendahuluan
    Pendahuluan
    Dokumen1 halaman
    Pendahuluan
    Dita Arlinsky
    Belum ada peringkat
  • Tugas 1
    Tugas 1
    Dokumen1 halaman
    Tugas 1
    Dita Arlinsky
    Belum ada peringkat
  • Pendahuluan
    Pendahuluan
    Dokumen1 halaman
    Pendahuluan
    Dita Arlinsky
    Belum ada peringkat
  • Pendahuluan
    Pendahuluan
    Dokumen1 halaman
    Pendahuluan
    Dita Arlinsky
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Dita Arlinsky
    Belum ada peringkat
  • Pendahuluan
    Pendahuluan
    Dokumen1 halaman
    Pendahuluan
    Dita Arlinsky
    Belum ada peringkat
  • Metodologi
    Metodologi
    Dokumen2 halaman
    Metodologi
    Dita Arlinsky
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Dita Arlinsky
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Dita Arlinsky
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Dita Arlinsky
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Dita Arlinsky
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pustaka
    Dita Arlinsky
    Belum ada peringkat
  • Metodologi
    Metodologi
    Dokumen2 halaman
    Metodologi
    Dita Arlinsky
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Dita Arlinsky
    Belum ada peringkat
  • Pendahuluan
    Pendahuluan
    Dokumen1 halaman
    Pendahuluan
    Dita Arlinsky
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi
    Dita Arlinsky
    Belum ada peringkat