Anda di halaman 1dari 4

ABSTRAK

Latar Belakang :

Osteoatritis adalah salah satu penyakit degeneratif pada lansia yang sering terjadi, yang
ditandai dengan adanya nyeri pada ekstremitas bawah dan prevalensinya semakin meningkat
dengan bertambahnya usia. Penatalaksanaan non farmakologi merupakan komponen yang
sangat penting dalam mengatasi nyeri.

Osteoartritis (OA) merupakan penyakit sendi degeneratif kronik non inflamasi yang berkaitan
dengan kerusakan kartilago sendi. Penyakit ini bersifat progresif lambat, ditandai dengan
adanya degenerasi tulang rawan sendi, hipertrofi tulang pada tepinya, sklerosis tulang
subkondral, perubahan pada membran sinovial, disertai nyeri, biasanya setelah aktivitas
berkepanjangan, dan kekakuan, khususnya pada pagi hari atau setelah inaktivitas.

Tujuan :

Untuk mengetahui pengaruh range of Motion untuk menurunkan nyeri sendi pada lansia
dengan osteoartritis di wilayah kerja Puskesmas Godean I Sleman Yogyakarta.

Metode :

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif.Dengan rancangan quasi


eksperiment pretest-posttest control group design.

Hasil :

Terdapat pengaruh Range of Motion secara signifikan terhadap penurunan skala nyeri sendi
pada lansia dengan osteoartritis.

Kesimpulan :

Terdapat pengaruh ROM terhadap penurunan skala nyeri sendi pada lansia yang mengalami
osteoartritis

Kata Kunci :

Lansia;Nyeri Sendi;Osteoartritis;Range of Motion

Latar Belakang :
Seiring penuaan, serat otot akan mengecil. Kekuatan otot berkurang seiring berkurangnya masa
otot mengakibatkan berkurangnya aktivitas atau gerakan sehingga menurunkan kualitas
hidupnya. Masa tulang juga berkurang. Lansia yang berolahraga teratur tidak mengalami
kehilangan yang sama dengan lansia yang tidak aktif. Osteoartritis merupakan penyakit sendi
yang paling banyak di jumpai dan prevalensinya semakin meningkat dengan bertambahnya
usia (Sudoyo,2010). Keluhan pada sendi dimulai dengan rasa kaku atau pegal pada saat bangun
pagi, yang umumnya hanya berlangsung sebentar lalu hilang setelah digerak-gerakan (Santoso,
2009).Sonjaya (2015) menyatakan berdasarkan kelompok usia, proporsi osteoartritis lutut
primer paling banyak padakelompok umur 56–65 tahun (45,58%), berdasarkan kelompok jenis
kelamin, proporsi kejadian osteoartritis lutut primer paling banyak pada kelompok jenis
kelamin perempuan (82,54%), dan berdasarkan keluhan utama, proporsi kejadian osteoartritis
lutut primer paling banyak disertai dengan keluhan utama nyeri lutut (53,26%).

Penurunan sistem muskuloskeletal ini ditandai dengan adanya nyeri pada daerah persendian
salah satunya pada sendi lutut. Nyeri lutut merupakan suatu penyakit regeneratif sendi dan
salah satu tanda dan gejala dari osteoartritis. Salah satu upaya untuk mengurangi nyeri lutut
adalah dengan terapi non farmakologis dengan senam lansia.Nyeri merupakan gejala yang
paling sering ditemukan pada gangguan muskuloskeletal. Kebanyakan pasien dengan penyakit
atau kondisi traumatik, baik yang terjadi pada otot, tulang, dan sendi biasanya mengalami nyeri.
Rasa nyeri berbeda dari satu individu ke individu yang lain berdasarkan atas ambang nyeri dan
toleransi nyeri masingmasing pasien (Warsito, 2012&Helmi, 2014).

Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan mengondisikan tubuh, meningkatkan kesehatan,
dan mempertahankan kebugaran, atau dapat digunakan sebagai tindakan terapeutik.Program
aktivitas fisik terbaik meliputi kombinasi olahraga yang menghasilkan berbagai manfaat
fisiologis dan psikologis.Olahraga rentang gerak (Range of Motion) yang disertakan dalam
aktifitas harian dapat melibatkan satu atau seluruh sendi tubuh (Potter & Perry, 2005).Latihan
Range Of Motion (ROM) dapat digunakan sebagai terapi non farmakologis dalam menurunkan
nyeri lutut pada lansia yang mengalami osteoartritis (Bell, 2014).

Rumusan Masalah
Tujuan
Manfaat Penelitian
Hasil Review

1. Penelitian ini dilakukan oleh Maruli Taufandas dan kawan-kawan. 2018. Tentang
pengaruh Range Of Motion Untuk Menurunkan Nyeri Sendi Pada lansia Dengan
Osteoartritis di Wilayah Puskesmas Godean I Sleman Yogyakarta. Penelitian ini
dilakukan pada lansia kisaran usia 60-74 tahun dengan Osteoartritis di wilayah
puskesmas Godean I Sleman Yogyakarta. Dengan menggunakan quasi eksperiment
pretest-posttest control group design. Tehnik pengambilan sampel pada penelitian ini
menggunakan purposive sampling sedangkan tehnik penentuan sampel setiap
kelompok menggunakan random assignment.Jumlah sampel yang diperlukan untuk
masing-masing kelompok adalah 36 responden terbagi menjadi 18 orang kelompok
intervensi dan 18 orang kelompok kontrol. ROM merupakan latihan fisik yang
dilakukan 2 kali seminggu selama 4 minggu pada lansia yang mengalami nyeri sendi
dan dilakukan lansung oleh peneliti.Nyeri sendi merupakan manifestasi dari
osteoartritis yang di ukur dengan skala nyeri Numeric Rating Scale (NRS). Setelah
dilakukan Range Of Motion sebanyak 8x selama 4 minggu diketahui bahwa terdapat
pengaruh Range of Motion secara signifikan terhadap penurunan skala nyeri sendi pada
lansia dengan osteoartritis.
2. Penelitian ini dilakukan oleh Theresia Titin Marlina.2015. tentang Efektifitas latihan
lutut terhadap penurunan intensitas nyeri pasien osteoarthritis lutut di Yogyakarta.
penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan randomised pretest-
postest control design, dengan jumlah responden 80 pasien (kelompok intervensi 60
dan kelompok kontrol 20), menggunakan uji statistik regresi ordinal. Dengan kriteria
usia diatas 40 tahun. Cara pengambilan sampel dengan simple random sampling.
Instrumen yang digunakan adalah kuisioner, lembar observasi dan catatan harian.
Penelitian ini dilaksanakan di Unit Rawat Jalan Orthopaedi Rumah Sakit di
Yogyakarta. Inform consent dilakukan sebelum intervensi dilakukan. Intervensi
dilakukan selama 4 minggu dan memastikan semua pasien mendapat perlakuan yang
sama. Uji statistik menggunakan Uji Wilcoxon untuk membedakan penurunan
intensitas nyeri sebelum dan sesudah latihan lutut. Uji Man Whitney untuk mengetahui
perbedaan penurunan intensitas nyeri kelompok control dan kelompok intervensi. Uji
multivariate dengan menggunakan regresi logistik ordinal. Latihan lutut yang dilakukan
berupa fleksi ekstensi dan strengthening pada setiap minggu selama 4 minggu dan
didapatkan hasilnya yaitu latihan lutut efektif menurunkan intensitas nyeri pasien
osteoarthritis lutut
3. Penelitian ini dilakukan oleh : Centia Komalasari. 2015. Tentang Efektivitas Terapi
Akupresur Terhadap Penurunan Tingkat Nyeri dan Peningkatan Kualitas Tidur Lansia
dengan Osteoartritis Lutut. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan
desain quasy experiment menggunakan rancangan pre and post test control group
design. Sampel dalam penelitian ini 68 orang yang terbagi dalam 34 orang kelompok
intervensi dan 34 orang kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan adalah Visual
Analogue Scale dan Pittsburgh Sleep Quality Index. Data tidak terdistribusi normal
sehingga menggunakan analisis statistik non parametrik (Wilcoxon dan Mann Whitney
test). Intervensi dilakukan selama 1 minggu yaitu dilakukan di bulan juni 2015 dengan
kelompok intervensi dan kelompok control mendapatkan perlakuan yang sama. Hasil
analisis statistik dengan Wilcoxon yang menguji tingkat nyeri dan kualitas tidur
menunjukkan ada pengaruh penurunan tingkat nyeri dan peningkatan kualitas tidur
sebelum dan setelah pemberian terapi akupresur pada kelompok intervensi. Mann
Whitney test didapatkan nilai tingkat nyeri dan kualitas tidur, disimpulkan terdapat
perbedaan perubahan tingkat nyeri dan kualitas tidur sebelum dan setelah pemberian
terapi akupresur pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol dan terapi akupresur
efektif dapat mengurangi nyeri dan dapat meningkatkan kualitas tidur serta dapat
membuat lansia merasa nyaman dan lebih produktif.

REFERENSI
Maruli Taufanda. dkk 2018. Tentang Pengaruh Range Of Motion Untuk Menurunkan Nyeri Sendi
Pada lansia Dengan Osteoartritis di Wilayah Puskesmas Godean I Sleman Yogyakarta. Yogyakarta.
Diakses 7 november 2018, dari google scholar.

http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._OLAHRAGA/197103282000121-
LUCKY_ANGKAWIDJAJA_RORING/8-Range_of_Motion.pdf

Anda mungkin juga menyukai