Anda di halaman 1dari 3

ELEKTROKARDIOGRAFI

OLEH

PAK BUDHY

Keunikan otot jantung ialah kemampuannya menerbitkan implus secara otomatis


dan ritmis serta menjalarkan implus tersebut ke saluran otot jantung.

Implush ini menimbulkan eksistensi terhadap otot jantung yang selanjutnya


menyebabkan serabut otot jantung tersebut berkontraksi.

Aktivasi listrik yang timbul pada pembentukan dan penjalaran implus ini
menimbulkan arus listrik yang sangat lemah yang menjalar ke seluruh tubuh, mengigat bahwa
tubuh merupakan penghantar volumik(Volume conductor).

Arus listrik ini menimbulkan potensial listrik yang tingginya berubah-ubah di


berbagai bagian tubuh sesuai dengan aktivitas listrik yang timbul di jantung dan situasi serta
kondisi bagian tubuh tersebut.

Dengan demikian , dengan mengaji perubahan-perubahan potensial listrik pada


bagian tubuh tertentu, dapatlah diketahui berbagai peristiwa yang terjadi di jantung.

Perekaman potensial listrik dalam bentuk grafk di bagian tubuh tertentu adalah
dasar elektrokadiogram, alat yang dipergunakan pada perekaman ini disebut elektrokardiogram.

Dengan cara mengkaji elektrokardiogram, dapatlah diperkirakan secara lansung


adanya antara lain gangguan frekuensidan irama denyut jantung, gangguan penjalaran impuls,
hipertrofi otot jantung ,iskhemis otot jantung dan infark otot jantung, elektrokardiografi bahkan
merupakan cara yang paling praktis di samping pemeriksaan serum enzim.

Pada keteterisasi jantung,elektrokardiografi selalu direkam secara simultan


dengan besaran –besaran hemodinamik untuk memudahkan pengkajian besaran-besaran
hemodinamik tersebut. Demikian pula pada fonokardiografi, ekhokardiografi dan lain-lain,
elektrodiogram selalu diikut sertakan.

Agar elektrokardiogram dapat dikaji secara umum, maka bagian tubuh yang
menjadi tempat perekam, teknik perekaman dan cara bekerja alat perekam harus dibekukan.

Sebuah elektrokardiograf harus memiliki dua buah elektroda yang masing-masing


disebut exploring electrode dan indifferent electrode. Alat perekam pada elektrokardiografi
harus diuat sedemikian rupa sehingga jika potensial listrik di exploring electrode lebih tinggi dari
pada di indifferent electrode, jarum pencatat harus dibuat naik dari garis dasar(isoelectric line)
dan jika potensial listrik di exploring electrode lebih tinggi dari pada di indifferent electrode,
jarum pencatat harus dibuat naik dari garis dasar(isoelectric line) dan jika potensial listrik di
exploring electrode lebih rendah dari pada di indifferent electrode, jarum pencatat harus dibuat
turun dari garis dasar. Jika potensial listrik pada kedua electrode tersebut sama tingginya, jarum
pencatat harus dibuat setinggi garis dasar. Dengan demikian , semua elektrokardiografi
memberikan hasil perekaman yang sama.

Bagian tubuh yang dipakai sebagai tempat perekam dinyatakan dengan istilah
leads. Yang lazim dipakai dalam elektrokardiografi berjumlah 12 leads (lead I, lead II, lead III, leads
aVR, lead aVL, lead aVF, lead VI, lead V2, lead V3, lead V4, lead V5, lead V6).Kedua belas leads
ini selalu direkam pada setiap elektrokardiografi sedangkan leads yang lain boleh direkam
sebagai tambahan.

Tinggi grafik elektrokardiografi dan kecepatan gerak kertas grafik dapat


disesuaikan dengan keperluan perekam; umumnya tinggi grafik elektrokardiografi adalah 0,1
mv/mm dan kecepatan gerak kertas 25 mm/ detik.

Setiap lead memberikan gambar grafik dalam pola yang sama tetapi dalam bentuk
yang berlainan

Pada setiap siklus denyut jantung terlukis grafik dengan gelombang-gelombang


yang diberi nama gelombang P, kompleks QRS, gelombang T dan kadang-kadang gelombang U.
Gelombang P melukiskan depolarisasi atrium (saat atrium berkontraksi); kompleks
QRS melukiskan depolarisasi ventrikel.

Anda mungkin juga menyukai