Inisiasi ART secara dini terbukti bermanfaat secara klinis, berguna untuk
pencegahan, meningkatkan harapan hidup dan menurunkan insiden infeksi terkait HIV
dalam populasi. Berikut ini indikasi untuk memulai terapi ART:1,2
1. Semua pasien dengan stadium 3 dan 4, berapapun jumlah CD4 atau
2. Semua pasien dengan CD4 < 350 sel/ml, apapun stadium klinisnya
3. Semua pasien dibawah ini apapun stadium klinisnya dan berapapun jumlah CD4
Semua pasien ko-infeksi TB
Semua pasien ko-infeksi HBV
Semua ibu hamil
ODHA yang memiliki pasangan dengan status HIV negatif (sero discordant)
Populasi kunci (penasun, waria, LSL,WPS)
Pasien HIV (+) yang tinggal pada daerah epidemi meluas seperti Papua dan
Papua Barat
Tujuan dari terapi ARV adalah untuk menemukan kombinasi pengobatan yang
tepat pada dosis yang tepat yang cukup untuk melawan HIV dalam tubuh tetapi tidak
menimbulkan efek samping.Namun kejadian efek samping banyak dilaporkan dalam
penggunaan obat ARV. Efek samping ARV bervariasi pada tiap obat dan dari satu
orang dengan yang lain dan umumnya terjadi pada tiga bulan pertama awal terapi ARV.
Efek samping yang sering dilaporkan yaitu efek samping bersifat jangka pendek dan
bersifat ringan seperti masalah pada syaraf, anemia, diare, pusing, lelah, sakit kepala,
mual, muntah.nyeri dan ruam. Disamping itu ada juga yang mengalami efek samping
jangka panjang dan lebih berat seperti lipodistropi, resistensi insulin, kelainan lipid,
penurunan kepadatan tulang, asidosis laktat, dan neuropati perifer. Efek samping yang
terjadi dalam penggunaan ARV dapat mengakibatkan berkurangnya kepatuhan pasien
dalam minum obat sehingga efektivitas atau outcome terapi yang diharapkan tidak
optimal.3 Menurut WHO berikut ini obat-obat ARV dengan efek samping yang dapat
timbul:4
1.4 Kegagalan terapi ARV