Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyakit tropis merupakan salah satu bentuk penyakit yang sering terjadi di
daerah beriklim tropis dan subtropis.Tidak hanya di Indonesia, tapi hampir di semua
negara miskin dan berkembang, penyakit tropis ini dapat mewabah dengan cepat dan
menjadi salah satu faktor peningkat angka kematian.Untuk mengurangi angka
kematian tersebut, perlu adanya penanggulangan guna menekan penyebarluasan
penyakit tropis yang ternyata semakin lama semakin mewabah.Masyarakat pun
mengharapkan adanya organisasi-organisasi khususnya instansi pemerintah yang
memberikan perhatian dengan melakukan penelitian-penelitian dalam pemberantasan
penyakit-penyakit tropis dan mengadakan pelayanan kesehatan yang layak untuk
masyarakat.
Banyak faktor yang mempengaruhi penyebaran penyakit tropis ini.Sebagai
contohnya adalah sanitasi yang buruk di lingkungan kumuh dan kotor.Dari hal
tersebut, tidak hanya instansi-instansi pemerintah saja yang diharapkan dapat
melakukan pencegahan penyebaran penyakit tropis, tapi masyarakat juga harus ikut
serta mendukung hal ini dengan menumbuhkan kesadaran dan kepedulian diri sendiri
terhadap lingkungan. Kehidupan merupakan anugerah dari Allah Yang Maha Kuasa
dan kesehatan merupakan hal yang sangat penting dalam kesejahteraan masyarakat

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian penyakit tropis ?
2. Bagaimana Epidemiologi Tropis ?
3. Bagaimana Sifat Penyebab Penyakit Tropis ?
4. Bagaimana Model Penyakit Tropis ?
5. Bagaimana Mekanisme Penularan dan Pemberantasannya ?

1
C. Tujuan

1. Untuk mengetahui bagaimana pengertian penyakit tropis


2. Untuk mengetahui bagaimana Epidemiologi Tropis
3. Untuk mengetahui bagaimana Sifat Penyebab Penyakit Tropis
4. Untuk mengetahui bagaimana Model Penyakit Tropis
5. Untuk mengetahui bagaimana Mekanisme Penularan dan Pemberantasannya

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Penyakit Tropis


Penyakit Tropis adalah penyakit yang lazim terjadi di daerah tropis dan
subtropis. Istilah ini juga sering mengacu pada penyakit yang berkembang di wilayah
panas berkondisi lembab, seperti malaria, demam berdarah dan kusta .

B. Epidemiologi Tropis
Dalam ilmu kesehatan istilah penyakit tropis (tropical medicine) dinisbatkan
pada wilayah-wilayah beriklim panas seputar garis khatulistiwa.Istilah ini
diperkenalkan para peneliti kesehatan dari Barat (Eropa dan Amerika) yang keadaan
wilayahnya jauh berbeda dengan Indonesia. Penyakit tropis sebenarnya memiliki
konotasi yang negatif yang berhubungan dengan cara hidup yang tidak sehat, hygiene
yang buruk, dan penyakit yang menular.
Dalam perkembangan penelitian kesehatan, didapatkan fakta bahwa penyakit
tropis bukanlah penyakit yang aneh dan mengerikan seperti yang disangka oleh
kebanyakan orang sebelumnya.Bahkan beberapa jenis penyakit tropis mungkin saja
terjadi di daerah yang beriklim sedang, hanya berbeda pada frekuensi penderitanya
saja.Perbedaan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti iklim, demografi, sosial-
ekonomi dan faktor genetik.
Menurut Dr dr Umar Zein, ada beberapa macam penyakit tropis yang sudah
dikenal sejak masa penjajahan Belanda, ratusan tahun lalu seperti penyakit cacar,
polio, frambusia (puru), malaria, kolera, tuberkulosis, kusta dan elefantiasis (kaki
gajah). Kategori penyakit tropis lainnya adalah malaria, demam berdarah, tifus,
sepsis, hepatitis, dan TBC.Namun, meski telah diteliti selama ratusan tahun,
penyakit-penyakit tropis ini masih saja ditemui dan berkembang di kelompok
masyarakat tertentu seperti, di Indonesia. Berbagai penelitian yang mengeluarkan

3
dana yang tergolong besar yang dilakukan untuk mencari cara penanggulangan dan
pemberantasan penyakit tropis ini masih belum juga menunjukkan hasil yang
memuaskan karena penyakit-penyakit ini berhubungan erat dengan pola hidup
masyarakat itu sendiri .

C. Sifat Penyebab Penyakit Tropis


Kemajuan penguasaan bioteknologi dan biologi molekuler telah memberikan
harapan untuk mengatasi masalah penyakit-penyakit tropis.Demikian dikemukakan
pakar kesehatan dari UGM, Prof Dr Supargiyono di Yogyakarta, seperti dilansir dari
Antara.Supargiyono mengingatkan, beberapa penyakit tropis seperti demam berdarah,
hepatitis, malaria dan TBC masih menjadi masalah kesehatan yang utama.
Penyebabnya adalah lingkungan fisik, kondisi sosial, ekonomi, budaya, dan
perubahan biologis dari vektor penyakit. Penyakit tropis erat kaitannya dengan
kesehatan lingkungan yang sering tidak diperhitungkan dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat .

D. Model Penyakit Tropis

1. Penyakit infeksi oleh bakteri


Bakteri mengandung informasi genetik dan banyak peralatan yang diperlukan
untuk menghasilkan energi dan bereplikasi secara independen.Beberapa bakteri,
namun hanya dapat mereproduksi ketika tumbuh di dalam sel, dari mana mereka
berasal nutrisi yang dibutuhkan. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh infeksi
bakteri diantaranya pertusis, tetanus, tuberculosa, typhoid, dan pest .

2. Penyakit infeksi oleh virus


Virus adalah agen menular yang umumnya hanya terdiri dari materi genetik
ditutupi oleh shell protein. Mereka hanya meniru dalam sel, yang menyediakan mesin
sintetis yang diperlukan untuk menghasilkan partikel virus baru. Beberapa penyakit

4
yang disebabkan oleh virus diantaranya parotitis, campak, hepatitis B, HIV, dan flu
burung .
3. Penyakit infeksi oleh parasite
Parasit adalah organisme yang hidup di dalam atau pada organisme lain, tuan
rumah, pada biaya yang mereka memperoleh beberapa keuntungan seperti makanan.
Kelompok ini mencakup protozoa patogen (organisme bersel tunggal yang lebih
kompleks daripada bakteri) dan cacing (organisme multisel sering disebut sebagai
cacing). Beberapa penyakit yang disebabkan oleh parasit diantaranya malaria,
askariasis, filariasis, trichiuris dan ankylostomiasis .

E. Mekanisme Penularan dan Pemberantasannya


Penyakit-penyakit yang dapat menular itu terjadi sebagai akibat dari adanya
interaksi antara agent, proses transmisi, host (penjamu) dan lingkungan .

1. Agent Infeksius
Sejumlah mikroorganisme menyebabkan terjadinya penyakit pada manusia.
Infeksi itu adalah masuk dan berkembangnya atau bermultiplikasinya sebuah agent
yang infeksius di dalam host (pejamu).
2. Transmisi
Ini adalah merupakan penghubung kedua yang terdapat di dalam rantai infeksi,
yang merupakan penyebaran dari sebuah agent infeksius melalui lingkungan atau
manusia yang lainnya.Transmisi dapat terjadi secara langsung atau tidak langsung .
Transmisi secara langsung merupakan pemindahan dari agent infeksius yang
berasal dari host yang terinfeksi atau reservoir ke suatu tempat masuk yang tepat,
yang mengakibatkan terjadinya infeksi pada manusia. Pemindahan ini dapat berupa
kontak langsung, seperti sentuhan, ciuman, atau hubungan kelamin, atau dengan
penyebaran secara langsung dari droplet, yaitu melalui bersin atau batuk-batuk.
Transfusi darah dan infeksi transplasental dari ibu kepada fetus mungkin merupakan
transmisi penting yang lain .

5
Transmisi secara tidak langsung mungkin adalah penularan melalui vehikel,
penularan melalui vektor atau penularan melalui udara. Penularan melalui vehikel itu
terjadi melalui material-material, misalkan saja adalah makan, pakaian, perlengkapan
tidur, dan alat –alat untuk memasak. Penularan melalui vektor terjadi bila agent
dibawa oleh seekor serangga atau binatang (vektor) lainnya kepada seorang host yang
rentan; agent tersebut melakukan multiplikasi atau tidak dalam vektor.Transmisi
melalui udara dalam jarak yang amat jauh sekali terjadi bila diseminasi dari doplet
yang amat sedikit itu mengenai sebuah titik masuk yang tepat, biasanya adalah
saluran pernapasan. Partikel-partikel debu juga dapat berperan dalam penularan
melalui udara, sebagai contoh adalah spora-spora jamur
3. Host (Pejamu)
Host adalah hubungan ketiga yang terdapat di dalam rantai infeksi dan
didefinisikan sebagai orang atau binatang yang memberikan tempat yang cocok bagi
suatu agent yang infeksius untuk tumbuh dan memperbanyak diri dalam kondisi yang
alamiah .
4. Lingkungan
Lingkungan memegang peranan yang amat penting dalam penyebaran penyakit-
penyakit menular.Sanitasi umum, temperatur, kondisi udara, dan kualitas air adalah
faktor-faktor yang mempengaruhi seluruh tahap-tahap yang ada di dalam rantai
infeksi. Sebagai tambahan, faktor-faktor sosial-ekonomi, sebagai contoh adalah
kepadatan penduduk, kepadatan hunian, dan kemiskinan merupakan sesuatu yang
amat penting .
Berikut ini merupakan upaya yang dapat dilakukan dalam penanggulangan
wabah, antara lain :

1. Penyelidikan epidemiologis, yaitu melakukan penyelidikan untuk mengenal sifat-


sifat penyebabnya serta faktor yang dapat menimbulkan wabah .
2. Pemeriksaan, pengobatan, perawatan dan isolasi penderita termasuk karantina

6
3. Pencegahan dan pengebalan, yaitu tindakan yang dilakukan untuk memberikan
perlindungan kepada mereka yang belum sakit tetapi memiliki resiko terkena
penyakit
4. Pemusnahan penyebab penyakit, yaitu bibit penyakit yang dapat berupa bakteri,
virus, dan lain-lain
5. Penanganan jenazah akibat wabah
6. Penyuluhan kepada masyarakat

Beberapa strategi untuk mengendalikan penyakit tropis meliputi :

1. Pengeringan lahan basah untuk mengurangi populasi serangga dan vektor lainnya
2. Aplikasi insektisida dan / atau penolak serangga) pada permukaan strategis
seperti: pakaian, kulit, bangunan, habitat serangga, dan kelambu
3. Penggunaan kelambu tempat tidur atas (juga dikenal sebagai "kelambu") untuk
mengurangi penularan malam hari, karena spesies tertentu dari nyamuk tropis
pakan terutama di malam hari
4. Penggunaan air sumur, dan / atau penyaringan air, filter air, atau air pengobatan
dengan tablet air untuk menghasilkan air minum bebas dari parasite
5. Pengembangan dan penggunaan vaksin untuk mempromosikan kekebalan
penyakit
6. Farmakologis pra-pajanan (untuk mencegah penyakit sebelum pajanan terhadap
lingkungan dan / atau vektor)
7. Farmakologis profilaksis pasca pajanan (untuk mencegah penyakit setelah
terpapar lingkungan dan / atau vektor)
8. Terapi farmakologis (untuk mengobati penyakit setelah infeksi atau infestasi)
9. Membantu dengan pembangunan ekonomi di daerah endemik. Misalnya dengan
memberikan kredit mikro untuk memungkinkan investasi di bidang pertanian
lebih efisien dan produktif. Hal ini pada gilirannya dapat membantu subsisten
pertanian menjadi lebih menguntungkan, dan ini keuntungan dapat digunakan

7
oleh penduduk setempat untuk pencegahan penyakit dan pengobatan, dengan
manfaat tambahan mengurangi angka kemiskinan

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Penyakit tropis merupakan penyakit yang sering terjadi di daerah tropis dan
subtropis.Penyebaran penyakit ini sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan,
perubahan iklim, dan cuaca.Meski sering terjadi di daerah tropis dan subtropis,
namun tidak menutup kemungkinan penyakit tropis ini terjadi di daerah beriklim
sedang.Yang membedakan hanya frekuensi penderitanya saja. Penyakit tropis yang
umum terjadi contohnya malaria, TBC dan demam berdarah

B. Saran
Sebagaimana yang telah penulis sebutkan di dalam makalah ini, penyebaran
penyakit tropis sangat berhubungan erat dengan keadaan lingkungan kita. Oleh
karena itu, sudah semestinya kita berusaha untuk selalu menjaga kebersihan
lingkungan di sekitar kita.

Anda mungkin juga menyukai