Anda di halaman 1dari 3

PROSES ASUHAN GIZI

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah NCP Klinik dan Masyarakat

Disusun oleh :

Gina Herdiani
P07131318012

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKAS YOGYAKARTA
PRODI ALIH JENJANG SARJANA TERAPAN GIZI
2019
KASUS 2

Data cakupan ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas B pada tahun 2016 sebesar 35%.
Sebagian besar ibu yang mempunyai bayi 0-5 bulan bekerja sebagai buruh di pabrik sepatu.
Demi mengejar target, mereka hanya diberi waktu istirahat sebentar dan tidak dapat memerah
ASI. Mereka selalu mengonsumsi makanan ala kadarnya yang dijual di kantin pabrik. Anak
diasuh di rumah oleh nenek dan diberi susu formula dengan menggunakan dot, bahkan ada yang
sudah diberi pisang. Ibu hanya menyusui setelah pulang kerja.

Bagaimana Proses Asuhan Gizi pada kasus tersebut?

PAG

1. Asesment
Client History :
- Sebagian besar ibu yang mempunyai bayi 0-5 bulan bekerja sebagai buruh di pabrik
sepatu.
- Kurangnya dukungan tempat bekerja karena hanya diberikan waktu istirahat yang
sebentar sehingga tidak dapat memerah ASI
- Anak diasuh di rumah dan dititipkan pada neneknya
Dietary History :
- Data cakupan ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas B pada tahun 2016 sebesar 35%.
- Ibu mengkonsumsi makanan ala kadarnya
- Anak diberikan susu formula dengan menggunakan dot, bahkan ada yang sudah diberikan
pisang
- Ibu hanya menyusui setelah pulang kerja
2. Diagnosis
Rendahnya cakupan ASI Eksklusif di wilayah Puskesmas B Tahun 2016 (P) berkaitan
dengan kurangnya dukungan tempat ibu bekerja (E) yang ditandai dengan bayi diberikan
susu formula dan diberikan MPASI (pisang) sebelum waktunya
3. Intervensi
a. Tujuan:
Meningkatkan cakupan ASI Eksklusif di wilayah Puskesmas B dari 35% menjadi 45%
pada tahun 2017.
b. Jenis Intervensi:
1) Penyuluhan kepada pengelola tempat kerja agar mengeluarkan kebijakan dan
menyediakan fasilitas untuk mendukung ibu bekerja yang menyusui
2) Penyuluhan kepada ibu menyusui mengenai Manajemen ASI selama Ibu Bekerja
3) Penyuluhan kepada pengasuh tentang manfaat pemberian ASI Ekslusif dan bahaya
pemberian MPASI dini
4) Koordinasi dengan tenaga kesehatan lain, lintas sektor, TOMA, dan TOGA
4. Monitoring dan Evaluasi
a. Peningkatan cakupan bayi yang mendapatkan ASI Ekslusif
b. Terselenggaranya penyuluhan di tempat kerja, untuk ibu menyusui dan pengasuh
c. Pencatatan pemberian ASI Eksklusif pada kohort ibu, di klinik dan praktik bidan swasta

Anda mungkin juga menyukai