Anda di halaman 1dari 7

Sabtu, 07 Maret 2015

Laporan Praktikum Pembelahan Sel Mitosis


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sel merupakan unit terkecil makhluk hidup. Di dalam sel telah ditemukan seluruh ciri
kehidupan, salah satunya adalah ciri reproduksi atau perkembangbiakan. Sel mampu
memperbanyak diri dengan cara membelah diri. Pembelahan sel meurpakan proses yang
berkaitan dengan pertumbuhan, perkembangan, perbaikan sel yang rusak dan
perkembangbiakan (Falahudin, 2014).
Daur sel adalah urutan lengkap proses yang terjadi di dalam sel sehingga sebuah sel akan
memproduksi dirinya sendiri. Pada organisme uniseluler, reproduksi sel akan membentuk
keturunan yang serupa dengan sel induknya. Pada organisme multiseluler, reproduksi sel
akan menyediakan bahan untuk pertumbuhan, perkembangan, dan perbaikan. Dalam
reproduksi sel bahan gen (ADN) di dalam sel akan terbagi secara adil (Nugroho, 2004).
Pada organisme prokariotik seperti bakteri, reproduksi sel terjadi secara fusi binary
(pembelahan biner) dengan urutan pertama akan dibentuk dua duplikat dari molekul ADN
sirkuler, kemudian ADN tersebut akan menempel pada membran plasma. Pertumbuhan
membran plasma akan memisahkan dua kromosom duplikat. Tahap berikutnya sel akan
mencapai volume dua kali sel semula, membran akan melekuk di antara kromosom, dan
dinding sel akan terbentuk sehingga dihasilkan dua sel anakan (Nugroho, 2004).
Pada organisme eukariotik ada beberapa macam pembelahan yang dikenal, yaitu
pembelahan secara mitosis dan pembelahan sel meiosis. Pembelahan sel secara mitosis dapat
diamati pada titik tumbuh akar bawang merah dengan menggunakan pewarnaan yang sesuai
dengan zatnya untuk diamati kromosom -komosom yang sedang membelah. Pembelahan sel
meiosis dapat diamati pada waktu proses pembentukkan sel kelamin (Falahudin, 2014).
Pembelahan mitosis terjadi empat tahapan yaitu profase, metafase, anafase dan telofase.
Masing-masing tahapan mempunyai ciri-ciri yang berbeda. Untuk mengamati tiap tahapan
mitosis maka diadakan praktikum ini dengan menggunakan mikroskop, preparat pembelahan
mitosis profase, preparat pembelahan mitosis metafase, preparat pembelahan mitosis anafase
dan preparat pembelahan mitosis telofase.

1.2 Tujuan
Adapun praktikum ini bertujuan untuk melatih keterampilan pembuatan preparat
mikroskopis, mengetahui tahap-tahap pembelahan mitosis dan memahami ciri-ciri tiap tahap
pembelahan mitosis.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pembelahan Mitosis


Proses pembelahan sel merupakan bagian integral dari siklus sel (cell cycle), kehidupan
sel yang dimulai dari saat pertama kali ia terbentuk dari sel induk yang membelah hingga
pembelahannya sendiri menjadi dua sel. Meneruskan materi genetic yang identik ke sel
anakan merupakan fungsi krusial pembelahan sel (Campbell, 2008).
Mitosis dan meiosis merupakan bagian dari siklus sel dan hanya mencakup 5-10% dari
siklus sel. Persentase waktu yang besar dalam siklus sel terjadi pada interfase. Interfase
terdiri dari periode G1, S, dan G2. Pada periode G1 selain terjadi pembentukan senyawa-
senyawa untuk replikasi DNA, juga terjadi replikasi organel sitoplasma sehingga sel tumbuh
membesar, dan kemudian sel memasuki periode S yaitu fase terjadinya proses replikasi DNA.
Setelah DNA bereplikasi, sel tumbuh (G2) mempersiapkan segala keperluan untuk
pemisahan kromosom, dan selanjutnya diikuti oleh proses pembelahan inti (M) serta
pembelahan sitoplasma (C). Selanjutnya sel hasil pembelahan memasuki organisme
pertumbuhan sel baru (G1) (Anonim, 2014).
Mitosis merupakan pembelahan sel yang terjadi pada eukariot. Pembelahan sel secara
mitosis terjadi pada jaringan somatik. Dalam pembelahan mitosis ini, satu sel membelah
menjadi dua sel yang sama persis. Pembelahan mitosis terdiri atas pembelahan inti dan
pembelahan sitoplasma. Pembelahan mitosis ini di awali dengan pembelahan inti. Oleh
karena itu, bila kita melihat kumpulan sel yang sedang membelah, mungkin kita akan
menemukan satu atau beberapa sel yang mempunyai dua inti. Hal ini berarti sel telah selesai
melakukan pembelahan inti tetapi belum melakukan pembelahan sitoplasma. Mitosis
merupakan periode pembelahan sel yang berlangsung pada jaringan titik tumbuh (meristem),
seperti pada ujung akar atau pucuk tanaman. Proses mitosis terjadi dalam empat fase, yaitu
profase, metafase, anafase, dan telofase. Fase mitosis tersebut terjadi pada sel tumbuhan
maupun hewan. Terdapat perbedaan mendasar antara mitosis pada hewan dan tumbuhan.
Pada hewan terbentuk aster dan terbentuknya alur di ekuator pada membran sel pada saat
telofase sehingga kedua sel anak menjadi terpisah (Anonim, 2014).

2.2 Tahap-tahap Pembelahan Mitosis


Proses mitosis pada tumbuhan dan hewan pada dasarnya sama. Pada tumbuhan, mitosis
mudah dilihat, yaitu pada titik tumbuh (ujung akar atau ujung batang) dengan menggunakan
mikroskop cahaya. Waktu yang dibutuhkan untuk mitosis bervariasi antara beberapa menit
sampai telofase akan diikuti dengan pembelahan sitoplasma (sel). Satu putaran reproduksi sel
akan diikuti interfase. Dalam interfase sel mengadakan pertumbuhan, aktivitas metabolisme,
dan pembelahan kromosom. interfase membutuhkan waktu sekitar 90 % dari seluruh waktu
reproduksi sel. Interfase masih di bagi lagi dalam tahap G1, S, dan G2. Panjang G1bervariasi,
sedangkan waktu untuk tahap S dan G2 biasanya seragam (Nugroho, 2004).
Pada fase G1, sel aktif tumbuh. Pertumbuhan sel ditandai oleh bertambahnya sitoplasma,
organela, dan sintesis bahan-bahan yang dibutuhkan untuk fase S. Pada fase S, terjadi
replikasi (perbanyakan jumlah DNA dan sintesis). Fase ini sangat menentukan mitosis akan
terulang atau tidak. pada fase G2, benang-benang gelendong (spindel) disintesis dan jumlah
DNA sudah berlipat (Nugroho, 2004).
Setelah interfase selesai akan diikuti oleh mitosis (kariokinesis) dan pembelahan sel
(sitokinesis). Pada sel tumbuhan pembentukkan sel sudah dimulai pada awal telofase, yaitu
pada saat sistem benang-benang yang disebut fragmoplas muncul di antara kedua inti
telofase. Di antara fragmoplas terdapat gelembung-gelembung yang nantinya akan melebur.
Kondisi ini merupakan tanda pertama terbentuknya dinding sel baru. Gelembung tersebut
mungkin mengandung pektin. Retikulum endoplasma yang terperangkap di antara
gelembung-gelembung yang melebur berubah menjadi plasmodesmata. Dinding pertama
dibentuk pada pertumbuhan selanjutnya menjadi lamela tengah (substansi antarsel). Setiap sel
akan membentuk suatu lapisan dinding baru dikelilingi seluruh protoplas Proses mitosis pada
tumbuhan dan hewan pada dasarnya sama. Pada tumbuhan, mitosis mudah dilihat, yaitu pada
titik tumbuh (ujung akar atau ujung batang) dengan menggunakan mikroskop cahaya. Waktu
yang dibutuhkan untuk mitosis bervariasi antara beberapa menit sampai telofase akan diikuti
dengan pembelahan sitoplasma (sel). Satu putaran reproduksi sel akan diikuti interfase.
Dalam interfase sel mengadakan pertumbuhan, aktivitas metabolisme, dan pembelahan
kromosom. interfase membutuhkan waktu sekitar 90 % dari seluruh waktu reproduksi sel.
Interfase masih di bagi lagi dalam tahap G1, S, dan G2. Panjang G1bervariasi, sedangkan
waktu untuk tahap S dan G2 biasanya seragam (Nugroho, 2004).
Pada fase G1, sel aktif tumbuh. Pertumbuhan sel ditandai oleh bertambahnya sitoplasma,
organela, dan sintesis bahan-bahan yang dibutuhkan untuk fase S. Pada fase S, terjadi
replikasi (perbanyakan jumlah DNA dan sintesis). Fase ini sangat menentukan mitosis akan
terulang atau tidak. pada fase G2, benang-benang gelendong (spindel) disintesis dan jumlah
DNA sudah berlipat (Nugroho, 2004).
Pada tahap profase, serat-serta kromatin menjadi tekumpar lebih rapat, terkondensasi
menjadi kromosom diskrit yang dapat diamati dengan mikroskop cahaya. Nukleus lenyap.
Lalu setiap kromosom terduplikasi tampak sebagai dua kromatid saudara identik yang
tersambung pada sentromernya dan sepanjang lengannya oleh kohesin (kohesi kromatid
saudara). Gelendong mitotik (diberi nama demikian karena bentuknya) mulai terbentuk.
Gelendong ini terdiri atas sentrosom dan mikrotubulus yang menjulur dari sentrosom.
Susunan radial mikrotubulus-mikrotubulus yang lebih pendek dan menjulur dari sentrosom
disebut aster (bintang). Sentosom-sentrosom bergerak saling menjauhi, tampaknya didorong
oleh mikrotubulus yang memanjang di antaranya (Campbell, 2008).
Pada tahap prometafase, selaput nucleus terfragmentasi, mikrotubulus yang menjulur
dari masing-masing sentrosom kini dapat memasuki wilayah nukleus. Kromosom menjadi
semakin terkondensasi dan masing-masing dari kedua kromatid pada setiap kromosom kini
memiliki kinetokor, struktur protein terspesialisasi yang terletak pada sentromer. Beberapa
mikrotubulus melekat pada kinetokor, menjadi mikrotubulus kinetokor, mikrotubulus ini
menarik-narik kromosom maju-mundur. Mikrotubulus nonkinetokor berinteraksi dengan
sejenisnya yang berasal dari kutub gelendong yang berseberangan (Campbell, 2008).
Metafase merupakan tahap mitosis yang paling lama, seringkali berlangsung sekitar 20
menit. Sentrosom kini berada pada kutub-kutub sel yang berseberangan. Kromosom berjejer
pada lempeng metafase, bidang khayal yang berada di pertengahan jarak antara kedua kutub
gelendong. Sentromer-sentromer kromosom berada di lempeng metafase. Untuk setiap
kromosom, kinetokor kromatid saudara melekat ke mikrotubulus kinetokor yang berasal dari
kutub yang berseberangan (Campbell, 2008).
Lalu pada tahap anafase, anafase merupakan tahap mitosis yang paling pendek,
seringkali berlangsung hanya beberapa menit. Anafase dimulai ketika protein kohesin
terbelah. Ini memungkinkan kedua kromatid saudara dari setiap pasangan memisah secara
tiba-tiba. Setiap kromatid pun menjadi satu kromosom utuh. Kedua kromosom anakan yang
terbebas mulai bergerak menuju ujung-ujung sel yang berlawanan saat mikrotubulus
kinetokor memendek. Karena mikrotubulus ini melekat ke wilayah sentromer, kromosom
bergerak ke sentromer terlebih dahulu (dengan kecepatan sekitar 1 mm/menit). Sel
memanjang saat mikrotubulus nonkinetokor memanjang. Pada akhir anafase, kedua ujung sel
memiliki koleksi kromosom yang sama dan lengkap (Campbell, 2008).
Pada tahap telofase, dua nukleus anakan terbentuk dalam sel. Selaput nukleus muncul
dari fragmen-fragmen selaput nukleus sel induk dan bagian-bagian lain dari sistem
endomembran. Nukleous muncul kembali. Kromosom menjadi kurang terkondensasi.
Mitosis, pembelahan satu nukleus menjadi dua nukleus yang identik secara genetik, sekarang
sudah selesai (Campbell, 2008).
Pembelahan sitoplasma biasanya sudah berlangsung cukup jauh pada akhir telofase,
sehingga kedua sel anakan muncul tak lama setelah mitosis berakhir. Pada sel hewan,
sitokinesis melibatkan pembentukkan lekukan penyibakan, yang membagi sel manjadi dua
(Campbell, 2008).

BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat


Praktikum Biologi Umum mengenai Pembelahan Mitosis dilaksanakan pada hari
Selasa, 23 Desember 2014 pukul 10.00-12.00 WIB di Laboratorium Biologi Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Fatah Palembang.

3.2. Alat dan Bahan


3.2.1 Alat
1) Mikroskop
3.2.2. Bahan
1) Preparat pembelahan mitosis profase
2) Preparat pembelahan mitosis metafase
3) Preparat pembelahan mitosis anafase
4) Preparat pembelahan mitosis telofase

3.3. Cara Kerja


1) Siapkan preparat pembelahan mitosis profase, preparat pembelahan mitosis metafase,
preparat pembelahan mitosis anafase, preparat pembelahan mitosis telofase.
2) Amati tiap-tiap tahap pembelahan mitosis dibawah mikroskop dan geser-geser obyek glass,
sehingga dapat diamati seluruh daerah dibawah deck glass.
3) Amatilah mulai dari perbesaran lemah kemudian dengan perbesaran kuat.
4) Gambarlah tiap-tiap pembelahan sel.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

No Nama Foto Gambar

1 Profase

2 Metafase

3 Anafase

4 Telofase
4.2 Pembahasan
Untuk mengamati tiap tahap pembelahan mitosis diperlukan mikroskop dan preparat
pembelahan mitosis fase profase, metafase, anafase dan telofase. Masing-masing preparat
diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah sampai perbesaran kuat.
Pengamatan pertama dengan mengamati preparat pembelahan mitosis profase dengan
menggunakan mikroskop mulai dari perbesaran lemah sampai perbesaran kuat. Dapat
diketahui, pada fase profase, benang memendek, membran inti dan nukleus menghilang,
sentriol membelah menjadi dua.
Hal ini sesuai dengan teori, pada fase profase dimana sel siap untuk membelah, inti sel
tampak keruh, lambat laun Nampak benang-benang kromatin makin menjadi pendek.
Sehingga menjadi tebal, tiap kromosom tersebut lalu membelah memanjang dan anakan
kromosom ini dinamakan kromatid, dinding inti mulai menghilang (Suryo,1996). Pada foto
tidak kelihatan benang kromatin, membran inti dan nukleus. Ini disebabkan gambar kamera
tidak terlalu jelas.
Pengamatan kedua dengan mengamati preparat pembelahan mitosis tahap metafase mulai
dari perbesaraan lemah sampai perbesaran kuat dapat diketahui bahwa kromosom-kromosom
menempatkan diri di bidang tengah dari sel.
Hal ini sesuai dengan teori bahwa, pada tahap metafase ditandai dengan munculnya
gelendong. Struktur ini terjadi dari sebaris mikrotubul yang meluas di antara ujung-ujung
atau kutub sel tersebut. Sentromer setiap duplet mulai terikat pada sekumpulan mikrotubula
dan berpindah ke suatu titik di tengah-tengah antara kutub-kutub. Ujung lepas kromosom
dapat secara acak arahnya, tetapi semua sentromer terletak persis dalam suatu bidang di
ekuator (Kimball, 1983).
Pengamatan ketiga, dengan mengamati preparat pembelahan mitosis tahap anafase. Pada
fase anafase, sentromer membelah dan kedua kromatid memisahkan diri dan bergerak menuju
kutub dari sel yang berlawanan.
Hal tersebut sama dengan pendapat Kimball (1983), pada fase anafase dimulai ketika
kromosom yang terduplikasi dari setiap duplet saling berpisah. Kini bergerak memisah,
masing pada gelendong, dan bergerak ke kutub berlawanan. Sambil ujung-ujungnya yang
lepas di balakangnya. Metaphor tampaknya jitu karena ujung-ujung yang bebas kromosom
tersebut kini membalik kearah ekuator seolah-olah adanya geseran dengan sitoplasma di
sekitarnya menghalangi geraknya menuju kutub.
Pengamatan keempat, menggunakan preparat pembelahan mitosis fase telofase.
Diperoleh bahwa di tiap kutub sel terbentuk sel kromosom yang identik dan plasma sel
terbagi lagi menjadi dua bagian, proses tersebut dikenal sebagai sitokinesis.
Menurut Kimball (1983), fase telofase merupakan kebalikan dari profase. Begitu sampai
kekutub maka kromosom mulai membuka gulungannya. Nukleus timbul kembali. Membran
nukleus mulai membentuk sekitar kromosom. akhirnya, struktur yang disebut lempengan sel
muncul di ekuator. Dinding sel di setiap sisi lempengan sel di sekresi dan dengan demikian
selesailah pembelahan sel.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan dari hasil kegiatan praktikum ialah sebagai berikut :
1. Mitosis merupakan pembelahan sel yang terjadi pada eukariot. Pembelahan sel secara mitosis
terjadi pada jaringan somatik. Dalam pembelahan mitosis ini, satu sel membelah menjadi dua
sel yang sama persis
2. Pembelahan mitosis dibagi menjadi empat fase yakni profase, metafase, anafase dan telofase.
3. Pembelahan mitosis terjadi pada jaringan meristem yang sifatnya meristematik, pada
tumbuhan jaringan ini terdapat pada ujung akar dan batang.

5.2 Saran
Untuk praktikum selanjutnya bahan ditambah dengan ujung akar bawang agar dapat
terlihat pembelahan mitosis pada ujung akar bawang. Dan memperhatikan serta mengikuti
dengan tertib cara kerja yang dijelaskan oleh asisten dosen.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. Pembelahan Mitosis. http://www. microsoft-word-mitosis.pdf. Diakses pada hari


Jumat, 26 Desember 2014 pukul 20.43 WIB.

Campbell. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid I. Jakarta: Erlangga.

Falahudin, Irham. 2014. Panduan Praktikum Biologi Umum. Palembang: Refa Press.

John, W Kimball. 1983. Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Suryo. 2004. Genetika. Yogyakarta: UGM Press.

Anda mungkin juga menyukai