Anda di halaman 1dari 17

M at a K ul i a h: K E P E RAWATAN M edi c al B ed ah II

MODUL
PEMBELAJARAN
BIOETIKA

Penyusun :
Evi Nur Aliyatun
Atik Ma’rufah
Irma Islamiyati
Muhammad Hasnan Habib
Darohjatun Min Aeni
Aditya Bisma Putra
Fitria Putri BNJ
Fauziyyatun Khasanah
Dewan Adi Nugraha
Rizqy Robbi’atul Hafidhoh

P ro d i D I I I K e p e r a w a t a n P e k a l o n g a n

VISI DAN MISI PRODI DIII K E P E R AWATA N


PEKALONGAN

1
M at a K ul i a h: K E P E RAWATAN M edi c al B ed ah II

VISI: Menjadikan P ro g r a m Studi Keperawatan


Pekalongan,yang menghasilkan tenaga
Keperawatan, unggul dalam keperawatan
gawatdarurat, berbasis kearifan lokal dan diakui
internasional tahun 2025”.

MISI:

1. Melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi sesuai perkembangan dan kebutuhan


masyarakat berdasarkan system penjaminan mutu Poltekkes Kemenkes Semarang.
2. Melaksanakan dan mengembangkan pengelolaan program studi secara terus
menerus dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas, berdaya saing tinggi dan
berbudi pekerti luhur.
3. Menghasilkan lulusan D-III Keperawatan yang kompeten, unggul dalam
pengelolaan keperawatan kegawatdaruratan.
4. Mengembankan jejaring dengan pengguna lulusan, baik beskala local , regional,
nasional maupun internasional

SASARAN MUTU:

2
M at a K ul i a h: K E P E RAWATAN M edi c al B ed ah II

Sarmut I
a. Terwujudnya penyelenggaraan pendidikan sesuai standar pelayanan
pendidikan
(Standar ISO 9001:2008).
b. Terselenggaranya pengemba-ngan SDM

Sarmut II
a. Terlaksana-nya kegiatan penelitian kesehatan oleh setiap dosen minimal
sekali dalam satu tahun.
b. Keikut serta-an kegiatan proceeding penelitian baik tingkat nasional minimal
setahun sekali
c. Terselengga-ranya sosialisasi hasil penelitian dan implementasi-nya kepada
mahasiswa dan masyarakat.
d. Tersusunnya roadmap penelitian Program Studi

Sarmut III
a. Tersusunnya rencana program pengabdian kepada masyarakat.
b. Terlaksana-nya kegiatan pengabdian kepada masyarakat minimal sekali
setiap semester
c. Terbangun-nya kerjasama lintas program dan sektoral dalam program
pemerintah untuk pembangunan kesehatan masyarakat
d. Mengadakan pelatihan dan workshop terkait hasil penelitian pada kegiatan
pengabdian masyarakat.

Sarmut IV

a. Terciptanya Kegiatan pembelaja-ran dengan aman, tertib, bebas dari suasana


keributan / kebisingan
b. Meningkat-nya motivasi belajar mahasiswa di lingkung-an kampus
c. Berjalannya kegiatan kemahasis-waan yang dapat meng-akomodir terhadap
kreativitas mahasiswa

3
M at a K ul i a h: K E P E RAWATAN M edi c al B ed ah II

d. Tersedianya sistem keamanan & keselamatan kerja bagi seluruh civitas


akademika
e. Terciptanya pergaulan sosial akademik yang menye-nangkan bagi seluruh
civitas akademik

K ATA P E N G A N TA R

Alhamdulillah dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Kuasa, Modul Pembelajaran Bioetik telah dapat diselesaikan. Modul pembelajaran ini

4
M at a K ul i a h: K E P E RAWATAN M edi c al B ed ah II

disusun untuk memfasilitasi pebelajar dalam membantu dan mengarahkan belajar


mahasiswa sehingga memiliki kemampuan internal untuk belajar secara mandiri.
Modul pembelajaran ini akan mengkondisikan mahasiswa belajar secara mandiri
karena dikemas secara interaktif yang didalamnya tersedia alat ukur (soal-soal latihan
dan tugas uji kompetensi dan sekaligus ber-feedback langsung terhadap kesalahan
yang dijawabkan mahasiswa dan mampu mengoreksi secara cepat berkenaan
seberapa tinggi keberhasilan mahasiswa dalam mempelajari unit materi tertentu.
Ucapan terima kasih dan penghargaan disampaikan kepada semua pihak yang
terlibat dalam penyusunan modul ini. Akhirnya, penulis berharap modul
pembelajaran ini dapat digunakan untuk mendukung belajar mahasiswa secara
optimal dan bagi semua pihak yang membutuhkan.

Pekalongan, November 2017

Penulis

D A F TA R I S I

Vi s i & M i s i P o l t e k k e s K e m e n k e s S e m a r a n g … … … … … . .
Kata Pengantar ........................................................
Daftar Isi ................................................................
Ti n j a u a n U m u m M a t a k u l i a h … … … … … … … … … … … … . .

5
M at a K ul i a h: K E P E RAWATAN M edi c al B ed ah II

M AT E R I I N T I M O D U L … … … … … … … … . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
M O D U L M AT E R I : B i o e t i k
Deskripsi singkat.................................................
Tu j u a n / K o m p e t e n s i . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Indikator belajar .................................................
Kegiatan Pembelajaran.........................................
Uraian Materi......................................................
Pokok Bahasan....................................................
Latihan ............................................................... ...
Te s F o m a t i f . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Daftar pustaka....................................................... .
Senerai/Glosary ......................................................

TINJAUAN UMUM MK

1. Memahami materi tentang Bioetik

M AT E R I I N T I M O D U L

1. Penjelasan tentang Bioetik


6
M at a K ul i a h: K E P E RAWATAN M edi c al B ed ah II

2. Dilema Etik
3. Konflik dalam prinsip dasar moral
4 . C a r a p a n d a n g D e o n t o l o g i Ta l e o l o g i d a n U t i l i t a r i a n s
5. Ketidaksadaran dalam keseharian
6. Kasus-kasus bioetik
7. Pemecahan masalah dan keputusan etik

M O D U L M AT E R I
Konsep Ketidaksadaran

D E S K R I P S I S I N G K AT

Sepanjang perjalanan sejarah dunia Kedokteran, banyak defenisi dan paham


mengenai bioetika yang dilontarkan oleh para ahli etika dari berbagai belahan dunia.
Pendapat pendapat ini dibuat untuk merumuskan suatu pemahaman bersama tentang
apa itu bioetika.
Bioetika berasal dari kata bios yang berati kehidupan dan ethos yang berarti
norma-norma atau nilai-nilai moral. Bioetika merupakan studi interdisipliner tentang
masalah yang ditimbulkan oleh perkembangan di bidang biologi dan ilmu kedokteran
baik skala mikro maupun makro, masa kini dan masa mendatang. Bioetika mencakup
isu-isu sosial, agama, ekonomi, dan hukum bahkan politik. Bioetika selain
membicarakan bidang medis, seperti abortus, euthanasia, transplantasi organ,
teknologi reproduksi butan, dan rekayasa genetik, membahas pula masalah kesehatan,
faktor budaya yang berperan dalam lingkup kesehatan masyarakat, hak pasien,
moralitas penyembuhan tradisional, lingkungan kerja, demografi, dan sebagainya.
Bioetika memberi perhatian yang besar pula terhadap penelitian kesehatan pada
manusia dan hewan percobaan.
Menurut F. Abel, Bioetika adalah studi interdisipliner tentang masalah-
masalah yang ditimbulkan oleh perkembangan biologi dan kedokteran, tidak hanya

7
M at a K ul i a h: K E P E RAWATAN M edi c al B ed ah II

memperhatikan masalah-masalah yang terjadi pada masa sekarang, tetapi juga


memperhitungkan timbulnya masalah pada masa yang akan datang.

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa diharapkan dapat memahami tentang
konsep bioetik.

Indikator Pembelajaran

Kompetensi Dasar Indikator
No
1. Menjelaskan konsep a. Menjelaskan pengertian bioetik
b. Pengertian dilema etik
ketidaksadaran
c. Konflik dalam prinsip dasar
moral
d. Cara pandang Deontologi
Ta l e o l o g i d a n U t i l i t a r i a n s

Kegiatan pembelajaran
Waktu Tahap KBM Kegiatan 
Metode/
Dosen Mahasiswa
Media
5 menit Pembukaan 1) Membuka Menjawab ceramah,

8
M at a K ul i a h: K E P E RAWATAN M edi c al B ed ah II

pelajaran dengan salam tanya


mengucapkan salam. jawab,
Memperhatikan dan
2) Menjelaskan
tujuan, isi, proses dan sistem penjelasan dari diskusi
dosen
evaluasi pembelajaran.
3) Apersepsi
Menyimak dan
materi pelajaran yang terkait.
menjawab
40 mnt Kegiatan Inti Teori: Mendengarkan

4) Dosen
menjelaskan materi, peserta
didik mencatat dan menyimak
5) Dosen
memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk menanyakan
materi yang diberikan.
6) Dosen
menjelaskan materi selanjutnya,
peserta didik mencatat dan
menyimak
7) Dosen
memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk menanyakan
materi yang diberikan
8) Dosen

9
M at a K ul i a h: K E P E RAWATAN M edi c al B ed ah II

menugaskan kepada peserta


didik untuk mendiskusikan
materi yang telah diberikan.
5 menit Penutup Dosen bersama peserta didik Menyimak dan
menyimpulkan materi pelajaran menjawab
Melakukan evaluasi secara
lisan, menjawab kuis dan
menilai laporan studi kasus.
Memberikan tugas membaca
materi terkait untuk tugas
kelompok.
Menutup pelajaran dengan
salam.

URAIAN MATERI
A. Pengertian Bioetik

Bioetika merupakan istilah yang relatif baru dan terbentuk dari dua kata Yunani (bios
= hidup dan “ethos” = adat istiadat atau moral), yang secara harfiah berarti etika
hidup. Bioetika dapat dilukiskan sebagai ilmu pengetahuan untuk mempertahankan
hidup dan terpusat pada penggunaan ilmu-ilmu biologis untuk memperbaiki mutu
hidup. Dalam arti yang lebih luas, bioetika adalah penerapan etika dalam ilmu-ilmu
biologis, obat, pemeliharaan kesehatan dan bidang-bidang terkait.
Sebagai sebuah etika rasional, bioetika bertitik tolak dari analisis tentang data-data
ilmiah, biologis, dan medis. Keabsahan campur tangan manusia dikaji. Nilai
transendental manusia disoroti dalam kaitan dengan sang pencipta sebagai pemegang
10
M at a K ul i a h: K E P E RAWATAN M edi c al B ed ah II

nilai mutlak. Terkadang, istilah bioetika juga digunakan untuk mengganti istilah etika
medis, yang mencakup masalah etis tentang ilmu-ilmu biologis seperti penyelidikan
tentang hewan, serta usaha-usaha manipulasi spesies-spesies bentukan genetik non
manusiawi. Acap kali, penggunaan istilah bioetika dan etika medis saling
dipertukarkan.
Dalam kajian
ini, biologi, bioteknologi, ekologi, pertanian, kedokteran, politik, hukum,
dan filsafat dimanfaatkan sebagai bahan baku perdebatan. Termasuk dalam
pertanyaan-pertanyaan tersebut misalnya adalah definisi kematian, eutanasia dan hak
untuk mati, pinjam-meminjam rahim, pemanfaatan gen organisme asing dalam
tanaman pangan atau tanaman ekonomis lain, pemanfaatan benih dan tanaman obat
dari masyarakat asli oleh organisasi multinasional, pembajakan biologis (biopiracy),
dan penggunaan senjata biologi.
B. Dilema etik

Dilema etik adalah suatu masalah yang melibatkan dua atau lebih landasan moral
suatu tindakan tetapi tidak dapat dilakukan keduanya. Ini merupakan suatu kondisi
dimana setiap alternatif memiliki landasan moral atau prinsip. Pada dilema etik
ini,sukar untuk menentukan mana yang benar atau salah serta dapat menimbulkan
stress pada perawat karena perawat tahu apa yang harus dilakukan, tetapi banyak
rintangan untuk melakukannya. Dilema etik biasa timbul akibat nilai-nilai perawat,
klien atau lingkungan tidak lagi menjadi kohesif sehingga timbul pertentangan dalam
mengambil keputusan. Pada saat berhadapan dengan dilema etik terdapat juga
dampak emosional seperti rasa marah, frustrasi, dan takut saat proses pengambilan
keputusan rasional yang harus dihadapi, ini membutuhkan kemampuan interaksi dan
komunikasi yang baik dari seorang perawat.
Menurut Thompson (1985 ) dilema etik merupakan suatu masalah yang sulit dimana
tidak ada alternatif yang memuaskan atau situasi dimana alternatif yang memuaskan
atau tidak memuaskan sebanding. Dalam dilema etik tidak ada yang benar ataupun
yang salah. Untuk membuat keputusan yang etis, seorang perawat tergantung pada
pemikiran yang rasional dan bukan emosional.

C . C a r a p a n d a n g D e o n t o l o g i , Ta l e o l o g i d a n U t i l i t a r i a n s .
Etika keperawatan mengacu pada bioetik yang terdiri dari 3 pendekatan,
yaitu :
a. Pendekatan Teleologik
Pendekatan teleologik adalah suatu doktrin yang menjelaskan fenomena
dan akibatnya, dimana seseorang yang melakukan pendekatan terhadap etika
11
M at a K ul i a h: K E P E RAWATAN M edi c al B ed ah II

dihadapkan pada konsekuensi dan keputusan – keputusan etis. Secara singkat,


pendekatan tersebut mengemukakan tentang hal – hal yang berkaitan dengan
the end justifies the ineans ( pada akhirnya, yang membenarkan secara hukum
tindakan atau keputusan yang diambil untuk kepentingan medis ).
Contoh Kasus :
1. Seorang perawat yang harus menghadapi kasus kebidanan karena tidak
ada bidan dan jarak untuk rujukan terlalu jauh, dapat memberikan pertolongan sesuai
dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya demi keselamatan pasien.
2. Seorang anak mencuri untuk membeli obat ibunya yang sedang sakit.
Tindakan ini baik untuk moral dan kemanusiaan tetapi dari aspek hukum tindakan ini
melanggar hukum sehingga pendekatan teleologi lebih bersifat situasional, karena
tujuan dan akibatnya suatu tindakan bisa sangat bergantung pada situasi khusus
tertentu.

b. Pendekatan Deontologik
Istilah deontologi berasal dari kata Yunani ‘deon’ yang berarti kewajiban.
‘Mengapa perbuatan ini baik dan perbuatan itu harus ditolak sebagai buruk’,
deontologi menjawab : ‘karena perbuatan pertama menjadi kewajiban kita dan
karena perbuatan kedua dilarang’.
Pendekatan deontologi berarti juga aturan atau prinsip. Prinsip-prinsip
tersebut antara lain autonomy, informed consent, alokasi sumber-sumber, dan
euthanasia.
Contoh Kasus :
1. Seorang perawat dihadapkan pada kondisi yang su;it, dimana seorang pasien
didiagnosa kanker darah putih (leukemia) stadium akhir.dan harus segara diberi
tahukan kepada pasien dan keluarganya tentang penyakit yang diderita pasien. Dan
dengan berat hati perawat mengatakan hal itu, agar pasien dan keluarganya bisa
mengambil tindakan selanjutnya.
2. Jika seseorang diberi tugas dan melaksanakannya sesuai dengan tugas maka itu
dianggap benar, sedang dikatakan salah jika tidak melaksanakan tugas.
3. Kewajiban seseorang yang memiliki dan mempecayai agamanya, maka orang
tersebut harus beribadah, menjalankan perintah dan menjauhi laranganNya.

Yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan adalah kewajiban.


Pendekatan deontologi sudah diterima dalam konteks agama, sekarang
merupakan juga salah satu teori etika yang terpenting.

c. Pendekatan Utilitarians
12
M at a K ul i a h: K E P E RAWATAN M edi c al B ed ah II

Utiliatarianisme merupakan suatu tindakan yang dilakukan dengan meminimalkan


biaya dan mamaksimalkan keuntungan. Utilitarianisme dalam pengertian yang paling
sederhana, menyatakan bahwa tindakan atau kebijaksanaan yang secara moral benar
adalah yang menghasilkan kebahagiaan terbesar bagi warga masyarakat.
“Utilitarianisme” berasal dari kata Latin, utilis yang berarti “bermanfaat”.

Menurut Weiss terdapat tiga konsep dasar mengenai utilitarianisme sebagai berikut :
· Suatu tindakan atau perbuatan atau pengambilan keputusan yang secara moral
adalah benar jika tindakan atau perbuatan atau pengambilan keputusan itu membuat
halterbaik untuk banyak orang yang dipengaruhi oleh tindakan atau perbuatan atau
pengambilan keputusan.

· Suatu tindakan atau perbuatan atau pengambilan keputusan yang secara moral
adalah benar jika terdapat manfaat terbaik atas biaya – biaya yang dikeluarkan,
dibandingkan manfaat dari semua kemungkinan yang pilihan yang dipertimbangkan.

· Suatu tindakan atau perbuatan atau pengambilan keputusan yang secara moral
adalah benar jika tindakan atau perbuatan atau pengambilan keputusan itu secara
tepat mampu memberi manfaat, baik langsung ataupun tidak langsung, untuk masa
depan pada setiap orang dan jika manfaat tersebut lebih besar daripada biaya dan
manfaat alternatif yang ada.

Walaupun dalam kesehariannya ada kritikan dari berbagai kalangan, bahwa


utilitarianisme kadang kala tidak bias di sandingkan dengan hak dan keadilan. Jika
suatu perbuatan membawa manfaat sebesar-besarnya untuk sebagian besar orang,
maka menurut utilitarianisme perbuatan itu harus dianggap baik. Akan tetapi,
bagaimana bila perbuatan itu serentak juga tidak adil bagi suatu kelompok tertentu
atau melanggar hak beberapa orang atau barangkali malah hanya satu orang? Jika
mereka mau konsisten, para pendukung utilitarianisme mesti mengatakan bahwa
dalam hal itu perbuatannya harus dinilai baik. Jadi, dengan kata lain, mereka harus
mengorbankan keadilan dan hak kepada manfaat.

Contoh Utilitarianisme :

Kasus tentang Pewarna Pakaian yang digunakan pada makanan anak-anak. Sebagai
contoh di satu sekolah ada penjual jajanan anak-anak yang menjual agar-agar dan
gulali (harum manis) dan ternyata pewarna yang digunakan adalah pewarna pakaian
dengan merek KODOK bukan pewarna pasta makanan. Secara etis hal ini sangat
13
M at a K ul i a h: K E P E RAWATAN M edi c al B ed ah II

tidaklah beretika, karena akan merugikan orang lain namun dalam konsep
utilitarinisme hal ini akan menghasilkan keuntungan yang tidak sedikit bagi
penjualnya karena dia mampu menggantikan pewarna yang mahal dengan pewarna
yang murah.
Dengan demikian, kasus ini akan menyebabkan kerugian dan telah mengesampingkan
hak orang lain. Disinilah letak minus prinsip utilitarianisme walaupun
menguntungkan pada salah seorangnya.

LATIHAN

TES
FORMATIF

1. studi interdisipliner tentang masalah-masalah yang ditimbulkan oleh


perkembangan biologi dan kedokteran, tidak hanya memperhatikan masalah-masalah
yang terjadi pada masa sekarang, tetapi juga memperhitungkan timbulnya masalah
pada masa yang akan dating merupakan pengertian dari ?

a. F. Abel
b. Who
c. King
d. Jhonson

14
M at a K ul i a h: K E P E RAWATAN M edi c al B ed ah II

e. Tumpalan

2. Yang tidak termasuk dilema etik yang menggambarkan dampak emosional yang
dibutuhkan untuk komunikasi yang baik dari seorang perawat yaitu..

a.Marah
b.Frustasi
c.Emosi
d.Kepekaan
e.Sensitif

3.Istilah deontologi berasal dari kata Yunani ‘deon’ yang berarti?


a. kewajiban
b.tanggung jawab
c. tugas
d. prinsip
e. amanat.

4. manakah yang merupakan bioetika bertitik tolak dari analisis tentang data- data ?

a. ilmiah, biologis, dan medis.


b. fisikologi, biologis , dan ilmiah
c. ilmiah , fisikologi, dan biologis
d.ilmiah,medis, dan fikologis
e. medis, fisikologis, ilmiah

5.pengertian Menurut Thompson (1985 ) dilema etik adalah?

a. Dilema etik adalah suatu masalah yang melibatkan dua atau lebih landasan
moral suatu tindakan tetapi tidak dapat dilakukan keduanya

b .suatu masalah yang sulit dimana tidak ada alternatif yang memuaskan atau
situasi dimana alternatif yang memuaskan atau tidak memuaskan sebanding

c. Utiliatarianisme merupakan suatu tindakan yang dilakukan dengan


15
M at a K ul i a h: K E P E RAWATAN M edi c al B ed ah II

meminimalkan biaya dan mamaksimalkan keuntungan.

d. suatu doktrin yang menjelaskan fenomena dan akibatnya, dimana seseorang yang
melakukan pendekatan terhadap etika dihadapkan pada konsekuensi dan keputusan –
keputusan etis. Secara singkat, pendekatan tersebut mengemukakan tentang hal – hal
yang berkaitan dengan the end justifies the ineans ( pada akhirnya, yang
membenarkan secara hukum tindakan atau keputusan yang diambil untuk
kepentingan medis ).

e.suatu tindakan yang dilakukan dengan meminimalkan biaya dan mamaksimalkan


keuntungan.

Petunjuk Soal : Jawablah pertanyaan berikut ini dengan memberikan tanda silang
(X) pada salah satu option jawaban yang benar pada lembar jawaban
yang telah disediakan!

DAFTAR PUSTAKA

http://hafikoandresni005.blogspot.co.id/2013/05/makalah-bioetika.html

16
M at a K ul i a h: K E P E RAWATAN M edi c al B ed ah II

http://bkulpenprofil.blogspot.co.id/2013/10/dilema-etik-keperawatan.html
http://etgal-putra.blogspot.co.id/2011/10/makalah-bioetika-pembahasan-
kasus.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Bioetika

A.
B. GLOSARIUM/SENARAI
C.

Petunjuk Pengisian: Glosarium: daftar kata-kata khusus atau istilah penting


Senarai: pustaka pelengkap yang digunakan memperkaya materi.

KUNCI JAWABAN
1 A
2 D
3 A
4 A
5 B

17

Anda mungkin juga menyukai