c. Penghematan Energi
Energi yang berasal dari sumber daya alam telah banyak terkuras oleh kegiatan bisnis
seperti misalnya batu bara, minyak dan gas, dimana energi semacam itu tergolong energi
yang tidak dapat di reproduksi lagi. Oleh karena itu, penghematan energi macam itu perlu
segera di giatkan. Masalah penanganan energi ini pada umumnya dapat di kelompkkan
menjadi 2 bagian yaitu, problem jangka pendek yang mencakup penghematan pemakaian
energi serta konservasi sumber alam tersebut agar dapat lebih awet dan bertahan cukup
lama. Problema jangka panjang yaitu penanganan energi jangka panjang yang meliputi
penciptaan sumber-sumber energi alternatif/pengganti dan koordinasi antara tujuan-
tujuan sosial dengan bertambahnya kebutuhan energi
d. Partisipasi pembangunan bangsa
Penggunaan teknologi pada padat modal lebih banyak mengggunakan mesin, memang
lebih efisien namun kurang membantu program pemerintah dalam hal mengatasi
problem penciptaan kesempatan kerja bagi masyarakat. Kesadaran pabrik-pabrik untuk
tidak menerapkan teknologi padat modal dan kemudian secara sadar menerapkan
teknologi padat karya yang banyak menyerap tenaga kerja adalah upaya yang perlu di
giatkan.
Etika Bisnis
Merupakan penerapan secara langsung tanggung jawab sosial suatu bisnis yang timbul
dari dalam perusahaan itu sendiri. Seperti halnya manusia yang memiliki etika pergaulan
antar manusia, maka pergaulan bisnis dengan masyarakat umum juga memiliki etika
pergaulan yaitu etika pergaulan bisnis. Etika pergaulan bisnis meliputi beberapa hal,
antara lain :
a. Hubungan antara pebisnis dengan konsumen
Merupakan pergaulan antara konsumen dengan produsen yang paling banyak di temui.
pertemuan selalu ada untuk membahas aspek harga dan kualitas barang.
b. Hubungan dengan Karyawan
Bentuk hubungan ini meliputi penerimaan (rekruitment), latihan (Training), promosi,
transfer maupun pemberhentian (determination). Dimana segala bentuk hubungan
tersebut harus dijalankan secara jujur dan objektif.
c. Hubungan antar Bisnis
Hubungan ini merupakan hubungan antara perusahaan yang satu dengan perusahaan
yang lain. Hal ini bisa terjadi hubungan antara perusahaan dengan pesaingnya, dengan
penyalur, dengan grosirnya, dengan pengecernya, agen tunggal bahkan distributornya.
d. Hubungan dengan Investornya
Perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas dan yang terutama telah dan akan "go
public" harus menjaga pemberian informasi yang jujur, karena informasi yang tidak jujur
akan menjerumuskan infestor untuk mengambil keputusan yang keliru.
e. Hubungan dengan Lembaga-lembaga keuangan.
Pada umumnya merupakan hubungan yang bersifat financial, berkaitan dengan
penyusunan laporan keuangan. Kejujuran menjadi sangat penting di sini karena
menyangkut kepentingan masyarakat umum mengenai pajak.