Bahasa-Indonesia
Kelompok III
Latar-
Dalam bahasa indonesia dikenal kata – kata tertentu yang
Belakang
mengandung pengertian jamak atau banyak. Kata – kata tersebut misalnya :
rombongan, ikatan, gabungan, daftar, persatuan, perserikatan, para, dan
kaum. Oleh karena itu, apabila sudah ada salah satu kata penunjuk jamak
tersebut, kata benda dibelakangnya atau yang mengikutinya tidak boleh
diulang.
Berdasarkan hukum tersebut, jelaslah susunan kata – kata sedikit waktu, mini sepeda, ini malam, banyak dan terima kasih,
bukanlah susunan yang benar. Dalam usaha berbahasa indonesia yang baik dan benar susunannya seperti itu harus kita tinggalkan.
Dengan demikian, kata – kata tersebut harus kita ubah menjadi waktu sedikit, sepeda mini, malam ini, dan terima kasih banyak.
Dalam hal ini pun susunan Diterangkan – Menerangkan tersebut juga mempunyai pengecualian. Peecualian tersebut antara lain:
Kata bilangan, misalnya : Ady mempunyai tiga buah kelereng dan layang – layang
Dalam bahasa indonesia dikenal pula kata – kata tertentu yang mengandung pengertian jamak atau banyak. Kata – kata
tersebut misalnya : rombongan, ikatan, gabungan, daftar, persatuan, perserikatan, para, dan kaum. Oleh karena itu, apabila
sudah ada salah satu kata penunjuk jamak tersebut, kata benda dibelakangnya atau yang mengikutinya tidak boleh diulang.
Rombongan penari, ikatan mahasiswa, gabungan pengusaha rokok, daftar pustaka, persatuan pelejar, para tamu serta
kaum terpelajar. Dan bukan Rombongan para penari, ikatan mahasiswa – mahasiswa, gabungan pengusaha – pengusaha
rokok, daftar buku – buku, persatuan para pelajar, para tamu – tamu, para kaum terpelajar, dan sejenisnya. Karena kata
para pada contoh diatas menunjukkan pengertian banyak, maka cukup dipakai salah satunya saja.
Kaidah-Dasar-Bahasa-Indonesia
Tidak Mengenal Tingkatan Dalam Pemakaian
Bahasa indonesia ialah bahasa yang demokratis. Ia tidak mengenal tingkatan dalam pemakaian dan tidak mengenal
perubahan bentuk kata kerja sehubungan dengan perubahan orang atau subyek yang melakukan pekerjaan tersebut. Berbeda hal
dengan adat bahasa – bahasa daerah. Bahasa daerah seperti, jawa, sunda dan aceh, mengenal kata – kata yang sopan dan tidak
sopan. Pemakaian bahasa Aceh yang baik selalu menggunakan kata yang dianggap sopan tersebut kepada lawan berbicaranya
yang lebih tua atau lebih tinggi derajat atau pangkatnya misalnya :
Kata “pergi kemana?” dalam bahasa Aceh yaitu hoe neu ja? (halus), hoe ja? (sedang) dan hoe ka ja? (kasar).
Kata “ayok makan” dalam bahasa Makassar yaitu maeki’ ka’do (halus), piko nganre (kasar).
BAHASA INDONESIA STANDAR DAN BAKU
Variasi – variasi lain yang disebut bahasa nonstandar atau tidak baku
tetap hidup dan berkembang sesuai dengan fungsinya yaitu dalam
pemakaian bahasa yang tidak resmi.
FUNGSI PEMAKAIAN BAHASA INDONESIA STANDAR ATAU BAKU YAITU :
Dipergunakan dalam wacana teknis, misalnya karangan – karangan ilmiah, buku – buku
pelajaran, dan laporan – laporan resmi.
Sebagai alat komunikasi resmi, yakni dalam surat – menyurat resmi, pengumuman –
pengumuman yang dikeluarka oleh instansi – instansi resmi, undang – undang, surat – surat
keputusan dan sebagainya.
BAHASA INDONESIA STANDAR ATAU BAKU TERSEBUT MEMPUNYAI CIRI – CIRI SEBAGAI BERIKUT :
1. Memakai ucapan baku (pada bahasa lisan) 7. Pemakaian partikel lah, kah, tah, pun, (bila ada) konsisten
2. Mamakai ejaan resmi (sekarang Ejaan Bahasa Indonesia yang 8. Pemakaian kata depan yang tepat
disempurnakan, EYD)
9. Pemakaian pola aspek-pelaku-tindakan secara konsisten
3. Terbatasnya unsur daerah, baik leksikal maupun dramatikal
10. Memekai kontruksi sintetis
4. Pemakaian fungsi dramatikal (subyek, prediket, dan sebagainya)
secara eksplisit dan konsisten. 11. Menghindari pemakaian unsur – unsur leksikal yang terpengaruh oleh
5. Pemakaian konjungsi bahwa atau karena (bila ada) secara bahasa– bahasa dialek atau bahasa sehari – hari.
eksplisit
6. Pemakaian awalan me- atau ber- (bila ada) secara eksplisit dan
konsisten.
RAGAM PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA
Situasi
Bidang
Ragama Bahasa Ragama Bahasa Ragama Ragama
Resmi Tidak Resmi Bahasa Akrab Bahasa Akrab
Kelompok III