Anda di halaman 1dari 6

(TUGAS RUTIN 10)

“ MENGHITUNG PANJANG GARIS DAN

LUAS WILAYAH PADA PETA “

DOSEN PENGAMPU :

ROHANI TANJUNG, S.Pd., M.Si.

DISUSUN OLEH :

AYU NOVIANA SIMATUPANG

(3183331010)

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
MENGHITUNG LUAS AREAL PADA PETA

1. Menggunakan Skala Untuk Mengukur Jarak

Dalam menggunakan skala untuk menghitung jarak lurus dapat dilakukan


dengan mudah. Pada sketsa peta yang berskala 1 : 1.000.000 dibawah, jarak antara
kota A dengan kota B pada peta 3 cm. maka untuk mencari jarak sebenarnya
antara kedua kota tersebut adalah :

Jarak sebenarnya = 3 cm x 1.000.000

= 3.000.000 cm

= 30 km

2. Menggunakan Skala Untuk Menghitung Luas Wilayah

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghitung luas wilayah
dengan skala, yaitu dengan metode kotak (square method), metode garis potong
(sriped method), dan metode segitiga (triangle method).

a. Menghitung Luas Wilayah Dengan Metode Kotak (Square Method)

Luas wilayah pada peta dapat dihitung dengan menggunakan kotak-kotak


yang berada dalam wilayah yang dipetakan kemudian dijumlahkan, sedangkan
kotak yang tidak penuh misalnya seperempat, setengah dan sebagainya dapat
digabungkan sehingga menjadi kotak yang penuh, lihat contoh seperti dibawah ini
:

Pada sketsa setiap satu kotak luasnya adalah 1 km2 , kotak yang tidak utuh
digabungkan sehingga menjadi kotak yang utuh lalu kita jumlah semuanya.
Setelah dijumlahkan ada 6 kotak yang utuh dan 9 kotak yang tidak utuh, sehingga
luas peta tersebut adalah : (6×1 km2) + (3×3/4) + ( 2×1/2) + (4×1/4)

= 10,25 km2
b. Menghitung Luas Dengan Metode Garis Potong (Striped Method)

Pengukuran luas dilakukan dengan menghitung semua luas persegi


panjang yang ukurannya ditentukan berdasarkan keseimbangan, yaitu antara
bagian peta yang dibuang dengan bagian di luar peta yang diperhitungkan,
kemudian dikalikan dengan skala peta. Contoh seperti dibawah ini :

c. Menghitung Luas Dengan Metode Segitiga (Triangular Method)

Metode ini prinsipnya menutup bidang yang diukur dengan bidang


segitiga. Semakin banyak bidang luas yang diukur tertutup dengan bidang
segitiga, semakin akurat hasil pengukurannya.

Luas = Segitiga (1+2+3+4+…n) x (skala)2

Cara Menghitung Luas Areal Pada Peta dengan Cara Sederhana

Ketika mengerjakan tugas-tugas sering kita berhadapan dengan perhitungan


luas areal. Salah satu alternatif menghitung luas areal suatu wilayah tanpa harus
ke lapangan adalah dengan bantuan peta. Sebelum melakukan perhitungan itu
biasanya kita menandai titik-titik pada areal di peta yang menjadi konsentrasi
tugas kita, kemudian menghubungkan titik-titik menjadi poligon tertutup dan
kenampakan yang terbentuk menyerupai geometri tertentu. Jika bentuk
kenampakan berupa geometri sederhana seperti bujur sangkar, empat persegi
panjang, segitiga, trapesium, dan lingkaran, tentu kita sudah mengetahui rumus-
rumus untuk menghitung luas bentuk geometri tersebut sehingga mudah dalam
melakukan perhitungan luas areal. Tapi tidak selamanya areal pada peta yang mau
dihitung luasnya berupa geometri yang sederhana (teratur) dan jika itu terjadi
kemungkinan perhitungan akan sedikit rumit. Nah berikut ini akan diberikan
penjelasan tentang metode sederhana yang digunakan untuk menghitung luas
kenampakan (areal) pada peta :
1. Metode grid bujur sangkar

Cara perhitungan luas dengan cara grid bujur sangkar menggunakan


ketentuan sebagai berikut, kotak yang penuh (kotak yang ada dalam area yang
akan dihitung luasnya ditentukan sebagai satu unit nilai, sedangkan kotak yang
tidak penuh ditentukan sebagai 1/2 (setengah) nilai unit. Misalnya, kotak
berukuran 0,5 cm x 0,5 cm, dengan skala 1: 60.000. Untuk itu nilai satu unit
adalah :

Nilai unit = 0,5 cm X 0,5 cm X 60.000 X 60.000

= 300 m X 300 m

= 90000 m2

= 9 ha

Luas area = (W + P/2) nilai unit

W = kotak penuh dalam area

P = kotak yang sebagian dalam area

Misalnya area yang akan dihitung pada gambar di bawah ini memiliki skala 1:
60.00:

Luas area = (50 + 35/2) X 9 ha

= 607,5 ha

2. Metode koordinat kartesian

Cara perhitungan luas dengan metode koordinat kartesian menggunakan


ketentuan sebagai berikut :
a. Diusahakan titik awal (0,0) merupakan titik perpotongan antara garis lurus
paling barat/kiri kenampakan (sumbu y) dan garis paling
selatan/kenampakan sumbu x

b. Titik A,B,C,D dan E merupakan titik-titik yang paling mewakili


kenampakan dan ditentukan koordinatnya

3. Metode membagi menjadi geometri sederhana

Untuk menghitung luas kenampakan pada peta menggunakan metode


geomterik, yang harus dilakukan sebelum menghitung adalah bagi-bagilah
kenampakan yang terbentuk menjadi geometri sederhana, kemudian hitunglah
luas masing-masing geometri, dan hasilnya dijumlahkan (jumlah total). Tidak ada
aturan baku dalam melakukan pembagian, semua tergantung kebijakan kita
sendiri, mana yang lebih cepat dan akurat itulah yang kita lakukan.

· Sebagai contoh kalian bisa lihat pada kenampakan areal A,B,C,D,E di


bawah ini. Untuk menghitung perlu memakai garis kotak-kotak berukuran 0,5 cm
x 0,5 cm. Secara vertikal 2 kotak = 1 cm dan horizontal juga demikian. Setiap 1
cm mewakili 10 m.

Dari pembagian yang dilakukan menghasilkan lima buah segitiga dan 2


buah persegi, dimana luas segitiga adalah 1/2 alas x tinggi dan luas persegi adalah
panjang x lebar. Adapun perhitungan luasnya sebagai berikut :

Luas BCI = 1/2 (25) (15) = 187,5 m2

Luas BKI = 1/2 (15) (5) = 37,5 m2

Luas AHI = 1/2 (13)(12,5) = 218,75 m2

Luas DEF = 1/2 (17)(35) = 297,5 m2

Luas AEH = 1/2 (100) (40) = 2000 m2

Luas CDFG = 70 (35) = 2450 m2

Luas GIKL = 25 (20) = 500 m2


Luas Total = 5691,25 m2

Contoh lainnya adalah sebuah hasil pengukuran areal di lapangan dan sketsa
terlampir di bawah ini :

Setelah melihat sketsa dan hasil pengukuran, kemudian digambarkan dengan


peta skala 1: 1000. Dari peta yang sudah digambar ada beberapa opsi pembagian
yang bisa dilakukan untuk perhitungan luas, yakni membagi menjadi 3 buah
segitiga dan opsi lainnya adalah membagi menjadi 1 buah persegi serta 1 buah
segitiga untuk kemudian dihitung luas arealnya.

 Opsi pembagian pertama :

Membagi menjadi tiga buah segitiga dan perhitungannya sebagai berikut :

Luas Segitiga ABD = 1/2 (130) x (100) = 6500 m2

Luas Segitiga BDE = 1/2 (100) (130) = 6500 m2

Luas Segitiga BCE = 1/2 (65) (100) = 3250 m2

Luas Total = 16250 m2

 Opsi pembagian kedua :

Membagi menjadi satu buah persegi dan satu buah segitiga

Luas persegi ABED = 100 x 130 = 13000 m2

Luas Segitiga BCE = 1/2 (65) (100) = 3250 m2

Luas Total = 16250 m2.

Anda mungkin juga menyukai