Smtr/Tk : 1 / S1 NONREG ANALISIS KASUS Prinsip-prinsip etika yang berkaitan dengan kasus 1. Respect of Autonomy Individu memiliki hak untuk menentukan sendiri, memperoleh kebebasan dan kemandirian. Respect of autonomy meliputi: Menyampaikan kebenaran Menghormati privasi orang lain Melindungi kerahasiaan informasi Mendapat izin untuk melakukan tindakan Jika diminta, membantu orang lain dalam mengambil keputusan Perawat tidak menyampaikan kebenaran mengenai tindakan operasi Aborsi ilegal yang dapat merugikan klien. Seharusnya perawat, menyampaikan kebenaran baik pada klien bahwa tindakan tersebut akan membahayakan nyawa klien.Dalam tindakan tersebut perawat menyetujui permintaan klien untuk melakukan tindakan aborsi. Dan perawat tersebut tidak memberikan informasi mengenai bahaya tindakan aborsi dan aspek hukum yang terkait. 2. Beneficience Individu berkewajiban melakukan hal yang baik dan hal yang membahayakan. Prinsip beneficence adalah suatu kewajiban moral untuk bertindak demi keuntungan orang lain. Sedangkan dalam kasus ini, Perawat sama sekali tidak melakukan tindakan yang menguntungkan bagi klien malah melakukan tindakan yang membahayakan. 3. Non-Maleficence Tindakan aborsi dapat menyebabkan injury jika dilakukan dengan prosedur yang salah dan oleh orang yang tidak kompeten. Perawat melakukan tindakan pengguguran atau baorsi tersebut tanpa keahlian khusus. Tindakan ini berpotensi membahayakan klien dan janin yang dikandungnya. 4. Justice Individu memiliki hak untuk diperlakukan setara, keadilan antara hak dan kewajiban, serta klien berhak mendapat pelayanan sesuai dengan haknya. Prinsip keadilan: · Pada tiap orang dengan porsi yang sama · Pada tiap orang sesuai kebutuhan · Pada tiap orang sesuai usaha · Pada tiap orang sesuai bobot individu atau jasa · Pada tiap orang sesuai free market exchange Perawat tidak menghormati hak sang janin untuk hidup. Suatu pernyataan pernah dikemukakan bahwa janin yang ada dalam kandungan seorang wanita merupakan makhluk hidup yang harus dijaga haknya untuk hidup. Konsekuensi tindakan aborsi menurut undng-undang
Tindakan aborsi tersebut melanggar hukum pasal 346 KUHP
”Seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau mematikan kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun”. Tindakan yang Perawat lakukan melanggar Kepmenkes RI No. 1239/Menkes/SK/XI/2001 Pasal 16 a melakukan praktik keperawatan tidak sesuai dengan kewajiban perawat yaitu tidak memberikan informasi kepada klien. Pasal 17 a praktik keperawatan tidak sesuai dengan kewenangan, pendidikan, dan pengalaman. Pasal 37 : 1. Perawat yang melanggar ketentuan praktik keperawatan dikenakan sanksi administratif sebagai berikut : o untuk pelanggaran ringan, pencabutan izin selama-lamanya 3 (tiga) bulan. o untuk pelanggaran sedang, pencabutan izin selama-lamanya 6 (enam) bulan. o untuk pelanggaran berat, pencabutan izin selama-lamanya 1 (satu) tahun. 2. Penetapan pelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didasarkan atas motif pelanggaran serta situasi setempat.
Tindakan yang Perawat Mudjiati lakukan juga menyalahi praktek kesehatan Pasal 15 ayat (1) dan (2) UndangUndang Kesehatan mengenai tindakan aborsi atas indikasi medis