Anda di halaman 1dari 1

NAMA : NI LUH MONIKA Post partus adalah masa atau waktu sejak bayi

kehamilan 36-40 minggu


MERTHAYANI dilahirkan dan plasenta keluar atau lepas dari WOC POST
rahim, sampai enam minggu berikutnya, disertai PARTUS SPONTAN
NIM : 010116A056 ↓kadar progesterone & estrogen
dengan pulihnya kembali organ-organ yang
Etiologi persalinan : berkaitan dengan kandungan, yang mengalami
1. teori penurunan hormone perubahan seperti perlukaan, keluarnya cairan MK : Ansietas Krisis situasional kontraksi pd uterus
berupa lochea dan lain sebagainya berkaitan saat
2. teori plasenta menjadi ua
melahirkan (suherni, 2009).
3. teori distensi rahim serviks mendatar & terbuka tekanan hidrostatis air ketuban & tekanan intrauterine ↑ Ketuban pecah MK : Resiko
Peroide post partum adalah waktu penyembuhan
4. teori iritasi mekanik dini infeksi
dan perubahan, waktu kembali pada keadaan
5. induksi partus tidak amil, serta penyesuaian teradap hadirnya kontraksi kuat dan cepat Pembukaan lengkap
anggota keluarga
SDKI : Defisit pengetahuan (D.0111)
Tanda-tanda post partus (Hafifah, SLKI : Tingkat pengetahuan (L.12111)
2011): kepala janin masuk rongga panggul pelebaran vulva & perineum menonjol
Perubahan fisiologis pada post partum : SIKI : Edukasi kesehatan (I.12383)
1. Sistem reproduksi 1. TTV (suhu mulut hari pertama Tindakan :
a. kembalinya uterus ke kondisi meingkta 30oC, TD sistolik menurun pembukaan lengkap episitomi pada primipara Observasi :
normal setelah lahir 20mmHg, Nadi 60-70x/mnt. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
b. keluarnya lochea, komposisi 2. system kardiovaskular (cardiac output pembukaan lengkap Bayi lahir menerima informasi
MK : Kerusakan
jaringan endometrial, darah meningkat, trombosit hari ke5-7 Terapeutik :
integritas Kulit
dan limfe pemeriksaan humans negative) Sediakan materi dan media penkes
c. siklus menstruasi mengalami 3. system reproduksi (tjd involusi uteri, Edukasi :
Post partus spontan
perubahan saat ibu mulai tinggi TFU 2 jaridi bawah pusat, 1-3 Jelaskan faktor resiko yang dapat
menyusui hari TFU 3 jari dibawah pusat, 3-7 hari mempengaruhi kesehatan
d. serviks mengalami edema TFU 1 jari di atas pusat. Keluarnya perubahan fisiologis perubahan psikologis
e. vagina Nampak burugae lochea .
kembali pd 3 minggu 4. system gastrpintestinal
proses involusi vagina dan perineum laktasi ketergantungan ketergantungan kemandirian Kemandirian
f. perineum akan tjd robekan jika ( pengembangan defekasi scr normal
dilakukan episiotomy lambat pd minggu pertama)
g. payudara akan membesar peningkatan oksitosin dan vagina dan perinium butuh pelindung dan pelayanan belajar kondisi MK. Resiko
5. system musculoskeletal (dinding
kontraksi uterus mengenai tubuh perubahan
perut terlihat lembek dan kendor) perawatan mengalami
ruptur jaringan peran menjadi
Adaptasi psikologis post partum : 6. system endokrin (produksi ASI Berfokus pd diri bayi dan diri perubahan

1. Fase taking in (prilaku meningkat) orang tua


sednri dan lemas
7. Sistem perkemihan (ketidakmampuan trauma mekanis personal hygin Pemb. darah rusak
ketergantungan thd orang lain, butuh informasi
untuk buang air kecil selama 2 hari kurang baik MK : Gangguan
perhatian berfokus pd diri
setelah melahirkan proses keluarga
sendiri, pasif, belum ingin MK : Nyeri Akut perdarahan
kontak dengan bayinya selama genetalia kotor Struktur dan karakter payudara MK. Defisit
1-2 hari) MK: Defisit volume cairan pengetahuan
2. fase taking hold (focus PATOFISIOLOGIS MK. Resiko
perhatian lebih luas pd Hormon estrogen aliran darah di
pada kasus post partus spontan akan terjadi perubahan fisiologis dann payudara involusi
bayinya, mandiri dan inisiatif
psikologis, pada perubahan fisiologis terjadi proses involusi menyebabkan prolaktin meningkat retensi darah di
dalam perawatan bayinya,
berlangusng 10 hari) terjadinya peningkatan kadar oksitosin, peningkatan kontraks uterus pembuluh
3. fase letting go (ibu sehingga muncul masalah keperawatan nyeri akut dll. Perubahan
pembentukan ASI bengkak
memperoleh peran baru dan laktasiakan muncul struktur dan karakter payudara. Laktasi dipengaruhi
tanggung jawab yang baru oleh hormone estrogen dan peningkatan prolaktin sehingga terjadi
oeratan diri dan bayinya pembentukan ASI. tetapi terkadang tjd aliran darah di payudara ASI keluar penyempitan pd duktus intiverus
meningkat terus menyadari mengalami involusi da retensi darah di pembuluh payudara maka akan tjd
bawah dirinya terpisah dengan bengkak dan penyempitan pd duktus intiverus sehingga ASI tidak keluar.
Payudara bengkak ASI tidak keluar Retensi ASI
bayinya

Diagnosa Keperawatan : SDKI : Resiko Infeksi (D.0124) SDKI : Nyeri akut (D.0077) MK : Nyeri akut MK : Resiko Ketidakefektifan mastitis
1. Nyeri akut b/d involusi uterus dan nyeri setalh SLKI : Tingkat infeksi (L.14137) SLKI : Tingkat nyeri (L.08066)
pemeberian ASI
melahirkan SIKI : Pencegahan infeksi (I.14539) SIKI :
2. Resiko ketidakefektifan pemberian ASI b/d laserasi dan Tindakan Manajeman nyeri (I.08238)
Observasi : Tindakan :
proses persalinan
Monitor tanda dan gejala infeksi local Observasi :
3. resiko menyusui tidak efektif b/d kurang pengetahuan dan sistemik - identifikasi lokasi, karakteristik,
4. gangguan pola eliminasi bowel b/d adanya konstipasi Terapeutik durasi, frekuensi, kualitas,
5. resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d kehilangan Berikan perawatan kulit pada edema intensitas nyeri
darah intake ke oral Edukasi Terapeutik :
6. Gangguan pola tidur b/d respon hormonal psikologis Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi - berikan teknik nonfarmakologis

Anda mungkin juga menyukai