Waktu : 4 jam
TUJUAN PRAKTIKUM :
1. Mengetahui beberapa jenis alat ukur linear langsung dan tak langsung.
2. Memilih metoda pengukuran, melaksanakan pengukuran, menganalisis data hasil
pengukuran dan menyimpulkan hasil pengukuran dengan alat ukur linear langsung
dan tak langsung.
PERSIAPAN PRAKTIKUM :
1. Catat temperature dan kelembaban ruang laboratorium, pada lembar data pengukuran
(tabel 1.1)
2. Siapkan alat-alat ukur linear dan perlengkapan yang akan digunakan
3. Periksa jumlah dan kondisi alat ukur linear dan perlengkapannya sesuai dengan kartu
alat yang tersedia. Bila ada jumlah alat ukur yang kuran dan atau ada yang rusak
segera lapor kepada asisten mahasiswa atau teknisi laboratorium
4. Bersihkan benda ukur, alat ukur dan perlengkapannya dengan memakai tisu yang
dibasahi dengan bensin pembersih sebelum praktikum dimulai
5. Pelajari konstruksi dan cara pembacaan penunjuk berskala mistar ingsut, micrometer
dan jam ukur serta penyusunan balok ukur
6. Tulis kapasitas ukur dan kecermatan mistar ingsut, micrometer, dan jam ukur
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Pengukuran obyek ukur balok segi empat dan poros dengan alat ukur linear langsung
dengan menggunakan mistar ingsut skala nonius dan skala jam, dan micrometer luar dan
micrometer landasan-V.
Langkah kerja :
Periksa permukaan sensor dan kedudukan nol setaip kali mistar ingsut dan
micrometer akan dipakai
Ukur dimensi benda ukur balok segiempat dan poros, dengan menggunakan
mistar ingsut dan micrometer sesuai dengan obyek ukur yang diminta
Catat data hasil pengukuran untuk masing-masing praktikan pada lembar data
pengukuran.
Pertanyaan :
1.Apakah hasil pengukuran obyek ukur dari penjumlahan a+b+c+d+e pada balok
segiempat sama dengan f ? jelaskan dengan singkat
2.Berdasarkan hasil pengukuran , perkirakan jenis suaian apa yang terjadi untuk setiap
pasang diameter lubang “b” dengan diameter poros “r” dan diameter lubang “d”
dengan diameter poros “q”
3.Untuk obyek ukur yang sama , apakah hasil pengukuran degan menggunakan mistar
ingsut skala nonius dan skala jam dari satu praktikan ada perbedaan ? jelaskan dengan
singkat
4.Apakah ada perbedaan hasil pengukura antara ke dua praktikan untuk byek ukur
yang sama menggunakan micrometer luar dan landasan-V ? jelaskan dengan dengan
singkat
5.Bila obyek ukur “h” diberi toleransi dimensi dengan penyimpanga atas 0,015m dan
penyimpangan bawah 0.007mm , apakah pengukuran dengan alat ukur linear
langsung yang anda lakukan dapat menentukan kualitas geometric obyek ukur .
Jelaska dengan singkat
6.Bandingkan beberapa jenis alat ukur linear langsung yang digunakan dan pilih yang
paing baik untuk mengukur obyek ukur yang sama . Jelaskan dengan singkat
Pengukuran salah satu obyek ukur dari balok segiempat dengan alat ukur linear tak langsung
menggunakan blok ukur dan jam ukur yang dilaksanakan di atas permukaan meja rata
Langkah kerja :
Letakkan benda ukur balok segi empat, jam ukur dan dudukan pemindah di atas meja
rata
Ukur dimensi obyek ukur ‘h’ pada balok segiempat, dengan cara sebagai berikut :
- Susunan blok ukur sampai mendekati tinggi obyek ukur (sedikit lebih randah dari
tinggi obyek ukur )
- Lakukan penyetelan kedudukan nol jam ukur dengan menempelkan sensor jam
ukur pada susunan blok ukur dengan posisi sensor diusahakan setegak lurus
mungkin,
- Gerakan dudukan pemindah ke obyek ukur
- Catat penyimpangan yang terjadi ∆x
- Ulangi pengukuran sampai 5 kali untuk masing-masing praktikan pada posisi yang
berlainan
Catat data hasil pengukuran untuk masing-masing praktikan pada lembar data
pengukuran.
Pertanyaan
1. Jelaskan pengertian harga rata-rata yang digunakan dalam menganalisis data hasil
pengukuran!
2. Apakah harga rata-rata hasil pengukuran obyek ukur “h” antara ke dua praktikan
mempunyai perbedaan? Jelaskan dengan singkat!
3. Apakah hasil pengukuran obyek ukur “h” dengn menggunakan alat ukur linear tak
langsung (blok ukur dan jam ukur) dapat menentukan kualitas geometriknya?
Jelaskan dengan singkat!
PEMBAHASAN
Tabel 1.2 Data pengukuran dengam alat ukur linear tak langsung
k+l+m+n+
30,36 30,30 0,06 29,84 30,66 0,82 0,52 0,36
o
p 30,64 30,72 0,08 30,70 30,70 0 0,06 0,02
1 11,76 11,62 0,14 11,80 11,68 0,12 0,04 0,06
øq
2 11,70 11,60 0,10 11,66 11,64 0,02 0,04 0,04
ør 1 15,88 15,90 0,02 15,98 15,96 0,02 0,10 0,06
2 15,92 15,92 0 15,90 15,90 0 0,02 0,02
Tabel 1.3 Data Pengukuran dengan Alat Ukur Linear Langsung
Beda Pengukuran
Praktikan A Praktikan B
Praktikan A & B
Kapasitas
25mm 25mm
Ukur
Kecermatan 0,001mm 0,01mm
Mikromet Mikrome
Mikro
Benda & Mikrometer Mikrometer Mikrometer er ter
Beda Beda meter
Obyek ukur Luar Landasan-V Luar Landasan- Landasa
Luar
V n-V
F - - - - - - - -
Balok segiempat
G - - - - - - - -
Tabel 1.4 Data Pengukuran dengan Alat Ukur Linear Tak Langsung
Beda
Praktikan A Praktikan B
A dan B
Kapasitas
10mm 10mm
Ukur
Kecermatan 0,01mm 0.01mm
Benda & Tinggi Rata- Tinggi
X Dimensi X Dimensi Rata-rata Rata-rata
Obyek Blok rata Blok
(mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm)
Ukur Ukur (mm) Ukur
1 23,4 0,3 23,7 23,6 0,1 23,7
Balok segiempat
1
- ̅
XB = nB ∑nB
i=1 XiB = 22,19308
SSDA = ∑(XiA − ̅
XA)2 = (22,34 − 22,22077)2 + ⋯ + (8,00 − 22,22077)2 = 419,5436
i=1
nB
SSDB = ∑(XiB − ̅
XB)2 = (22,14 − 22,19308)2 + ⋯ + (8.00 − 22,19308)2
i=1
= 417,0218
SSDA
s2 A = = 34,9619
nA − 1
SSDB
s2 B = = 34,7518
nB − 1
s2 A > s2 B
- Dari fraktil distribusi –t dengan tingkat kepercayaan 97,5% (bilateral test) diperoleh :
t.975 (f = nA + nB -2) = t.975 (f = 24) = 2,064
- Penghitungan t dari hasil pengukuran t.975 (f = nA + nB -2)
t vs t.975 (f = 24) → 0.003452 < 2,064 ; terjadi kesalahan rambang maka harga rata-rata
dapat disatukan atau harga rata-rata total ̅
X dan dapat diperkirakan harga varian teoretik s2o
- Harga rata-rata total; ̅
X
̅ ̅
̅ = nAXA+nBXB = 22.20692
X nA+nB
Kesimpulan ANOVA Untuk pengukuran dengan mistar ingsut skala nonius (Balok
Segiempat):
1. dari perbandingan ke dua varian terdapat kesalahan rambang,
2. dari perbandingan ke dua harga rata - rata terdapat kesalahan rambang.
nA = 13; fA = nA – 1 = 13 – 1 = 12
nB = 13; fB = nB – 1 = 13 – 1 = 12
̅x
- Harga rata-rata sampel; X
- ̅A = 1 ∑nA
X XiA = 22,21385
nA i=1
- ̅B = 1 ∑nB
X XiB = 22,15769
nB i=1
SSDA = ∑(XiA − ̅
XA)2 = (22,30 − 22,21385)2 + ⋯ + (8,08 − 22,21385)2
i=1
= 953,308767
nB
̅B)2 = (22,20 − 22,15769)2 + ⋯ + (8.00 − 22,15769)2
SSDB = ∑(XiB − X
i=1
= 947,775842
SSDA
s2 A = = 79,44239725
nA − 1
SSDB
s2 B = = 78,98132017
nB − 1
s2 A > s2 B
- Dari fraktil distribusi –t dengan tingkat kepercayaan 97,5% (bilateral test) diperoleh :
t.975 (f = nA + nB -2) = t.975 (f = 24) = 2,064
- Penghitungan t dari hasil pengukuran t.975 (f = nA + nB -2)
t vs t.975 (f = 24) → 0.004644 < 2,064 ; terjadi kesalahan rambang maka harga rata-rata
dapat disatukan atau harga rata-rata total ̅
X dan dapat diperkirakan harga varian teoretik s2o
- Harga rata-rata total; ̅
X
̅ ̅
̅ = nAXA+nBXB = 22.20692
X nA+nB
Kesimpulan ANOVA Untuk pengukuran dengan mistar ingsut skala jam (Balok Segiempat):
nA = 13; fA = nA – 1 = 9 – 1 = 8
nB = 13; fB = nB – 1 = 9 – 1 = 8
- Harga rata-rata sampel; ̅
Xx
1
- ̅
XA = nA ∑nA
i=1 XiA = 16,29111
- ̅B = 1 ∑nB
X XiB = 16,26222
nB i=1
= 368,986150
nB
̅B)2 = (10,4 − 16,26222)2 + ⋯ + (15,90 − 16,26222)2
SSDB = ∑(XiB − X
i=1
= 368,368300
SSDA
s2 A = = 46,1232
nA − 1
SSDB
s2 B = = 46,0460
nB − 1
s2 A > s2 B
- Dari fraktil distribusi –t dengan tingkat kepercayaan 97,5% (bilateral test) diperoleh :
t.975 (f = nA + nB -2) = t.975 (f = 8) = 2,120
- Penghitungan t dari hasil pengukuran t.975 (f = nA + nB -2)
t vs t.975 (f = 8) → 0.003192< 2,120 ; terjadi kesalahan rambang maka harga rata-rata
̅ dan dapat diperkirakan harga varian teoretik s2o
dapat disatukan atau harga rata-rata total X
- Harga rata-rata total; ̅
X
̅ ̅
̅ = nAXA+nBXB = 16, 27667
X nA+nB
Kesimpulan ANOVA Untuk pengukuran dengan mistar ingsut skala nonius (poros):
1. dari perbandingan ke dua varian terdapat kesalahan rambang,
2. dari perbandingan ke dua harga rata - rata terdapat kesalahan rambang.
nA = 13; fA = nA – 1 = 9 – 1 = 8
nB = 13; fB = nB – 1 = 9 – 1 = 8
- Harga rata-rata sampel; ̅
Xx
1
- ̅
XA = nA ∑nA
i=1 XiA = 16,26222
- ̅B = 1 ∑nB
X XiB = 16,33111
nB i=1
= 368,368300
nB
SSDB = ∑(XiB − ̅
XB)2 = (10,7 − 16,33111)2 + ⋯ + (15,90 − 16,33111)2
i=1
= 371,676850
SSDA
s2 A = = 46,0460
nA − 1
SSDB
s2 B = = 46,4596
nB − 1
s2 B > s2A
- Dari fraktil distribusi –t dengan tingkat kepercayaan 97,5% (bilateral test) diperoleh :
t.975 (f = nA + nB -2) = t.975 (f = 8) = 2,120
- Penghitungan t dari hasil pengukuran t.975 (f = nA + nB -2)
t vs t.975 (f = 8) → 0.007597< 2,120 ; terjadi kesalahan rambang maka harga rata-rata
dapat disatukan atau harga rata-rata total ̅
X dan dapat diperkirakan harga varian teoretik s2o
- Harga rata-rata total; ̅
X
̅ ̅
̅ = nAXA+nBXB = 16, 29667
X nA+nB
Kesimpulan ANOVA Untuk pengukuran dengan mistar ingsut skala jam (poros):
1. dari perbandingan ke dua varian terdapat kesalahan rambang,
2. dari perbandingan ke dua harga rata - rata terdapat kesalahan rambang.
C.Pertanyaan
1. Apakah hasil pengukuran obyek ukur dari penjumlahan a+b+c+d+e pada balok
segiempat sama dengan f ? jelaskan dengan singkat
2. Berdasarkan hasil pengukuran , perkirakan jenis suaian apa yang terjadi untuk
setiap pasang diameter lubang “b” dengan diameter poros “r” dan diameter
lubang “d” dengan diameter poros “q”
3. Untuk obyek ukur yang sama , apakah hasil pengukuran degan menggunakan
mistar ingsut skala nonius dan skala jam dari satu praktikan ada perbedaan ?
jelaskan dengan singkat
4. Apakah ada perbedaan hasil pengukura antara ke dua praktikan untuk byek ukur
yang sama menggunakan micrometer luar dan landasan-V ? jelaskan dengan
dengan singkat
5. Bila obyek ukur “h” diberi toleransi dimensi dengan penyimpanga atas 0,015m
dan penyimpangan bawah 0.007mm , apakah pengukuran dengan alat ukur linear
langsung yang anda lakukan dapat menentukan kualitas geometric obyek ukur .
Jelaska dengan singkat
6. Bandingkan beberapa jenis alat ukur linear langsung yang digunakan dan pilih
yang paing baik untuk mengukur obyek ukur yang sama . Jelaskan dengan
singkat
b. Alat ukur linear tak langsung
1. Jelaskan pengertian harga rata-rata yang digunakan dalam menganalisis data hasil
pengukuran!
2. Apakah harga rata-rata hasil pengukuran obyek ukur “h” antara ke dua praktikan
mempunyai perbedaan? Jelaskan dengan singkat!
3. Apakah hasil pengukuran obyek ukur “h” dengn menggunakan alat ukur linear tak
langsung (blok ukur dan jam ukur) dapat menentukan kualitas geometriknya?
Jelaskan dengan singkat!
Jawab:
1. Tidak , karena hasil pengukuran obyek ukur dari penjumlahan a+b+c+d+e lebih
banyak jumlah nilai kecermatan yang terbaca dibandingkan “f” yang hanya diukur
pada satu ukuran saja .
2. Untuk diameter lubang “b” dengan diameter poros “r” digunakan suaian lepas
karena pasangan masih bisa bergerak tanpa pelumas (contoh H6/h5) dan untuk
diameter lubang “d” dengan diameter poros “q” digunakan suaian jepit karena
untuk memasangkannya dibutuhkan sedikit pukulan ringan (contoh H6/k5)
3. Ya,walaupun mistar ingsut dengan skala jam dan mistar ingsut dengan skala
nonius sama tingkat kecermatannya , tetapi ketelitian dari mistar ingsut dengan
skala jam lebih baik dibandingkan dengan mistar ingsut dengan skala nonius.
4. Ya, perbedaan terjadi karena tingkat keahlian pengukurnya berbeda , atau posisi
pengukuran yang berbeda . catatan ( pengukuran hanya dilakukan dengan
micrometer luar saja karena terjadi kesalahan pada micrometer landasan-V )
5. Tidak, karena kecermatan yang terdapat pada alat ukur linear langsung (mistar
ingsut) lebih rendah dibandingkan toleransi dimensi yang diberikan , sehingga alat
ukur linear langsung tersebut tak mampu membaca kecermatan hingga toleransi
dimensi yang diberikan.
6. Mikrometer luar , karena tingkat kecermatan dari micrometer luar lebih tinggi
dibandingkan mistar ingsut sehingga hasil pembacaan alat ukur akan lebih baik .
1. .harga rata-rata tersebut menunjukan nilai dari dimensi ukuran benda ukur , nilai
tersebut didapatkan dari hasil pengukuran dibeberapa titik lalu dirata-ratakan
sehingga didapat harga rata-rata
2. Ya, perbedaan terjadi karena tingkat keahlian pengukurnya berbeda , atau posisi
pengukuran yang berbeda , dari penggunaan blok ukur yang berbeda pula .
3. Ya, kualitas geometric dari benda ukur dapat ditentukan karena alat ukur tersebut
mempunyai kecermata yang tinggi dan tingkat akurasi yang tinggi sehingga
kualitas geometric dari benda ukur dapat ditentukan .
Kesimpulan
1. Dari semua pengukuran hasil ANOVA dari praktikan A dan B baik dari perbandingan
varian ataupun dari harga rata-rata terdapat kesalahan rambang
2. Kesalahan rambang menunjukan bahwa kemampuan kedua praktikan sama dan dapat
dianggap dari satu populasi atau dianggap mempunyai keahlian yang sama dalam
melakukan proses pengukuran.