I. TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini, kami diharapkan dapat :
1. Menjelaskan perbedaan prinsip destilasi secara fraksionasi dan batch
2. Mengetahui prinsip-prinsip kesetimbangan pada suatu campuran.
3. Melakukan pemisahan campuran biner dengan metode destilasi
fraksionasi.
4. Menentukan kadar produk hasil pemisahan dengan menggunakan kurva
kalibrasi.
II. ALAT
Alat yang digunakan pada percobaan ini, antara lain:
1. Rangkaian alat destilasi
2. Piknometer
3. Erlenmeyer
4. Pipet ukur
5. Gelas Kimia
6. Gelas ukur
7. Bulp
8. Neraca digital
9. Labu semprot
10. Tempat penyimpanan bahan sisa
III. BAHAN
Bahan yang digunakan pada percobaan ini antara lain :
1. Etanol
2. Aquadest
3. Tissue
4. Alumunium Foil
IV. DASAR TEORI
A. Pengertian Destilasi Bertingkat
Destilasi bertingkat merupakan proses pemurnian zat/senyawa
cair dimana zat pencampurnya berupa senyawa cair yang titik
didihnya rendah dan tidak berbeda jauh dengan titik didih senyawa
yang akan dimurnikan. Dengan perkataan lain, destilasi ini bertujuan
untuk memisahkan senyawa-senyawa dari suatu campuran yang
komponen-komponennya memiliki perbedaan titik didih relatif kecil.
Destilasi ini digunakan untuk memisahkan campuran aseton-metanol,
karbon tetra klorida-toluen, dan lain-lain. Pada proses destilasi
bertingkat digunakan kolom fraksionasi yang dipasang pada labu
destilasi.
Tujuan dari penggunaan kolom ini adalah untuk memisahkan
uap campuran senyawa cair yang titik didihnya hampir sama/tidak
begitu berbeda. Sebab dengan adanya penghalang dalam kolom
fraksionasi menyebabkan uap yang titik didihnya sama akan sama-
sama menguap atau senyawa yang titik didihnya rendah akan naik
terus hingga akhirnya mengembun dan turun sebagai destilat,
sedangkan senyawa yang titik didihnya lebih tinggi, jika belum
mencapai harga titik didihnya maka senyawa tersebut akan menetes
kembali ke dalam labu destilasi, yang akhirnya jika pemanasan
dilanjutkan terus akan mencapai harga titik didihnya. Senyawa
tersebut akan menguap, mengembun dan turun/menetes sebagai
destilat.
Proses ini digunakan untuk komponen yang memiliki titik
didih yang berdekatan. Pada dasarnya sama dengan destilasi
sederhana, hanya saja memiliki kondensor yang lebih banya sehingga
mampu memisahkan dua komponen yang memliki perbedaan titik
didih yang bertekanan. Pada proses ini akan didapatkan substan kimia
yang lebih murni, kerena melewati kondensor yang banyak.
Sama prinsipnya dengan destilasi sederhana, hanya destilasi
bertingkat ini memilikirangkaianalat kondensor yang lebih baik,
sehingga mampumemisahkan dua komponen yang memiliki
perbedaan titik didih yang berdekatan.Untuk memisahkan dua jenis
cairan yangsama-sama mudah menguap dapatdilakukan dengan
destilasi bertingkat. Destilasi bertingkat sebenarnya adalah suatu
proses destilasi berulang. Proses berulang ini terjadi pada kolom
fraksional. Kolom fraksional terdiri atas beberapa plat dimana pada
setiap plat terjadi pengembunan. Uap yang naik plat yang lebih tinggi
lebih banyak mengandung cairan yang lebih atsiri (mudah menguap)
sedangkan cairan yang yang kurang atsiri lebih banyak dalam
kondensat.
• Kalibrasi Piknometer
Berat Piknometer kosong 22,9406 g
Berat Piknometer kosong + aquadest 47,8916 g
Berat Air 24,951 g
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑖𝑟
Volume Piknometer =
𝜌𝑎𝑖𝑟 𝑝𝑑 𝑠𝑢ℎ𝑢 29℃
24,951 𝑔
=
0,996 𝑔/𝑚𝐿
= 25,0512
• Kurva Kalibrasi Berat Jenis Ethanol
Piknometer kosong + Volume
Berat
sampel Volume Volume
(g)
Ethanol Aquadest
Piknometer + sampel 1 30 ml 0 ml 42,6916
Piknometer + sampel 2 24 ml 6 ml 44,2672
Piknometer + sampel 3 18 ml 12 ml 45,5044
Piknometer + sampel 4 12 ml 18 ml 46,1349
Piknometer + sampel 5 6 ml 24 ml 46,6436
Piknometer + sampel 6 0 ml 30 ml 47,7816
VII. PERHITUNGAN
1. Menentukan Berat Jenis deret standar
Sampel 1
(42,6916−22,9406)gram
= 25,0512
= 0,7884 gram/mL
Sampel 1
30 mL x 0,79 g/mL
= 46,07 g/mol
= 0,5144 mol
𝜌_𝑎𝑖𝑟 𝑝𝑑 𝑠𝑢ℎ𝑢 29℃ ×𝑣_𝑎𝑖𝑟
▪ Mol air =
𝐵𝑀 𝐴𝑖𝑟
g
0,996 ×0 mL
mL
= 18
g
mol
= 0 mol
𝑚𝑜𝑙 𝐸𝑡ℎ𝑎𝑛𝑜𝑙
▪ Fraksi mol Ethanol =
𝑚𝑜𝑙 𝐸𝑡ℎ𝑎𝑛𝑜𝑙+𝑚𝑜𝑙 𝑎𝑖𝑟
0,5144 𝑚𝑜𝑙
=
(0,5144 +0)𝑚𝑜𝑙
=1
Fraksi mol etanol untuk sampel 2-6 dapat dilihat pada tabel
berikut,
Volume Fraksi
mol
No mol Air mol
Ethanol
Volume Ethanol Volume Aquadest Ethanol
1 30 ml 0 ml 0,5144 0 1
2 24 ml 6 ml 0,4115 0,332 0,55346
3 18 ml 12 ml 0,3087 0,664 0,31736
4 12 ml 18 ml 0,2058 0,996 0,17124
5 6 ml 24 ml 0,1029 1,328 0,07191
6 0 ml 30 ml 0,0000 1,66 0
Feed
(45,7012−22,9406)gram
= 25,0512 mL
= 0,9086 gram/mL
Bottom Product
(46,7728−22,9406)gram
= 25,0512 mL
= 0,9513 gram/mL
Destilat
(42,6232−22,9406)gram
= 25,0512 mL
= 0,7857 gram/mL
No
Fraksi mol Eth Berat Jenis (g/mL)
sampel
1
1 0,7884
0,55346
2 0,8513
0,31736
3 0,9007
0,17124
4 0,9382
0,07191
5 0,9458
0
6 0,9956
XEth vs Bj
1.1
1
0.9
0.8
0.7
berat jenis
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 1.1
fraksi mol ethanol
Residu = 0,06
Destilat = 0,94
0,94
= 5+1
= 0,156
1
0.8
0.7
Mole fraction of ethanol in vapor, y
0.6
0.5 x-y
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 XU 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
XD
XU
Mole fraction of ethanol in liquid, x
Figure M-39. VLE diagram for the mixture ethanol and water at 1.013 kPa.
Fannyari Rannu
33116018
X. DAFTAR PUSTAKA
• Anonymous.2016. Laporan Resmi Distilasi Fraksionasi.
https://www.scribd.com/doc/312664935/
• Deviana W S.2015.Laporan Distilasi Fraksionasi.
http://wahyusisilia.blogspot.co.id/2015/
• Appendix_M_Phase-VLE-diagrams/Figure_M-39_Ethanol-water-
mixture.xls. http://booksite.elsevier.com/9780750685245/appendices/