Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Indonesia mengadakan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat pada

yang akan dicapai pada tahun 2025. Tujuan program ini adalah meningkatkan status

kesehatan masyarakat dan meningkatkan daya tanggap dan perlindungan masyarakat

terhadap resiko sosial dan finansial di bidang kesehatan. Hasil dari program ini

diharapkan dapat meningkatkan angka harapan hidup di Indonesia. Setiap tahun

angka harapan hidup di Indonesia semakin meningkat. Tahun 2011, 2012, dan 2013

berturut-turut yaitu 72,77 tahun, 73,29 tahun dan 73,81 tahun.

Di dunia angka harapan hidup wanita lebih tinggi dibandingkan pria. Tahun

2012, angka harapan hidup wanita mencapai usia 73 tahun sedangkan pria 68 tahun

(WHO). Jumlah penduduk usia lanjut >60 tahun di Riau pada tahun 2014 adalah

261.116 dengan jumlah wanita lebih banyak dibandingkan dengan pria. Jumlah

wanita usia lanjut adalah 131.689 sedangkan pria berjumlah 129.427. Data di atas

menunjukkan angka harapan hidup wanita lebih tinggi dibandingkan pria sehingga

permasalahan usia lanjut banyak dialami oleh wanita. Permasalahan yang tidak dapat

dihindari pada wanita usia lanjut adalah menopause. (hubungan tingkat pengetahuan

tentang menopause dengan keluhan wanita saat menopause, WHO, data penduduk

sasaran program pembangunan kesehata 2011-2014)

Menopause merupakan keadaan normal yang pasti dialami oleh setiap wanita.

Menopause adalah berhentinya masa reproduksi wanita yang ditandai dengan aminore

selama 12 bulan. Usia menopause terjadi antara 45-60 tahun. Usia tersebut terjadi

penurunan jumlah folikel ovarium yang berdampak pada penurunan pembentukan

esterogen oleh ovarium. Bila pembentukan esterogen turun sampai tingkat kritis,
esterogen tidak dapat lagi menghambat pembentukan FSH dan LH yang cukup untuk

menyebabkan ovulasi. Tanda dan gejala wanita menopause adalah jantung berdebar-

debar, nyeri saat berkemih, haid tidak teratur, rasa terbakar. Perubahan pada kondisi

psikologis wanita menopause adalah ingatan menurun, mudah tersinggung, stress,

depresi. Sistem lain yang berpengaruh pada penurunan kadar esterogen adalah

gangguan vasomotor, kardiovaskuler, daya ingat, metabolisme dan osteoporosis

sehingga banyak keluhan-keluhan yang dialami oleh wanita yang mengalami

menopause. Osteoporosis adalah penyakit yang sering dikeluhkan oleh wanita

menopause karena keluhan tersebut sangat jelas mempengaruhi kehidupan sehari-

hari. Keterbatasan dalam melakukan pekerjaan sehari-hari dan kerentanan untuk

terjadinya fraktur patologis adalah hal yang harus diwaspadai. Penurunan elastisitas

pembuluh darah juga mempengarui tekanan darah wanita menopause. Akibat

penurunan fungsi esterogen, nitrit oksida akan berkurang produksinya sehingga

elastisitas pembuluh darah pun berkurang. Emosional wanita menopause cenderung

mudah tersinggung. Banyak wanita yang tidak mengetahui tentang gejala menjelang

datangnya menopause sehingga menganggap dirinya sedang sakit. Keluhan-keluhan

di atas membuat peneliti tertarik untuk mencari tau bagaimana perubahan yang terjadi

pada wanita menopause baik dari perubahan akifitas fisik, fungsional tubuh, emosi,

kepadatan tulang, fungsi respirasi, kekuatan otot tubuh dan tingkat pengetahuan

wanita menopause terhadap keluhan yang terjadi.

1.2 Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Berapa jumlah wanita pasca menopause di Panti werda kota Pekan Baru ?
2. Bagaimana hubungan aktifitas fisik dengan kualitas hidup wanita pasca menopause di

panti werda Pekan Baru?

3. Bagaimanakah gambaran aktivitas fisik wanita pasca menopause dalam kehidupan

sehari-hari di panti werda Pekan Baru?

4. Bagaimanakualitas hidup wanita pasca menopause di panti werda Pekan Baru?

5. Bagaimana gambaran kepadatan tulang wanita pasca menopause di panti werda Pekan

Baru?

6. Bagaimana fungsi paru wanita pasca menopause di panti weda Pekan Baru?

7. Bagaimana gambaran kekuatan otot wanita pasca menopause di panti werda Pekan Baru?

8. Bagaimana tingkat pengetahuan dan sikap wanita tentang sindroma pasca menopause di

panti werda Pekan Baru?

9. Bagaimana tingkat keluhan klimaterium pada wanita usia 45-65 tahun di panti werda

Pekan Baru?

1.3 Hipotesis penelitian

H0-1 : Tidak adanya hubungan antara infestasi enterobiasis pada murid dengan status

gizi pada murid Sekolah Dasar Negeri di kecamatan Bangko Pusako

Kabupaten Rokan hilir

1.4 Tujuan penelitian

1.4.1 Tujuan umum

Diketahuinya hubungan infestasi enterobiasis dengan status gizi pada murid

Sekolah Dasar Negeri di kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rokan hilir

1.4.2. Tujuan khusus.

1. Diketahuinya karakteristik responden pada wanita Pasca menopause di Panti werda Pekan

Baru
2. Diketahuinya jumlah wanita pasca menopause di panti werda Pekan Baru

3. Diketahuinya gambaran aktivitas fisik pada wanita pasca menopause

4. Diketahuinya gambaran kekuatan otot pada wanita pasca menopause

5. Diketahuinya gambaran kualitas hidup pada wanita pasca menopause

6. Diketahuinya gambaran kepadatan tulang pada wanita pasca menopause

7. Diketahuinya fungsi faal respirasi pada wanita menopause

8. Diketahuinya kekuatan otot wanita pasca menopause

9. Diketahuinya gambaran pengetahuan wanita tentang sindrom pasca menopause

10. Diketahuinya gambaran keluhan klimaterium pada wanita usia 45-65 tahun

1.5 Manfaat penelitian

1.5.1 Bagi peneliti

Penelitian ini dapat menambah wawasan peneliti terhadap enterobiasis, memahami

cara melakukan penelitian kedokteran khususnya penelitian analitik cross sectional,

mengaplikasikan Ilmu Kesehatan Masyarakat pada komunitas wanita pasca menopause di

Panti Werda yaitu keterampilan komuniksi efektif terhadap responden, mengasah

keterampilan mengidentifikasi gejala-gejala yang timbul pada wanita pasca menopause.

1.5.2 Bagi responden

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tentang pengaruh menopause

terhadap tubuh dan aktifitas sehari-harinya.

1.5.3 Bagi Panti Werda Pekan Baru

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi gambaran fungsi tubuh wanita

pasca menopause yang tinggal di panti werda dan sebagai skrining bagaimana komposisi

tulang pada wanita pasca menopause untuk mencegah terjadinya fraktur patologis.
1.5.4 Bagi Dinas Kesehatan Kota Pekan Baru

Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi gambaran jumlah dan gambaran

fungsional tubuh wanita pasca menopause sebagai alasan dilaksanakannya penyuluhan dan

perhatian khusus .

Anda mungkin juga menyukai