Anda di halaman 1dari 3

II.

TEORI DASAR

Metode seismik merupakan salah satu bagian dari seismologi eksplorasi yang
dikelompokkan dalam metode geofisika aktif, dimana pengukuran dilakukan
dengan menggunakan sumber seismik (palu, ledakan, dll). Setelah usikan
diberikan, terjadi gerakan gelombang di dalam medium (tanah/batuan) yang
memenuhi hukum-hukum elastisitas ke segala arah dan mengalami pemantulan
ataupun pembiasan akibat munculnya perbedaan kecepatan. Kemudian, pada
suatu jarak tertentu, gerakan partikel tersebut di rekam sebagai fungsi waktu.
Berdasar data rekaman inilah dapat ‘diperkirakan’ bentuk lapisan/struktur di
dalam tanah (Gadallah, 2005).

Secara umum kegiatan eksplorasi metode seismik terdiri dari tiga tahapan yaitu
akuisisi, prosesing data, dan interpretasi. Akuisisi data merupakan pekerjaan
terdepan dari suatu eksplorasi. Persiapan awal yang harus dilakukan adalah
dengan melakukan survei dan menentukan parameter lapangan sesuai hasil survei.
Penentuan parameter ini sangat penting karena akan menentukan kualitas data
yang diperoleh. Apabila data yang diperoleh ketika akuisisi memiliki kualitas data
yang baik dan diolah dengan tepat dan sesuai, maka diperoleh penampang seismik
yang memiliki kualitas yang baik juga (Abdullah, 2007).

Pengolahan data seismik, pada dasarnya dimaksudkan untuk mengubah data


seismik lapangan yang terekam menjadi suatu penampang seismik yang kemudian
dapat dilakukan interpretasi darinya. Sedangkan tujuan pengolahan data seismik
adalah untuk menghasilkan penampang seismik dengan kualitas signal to noise
ratio (S/N) yang baik tanpa mengubah bentuk kenampakan-kenampakan refleksi /
pelapisan batuan bawah permukaan, sehingga dapat dilakukan interpretasi
keadaan dan bentuk dari struktur pelapisan bawah permukaan bumi seperti
kenyataannya. Atau dapat dikatakan bahwa pengolahan data seismik didefinisikan
sebagai suatu tahapan untuk meredam noise dan memperkuat sinyal. Pengolahan
data seismik dilakukan melalui serangkaian tahapan-tahapan. Oleh karena geologi
setiap medan survei seismik berbeda-beda, yang secara umum dapat dibedakan
menjadi lingkungan laut (marine), lingkungan darat (land), dan transisi
(transition), perbedaan ini akan menghasilkan data dengan karakteristik yang
3

berbeda-beda dan akan menyebabkan tahapan-tahapan pengolahan data seismik


pun berbeda-beda. Selain itu, urutan/tahapan dalam pengolahan data seismik juga
dipertimbangkan atas dasar kualitas data lapangan yang terekam, hingga
kemampuan/pengalaman orang yang mengerjakan, dan biaya (Veemer, 2002).

Tujuan dari pengolahan data seismik adalah untuk memperoleh gambaran yang
mewakili lapisan-lapisan di bawah permukaan bumi. Tujuan utama pemrosesan
data seismik adalah untuk meningkatkan signal to noise ratio (S/N), Untuk
memperoleh resolusi yang lebih tinggi dengan mengadaptasikan bentuk
gelombang sinyal, Mengisolasi sinyal-sinyal yang diinginkan (mengisolasi sinyal
refleksi dari multiple dan gelombang-gelombang permukaan), Untuk memperoleh
gambaran yang realistik dengan koreksi geometri, Untuk memperoleh informasi-
informasi mengenai bawah permukaan (Reynold, 1997).

Pengolahan data seismik, pada dasarnya dimaksudkan untuk mengubah data


seismik lapangan yang terekam menjadi suatu penampang seismik yang kemudian
dapat dilakukan interpretasi darinya. Sedangkan tujuan pengolahan data seismik
adalah untuk menghasilkan penampang seismik dengan kualitas signal to noise
ratio(S/N) yang baik tanpa mengubah bentuk kenampakan-kenampakan
refleksi/pelapisan batuan bawah permukaan, sehingga dapat dilakukan interpretasi
keadaan dan bentuk dari struktur pelapisan bawah permukaan bumi seperti
kenyataannya. Atau dapat dikatakan bahwa pengolahan data seismik didefinisikan
sebagai suatu tahapan untuk meredam noise dan memperkuat sinyal. Pengolahan
data seismik dilakukan melalui serangkaian tahapan-tahapan. Oleh karena geologi
setiap medan survey seismik berbeda-beda, yang secara umum dapat dibedakan
menjadi lingkungan laut (marine), lingkungan darat (land), dan transisi
(transition), perbedaan ini akan menghasilkan data dengan karakteristik yang
berbeda-beda dan akan menyebabkan tahapan-tahapan pengolahan data seismik
pun berbeda-beda. Selain itu, urutan/tahapan dalam pengolahan data seismik juga
dipertimbangkan atas dasar kualitas data lapangan yang terekam, hingga
kemampuan/pengalaman orang yang mengerjakan, dan biaya (Abdullah, 2007).

Tahapan awal pengolahan data dimulai dengan melakukan input data


ke dalam software ProMax. Data yang dimasukkan berupa SEG-D yang
dikonversi menjadi format data SEG-Y. Format data SEG-D merupakan data
lapangan yang langsung diterima dari receiver. SEG-Y merupakan format data
seismik yang dikeluarkan oleh Society of Exploration Geophysicicts (SEG).
Tahapan selanjutnya merupakan tahapan yang penting pada pengolahan data yaitu
proses Geometri, Editing, dan Dekonvolusi, tahapan ini merupakan tahapan
preprocessing. Tahapan processing meliputi analisis kecepatan, stacking, dan
CRS. Selanjutnya akan dianalisis perbedaan penampang hasil stacking dengan
penampang hasil metode CRS (Susilawati, 2004).
4

Pada pengolahan data seismik multichannel, trace-trace seismik yang


terekam sepanjang lintasan penelitian tidak semuanya merupakan data tetapi
terdapat data noise. Trace-trace yang memiliki noise dihilangkan sedemikian rupa
dalam proses editing untuk mendapatkan data yang berkualitas sebelum dilakukan
tahap selanjutnya, yakni dekonvolusi. Serangkaian proses dalam editing dilakukan
secara sistematis yang akan berdampak pada hasil akhir penampang seismik
nantinya. Proses editing yang dilakukan adalah top-mute, dan Autocorrelation.
Hasil dari top-mute dan Autocorrelation digunakan dalam proses dekonvolusi.
a. Top-mute
Muting bertujuan untuk memotong bagian yang tidak diinginkan yaitu sinyal
seismik yang dianggap bukan sinyal refleksi primer. Jenis muting yang
digunakan pada pengolahan ini adalah top mute. Top mute berfungsi untuk
menghilangkan noise direct wave.
b. Autocorrelation
Proses autocorrelation merupakan proses untuk mengkoreksi kemungkinan
multiple yang ada pada data hasil rekaman seismik. Autocorrelation
dilakukan dengan menentukan panjang operator (operator length) yang
nantinya akan digunakan sebagai input parameter pada predictive
deconvolution (Anderson, 1999).

Proses editing trace ini merupakan quality control yang diperlukan, dimana pada
proses edit ini trace-trace jelek atau mati dihilangkan, disini juga melakukan
proses muting atau peotongan data jelek yang terletak diatas first break. Pada flow
ini akan dilakukan seleksi terhadap trace data seismik dengan kualitas yang buruk
atau rusak yang terjadi pada saat akuisisi data sehingga tidak dipergunakan dalam
proses selanjutnya. Seleksi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu killing dan
muting. Killing adalah proses menghilangkan satu trace karena trace tersebut
buruk atau rusak. Muting adalah proses memotong data seismik pada batas atas,
tengah ataupun bawah agar data yang buruk tidak terbawa sehingga data seismik
lebih bersih dan rapih. Ada tiga jenis muting pada pemrosesan data seismik, yaitu:
External Muting, Internal Muting dan Surgical Muting (Gadallah, 2005).

Anda mungkin juga menyukai

  • Pendahuluan
    Pendahuluan
    Dokumen1 halaman
    Pendahuluan
    Dita Arlinsky
    Belum ada peringkat
  • Pendahuluan
    Pendahuluan
    Dokumen1 halaman
    Pendahuluan
    Dita Arlinsky
    Belum ada peringkat
  • 5 Pembahasan
    5 Pembahasan
    Dokumen3 halaman
    5 Pembahasan
    Dita Arlinsky
    Belum ada peringkat
  • 5 Pembahasan
    5 Pembahasan
    Dokumen2 halaman
    5 Pembahasan
    Dita Arlinsky
    Belum ada peringkat
  • Tugas 1
    Tugas 1
    Dokumen13 halaman
    Tugas 1
    Dita Arlinsky
    Belum ada peringkat
  • Teori Dasar Fix
    Teori Dasar Fix
    Dokumen10 halaman
    Teori Dasar Fix
    Dita Arlinsky
    Belum ada peringkat
  • Seismik Stokastik
    Seismik Stokastik
    Dokumen69 halaman
    Seismik Stokastik
    Ayupratiwi Geophysics
    Belum ada peringkat
  • Sedimentologi Sistem Fluvial
    Sedimentologi Sistem Fluvial
    Dokumen17 halaman
    Sedimentologi Sistem Fluvial
    Dita Arlinsky
    Belum ada peringkat
  • Tabel Kubalikova
    Tabel Kubalikova
    Dokumen4 halaman
    Tabel Kubalikova
    Dita Arlinsky
    Belum ada peringkat
  • Tugas 1
    Tugas 1
    Dokumen1 halaman
    Tugas 1
    Dita Arlinsky
    Belum ada peringkat
  • Tugas 1n2
    Tugas 1n2
    Dokumen3 halaman
    Tugas 1n2
    Dita Arlinsky
    Belum ada peringkat
  • Metodologi
    Metodologi
    Dokumen2 halaman
    Metodologi
    Dita Arlinsky
    Belum ada peringkat
  • Tugas 1
    Tugas 1
    Dokumen1 halaman
    Tugas 1
    Dita Arlinsky
    Belum ada peringkat
  • Pendahuluan
    Pendahuluan
    Dokumen1 halaman
    Pendahuluan
    Dita Arlinsky
    Belum ada peringkat
  • Pendahuluan
    Pendahuluan
    Dokumen1 halaman
    Pendahuluan
    Dita Arlinsky
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Dita Arlinsky
    Belum ada peringkat
  • Pendahuluan
    Pendahuluan
    Dokumen1 halaman
    Pendahuluan
    Dita Arlinsky
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Dita Arlinsky
    Belum ada peringkat
  • Pendahuluan
    Pendahuluan
    Dokumen1 halaman
    Pendahuluan
    Dita Arlinsky
    Belum ada peringkat
  • Teori Dasar Fix
    Teori Dasar Fix
    Dokumen2 halaman
    Teori Dasar Fix
    Dita Arlinsky
    Belum ada peringkat
  • Cover PDF
    Cover PDF
    Dokumen1 halaman
    Cover PDF
    Dita Arlinsky
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Dita Arlinsky
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Dita Arlinsky
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Dita Arlinsky
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pustaka
    Dita Arlinsky
    Belum ada peringkat
  • Metodologi
    Metodologi
    Dokumen2 halaman
    Metodologi
    Dita Arlinsky
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Dita Arlinsky
    Belum ada peringkat
  • Pendahuluan
    Pendahuluan
    Dokumen1 halaman
    Pendahuluan
    Dita Arlinsky
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi
    Dita Arlinsky
    Belum ada peringkat