Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PERAN SERTA DAN PARTISIPASI WARGA NEGARA DALAM

UPAYA PEMBELAAN NEGARA DIKEHIDUPAN


BERMASYARAKAT

DI SUSUN OLEH :

SARI ISTIQOMAH (1601026)

S1- IlMU KEPERAWATAN IA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYA KLATEN

TAHUN 2016/2017
BAB I
RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana agar warga negara dapat berperan aktif serta berpartisipasi dalam
pembelaan Negara ?
2. Mengapa peran serta dan partisipasi warga sangat penting dalam pembelaan
Negara dalam kehidupan bermasyarakat?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tinjauan Pustaka

Pendidikan Kewarganegaraan adalah salah satu mata pelajaran yang tersedia


di semua jenjang pendidikan. Mulai dari SD sampai SMA dapat kita temukan
mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Bahkan sampai tingkat bangku
kuliahpun juga menyediakan mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Materi
Pendidikan Kewarganegaraan mengajarkan siswa untuk mengenal aturan dasar
kewarganegaraan. Hal ini khususnya terkait hak dan kewajiban mereka sebagai
warga Negara.
Pendidikan kewarganegaraan merupakan salah satu media untuk mengajarkan
kehidupan politik. Mendidik siswa untuk lebih memiliki toleransi dan tenggang
rasa terhadap sesame manusia yang berbeda dalam satu Negara yang sama.
Pendidikan kewarganegaraan juga merupakan sarana untuk menumbuhkan
rasa cinta tanah air. Harapannya setelah belajar pendidikan kewarganegaraan
dapat menciptakan rasa nasionalisme.Pada intinya, pendidikan kewarganegaraan
diharapkan dapat menciptakan insan yang cerdas dan bertanggung jawab disertai
perilaku yang :
1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menghayati nilai-
nilai falsafah pancasila.
2. Berbudi pekerti luhur dan sadar akan hak dan kewajiban.
3. Bersifat professional yang dijiwai oleh kesadaran Bela Negara.
4. Rasional, dinamis, dan sabar akan hak dan kewajiban warga Negara.
Partisipasi dalam usaha pembelaan Negara memiliki kedudukan yang amat
penting dalam upaya memberikan pengetahuan, pemahaman, dan menanamkan
kesadaran warga untuk berpartisipasi dalam upaya pembelaan Negara di
lingkungan masing-masing.
Dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tidak dijelaskan
pengertian usaha pembelaan Negara. Tetapi dapat dilihat dalam Undang-Undang
Republik Indonesia nomor 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Istilah yang
digunakan dalam undang-undang tersebut bukan “Usaha Pembelaan Negara”
tetapi digunakan istilah lain yang memiliki makna yang sama yaitu “Upaya Bela
Negara”.
Upaya bela Negara adalah sikap dan perilaku warga Negara yang dijiwai
oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan
Negara.
Pentingnya peran serta dan partisipasi warga juga suatu pendidikan agar
terciptanya keseimbangan antar hak dan kewajiban bagi setiap warga Negara
dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat. Dan menjadi suatu penjelasan
bahwa sesuatu hal yang mungkin sebagian besar orang menganggapnya tidak
penting pada hakikatnya memiliki peranan yang menentukan kelangsungan hidup
kita dimasa yang akan datang.
BAB III
PENYELESAIAN

A. Partisipasi Warga Dalam Pembelaan Negara.

Peraturan perundang-undang tentang wajib bela Negara terdapat dalam UUD


1945 pasal 27 ayat 3 UUD 1945 yang menyatakan bahwa “Setiap warga Negara
berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara.” Ikut serta dalam
pembelaan Negara tersebut diwujudkan dalam kegiatan penyelenggaraan
pertahanan Negara.
Yang terdapat didalam UU No 3 Tahun 2002 tentang pertahanan Negara
yang menyatakan bahwa “Setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya bela Negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan Negara.”
Bentuk-bentuk usaha bela Negara antara lain :
1) Mengikuti Pendidikan Kewarganegaraan.
Dalam pendidikan kewarganegaraan harus dapat berfikir kritis, rasional,
dan kreatif serta menanggapi isu kewarganegaraan, bertindak secara
bertanggung jawab dalam setiap kegiatan masyarakat, berkembang secara
positif untuk membentuk kualitas masyarakat Indonesia agar dapat hidup
bersama dengan bangsa lain dan berinteraksi dengan bangsa lain didunia,
baik langsung maupun tidak langsung.
2) Pelatihan Dasar Militer.
Pelatihan Dasar Militer adalah usaha untuk membantu TNI dan POLRI
dalam menjaga keamanan dan ketertiban Negara. Meskipun penjagaan dan
ketertiban Negara merupakan tugas utama TNI dan Polri. Tetapi tugas
menjaga keamanan dan ketertiban adalah tugas semua warga.
3) Pengabdian Sesuai Dengan Profesi
Semua warga Negara apapun profesinya mempunyai kewajiban untuk
membela Negara dengan cara masing-masing. Misalnya tindakan seorang
petani menanam pohon di pinggir jalan, untuk jalur hijau, seorang pelajar
yang menuntut ilmu, kejujuran seorang pedagang melakukan transaksi
dengan tidak mengurangi takaran timbangan sudah termasuk dalam usaha
pembelaan Negara.
Contoh tindakan usaha pembelaan Negara yang dilakukan oleh seorang
pelajar :
a) Lingkungan Keluarga : Saling menghormati sesama anggota
keluarga, menjaga keutuhan barang-barang milik keluarga, menjalin
silaturahmi sesame anggota keluarga, dll.
b) Lingkungan Sekolah : Mematuhi tata tertib sekolah secara ikhlas
dan penuh tanggung jawab, mengikuti kegiatan belajar mengajar dan
upacara bendera dengan baik, menjaga nama baik sekolah, baik
didalam maupun diluar lingkungan sekolah, dll.
c) Lingkungan Masyarakat : Ikut memajukan desa, melaksanakan
tugas keamanan lingkungan secara ikhlas, menciptakan lingkungan
yang indah tertib dan nyaman, menjaga hubungan baik dengan
tetangga, dll.

B. Peran Serta dan Partisipasi Warga Sangat Penting Dilakukan dalam Pembelaan
Negara dalam Kehidupan Bermasyarakat.

Pada dasarnya setiap orang membutuhkan suatu organisasi yang disebut


Negara. Banyak pendapat para ahli tentang Negara, namun secara umum Negara
dapat diartikan sebagai sekumpulan orang yang menempati wilayah tertentu dan
diorganisasi oleh pemerintahan yang sah. Negara itu sendiri dapat disebabkan
karena kenyataan atau teori. Negara berdasarkan kenyataaan terbagi menjadi 4,
yaitu:
a) Penduduk
Suatu daerah belum ada yang menguasai dan kemudian diduduki sekelompok
manusia (bangsa).
b) Pelepasan
Suatu daerah yang semula menjadi wilayah atau termasuk daerah Negara
tertentu, kemudian melepaskan diri dan menyatakan kemerdekaannya.
c) Peleburan
Beberapa Negara melakukan peleburan menjadi suatu Negara baru.
d) Pemecahan
Suatu Negara pecah dan lenyap, kemudian diatas bekas wilayah itu sendiri
timbul Negara-negara baru.

Sedangkan Negara berdasarkan teori adalah :


a. Teori Ketuhanan
Menurut teori ini Negara terbentuk karena adanya kehendak Tuhan. Hal
ini didasarkan pada keyakinan bahwa segala sesuatu yang ada, terjadi, atas
kehendak Tuhan, termasuk Negara.
b. Teori Perjanjian Masyarakat
Menurut teori ini, Negara terbentuk karena adanya perjanjian
antara individu-individu yang disebut perjanjian masyarakat. Perjanjian
diantara manusia itu melahirkan Negara. Bersamaan dengan perjanjian
masyarakat tersebut, diadakan pula perjanjian antara masyarakat dengan
penguasa, yang isinya pernyataan manusia untuk menyerahkan hak-hak
yang diberikan alam kepada penguasa serta mereka berjanji akan taat
kepadanya.
a. Teori Kekuasaan
Menurut teori ini, Negara ada karena factor kekuasaan ataupun
kekuatan. Jadi, Negara terbentuk karena adanya orang kuat yang
mendirikan Negara. Dengan kekuatannya, orang tersebut dapat
memaksakan kehendaknya terhadap orang lain.
b. Teori Hukum Alam
Menurut teori ini, Negara ada karena adanya keinginan untuk
memenuhi kebutuhan manusia yang bermacam-macam. Secara sendiri-
sendiri manusia tidak mungkin dapat memenuhi semua kebutuhannya.
Oleh sebab itu, manusia memerlukan kerja sama dengan manusia lain.
Dalam kerja sama itu muncul sekelompok masyarakat yang kemudian
berkembang menjadi besar dan akhirnya terbentuklah Negara. Negara akan tegak
berdiri jika dipertahankan oleh setiap warga negaranya. Oleh karena itu, membela
Negara sangat penting dilakukan oleh setiap warga negaranya. Ada beberapa
alasan mengapa usaha pembelaan Negara penting dilakukan oleh setiap warga
Indonesia, diantaranya yaitu :
1. Untuk mempertahankan Negara dari berbagai macam ancaman.
2. Untuk menjaga keutuhan wilayah Negara.
3. Merupakan kewajiban setiap warga Negara.

C. Study Kasus
Sejauh ini yang saya amati bahwa belum sepenuhnya Warga Negara
Indonesia berperan aktif dan berpartisipasi dalam pembelaan Negara maupun
dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat.
Misalnya saja di daerah saya Dukuh telukan , Desa Wanglu , Kecamatan
Trucuk. ketika dilaksanakan kerja bakti atau gotong royong di desa tidak semua
warga ikut serta terutama kaum muda dan berpartisipasi dalam kegiatan tersebut
yang sebenarnya sudah di umumkan pada setiap hari minggu pagi sebelum
diadakannya gotong-royong. Tetapi warga desa terutama kaum muda terkesan
acuh dengan kegiatan tersebut.
Seharusnya sebagai warga Negara Indonesia adalah kewajibannya untuk
membersihkan, menjaga, dan melestarikan lingkungan tempat tinggal yang
mereka tempati itu. Seharusnya sebagai warga masyarakat baik yang tua maupun
yang muda harus ikut serta dan berperan aktif serta menjaga lingkungan.
Berdasarkan UU No 3 Tahun 2002 tentang pertahanan Negara yang
menyatakan bahwa “Setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya bela Negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan Negara.”
Dalah UU ini diharapkan setiap warga negara berperan aktif terhadap
penyelenggaraan pertahanan negara, dengan cara mengikuti wajib militer. Akan
tetapi negara belum menjalankan wajib militer kepada setiap warganya.
Dengan wajib militer, setiap warga nwgara akan mempunyai rasa
nasionalisme yang sangat tinggi, dan apabila ada kegiatan yang mengancam
negara, mereka pasti akan mempertahankan negara NKRI dengan apapun.
Seharusnya pemerintah harus segera menjalankan wajib militer kepada setiap
warga negara dengan segera.
BAB IV

A. Kesimpulan
Peran serta dan partisipasi warga Negara Indonesia dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara belum ideal karena masih banyak warga
yang belum ikut peran serta atau berperan aktif dan berpartisipasi dalam membela
Negara dan dalam kehidupan bermasyarakat.

B. Saran
Penulis menyarankan agar generasi muda maupun tua ikut bersama-sama
dalam bersinergi untuk menjaga pertahanan negara dalam kehidupan
bermasyarakat. Terkadang masalah sepele akan menjadi kompleks jika tidak ada
solidaritas di antara sesama kita. Penyusun berharap tak akan ada lagi perselisihan
di negeri kita tercinta sehingga cita-cita bangsa Indonesia akan tercapai.
Pepatah dalam bahasa Inggris mengatakan Student Today, Leader Tomorrow.
Penyusun meyakini bahwa kunci tercapainya cita-cita itu ada di tangan para
generasi muda. Oleh karena itu, tetaplah semangat dalam meraih apa yang telah
menjadi tujuan hidup kita.
DAFTAR PUSTAKA

http://partisipasiwarga.blogspot.com/2014.

http://pendidikankewarganegaraan.blogspot.com/2011

Dede Rosyada,Demokrasi,Hak asasi manusia,dan masyarakat


madani ,Jakarta:ICCE UIN

Syarif hidayatullah,2000.

Rini Ningsih,PKN,Jakarta:Ghalia Indonesia, 2006.

Djoko santoso,PKN,Jakarta:rineka cipta, 2012.

Anda mungkin juga menyukai