Nilai Kalor
Bahan Bakar
Kotor, GCV
Nilai Kalor Minyak
Nilai kalor merupakan ukuran (kKal/kg)
panas atau energi yang Minyak Tanah 11.100
dihasilkan. nilai kalor (heating
value) bahan bakar meningkat Minyak Diesel 10.800
seiring dengan meningkatnya
proporsi atom hidrogen L.D.O 10.700
terhadap atom karbon di Minyak 10.500
dalam molekul
Tungku/Furnace oil
1. Antrasit
2. Bituminus 3. Sub-bituminus
Antrasit adalah
Bituminus mengandung
kelas batu bara
mengandung 68 - sedikit karbon dan
tertinggi, dengan
86% unsur karbon banyak air, dan
warna hitam
(C) dan berkadar oleh karenanya
berkilauan (luster)
air 8-10% dari menjadi sumber
metalik,
beratnya. Kelas panas yang kurang
mengandung
batu bara yang efisien
antara 86% - 98%
paling banyak dibandingkan
unsur karbon (C)
ditambang di dengan bituminus.
dengan kadar air
Australia.
kurang dari 8%.
Batu Bara
4.Lignit 5. Gambut
Lignit atau batu bara Gambut, berpori dan
coklat adalah batu bara memiliki kadar air di atas
yang sangat lunak yang 75% serta nilai kalori yang
mengandung air 35-75% paling rendah
dari beratnya.
Klasifikasi serta data batubara
1.Bahan bakar gas yang 2.Bahan bakar gas yang
secara alami didapatkan terbuat dari bahan bakar
dari alam: padat:
Gas alam Gas yang terbentuk dari
Metan dari batubara
penambangan batubara Gas yang terbentuk dari
limbah dan biomassa
Dari proses industri lainnya
3.Bahan bakar gas yang (gas blast furnace)
terbuat dari minyak bumi
Gas Petroleum Cair (LPG)
Gas hasil penyulingan 4.Gas-gas dari proses
Gas dari gasifikasi minyak fermentasi
Perbanding
an
udara/baha
Nilai Kalor Kecepatan
Bahan Massa Jenis n bakar – Suhu Nyala
Netto, NCV Nyala Api
Bakar Gas Relatif m3 udara Api (oC)
(kkal/Nm3) (m/s)
terhadap m3
bahan
bakar
Gas Alam 0,6 9.350 10 1.954 0,290
Propana 1,52 22.200 25 1.967 0,460
Butana 1,86 28.500 32 1.973 0,870
Perbandingan Unsur-unsur Dalam Gas
Alam, Batubara dan Minyak Bakar