A. Latar Belakang
Jambi adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di pesisir timur di bagian
tengah pulau Sumatera. Jambi adalah satu dari tiga provinsi di Indonesia yang
ibukotanya bernama sama dengan nama provinsinya, selain Bengkulu dan
Gorontalo.
Sumatera Barat merupakan salah satu kota pariwisata yang memiliki hampir
semua jenis objek wisata alam seperti laut, pantai, danau, gunung, dan ngarai.
1
Secara geografis provinsi ini berada di 1◦54’ Lintang Utara dan 3◦30’ Lintang
Selatan serta 98◦36’ dan -101◦53’ Bujur Timur, yang memiliki luas wilayah
42.012,89 Km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 5.383.988 jiwa.
B. Tujuan Kegiatan
Widyawisata ini memiliki tujuan antara lain :
a. Tujuan khusus
1) Menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa tentang budidaya Ikan
Gurame (Osphronemus Goramy)
2) menambah wawasan tentang pemijahan Ikan Gurame (Osphronemus
Goramy)
b. Tujuan Umum
1) Melakukan Kuliah Lapangan dan penandatanganan MOU antara
BPBATSG-Jambi dengan Fakultas Pertanian Universitas Prof. Dr.
Hazairin, SH Bengkulu
2) Melakukan Kuliah Umum dan Penandatanganan MOU antara Fakultas
Pertanian Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH Bengkulu dengan Fakultas
Pertanian Universitas Batanghari Jambi
3) Mempunyai tujuan bersenang-senang(wisata refresing)
4) Melatih diri untuk berkerja sama khusunya saling menukar informasi
antar mahasiswa dalam kelompok maupun diluar kelompok
5) Menanamkan rasa tanggung jawab untuk menjalankan semua tugas yang
diberikan
6) Menumbuhkan rasa cinta tanah air dan rasa syukur atas karunia Allah
SWT yang menciptakan alam semesta, serta menumbuhkan sikap untuk
menjaga kelestarian lingkungan
PELAKSANAAN
2
A. Waktu Dan Tempat Yang Dikunjungi
Keberangkatan
3
b. Budidaya Ikan Gurame
4
3. Nilai derajat keasaman (pH) perairan berkisar antara 7-8.
4. Kandungan oksigen terlarut minimal 2 mg/L.
5. Ketinggian lokasi antara 50-400 m dpl.
6. Kemiringan tanah berkisar antara 3-5%. Ini dibutuhkan untuk
mempermudahkan pengairan secara gravitasi.
7. Kedalaman kolam antara 1-1/2 m dengan sistem air mengalir yang baik demi
pertumbuhan dan perkembangan fisik Gurame
Berikut adalah tahapan budidaya ikan gurame :
1. Seleksi Indukan:
5
No. Jantan Betina
1 Dahi menonjol Dahi rata
2 Angkal sirip dada putih terang Pangkal sirip dada terdapat motif
bercak hitam
3 Dagu tebal warna kekuningan Dagu tipis warna kecoklatan
4 Tubuh panjang total, perut Tubuh lebar total perut membulat
datar
Tabel 2. Ciri-ciri Induk Jantan dan Betina Ikan Gurame
3. Ciri-ciri Induk Ikan Gurame Yang Sudah Matang dan Siap Dipijahkan:
Perut membesar kearah belakang.
Anus nampak putih kemerahan.
Perut terasa lebih lembek jika diraba.
2. Manajemen Pemeliharaan Induk
Induk harus dipelihara dikolam khusus dipisahkan antara induk jantan
betina dengan kepadatan 1-2 ekor/m2 pada kedalaman kolam 60-100 cm. Induk
diberi pakan minimal 2x sehari berupa pellet apung protein 36% sebanyak
3%/berat bersih/hr dengan komposisi 1-2%/berat bersih/hrdan pakan daun
sebanyak 1-2%/berat bersih/hr, proporsi daun dan pellet disesuaikan sesuai
nafsu makan dan kondisi kualitas air. Jumlah induk yang dipelihara disesuaikan
dengan kebutuhan dengan perbandingan 1 jantan : 4 betina. jumlah induk
ditambahkan 20% dari total kebutuhan, sebagai cadangan. Minimal dibutuhkan
1 kolam induk jantan dan 2 kolam induk betina.
3. Persiapan Kolam Pemijahan
Kolam disekat dengan luasan min 3x3 m2/sekat, menggunakan bambu,
waring atau jaring dengan mesh size kecil. Kolam diolah dengan melakukan
pengapuran 50g/m2 untuk mengurangi potensi hama dan kompetitor pakan.
Tempat sarang diberikan 2 titik tiap sekat, menggunakan sosong atau tong
sampah plastik yang diletakkan tegak lurus dengan dasar kolam.
6
Ketinggian sarang 10-15 cm dari permukaan air. Bahan sarang berupa
ijuk/serabut kelapa yang diletakkan 1 meter didepan sarang yang dipasang.
Ketinggian air 60-100 cm, dibiarkan tergenang minimal selama 7 hari.
4. Proses Pemijahan Ikan Gurame
Berikut adalah cara mengawinkan ikan gurami atau yang biasa disebut dengan
proses pemijahan:
1. Masukkan Induk Gurame yang sudah lolos seleksi kedalam kolam pemijahan.
2. Jumlah ikan gurami jantan dan betina berbanding 1 jantan : 3-4 betina.
3. Pemijahan ikan gurami secara alami
4. Setelah sarang siap, maka indukan jantan akan mengajak indukan betina untuk
melakukan pemijahan disarang (sosog atau tong sampah plastik)
5. Setelah pemijahan selesai dilakukan, induk betina menutup lubang sarang
dengan ijuk atau serabut kelapa.
6. Induk betina bertugas menjaga anaknya dengan mengipas-ngipaskankan siripnya
kearah sarang. Dengan tujuan dapat meningkatkan kadar oksigen yang larut
didalam air dan untuk membantu menetaskan telur Ikan Gurame.
7. Indukan jantan kembali membuat sarang untuk selanjutnya melakukan
pemijahan dengan betina lainnya.
5. Pengolahan Selama Pemijahan
Induk diberi pakan sebesar 3%/bb/hr dengan frekuensi 2-3 kali sehari
dengan kombinasi pellet 2% dan daun-daunan 1%. Satu minggu sejak
dipasangkan, induk jantan sudah mulai membuat sarang. Air diupayakan
mengalir dengan debit kecil untuk menjaga kualitas air kolam pemijahan.
6. Pengecekan Sarang
Pengecekan sarang dilakukan secara berkala 2x seminggu untuk
memastikan sarang terisi telur. Pengecekan dilakukan pada pagi hari. Ciri umur
sarang terisi telur adalah pakan daun tidak termakan, bahan sarang habis
terpakai, tempat sarang berisi penuh, terdapat kilapan minyak di permukaan air
sekitar sarang, bila diraba sarang dalam kondisi tertutup.
7. Penetasan Telur Dan Pemeliharaan Larva
7
Sarang yang terisi telur diangkat dan dipisahkan dengan cara direndam
dalam baskom . telur yang baik berwarna kuning cerah dan tidak jelek berwarna
keruh. Penetasan dapat dilakukan pada wadah berupa baskom, aquarium atau
wadah lain yang representative. Suhu penetasan berkisar antara 28-30◦C, aerasi
kecil, dengan kepadatan 4-5 butir/cm3. Telur akan menetas dalam 224-36 jam.
Selama proses penetasan telur yang tidak menetas harus diambil menghindari
kontaminasi bakteri/jamur.
Setelah menetas larva dipelihara di bak penampungan selama 3 hari
seletah telur menetas larva belum diberi pakan karena masih terdapat kuning
telur pada badan larva tersebut, setelah kuning telur larva habis kemudian diberi
pakan alami berupa artemia, moina dan cacing tubifek pakan tersebut diberikan
pada umur 4-12 hari. Kepadatan larva disarankan 15-20 ekor/liter dengan suhu
29-30◦C, PH 6,5-8,0 dan ketinggian air 20-30 cm. Disarankan tidak melakukan
pergantian air untuk menghindari goncangan perbedaan parameter kualitas air.
c. Universitas Batanghari (UNBARI)
Pada hari kamis tanggal 24 Januari 2019 pukul 14.00-18.00 WIB
rombongan widyawisata menuju ke Universitas Batanghari dalam rangka kuliah
umum dan penandatanganan MOU antara Fakultas Pertanian Universitas
Batanghari dengan Fakultas Pertanian Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH
Bengkulu.
Universitas Batanghari sejak awal berdirinya tahun 1985 sampai saat ini
dibina oleh dan bernaung dibawah Yayasan Pendidikan Jambi. Yayasan ini
merupakan pengembangan dari Yayasan Pendidikan Jambi yang dulunya
membina STKIP Jambi pada tahun1970-1977. Peresmian berdirinya Universitas
Batanghari pada tanggal 1 November 1985 berdasarkan surat keputusan
Yayasan Pendidikan Jambi sekaligus mengangkat Drs. Kemas Mohamad Saleh
sebagai Rektor pertama.
C. Kunjungan Ke 2 Sumatera Barat
a. Lembah Harau
8
Peserta widyawisata Fakultas Pertanian UNIHAZ sampai di wisata jam
gadang sekitar pukul 17.00 waktu setempat kegiatan yang dilaksanakan di
Lembah Harau adalah berfoto-foto
Lembah Harau adalah sebuah ngarai dekat kota Payakumbuh di
Kabupaten Limapuluh Koto, provinsi Sumatera Barat. Lembah harau terkenal
dengan air terjunnya, dengan ketinggian yang sangat menakjubkan yang
mencapai 300 M dengan kemiripan hampir 90 derajat. Dengan cuacanya sangat
pas untuk refresing, karena masih sangat alami dan segar. Memiliki tebing granit
dengan ketinggian 80 M hingga sampai 200 M lebih. Lembah Harau sendiri
adalah merupakan objek wisata yang sudah cukup tua, diperkirakan sudah ada
dan telah dikunjungi sejak tahun 1926 silam. Lembah Harau sekarang masih
terlihat sangat alami dan wisata yang ada disana sangat banyak untuk dikunjungi
salah satunya adalah Kampung Eropa.
b. Jam Gadang
Jam Gadang adalah nama untuk menara jam yang terletak dipusat kota
Bukit Tinggi, Sumatera Barat, Indonesia. Menara jam ini memiliki jam dengan
ukuran besar di empat sisinya seingga dinamakan Jam Gadang, sebutan bahasa
Minangkabau yang berarti “Jam Besar”.
Selain sebagai pusat penanda Kota Bukit Tinggi, Jam Gadang juga telah
dijadikan sebagai objek wisata dengan diperluasnya taman di sekitar menara jam
ini. Taman tersebut menjadi ruang interaksi masyarakat baik di hari kerja
maupun dihari libur.
c. Pulau Mandeh
9
Mandeh adalah kegiatan snorkling dan memacu adrenaling wisata yang ada di
Pulau Mandeh.
10
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
11
12