OLEH :
1.Asep Nahdlotul Muttaqin
2.Kurniawan Tijesh Thofa
3.Tiya Sugiyanti
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem ekonomi terus mengalami perkembangan pada seluruh aspek
beriringan dengan perkembangan teknologi, nasionalitas dan tataran sosial
kehidupan manusia. Perkembangan siste ini ditunjukkan oleh sistem ekonomi
barat atau yang sering dikenal dengan sistem ekonomi konvensional. Hal ini
ditunjukkan melalui lahirnya beberapa paham ekonomi. Awal mula dari
sistem ekonomi konvensional adalah dengan munculnya buku “An Incuiry
into the nature and causes of the wealth of nation” oleh Adam Adam Smith
pada tahun 1776-an yang merupakan guru besar dari Glosgow, ini merupakan
cikal bakal yang kemudian sebagai madzhab klask atau madzhab liberal.
Lebih kurang 160 tahun kemudian atau satu setengah abad lebih, mazhab
ini dirasa tidak lagi dapat mengakomodir berbagai permasalahan negara
penganutnya. Berangkat dari kegelisahan itu, pada tahun 1836-an muncul
kembali pandangan baru dalam sistem ekonomi yang dikenal dengan
ekonomi modern yang diusung oleh JM Kaynes. Hingga kini kedua paham
tersebut terus berkembang dan saling mengambil peran dalam perekonomian
dunia. Dengan demikian konsep trial dan error dalam ilmu ekonomi
menunjukkan kepada kita bahwa perkembangan suatu ilmu pengetahuan
dalam rangka mencapai kemapaman sebuah sistem membutuhkan waktu yang
tidak singkat. Ditengah gejolak dua mazhab ekonomi, diatas dianggap sebagai
suatu sistem perekonomian yang dapat memberikan solusi dari kegagalan
sistem sebelumnya. Pada kisaran tahun 1970-am diadakan pertemuan para
ahli ekonomi dari berbagai negara-negara muslim di Jeddah-Arab. Pertemuan
tersebut merumuskan bagaimana ekonomi Islam kedepan. Walaupun ekonomi
1 Eja Armaz Hardi. Studi Komperatif Takaful dan Asuransi Konvensional. Jurnal Bisnis
dan Manajemen Vol 03 No 02, Desember 2015. Diakses 30 Oktober 2018, dari
docs.google.com, hal. 423-424.
Asuransi Syariah Takaful sebagai Alternatif 3
2. Untuk mengetahui asuransi syariah takaful sebagai alternatif.
BAB II
PEMBAHASAN
3 Muhammad Syakir Sula.... dalam Latif Mukhtar, Gerakan Kembali ke Islam. Rosda.
Bandung. 1998. Hal 127
4 Muhammad Syakir Sula.... dalam Muhammad Syakir Sula, Konsep Asuransi dalam
Islam. PPM Fi Zhilal. Bandung. 1996. Hal 1
Asuransi Syariah Takaful sebagai Alternatif 5
tabarru’ dalam Ibadah, sumbangan, derma yang ditunjukkan untuk
menanggung resiko. Takaful dalam pengertian ini sesuai dengan Al-Qur’an,
Surah Al-Maidah ayat 2, yang artinya, “Dan tolong menolonglah kamu dalam
(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam
berbuat dosa dan pelanggaran.
Menurut Syekh Abu Zahra’,5 yang dimaksud dengan at-takaful al-Ijtima’i
itu ialah bahwa setiap indivindu suatu masyarakat berada dalam jaminan atau
tanggungan masyarakatnya. Setiap orang yang memiliki kemampuan menjadi
penjamin dengan suatu kebajikan bagi setiap potensi kemanusiaan dalam
masyarakatt sejalan dengan pemeliharaan kemaslahatan indivindu. Yakni,
dalam hal menolak yang merusak dan memelihara yang baik agar terhindar
dari berbagai kendala pembangunan masyarakat yang dibangun diatas dasar-
dasar yang benar. Ungkapan yang paling tepat untuk makna at-Takaful al-
Ijtima’i kata Syekh Abu Zahra, ialah sabda Nabi saw yang diriwayatkan oleh
Bukhari dan Muslim, yang artinya, “Mukmin terhadap mukmin lain seperti
bangunan memperkuat satu sama lain.”
“Orang-orang mungkin dalam kecintaan dan kasih sayang mereka seperti
satu badan. Apabila salah satu anggota badan itu menderita sakit, maka
seluruh badan merasakannnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Takaful dalam pengertian muamalah diatas, ditegakkan diatas tiga prinsip
dasar6, yaitu :
1. Saling bertanggungjawab
Banyak hadits Nabi saw seperti yang diriwayatkan oleh Bukhari dan
Muslim, yang mengajarkan bahwa hubungan orang-orang beriman dalam
jalinan rasa kasih sayang satu sama lain, ibarat satu badan. Bila satu
bagian tubuh sakit, maka seluruh anggota tubuh akan turut merasakan
penderitaan.
5 Muhammad Syakir Sula.... dalam Abu Zahra, Muhammad, At-Takaful al-Ijtima’i fil
Islam. 1964. Darul Qaumiyyah lil Tiba’ah wal. Kairo
6 Muhammad Syakir Sula.... dalam Syariat takaful Malaysia. Panduan Syariat takaful
Malaysia. 1984. Hal 11-15
Asuransi Syariah Takaful sebagai Alternatif 6
“Setiap orang dari kamu adalah pemikul tanggung jawab dan setiap
kamu bertanggungjawab terhadap orang-orang dibawah tanggungjawab
kamu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Tidak sempurna keimanan seorang mukmin sehingga ia menyukai
sesuatu untuk saudaranya sebagaimana ia menyukai sesuatu itu untuk
dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Saling bekerjasama dan saling membantu
Allah SWT memerintahkan agar dalam kehidupan bermasyarakat
ditegakkan nilai tolong-menolong dalam kebajikan dan takwa,
sebagaimana firman-Nya, yang artinya, “.... tolong menolonglah kamu
dalam kebaikan dan takwa, janganlah tolong menolong dalam dosa dan
permusuhan....” (al-Ma’aidah : 2)
3. Saling melindungi
Hadits Nabi saw mengajarkan bahwa belum sempurna keimanan
seseorang yang dapat tidur dengan nyenyak dengan perut kenyang,
sedangkan tetangganya menderita kelaparan.
“Orang muslim adalah orang yang memberikan keselamatan kepada
sesama muslim dari gangguan perkataan dan perbuatan.”
Asuransi syariah pertama kali dibangun dengan prinsip tauhid kepada
Allah. Begitu juga landasan berdirinya asuransi syariah saling tolong
menolong antar anggota, sehingga sebagian dana peserta akan disisikan oleh
perusahaan asuransi untuk digunakan sebagai dana tabaru yang digunakan
untuk membantu sesama anggota asuransi apabila mengalami musibah atau
objek yang menjadi kesempatan sesama peserta.
Dana tabaru ini dikatagorikan pada dana shodaqah peserta yang tidak
dapat diambil kembali oleh peserta, kecuali sebagian dana yang dimasukkan
pada dana investasi bersama dalam sektor produktif yang sesuai dengan
syariah. Dari prinsip tabarru yang diusungkan asuransi syariah juga menganut
keadilan perlakuan sesama peserta dan kepada pihak pengelola yang
dipercaya untuk mengurus dana peserta. Begitu juga prinsip amanah menjadi
8 Zainuddin Ali. Hukum Asuransi Syariah. (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), hal. 88-90.
Asuransi Syariah Takaful sebagai Alternatif 16
Tujuan asuransi syariah menurut Yadi Jawari, 2005 adalah: (Jawari,
2005 : 13) menjaga konsistensi pelaksanaan syariah dibidang keuangan,
antisipasi terhadap makin meningkatnya kemakmuran bangsa, turut
meningkatkan kesadaran berasuransi masyarakat, dan menumbuhkan
kemampuan umat Islam di bidang pengelolaan industri asuransi. Selain itu,
tujuan berdirinya asuransi syariah adalah: Pertama, tolong-menolong dan
bekerja sama, kekayaan yang dimiliki sebagai karunia Allah SWT hendaknya
berfungsi sosial, terutama membebaskan orang dari penderitaan dan
ketergantungan. Saling tolong menolong dan bekerja sama merupakan salah
satu sifat terpuji dan sangat dianjurkan oleh-Nya. kedua, Saling menjaga
keselamatan dan keamanan, kehendak untuk selamat dan aman dalam hidup
merupakan naluri kemanusiaan. Ajaran Islam menganjurkan agar manusia
berupaya menjadikan dunia bebas dari bahaya ketakutan. Niat ikhlas karena
Allah untuk membantu sesama yang mengalami penderitaan merupakan
landasan awal asuransi Islam. Premi yang dibayarkan kepada asuransi syaraih
harus didasarkan pada kerjasama dan tolong menolong sesuai dengan perintan
Allah untuk memperoleh ridha-Nya.
Dari tujuan diatas beberapa kalangan berpendapat bahwa asuransi
juga berorientasi kepada pemberdayaan ekonomi masyarakat. Melalui
aktivitas investasi yang dilakukan pihak perusahaan akan memberikan
dampak kepada tumbuhnya perekonomuan masyrakat. Dengan tujuan
tersebut semakin meyakinkan bahwa manusia sebagai makluk sosial tidak dat
hidup tanpa adanya interaksi sosial yang dilakukan sikap kebersamaa inilah
yang dijunjung tinggi dengan berdirinya asuransi syariah. Harapan lebih jauh
dari pendirian asuransi syariah ini adalah terciptanya kedamaian, ketentraman
jiwa masyarakat grass root ketimbang hanya mengambil pasar dari kalangan
menengah keatas.
A. Kesimpulan
Asuransi dalam bahasa Arab dikenal dengan Istilah takaful, tamin atau
tadamun. Asuransi syariah menurut fatwa DSN-MUI, yang lebih dikenal
dengan ta’min, takaful, atau tadhamun adalah usaha saling melindungi dan
tolong menolong diantara sejumlah orang atau pihak melalui investasi dalam
bentuk aset dan tabarru memberikan pola pengembalian untuk menghadapi
resiko tertentu melalui akad yang sesuai dengan syariah (Fatwa Dewan
Syariah Nasional No 21/DSN-MUI/X/2001).
Asuransi syariah tidak hanya dituntut untuk mengejar profit dari investasi
yang dilakukan dengan sebagian dana peserta. Namun lebih dari profit gain
asuransi syariah juga memiliki tanggungjawab sosial dalam memberikan
sosial edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya tolong menolong
sesama muslim dalam rangka menegakkan ajaran Islam ditengah-tengah
Daftar pertanyaan:
Apa yang dimaksud dengan asuransi syariah takaful sebagai alternatif, apa itu
sebuah PT atau asuransi syariah takaful itu apa?
Jawab:
Asuransi syariah takaful sebagai alternatif adalah bukan sebuah PT tapi itu
adalah sebuah nama asuransi syariah takaful itu yang menggunakan prinsip
syariah yang salah satunya adalah dengan prinsip saling menolong anggota yang
mengalami kesusahaan.
Eja Armaz Hardi. Studi Komperatif Takaful dan Asuransi Konvensional. Jurnal
Bisnis dan Manajemen Vol 03 No 02, Desember 2015. Diakses 30 Oktober
2018, dari docs.google.com
Muhammad Syakir Sula. Asuransi Syariah (Life And General) Konsep dam
Sistem Operasional. (Jakarta: Gema Insani, 2004).