1.2 Tujuan
Adapun praktikum ini bertujuan untuk melatih keterampilan pembuatan preparat
mikroskopis, mengetahui tahap-tahap pembelahan mitosis dan memahami ciri-ciri tiap tahap
pembelahan mitosis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
1 Profase
2 Metafase
3 Anafase
4 Telofase
4.2 Pembahasan
Untuk mengamati tiap tahap pembelahan mitosis diperlukan mikroskop dan preparat
pembelahan mitosis fase profase, metafase, anafase dan telofase. Masing-masing preparat
diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah sampai perbesaran kuat.
Pengamatan pertama dengan mengamati preparat pembelahan mitosis profase dengan
menggunakan mikroskop mulai dari perbesaran lemah sampai perbesaran kuat. Dapat
diketahui, pada fase profase, benang memendek, membran inti dan nukleus menghilang,
sentriol membelah menjadi dua.
Hal ini sesuai dengan teori, pada fase profase dimana sel siap untuk membelah, inti sel
tampak keruh, lambat laun Nampak benang-benang kromatin makin menjadi pendek.
Sehingga menjadi tebal, tiap kromosom tersebut lalu membelah memanjang dan anakan
kromosom ini dinamakan kromatid, dinding inti mulai menghilang (Suryo,1996). Pada foto
tidak kelihatan benang kromatin, membran inti dan nukleus. Ini disebabkan gambar kamera
tidak terlalu jelas.
Pengamatan kedua dengan mengamati preparat pembelahan mitosis tahap metafase mulai
dari perbesaraan lemah sampai perbesaran kuat dapat diketahui bahwa kromosom-kromosom
menempatkan diri di bidang tengah dari sel.
Hal ini sesuai dengan teori bahwa, pada tahap metafase ditandai dengan munculnya
gelendong. Struktur ini terjadi dari sebaris mikrotubul yang meluas di antara ujung-ujung
atau kutub sel tersebut. Sentromer setiap duplet mulai terikat pada sekumpulan mikrotubula
dan berpindah ke suatu titik di tengah-tengah antara kutub-kutub. Ujung lepas kromosom
dapat secara acak arahnya, tetapi semua sentromer terletak persis dalam suatu bidang di
ekuator (Kimball, 1983).
Pengamatan ketiga, dengan mengamati preparat pembelahan mitosis tahap anafase. Pada
fase anafase, sentromer membelah dan kedua kromatid memisahkan diri dan bergerak menuju
kutub dari sel yang berlawanan.
Hal tersebut sama dengan pendapat Kimball (1983), pada fase anafase dimulai ketika
kromosom yang terduplikasi dari setiap duplet saling berpisah. Kini bergerak memisah,
masing pada gelendong, dan bergerak ke kutub berlawanan. Sambil ujung-ujungnya yang
lepas di balakangnya. Metaphor tampaknya jitu karena ujung-ujung yang bebas kromosom
tersebut kini membalik kearah ekuator seolah-olah adanya geseran dengan sitoplasma di
sekitarnya menghalangi geraknya menuju kutub.
Pengamatan keempat, menggunakan preparat pembelahan mitosis fase telofase.
Diperoleh bahwa di tiap kutub sel terbentuk sel kromosom yang identik dan plasma sel
terbagi lagi menjadi dua bagian, proses tersebut dikenal sebagai sitokinesis.
Menurut Kimball (1983), fase telofase merupakan kebalikan dari profase. Begitu sampai
kekutub maka kromosom mulai membuka gulungannya. Nukleus timbul kembali. Membran
nukleus mulai membentuk sekitar kromosom. akhirnya, struktur yang disebut lempengan sel
muncul di ekuator. Dinding sel di setiap sisi lempengan sel di sekresi dan dengan demikian
selesailah pembelahan sel.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan dari hasil kegiatan praktikum ialah sebagai berikut :
1. Mitosis merupakan pembelahan sel yang terjadi pada eukariot. Pembelahan sel secara mitosis
terjadi pada jaringan somatik. Dalam pembelahan mitosis ini, satu sel membelah menjadi dua
sel yang sama persis
2. Pembelahan mitosis dibagi menjadi empat fase yakni profase, metafase, anafase dan telofase.
3. Pembelahan mitosis terjadi pada jaringan meristem yang sifatnya meristematik, pada
tumbuhan jaringan ini terdapat pada ujung akar dan batang.
5.2 Saran
Untuk praktikum selanjutnya bahan ditambah dengan ujung akar bawang agar dapat
terlihat pembelahan mitosis pada ujung akar bawang. Dan memperhatikan serta mengikuti
dengan tertib cara kerja yang dijelaskan oleh asisten dosen.
DAFTAR PUSTAKA
Falahudin, Irham. 2014. Panduan Praktikum Biologi Umum. Palembang: Refa Press.