Anda di halaman 1dari 1

Analisis Artikel

Tim Jejaring Keamanan Pangan Terpadu Temukan Ikan Berformalin

Menteri mengatur pengujian bahan makanan yang berasal dari hewan yang
diawetkan. Pasal 20 ayat 1 mengenai Pengujian sebagaimana dimaksud dalam Pasal, 18 ayat
(1) Peraturan Pemerintah ini,dilakukan di laboratorium yang merupakan kelengkapan Dinas
Peternakan Daerah Tingkat II setempat. Berdasarkan artikel tersebut untuk mengetahui ada
tidaknya bahan berbahaya yang terkandung dalam tubuh hewan, dilakukan uji laboratorium.
Terdapat 335 sampel pangan terdiri dari 112 bahan perikanan, 90 sampel bahan peternakan
dan 133 sampel bahan pertanian yang berasal dari 5 pasar yang ada di Kota Jakarta Timur.
Dari uji laboratorium didapatkan hasil bahwa ikan tuna positif mengandung bahan zat
berbahaya yaitu formalin.

Tahap proses penurunan mutu bahan pangan asal hewan khususnya ikan yang
berformalin yaitu tahap rigor mostis. Rigor mostis adalah tahap dimana bahan pangan
memiliki kesegaran dan mutu seperti ketika masih hidup, namun kondisi tubuhnya secara
bertahap menjadi kaku. Ikan yang diformalin akan terlihat segar seperti saat masih hidup,
tubuhnya terlihat lebih bersih namun perlahan menjadi kaku karena ikan telah mengalami
proses pengawetan.

Anda mungkin juga menyukai