Anda di halaman 1dari 18

APLIKASI FIBER OPTIK

DALAM DUA BIDANG


Telecomunication & Medical

MUH FACHRY NURSETYA


FISIKA SAINS 2017

MARCH 19, 2019


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN FISIKA
Page |1

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaykum Watrohmatullahi Wabarokatuh


Puji syukur atas kehidirat Allah Yang Maha Esa, atas karunia dan rahmat-Nya
sehingga makalah yang berjudul “Aplikasi Fiber Optik Dalam Dua Bidang –
Telecomunication and Medical” sebagai tugas mata kuliah wajib yaitu Optika.
Alhamdulillah dapat rampung dengan tepat waktu. Sholawat serta salam kita
curahkan kepada Nabi Muhammad SAW. yang membawa cahaya islam ke seluruh
penjuru dunia.

Melalui makalah ini, penulis ingin berterima-kasih yang sebesar-besarnya


kepada dosen mata kuliah Optika yaitu Bapak Muh. Saleh, S.Si., M.Si. yang telah
mengajarkan kami dengan baik, sehingga kami dapat merampungkan makalah ini
berdasarkan apa yang telah disampaikan sebelumnya. Begitupula dengan ketua
tingkat (KETI) yaitu Rihan Muh. Al-Ghifari yang membantu penulis dalam
menyusun sistematika makalah yang baik dan benar beserta format penulisannya
dll. Dan tak lupa juga saudara Muchlis yang memberi masukan mengenai konten
materi pada makalah ini serta teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan
satupersatu namanya (intinya teman kelasku). Penulis berterima-kasih yang
sebesar-besarnya atas kontribusinya.

Dalam pembuatan makalah ini, penulis juga menyadari masih adanya


kekurangan pada makalah ini, baik itu konten materinya maupun dari segi penulisan
dan formatnya. Namun semoga kedepannya penulis dapat meningkatkan
kemampuannya dalam hal menulis. Akhir kata, diharapkan makalah ini dapat
menjadi sumber referensi yang berguna bagi khalayak umum dan bagi mahasiswa
fisika terkhusus.

Wassalamu’alaykum Warohmatullahi Wabarokatuh


Makassar, 19 Maret 2019
Penulis

Muh Fachry Nursetya


Page |2

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 0
BAB I .................................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 3
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 3
C. Tujuan Penulisan .................................................................................................. 4
BAB II ................................................................................................................................ 5
TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................................... 5
A. Total Internal Reflection ...................................................................................... 5
B. Fiber Optic............................................................................................................. 6
1. Single Mode Fiber Optic Cable........................................................................ 7
2. Multimode Fiber Optic Cable .......................................................................... 7
BAB III............................................................................................................................... 9
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 9
A. Fiber Optics in Telecomunication ....................................................................... 9
1. Internet Fiber Optic ........................................................................................ 10
2. Local Area Network (LAN) ............................................................................ 11
3. Fiber Optic Television (Cable TV) ................................................................ 11
4. Submarine Communications Cable ............................................................... 12
B. Fiber Optics in Medical ...................................................................................... 13
1. Respiratory Sensor.......................................................................................... 13
2. Endoscopy ........................................................................................................ 15
BAB IV ............................................................................................................................. 16
PENUTUP........................................................................................................................ 16
A. Simpulan .............................................................................................................. 16
B. Saran .................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 17
Page |3

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada masa era informasi ini, komunikasi data bisa dikatakan sudah menjadi
kebutuhan bagi kita semua, apalagi dengan era globalisasi saat ini yang
membuat seolah-olah hampir tidak mengenal batasan wilayah atau negara.
Bidang informasi juga mengikuti perkembangan era globalisasi ini.
Sesuai dengan tuntutan pelayanan komunikasi yang cenderung meninggat
dengan cepat, maka diperlukan pula media trasmisi untuk melakukan
komunikasi yang memadai (cepat) dan pada saat ini hanya jenis media
transmisi kabel serat optik (fiber optic) inilah yang dapat memenuhi kebutuhan
tersebut.
Begitupula dalam bidang kedokteran dan kesehetan, meskipun serat optik
adalah sebuah inovasi dalam teknologi telekomunikasi, serat optik juga
merupakan penemuan di bidang kedokteran. Karena serat optik terbuat dari
helai yang sangat tipis dan fleksibel berupa plastik atau fiber glass yang dapat
digunakan dalam bidang medis untuk berbagai diagnosa. Ilmu dan teknologi
yang terus berkembang pesat di bidang kedokteran telah menghasilkan sebuah
prosedur diagnostik yang cepat dan tepat, serta metode penyembuhan penyakit
organ dalam tanpa melakukan operasi.
Hal inilah yang melatar belakangi penulis untuk membuat makalah yang
berjudul “Aplikasi Fiber Optik Dalam Dua Bidang – Telecomunication
and Medical” demi menyelesaikan tugas mata kuliah Optika.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Total Internal Reflection ?
2. Apakah yang dimaksud dengan Fiber Optics ?
3. Bagaimanakah aplikasi fiber optik dalam bidang telekomunikasi dan
medis ?
Page |4

C. Tujuan Penulisan
Makalah ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai konsep fisika
yang digunakan dalam fiber optik yaitu total internal reflection, mempelajari
komponen fisik fiber optik, jenis fiber optik dan yang terpenting mengetahui
aplikasi fiber optik dalam bidang telekomunikasi dan bidang medis.
Page |5

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Total Internal Reflection


Pemantulan Internal Total (total internal reflection) merupakan pemantulan
yang terjadi yaitu ketika cahaya dari medium dengan kerapatan optis yang
tinggi ke medium dengan kerapatan optis yang lebih rendah. Hal ini
menyebabkan sudut datang terus di perbesar hingga sudut biasnya mencapai
90 derajat (sudut kritis) sehingga tidak ada sinar yang terbiaskan atau sinar akan
terpantul sempurna (Kinasih, 2017) [1].
Sudut kritis merupakan sudut datang pada saat sinar refraksinya sama
dengan 90°

dengan ic merupakan sudut kritis. Secara konsep, total internal reflection


terjadi pada saat sinar datang dari medium yang padat ke medium yang
renggang. Ketika itu, sinar akan dibiaskan menjauhi sinar pantul sehingga sinar
bias tersebut dapat membentuk sudut 90° atau lebih terhadap garis normal.
Page |6

Garis putus-putus merupakan garis normal. Sinar dengan no. 3 akan


mengalami total internal reflection. Sinar datang no. 2 merupakan sudut kritis.
Itulah sekilas konsep mengenai total internal reflection. Untuk aplikasinya
fenomena ini dimanfaatkan pada fiber optik atau solar botol bulb yang
ditemukan oleh Isang Litrong Liwanag. Prinsip kedua aplikasi ini hampir sama,
yakni membuat bagian dalam bahan berindeks bias lebih tinggi daripada
lingkungan luarnya (Puri, 2012) [2].

B. Fiber Optic

Serat optik merupakan media transmisi yang terbuat dari bahan kaca (glass)
yang berkualitas, sehingga memiliki kehandalan dan kelebihan dibandingkan
media transmisi yang terbuat dari bahan logam seperti kabel tembaga, kabel
coaxial dan stripline (Hanafiah R, 2006).
Fenomena refleksi total internal yang terjadi di dalam serat optik bekerja
pada transmisi cahaya universal yang berkecepatan tinggi yang melewati
sepanjang media transmisi. Serat optik merupakan media transmisi yang nyata
yang mentransmisikan data antara dua titik cahaya sehingga serat optik berbeda
dari media transmisi lainnya. Kabel serat optik membawa data setelah
mengubahnya dari sinyal listrik menjadi yang cahaya/optik (I.Zanoon, 2014).
Pada waktu seberkas cahaya datang pada suatu ujung serat optik, cahaya ini
akan mengalami pemantulan internal total berulang-ulang sampai ia keluar dari
ujung lain serat optik, tanpa kehilangan energinya (Kinasih, 2017).
Page |7

Ada dua jenis serat optik: mode tunggal dan multimode. Dengan mode
tersebut ini dimaksudkan sebagai jalan bagi cahaya untuk melintasi kabel
(I.Zanoon, 2014).
1. Single Mode Fiber Optic Cable
Serat mode tunggal memiliki diameter inti yang lebih kecil 9 mikron
(8,3 mikron tepatnya) dan hanya memungkinkan panjang gelombang
tunggal dan jalur untuk cahaya untuk melakukan perjalanan, dan akan
berakibat sangat mengurangi refleksi cahaya dan menurunkan redaman.
Kabel serat optik mode tunggal sedikit lebih mahal daripada kabel
multimode, yang sering digunakan dalam koneksi jaringan yang
panjang (fs.com, 2012) [3]

2. Multimode Fiber Optic Cable


Serat optik multimode memiliki diameter inti yang lebih besar daripada
kabel serat optik mode tunggal, yang memungkinkan beberapa jalur
dan beberapa panjang gelombang cahaya untuk ditransmisikan. Serat
optik multimode tersedia dalam dua ukuran, 50 mikron dan 62,5
mikron. Ini biasanya digunakan untuk jarak pendek, termasuk aplikasi
kabel patch seperti serat ke desktop atau panel patch untuk peralatan,
data dan aplikasi audio / video dalam LAN. panjang (fs.com, 2012).
Page |8

Serat optik juga dapat diklasifikasikan menurut varian indeks bias: serat
indeks bertahap (stepped index fibers) dan serat indeks bertingkat (graded
index fibers). Serat indeks bertahap memiliki jenis: mode tunggal dan
multimode karena indeks biasnya yang konstan sedangkan dalam serat indeks
bertingkat sementara itu bervariasi secara bertahap di dalam serat indeks
bertingkat (I.Zanoon, 2014).
Page |9

BAB III
PEMBAHASAN

A. Fiber Optics in Telecomunication


Perkembangan dan penerapan teknologi telekomunikasi dunia yang
berkembang dengan cepat, secara langsung ataupun tidak langsung akan
mempengaruhi perkembangan sistem telekomunikasi Indonesia.
Beroperasinya satelit telekomunikasi Palapa dan kemudian pemakaian SKSO
(Sistem Komunikasi Serat Optik) di Indonesia merupakan bukti bahwa
Indonesia juga mengikuti dan mempergunakan teknologi ini di bidang
telekomunikasi laser (Tim Elektron HME-ITB) [4].
Tidak disangkal lagi bahwa serat optik akan memberikan kemungkinan
yang lebih baik bagi jaringan telekomunikasi. Serat optik adalah salah satu
media transmisi yang dapat menyalurkan informasi dengan kapasitas besar
dengan keandalan yang tinggi. Berlainan dengan media transmisi lainnya,
maka pada serat optik gelombang pembawanya tidak merupakan gelombang
elektromagnet atau listrik, akan tetapi merupakan sinar atau cahaya laser.
Dalam bidang komunikasi optik, bahan serat optik (fiber optic) dibuat dari
bahan silica yang murni, baik sebagai core maupun cladding. Untuk
membedakan antara indeks bias core dan cladding, bahan silica murni tersebut
diberi campuran yang kadarnya berbeda untuk core dan cladding. Bentuk
pemampang kabel serat optik (fiber optic) yang berbentuk lingkaran diameter
standarnya adalah 125 μm (10-6 meter) atau sekitar 1/8 mm.
P a g e | 10

Bentuk pemampang core serat optik ada yang berbentuk ellips dan adapula
yang berbentuk lingkaran. Dalam kehidupan sehari–hari kita mengenal adanya
dua tipe dasar kabel serat optik yang digunakan dalam kebutuhan
telekomunikasi, kedua serat optik tersebut dilihat dari ukuran diameter core-
nya, yaitu : mode tunggal (single mode/mono mode) dan mode jamak (multi
mode). Kedua kabel serat optik tersebut banyak sekali perbedaan-
perbedaannya. Dimana kabel serat optik jenis single mode ini sangat atau lebih
mahal harganya bila dibandingkan dengan kabel serat optik jenis multi mode,
tetapi kabel serat optik jenis single mode ini pengunaannya atau fungsinya
lebih efektif dibanding dengan jenis kabel serat optik multi mode. Apabila
ditinjau dari distribusi indeks bias core, kabel serat optik dibedakan menjadi
dua jenis, yaitu : step index dan graded index.
Berikut beberapa aplikasi fiber optik dibidang telekomunikasi;
1. Internet Fiber Optic
Internet Fiber Optic, merupakan paket layanan internet yang
memanfaatkan jaringan kabel Fiber Optic dengan kapasitas bandwidth
yang lebih besar hingga mencapai kecepatan transmisi data Gigabit per
second (Gbps) dan kualitas jaringan (SLA) dijamin hingga 99,5%.
Dengan memanfaatkan teknologi metro ethernet dan FTTH, layanan ini
sesuai bagi perusahaan yang menerapkan berbagai aplikasi bisnis,
seperti aplikasi keuangan, aplikasi database online, aplikasi SAP dan
aplikasi online lainnya.
P a g e | 11

2. Local Area Network (LAN)


Local Area Network (LAN) adalah group kolektif komputer, atau
sistem komputer, yang dihubungkan satu dengan yang lain yang
memungkinkan dijalankannya database atau perangkat lunak
(software) program bersama. Universitas, gedung perkantoraan dan
pabrik industri, cuma sebagian kecil saja diantara sekalian pengguna
yang memanfaatkan serat optik (fiber optic) dalam sistem LAN mereka.
3. Fiber Optic Television (Cable TV)
Televisi Serat Optik adalah sebutan untuk program televisi yang
disampaikan melalui transmisi jaringan serat optik yang tidak
menggunakan antena, satelit, atau transmisi kabel. Serupa dengan
televisi kabel, televisi serat optik juga memerlukan sebuah receiver
khusus yang berfungsi untuk menginterpretasikan sinyal dari kabel
optik dan menerjemahkannya kedalam bentuk gambar-gambar yang
muncul dilayar televisi. Televisi serat optik bekerja melalui kabel serat
optik yang terdiri dari ribuan helai kaca yang mentransmisikan data
melalui cahaya LED.
Dengan menggunakan teknologi serat optik memungkinkan
dilakukannya pengiriman data dalam jumlah besar dengan sangat cepat.
Kabel serat optik tersambung dengan receiver yang mentransmisikan
sinyal agar dapat dibaca oleh televisi. Selanjutnya, kabel serat optik itu
akan tersambung dengan cable outlet yang akan membawa sinyal ke
televisi sehingga televisi dapat menayangkan gambar dan efek visual
yang sangat jernih.
Penggunaan serat optik untuk televisi memiliki banyak kelebihan
dibandingkan dengan teknologi televisi lainnya, diantaranya adalah
televisi serat optik tidak terpengaruh oleh gangguan cuaca,
mempercepat kecepatan transmisi, dan memberikan kualiatas visual
yang lebih jernih. Televisi serat optik juga memungkinkan
penggunanya untuk dapat mengakses aplikasi dalam jaringan melalui
layanan serat optik
P a g e | 12

4. Submarine Communications Cable


Kabel komunikasi bawah laut adalah kabel yang diletakkan di dasar
laut antara stasiun darat untuk membawa sinyal telekomunikasi
melintasi bentangan samudra dan lautan. Kabel komunikasi bawah laut
pertama dimulai pada tahun 1850-an membawa lalu lintas telegrafi,
membangun hubungan telekomunikasi instan pertama antar benua,
seperti kabel telegraf transatlantik pertama yang mulai beroperasi pada
16 Agustus 1858. Kabel-kabel generasi berikutnya membawa lalu lintas
telepon, kemudian lalu lintas komunikasi data. Kabel modern
menggunakan teknologi serat optik untuk membawa data digital, yang
meliputi telepon, Internet, dan lalu lintas data pribadi.
Kabel modern biasanya berdiameter sekitar 1 inci (25 mm) dan
berbobot sekitar 2,5 ton per mil (1,4 ton per km) untuk bagian laut
dalam (wikipedia.org) [5].
P a g e | 13

B. Fiber Optics in Medical


Dalam bidang kedokteran, juga ada beberapa alat yang memanfaatkan serat
optik. Ilmu dan teknologi yang terus berkembang pesat di bidang kedokteran
telah menghasilkan sebuah prosedur diagnostik yang cepat dan tepat, serta
metode penyembuhan penyakit dalam tanpa melakukan operasi.
Berikut beberapa aplikasi fiber optik dibidang kedokteran/medis;
1. Respiratory Sensor
Pernapasan merupakan fungsi fisiologis yang sangat penting. Dari
pernapasan dapat diperoleh informasi tentang kondisi fisik pasien,
termasuk tentang indikasi penyakit yang dideritanya, misalnya
pneumothorax atau gangguan paru-paru kronis . Selain itu, pemantauan
kondisi pernapasan pasien pada proses pencitraan dalam ruang MRI,
pembiusan pasien, bayi yang menderita sindrom meninggal tiba-tiba,
dan pasien yang menderita sleep apnea, juga penting dilakukan untuk
mengetahui kondisinya setiap saat.
Sejauh ini, telah dikembangkan beberapa macam sensor berbasis
serat optik plastik untuk memantau kondisi pernapasan manusia.
Sebagai sensor, serat optik plastik memiliki beberapa kelebihan, yaitu
mudah dimodifikasi, relatif murah, tahan terhadap interferensi medan
listrik maupun medan magnet, dan konsumsi daya yang rendah. Sensor
napas berbasis serat optik yang telah dibuat, yaitu dengan
memanfaatkan aliran udara pernapasan, dan pergerakan otot perut dan
otot dada.
Perubahan indeks bias udara pernapasan dapat dimanfaatkan untuk
membuat sensor napas berbasis serat optik dengan cladding dikupas
dan digantikan oleh udara pernapasan yang melingkupinya. Sensor
napas yang dibuat pada penelitian ini prinsip kerjanya berdasarkan
fenomena absorpsi medan evanescent (evanescent field). Fenomena
medan evanescent muncul dari kenyataan bahwa ketika cahaya
merambat sepanjang serat optik, medan listrik cahaya tersebut tidak
sepenuhnya berada pada daerah core serat optik namun sebagian masuk
P a g e | 14

di daerah cladding. Bagian medan listrik yang berada di daerah


cladding itulah yang disebut dengan medan evanescent.

Ketika cahaya merambat pada serat optik dengan indeks n2 yang


berbeda maka intensitas medan evanescent yang terserap mengalami
perubahan. Amplitudo medan evanescent mengalami peluruhan secara
eksponensial terhadap jarak dari bidang batas core dan cladding serat
optik, dinyatakan dengan;

Kedalaman penetrasi (dp) medan evanescent adalah;

dengan λ adalah panjang gelombang cahaya, n1 adalah indeks bias core,


n2 adalah indeks bias cladding, dan 𝜃 merupakan sudut datang pada
bidang batas core dan cladding serat optik. Tampak bahwa kedalaman
penetrasi medan evanescent bergantung pada nilai indeks bias cladding
relatif terhadap indeks bias core. Apabila indeks bias cladding serat
optik berubah maka kedalaman penetrasi medan evanescent juga
berubah. Semakin dalam penetrasi medan evanescent semakin kecil
intensitas cahaya yang terpandu (Suana et al., 2015).
P a g e | 15

2. Endoscopy
Endoskopi adalah suatu metode atau teknik memeriksa organ dalam
tubuh (khususnya saluran cerna) secara visual. Endoscope adalah suatu
alat yang digunakan untuk memeriksa organ dalam tubuh (khususnya
saluran cerna) secara visual sehingga dapat dilihat melalui layar
monitor. Sehingga setiap kelainan organ dalam tubuh dapat diketahui
dengan sejelas-jelasnya.
Endoskop adalah alat yang digunakan dalam pemeriksaan
endoskopi. Alat ini berbentuk pipa kecil panjang yang dapat
dimasukkan ke dalam tubuh, misalnya ke lambung, ke dalam sendi,
atau ke rongga tubuh lainnya. Di dalam pipa tersebut terdapat dua buah
serat optik. Satu untuk menghasilkan cahaya agar bagian tubuh di depan
ujung endoskop terlihat jelas, sedangkan serat lainnya berfungsi
sebagai penghantar gambar yang ditangkap oleh kamera. Di samping
kedua serat optik tersebut, terdapat satu buah bagian lagi yang bisa
digunakan sebagai saluran untuk pemberian obat dan untuk
memasukkan atau mengisap cairan. Selain itu, bagian tersebut juga
dapat dipasangi alat-alat medis seperti gunting kecil, sikat kecil, dll.
P a g e | 16

BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan
1. Pemantulan Internal Total (total internal reflection) merupakan
pemantulan yang terjadi yaitu ketika cahaya dari medium dengan
kerapatan optis yang tinggi ke medium dengan kerapatan optis yang
lebih rendah.
2. Serat optik merupakan media transmisi yang terbuat dari bahan kaca
(glass) yang berkualitas, sehingga memiliki kehandalan dan kelebihan
dibandingkan media transmisi yang terbuat dari bahan logam seperti
kabel tembaga, kabel coaxial dan stripline.
3. Aplikasi fiber optik dalam bidang Telekomunikasi;
 Internet Fiber Optics
 Local Area Network (LAN)
 Fiber Optics Television (Cable TV)
 Submarine Communications Cable
Aplikasi fiber optik dalam bidang Medis;
 Respiratory Sensor
 Endoscopy

B. Saran
Diharapkan kepada pembaca yang ingin menggunakan makalah ini sebagai
referensi agar mengecek referensi asli yang ada pada halaman daftar pustaka.
Hal ini untuk memudahkan pembaca untuk lebih mengenal luas mengenai
materi pada makalah ini.
P a g e | 17

DAFTAR PUSTAKA

Hanafiah R, A., 2006. Teknologi Serat Optik. J. Sist. Tek. Ind. 7, 87–91.
I.Zanoon, N., 2014. The Phenomenon of Total Internal Reflection and
Acceleration of Light in Fiber Optics. Int. J. Comput. Appl. 107, 19–24.
https://doi.org/10.5120/18723-9951
Suana, W., Muntini, M.S., Hatta, A.M., 2015. Pengembangan Sensor Napas
Berbasis Serat Optik Plastik dengan Cladding Terkelupas untuk Aplikasi
di Bidang Medis. J. Fis. Dan Apl. 8, 120207.
https://doi.org/10.12962/j24604682.v8i2.871
[1] https://diahayukinasih.wordpress.com/2017/10/07/optika-modern-fiber-optik
dan-pemantulan-internal-total/ Diakses pada tanggal 19 Maret 2019.
[2] http://purisains.blogspot.com/2012/08/v-behaviorurldefaultvmlo.html Diakses
pada tanggal 19 Maret 2019.
[3] https://community.fs.com/blog/the-advantages-and-disadvantages-of-optical-
fibers.html Diakses pada tanggal 19 Maret 2019.
[4] https://www.elektroindonesia.com/elektro/el0400b.html Diakses pada tanggal
19 Maret 2019.
[5] https://en.wikipedia.org/wiki/Submarine_communications_cable Diakses pada
tanggal 19 Maret 2019.
https://translate.google.co.id

Anda mungkin juga menyukai