Dalam laporan WHO tahun 2013 diperkirakan terdapat 8.6 juta kasus TB
pada tahun 2012 dimana 1.1 juta orang (13%) diantaranya adalah pasien dengan
HIV/AIDS positif. Secara umum kasus penderita TB di Indonesia dari tahun ke
tahun mengalami peningkatan. Gambaran menurut kelompok umur menunjukkan
bahwa kelompok umur > 45 tahun memiliki prevalensi yang lebih tinggi diantara
kelompok lainnya. Pada faktor pendidikan, prevalensi semakin rendah sejalan
dengan tingginya tingkat pendidikan. Prevalensi berdasarkan jenis pekerjaan bahwa
penduduk yang tidak bekerja ternyata memiliki prevalensi tertinggi. Dan fakta yang
menarik adalah tingkat ekonomi menunjukkan perbedaan bahwa kelompok teratas
memiliki prevalensi terendah. Sekitar 75% pasien TB adalah kelompok usia yang
paling produktif secara ekonomis (15-50 tahun). Diperkirakan seorang pasien TB
dewasa, akan kehilangan rata-rata waktu kerjanya 3 sampai 4 bulan. Hal tersebut
berakibat pada kehilangan pendapatan tahunan rumah tangganya sekitar 20-30%.
Jika ia meninggal akibat TB, maka akan kehilangan pendapatannya sekitar 15
tahun. Selain merugikan secara ekonomis, TB juga memberikan dampak buruk
lainnya secara sosial stigma bahkan dikucilkan oleh masyarakat.
Sumber :
InfoDatin-2016-TB.pdf
DEPKES-Pedoman-Nasional-Penanggulangan-TB-2011
stranas_tb-2010-2014.pdf