UJI SPEKTROFOTOMETRI
Oleh :
522017025
2017
I. DASAR TEORI
Spektrofotometri adalah suatu metode analisis yang berdasarkan pada pengukuran
serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang yang
spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dan detector vacuum
phototube atau tabung foton hampa. Alat yang digunakan adalah spektrofotometer, yaitu sutu
alat yang digunakan untuk menentukan suatu senyawa baik secara kuantitatif maupun
kualitatif dengan mengukur transmitan ataupun absorban dari suatu cuplikan sebagai fungsi
dari konsentrasi. Spektrometer menghasilkan sinar dari spectrum dengan panjang gelombang
tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau
diabsorbsi (Harjadi, 1990).
Spektrometer menghasilkan sinar dari spectrum dengan panjang gelombang tertentu
dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau diabsorbsi.
Kelebihan spectrometer dibandingkan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih
dapat lebih terseleksi dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating, atau celah
optis. Pada fotometer filter dari berbagai warna yang mempunyai spesifikasi melewatkan
trayek panjang gelombang tertentu. Pada fotometer filter tidak mungkin diperoleh panjang
gelombang yang benar-benar monokromatis, melainkan suatu trayek panjang gelombang 30-
40 nm. Sedangkan pada spektrofotometer, panjang gelombang yang benar-benar terseleksi
dapatdiperoleh dengan bantuan alat pengurai cahaya seperti prisma. Suatu spektrofotometer
tersusun dari sumber spektrum tampak yang kontiniu, monokromator, sel pengabsorbsi untuk
larutan sampel atau blanko dan suatu alat untuk mengukur perbedaan absorbsi antara sampel
dan blanko ataupun pembanding (Khopkar, 2002).
Interaksi materi dengan cahaya atau radiasi elektromagnetik, radiasi elektromagnetik
kemungkinanan dihamburkan, diabsorbsi atau dihamburkan sehingga dikenal adanya
spektroskopi hamburan, spektroskopi absorbsi ataupun spektroskopi emisi. Interaksi antara
materi dengan cahaya disini adalah terjadi penyerapan cahaya, baik cahaya Uv, Vis maupun Ir
oleh materi sehingga spektrofotometri disebut juga sebagai spektroskopi absorbsi ( Eka,
2007).
Keuntungan utama pemilihan metode spektrofotometri ini adalah bahwa metode ini
memberikan metode sangat sederhana untuk menetapkan kuantitas zat yang sangat kecil.
Spektrofotometri menyiratkan pengukuran jauhnya penyerapan energi cahaya oleh suatu
sistem kimia itu sebagai suatu fungsi dari panjang gelombang radiasi, demikian pula
pengukuran penyerapan yang menyendiri pada suatu panjang gelombang tertentu. Analisis
spektrofotometri digunakan suatu sumber radiasi yang menjorok ke dalam daerah ultraviolet
spektrum itu. Dari spektrum ini, dipilih panjang-panjang gelombang tertentu dengan lebar pita
kurang dari 1 nm (Sastrohamidjojo,1999).
Spektrofotometer menghasilkan sinar dan spectrum dengan panjang gelombang
tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau
diabsorbsi. Kebetulan spektrofotometer dibandingkan dengan fotometer adalah panjang
gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi dan ini diperoleh dengan alat pengurai
seperti prisma, grating, atau celah optis. Pada fotometer filter dari berbagai warna yang
mempunyai spesifikasi melewatkan trayek panjang gelombang tertentu. Pada fotometer filter
tidak mungkin diperoleh panjang gelombang 30-40 nm. Sedangkan pada spektrofotometer,
panjang gelombang yang benar-benar terseleksi dapat diperoleh dengan bantuan alat pengurai
cahaya seperti prisma. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak yang
kontinyu, monokromator, sel pengabsorbsi untuk larutan sampel blanko dan suatu alat untuk
mengukur perbedaan absorbsi antara sampel dan blanko ataupun pembanding (Khopkar,
2002).
II. TUJUAN
1. Praktikan paham terhadap prinsip kerja spektrofotometer.
2. Praktikan terampil dalam mengoperasikan spektrofotometer, khususnya
spectronic-20 dengan baik dan benar.
3. Praktikan terampil dalam membuat kurva standar dari suatu seri larutan standar
tertentu.
4. Praktikan mampu dalam menentukan konsentrasi suatu larutan berdasarkan
kurva standar.
III. ALAT DAN BAHAN
A. ALAT
1. Spectronic-20
2. Tabung reaksi
3. Rak tabung reaksi
4. Waterbath
5. Vortex
6. Pilius
7. Pipet ukur
8. Kuvet
9. Beaker glass
B. BAHAN
1. DNSA
2. Akuades
3. Larutan glukosa dengan konsentrasi ( 0 mg/ml, 0,25 mg/ml, 0,5 mg/ml, 1
mg/ml, 1,25 mg/ml, 1,5 mg/ml )
4. Sampel x
IV. CARA KERJA
1. Siapkan 7 buah tabung reaksi
2. Masing-masing tabung reaksi diisi 0,5 ml larutan glukosa dengan
konsentrasi ( 0 mg/ml, 0,25 mg/ml, 0,5 mg/ml, 1 mg/ml, 1,25 mg/ml, 1,5
mg/ml ) dan sampel x.
3. Tambahkan 0,5 ml DNSA dan 1 ml aquades ke dalam tabung reaksi.
4. Di vortex
5. Panaskan tabung reaksi ke dalam waterbath selama 5 menit kemudian
dinginkan.
6. Tambahkan 4 ml aquades ke dalam masing-masing tabung reaksi
7. Di vortex
8. Untuk mengetahui berapa banyak cahaya yang diabsorbsi oleh larutan
tersebut, kita dapat membacanya di spektrofotometer.
V. HASIL PENGAMATAN
%T Log Kons A
56 1,74818803 0 0,25181197
67 1,8260748 0,25 0,1739252
93,2 1,96941591 0,5 0,03058409
48,5 1,68574174 1 0,31425826
18 1,25527251 1,25 0,74472749
76,2 1,88195497 1,5 0,11804503
86,2 1,93550727 2,99 0,06449273
0
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4 Series1
Linear (Series1)
0.3
0
0 1 2 3 4
VI. PEMBAHASAN
VII. KESIMPULAN
1. Prinsip kerja alat spektrofotometer yakni berdasarkan absorbsi cahaya oleh komponen
yang akan dianalisa. Sebagian dari cahaya tersebut akan diserap oleh komponen yang
akan dianalisa dan sisanya dipancarkan kembali.
2. Semakin besar konsentrasi larutan maka semakin besar absorbansinya.
3. Panjang gelombang maksimum hasil percobaan tidak sesuai dengan teori.
4. Spektronik 20 adalah suatu alat yang mempunyai rentang panjang gelombang dari 340nm
sampai 600nm. Alat ini hanya dapat mengukur absorbansi dengan sampel larutan yang
berwarna.
VIII. DAFTAR PUSTAKA