DISUSUN OLEH
1. ALMANORA 160300035
2018/2019
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN
3. Bahasa kontrak........................................................ 7
BAB II PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
Perjanjian diatur dalam pasal 1313 Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUH
Perdata), yaitu “suatu perbuatan yang mana satu orang atau lebih mengikatkan
dirinya terhadap satu orang lain atau lebih”. Berbeda dengan perikatan yang
perikatan.
istilah kontrak berasal dari bahasa Inggris, contract. Baik perjanjian maupun
kontrak mengandung pengertian yang sama, yaitu suatu perbuatan hukum untuk
Istilah kontrak lebih sering digunakan dalam praktek bisnis. Karena jarang sekali
B. Rumusan Masalah
3
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Perjanjian atau kontrak diatur Pasal 1313 KUH Perdata. Pasal
1313 KUH Perdata berbunyi : “perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana
satu pihak atau lebih mengikat dirinya terhadap satu orang atau lebih.”
Menurut teori baru yang dikemukakan oleh Van Dunne, yang diartikan
dengan perjanjian, adalah “ suatu hubungan hukum antara dua pihak atau lebih
hubungan hukum antara subjek hukum yang satu dengan dengan subjek hukum
yang lain dalam bidang harta kekayaan, dimana subjek hukum ang satu berhak
atas prestasi dan begitu juga subjek hukum yang lain berkewajiban untuk
berjanji kepada seorang lain atau dimana dua orang itu saling berjanji untuk
melaksanakan satu hal. Dari peristiwa ini, timbullah suatu hubungan antara dua
orang tersebut yang dinamakan perikatan. Dalam bentuknya, perjanjian itu berupa
4
disampingnya sumber-sumber lain. Sumber-sumber lain ini mencakup denga
nama undang-undang. Jadi, ada perikatan yang lahir dari perjanjian dan ada
1. Ada orang yang menuntut, atau dalam istilah bisnis biasa di sebut kreditor
2. Ada orang yang dituntut, atau yang dalam istilah bisnis biasa disebut debitur
1. Prinsip kesepakatan
yangbenar-benar seperti diinginkan oleh para pihak, tetapi kedua belah pihak
tersebut, maka dapat diasumsi bahwa kedua belah pihak telah menyetujui isi
5
Dalam suatu kontrak setiap pihak tidak dilarang untuk melakukan asumsi resiko.
Artinya bahwa jika ada resiko ada resiko tertentu yang mungkin terbit dari suatu
kontrak tetapi salah satu pihak bersedia menanggung risiko tersebut sebagai hasil
dari tawar menawarnya, maka jika memang jika risiko tersebut benar-benar
ditanggung oleh pihak yang menandatanganinya sesuai isi dari kontrak tersebut.
Sebenarnya, dalam ilmu hukum kontrak diajarkan bahwa ada kewajiban membaca
(duty to read) bagi setiap pihak yang akan menandatangani kontrak. Dengan
dibancanya.
secara baku. Karena kontrak baku tersebutmenjai terikat, antara lain juga karena
keterikatan suatu kontrak tidak hanya terhadap kata-kata yang ada dalam kontrak
tersebut, tapi juga terhadap hal-hal yang bersifat kebiasaan. Lihat pasal 1339
dalam lalu lintas perdagangan dan sudah merupakan suatu kebutuhan masyarakat,
6
Karakteristik Kontrak
Ciri khas atau karakteristik yang paling penting dari suatu kontrak adalah
ini bukan hanya merupakan karakteristik dalam pembuatan kontrak, tetapi hal itu
penting sebagai suatu niat yang diungkapkan kepada pihak lain. Di samping itu,
sangat mungkin untuk suatu kontrak yang sah dibuat tanpa adanya kesepakatan
bersama.
terlebih dahulu secara sepihak oleh para pihak yang menawarkan, serta di-
dimiliki konsumen.
Istilah perjanjian baku atau standar dalam istilah bahasa Inggris terdapat
disebut standard contract, standard agreement. Kata baku atau standar artinya
tolok ukur yang dipakai sebagai patokan.Dalam hubungan ini, perjanjian baku
7
artinya perjanjian yang menjadi tolok ukur yang dipakai sebagai patokan atau
pengusaha. Yang dibakukan dalam perjanjian baku ialah model, rumusan, dan
ukuran.
Yang dimaksud dari bahasa dari kontrak yang dibakukan yaitu bahasa dari
2. Huruf yang dipakai jelas, rapi, kelihatan isinya dan mudah dibaca
8
BAB III
PENUTUP
4. Kesimpulan
Pengertian Perjanjian atau kontrak diatur Pasal 1313 KUH Perdata. Pasal 1313
KUH Perdata berbunyi : “perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu
pihak atau lebih mengikat dirinya terhadap satu orang atau lebih.”
Menurut teori baru yang dikemukakan oleh Van Dunne, yang diartikan dengan
perjanjian, adalah “ suatu hubungan hukum antara dua pihak atau lebih
1. Prinsip kesepakatan
9
DAFTAR PUSTAKA
http://www.hukumonline.com/klinik/detail/cl31/jenis-jenis-kontrak-bisnis-
http://menujuhukum.blogspot.com/2019/03/hukum-perjanjian.html
http://budhivaja.dosen.narotama.ac.id/files/2011/09/1.-MAHASISWA-Handout-
3.pdf
http://audrytimisela.wordpress.com//prinsip-prinsip-hukum-kontrak/
http://www.legalakses.com/perikatan-perjanjian-kontrak/
http://legalbanking.wordpress.com/materi-hukum/hukum-kontrak/
http://www.karimsyah.com/imagescontent/article/20050923140951.pdf
10