KELARUTAN
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelarutan atau solubilitas adalah kemampuan suatu zat kimia tertentu, solut,
untuk larut dalam suatu pelarut. Berdasarkan kelarutannya, larutan dapat dibagi
menjadi tiga yaitu larutan jenuh, larutan lewat jenuh, dan larutan tidak jeuh. Daya
kelarutan suatu zat berkhasiat memegang peranan penting dalam formulasi suatu
sediaan farmasi (Jufri dkk., 2004).
Dalam bidang industri asam oksalat banyak dimanfaatkan sebagai bahan
pembuat selubid rayon, bahan peledak, penyamakan kulit, pemurnian gliserol, dan
pembuatan zat warna. Selain itu asam oksalat juga dimanfaatkan sebagai pembersih
peralatan dari besi, katalis, dan reagen laboratorium. Kelarutan asam oksalat sangat
dipengaruhi oleh temperatur, suhu optimum asam oksalat berada pada rentang 0-60 oC
dan 50-90oC. Untuk dapat dimanfaatkan dalam industri larutan asam oksalat
sebaiknya merupakan larutan jenuh. Oleh sebab itu penting diketahui pengaruh
penurunan suhu terhadap kelarutan asam oksalat.
Dalam bidang kefarmasian, mempelajari kelarutan suatu bahan obat merupakan
suatu hal yang sangat penting guna menentukan suatu formulasi yang baik dalam
membuat suatu sediaan obat atau dapat membantu dalam memilih medium pelarut
yang paling baik untuk obat atau kombinasi obat, mengatasi kesulitan-kesulitan
tertentu yang timbul pada waktu pembuatan larutam farmasetis dan dapat bertindak
sebagai standar atau uji kelarutan. Kelarutan suatu senyawa bergantung pada sifat
fisika dan kimia zat terlarut dan pelarut, juga bergantung pada faktor temperatur,
tekanan , pH larutan dan untuk jumlah yang lebih kecil, bergantung pada hal
terbaginya zat terlarut (Martin dkk., 1990).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka kami selaku penulis mencoba
melakukan praktikum tentang kelarutan dengan menyusun rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan suatu zat?
2. Bagaimana pengaruh suhu pelarut terhadap kelarutan zat?
3. Bagaimana sifat fisika kimia solute (asam oksalat) terhadap pelarut
(solvent)?
4. Bagaimana entalpi ( ) dari reaksi kimia asam oksalat?
II. TUJUAN
2.1 Menerapkan faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan zat.
2.2 Menjelaskan pengaruh pelarut campur terhadap kelarutan zat.
2.3 Mengetahui sifat fisika kimia solute (asam oksalat) terhadap pelarut
(solvent).
2.4 Mengetahui entalpi ( ) dari reaksi kimia asam oksalat.
Dapus:
Martin, A., J. Swarbrick dan A. Cammarata. 1990. Farmasi Fisik, Dasar – Dasar
Kimia Fisik Dalam Ilmu Farmasetik Jilid 2 Edisi Ketiga. Jakarta: UI Press.
M NaOH = = = 0,454 M
M NaOH = = = 0,556 M
M NaOH = = = 0,588 M
=
= 0,533 N
Jadi normalitas NaOH rata-rata adalah 0,533 N.