2. Fungsi cairan
a. Mempertahankan panas tubuh dan pengaturan temperatur tubuh
b. Transport nutrien ke sel
c. Transport hasil sisa metabolisme
d. Transport hormon
e. Pelumas antar organ
f. Mempertahankan tekanan hidrostatik dalam sistem kardiovaskuler
3. Keseimbangan cairan
Keseimbangan cairan ditentukan oleh intake atau masukan cairan dan pengeluaran
cairan. Pemasukan cairan berasal dari minuman dan makanan. Kebutuhan cairan
setiap hari antara 1.800-2.500 ml/hari. Sekitar 1.200 ml berasal dari minuman dan
1.000 ml dari makanan. Sedangkan pengeluaran cairan melalui ginjal dalam bentuk
urine 1.200 – 1.500 ml/hari, feses 100 ml, paru-paru 300-500 ml dan kulit 600-800
ml.
2
Hormon ini disekresi oleh kelenjar adrenal yang bekerja pada tubulus ginjal
untuk meningkatkan absopsi natrium. Pelepasan aldosteron dirangsang oleh
perubahan konsentrasi kalium, natrium serum dan sistem angiotensin renin serta
sangat efektif dalam mengendalikan hiperkalemia.
d. Prostaglandin
e. Glukokortikoid
8. Pengaturan elektrolit
a. Natrium (sodium)
Merupakan kation paling banyak dalam cairan ekstrasel. Na+ mempengaruhi
keseimbanagan air, hantaran impuls saraf dan kontraksi otot. Sodium diatur
3
oleh intake garam, aldosteron dan pengeluaran urine. Normalnya sekitar 135-
148 mEq/lt.
b. Kalium (potassium)
Merupakan kation utama cairan intrasel. Berfungsi sebagai excitability
neuromuskuler dan kontraksi otot. Diperlukan untuk pembentukan glikogen,
sintesa protein, pengaturan keseimbanagan asam basa, karena ion K+ dapat
diubah menjadi ion hidrogen (H+). Nilai normalnya sekitar 3,5-5,5 mEq/lt.
c. Kalsium
Berguna untuk integritas kulit dan struktur sel, konduksi jantung, pembekuan
darah, serta pembentukan tulang dan gigi. Kalsium dalam cairan ekstrasel diatur
oleh kelenjar paratiroid dan tiroid. Hormon paratiroid mengabsorpsi kalisum
melalui gastrointestinal, sekresi melalui ginjal. Hormon thirocalcitonin
menghambat penyerapan Ca+ tulang.
d. Magnesium
Merupakan kation terbanyak kedua pada cairan intrasel. Sangat penting untuk
aktivitas enzim, neurochemia, dan muscular excibility. Nilai normalnya sekita
1,5-2,5 mEq/lt.
e. Klorida
Terdapat pada cairan ekstrasel dan intrasel, normalnya sekitar 95-105 mEq/lt.
f. Bikarbonat
HCO3 adalah buffer kimia utama dalam tubuh dan terdapat pada cairan
ekstrasel dan intrasel. Biknat diatur oleh ginjal.
g. Fosfat
Merupakan anion buffer dalam cairan intrasel dan ekstrasel. Berfungsi untuk
meningkatkan kegiatan neuromuskular, metabolisme karbohidrat, pengaturan
asam basa. Pengaturan oleh hormon paratiroid.
4
b. Hipervolemi
Adalah penambahan/kelebihan volume CES dapat terjadi pada saat :
Stimulasi kronis ginjal untuk menahan natrium dan air.
Fungsi ginjal abnormal, dengan penurunan ekskresi natrium dan air
Kelebihan pemberian cairan
Perpindahan cairan interstisial ke plasma
5
B. NUTRISI
a. PENGERTIAN
Nutrisi adalah zat dalam makanan yang dibutuhkan organisme untuk dapat tumbuh
dan berkembang dengan baik sesuai dengan fungsinya. Nutrisi di peroleh dari hasil
pemecahan makanan oleh sistem pencernaan dan seringkali di sebut dengan istilah sari-
sari makanan.
b. Mikronutrisi adalah nutrisi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit dan
berfungsi untuk mendukung proses metabolisme tubuh. yang termasuk kedalam
mikronutrisi adalah:
Vitamin. Contoh makanan sumber vitamin: Buah-buahan, sayur-sayuran, dll
Mineral. Contoh makanan sumber minderal: buah-buahan, sayur-sayuran, dll
Air. Air di temukan dalam bentuk sejatinya atau dalam semua jenis bahan pangan
meski dalam kosentrasi yang sedikit.
Zat gizi mempunyai fungsi penting yang antara satu dengan yang lainnya saling
mendukung dan bekerja sama untuk tetap menjaga agar tubuh dapat memperoleh
pasokan yang di butuhkan. Beberapa jenis nutrisi dapat menjadi penganti bagi yang
lainnya. Meski hal ini tidak dianjurkan oleh pakar kesehatan. Kebutuhan nutrisi harus di
penuhi oleh nutrisi yang bersangkutan. Untuk menghindari hal-hal yang tidak di
inginkan. Berikut ini adalah beberapa fungsi nutrisi bagi tubuh.
b. Jenis-jenis Nutrisi :
a. Karbohidrat
b. Protein
c. Lemak
d. Vitamin
e. Mineral dan Air
C. MOBILISASI
a. PENGERTIAN
Kebutuhan Aktivitas (Mobilisasi) adalah kemampuan seseorang untuk berjalan
bangkit berdiri dan kembali ke tempat tidur, kursi, kloset duduk, dan sebagianya
disamping kemampuan mengerakkan ekstermitas atas.
1. Tulang
Tulang merupakan organ yang memiliki berbagai fungsi, yaitu fungsi mekanis
untuk membentuk rangka dan tempat melekatnya berbagai otot, fungsi sebagai
tempat penyimpanan mineral khususnya kalsium dan fosfor yang bisa dilepaskan
setup saat susuai kebutuhan, fungsi tempat sumsum tulang dalam membentuk sel
darah, dan fungsi pelindung organ-organ dalam.
7
Terdapa tiga jenis tulang, yaitu tulang pipih seperti tulang kepala dan pelvis,
tulang kuboid seperti tulang vertebrata dan tulang tarsalia, dan tulang panjang
seperti tulang femur dan tibia. Tulang panjang umumnya berbentuk lebar pada
kedua ujung dan menyempit di tengah. Bagian ujung tulang panjang dilapisi
kartilago dan secara anatomis terdiri dari epifisis, metafisis, dan diafisis. Epifisis
dan metafisis terdapat pada kedua ujung tulang dan terpisah dan lebih elastic pada
masa anak-anak serta akan menyatu pada masa dewasa.
2. Otot Tendon
Otot memiliki kemampuan berkontraksi yang memungkinkan tubuh bergerak
sesuai dengan keinginan. Otot memiliki origo dan insersi tulang, serta dihubungkan
dengan tulang melalui tendon yang bersangkutan, sehingga diperlukan
penyambungan atau jahitan agar dapat berfungsi kembali.
3. Ligamen
Ligamen merupakan bagian yang menghubungkan tulang dengan tulang.
Ligament bersifat elastic sehingga membantu fleksibilitas sendi dan mendukung
sendi. Ligamen pada lutut merupakan struktur penjaga stabilitas, oleh karena itu
jika terputus akan mengakibatkan ketidakstabilan.
4. Sistem Saraf
Sistem saraf terdiri atas sistem saraf pusat (otak dan modula spinalis) dan
sistem saraf tepi (percabangan dari sistem saraf pusat). Setiap saraf memiliki
somatic dan otonom. Bagian somatic memiliki fungsi sensorik dan motorik.
Terjadinya kerusakan pada sistem saraf pusat seperti pada fraktur tulang belakang
dapat menyebabkan kelemahan secara umum, sedangkan kerusakan saraf tepi
dapat mengakibatkan terganggunya daerah yang diinervisi, dan kerusakan pada
saraf radial akan mengakibatkan drop hand atau gangguan sensorik pada daerah
radial tangan.
5. Sendi
Sendi merupakan tempat dua atau lebih ujung tulang bertemu. Sendi membuat
segmentasi dari rangka tubuh dan memungkinkan gerakan antar segmen dan
berbagai derajat pertumbuhan tulang. Terdapat beberapa jenis sendi, misalnya
sendi synovial yang merupakan sendi kedua ujung tulang berhadapan dilapisi oleh
kartilago artikuler, ruang sendinya tertutup kapsul sendi dan berisi cairan synovial.
Selain itu, terdapat pula sendi bahu, sendi panggul, lutut, dan jenis sendi lain
sepertii sindesmosis, sinkondrosis dan simpisis.
8
1. Jenis Mobilitas
f. Kebutuhan Imobilitas
Imobilitas atau imobilisasi merupakan keadaan dimana seseorang tidak dapat
bergerak secara bebas karena kondisi yang mengganggu pergerakan (aktivitas),
misalnya mengalami trauma tulang belakang, cidera otak berat disertai fraktur pada
ekstremitas, dan sebagainya.
9
1. Jenis imobilitas
a. Pengertian
Eliminasi adalah proses pembuangan sisa metabolisme tubuh baik berupa urin
atau bowel (feses). Miksi adalah proses pengosongan kandung kemih bila
kandung kemih terisi. Sistem tubuh yang berperan dalam terjadinya proses
eliminasi urine adalah ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra.
10
a. Retensi, yaitu adanya penumpukan urine didalam kandung kemih
danketidak sanggupan kandung kemih untuk mengosongkan diri.
b. Inkontinensi urine, yaitu ketidaksanggupan sementara atau permanen otot
sfingter eksterna untuk mengontrol keluarnya urine dari kandung kemih.
c. Enuresis, Sering terjadi pada anak-anak, umumnya terjadi pada malam hari
(nocturnal enuresis), dapat terjadi satu kali atau lebih dalamsemalam.
d.Urgency, adalah perasaan seseorang untuk berkemih.
e.Dysuria, adanya rasa sakit atau kesulitan dalam berkemih
f.Polyuria, Produksi urine abnormal dalam jumlah besar oleh ginjal,seperti
2.500 ml/hari, tanpa adanya peningkatan intake cairan.
g.Urinari suppresi, adalah berhenti mendadak produksi urine
d. Etiologi
a.Intake cairan Jumlah dan type makanan
b.Aktivitas
c.Obstruksi
d.Infeksi
e.Kehamilan
f. Penyakit; pembesaran kelenjar ptostat
g.Trauma sumsum tulang belakang
h.Operasi pada daerah abdomen bawah, pelviks, kandung kemih,urethra.
i. Umur
j. Penggunaan obat-obatan
e. Tanda dan Gejala
Retensi Urin
1). Ketidak nyamanan daerah pubis.
2). Distensi dan ketidaksanggupan untuk berkemih.
3). Urine yang keluar dengan intake tidak seimbang.
4). Meningkatnya keinginan berkemih dan resah
5). Ketidaksanggupan untuk berkemih
Inkontinensia urin
1). pasien tidak dapat menahan keinginan BAK sebelum sampai di WC
2). pasien sering mengompol
11
f. Pemeriksaan penunjang
1.Pemeriksaan USG
2.Pemeriksaan foto rontgen
3.Pemeriksaan laboratorium urin dan feses
12
BUKTI PENGUMPULAN RESUME
Nama :
Nim :
Prodi :
Keterangan:
Mengetahui
( ) ( )
13