Anda di halaman 1dari 32

DOKTER KELUARGA

VARISELA

Disusun Oleh :

Grasia Angger Ayu Wilujeng 1810029030

Pembimbing:
dr. Rahmat Bakhtiar MPPM
dr. Misbahuddin Hasan
dr. Zulhijrian Noor

LABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Laboratorium
Ilmu Kesehatan Masyarakat mengenai Dokter Keluargadengan topik Varisela
Kami menyadari bahwa keberhasilan penyusunan tugas ini tidak lepas dari
bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini kami menyampaikan
penghargaan dan ucapan terima kasih kepada:
1. Dr. Krispinus Duma, S.KM, M.Kes, sebagai Kepala Laboratorium Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman.
2. dr. Rahmat Bakhtiar MPPM, sebagai pembimbing kami selama menjalani
stase di Laboratori Ilmu Kesehatan Masyarakat.
3. dr. Misbahuddin Hasan dan dr. Zulhijrian Noor, sebagai pembimbing kami di
Puskesmas Lempake.
4. Seluruh dosen pengajar di Laboratorium Ilmu Kesehatan Masyarakat yang
telah mengajarkan ilmunya dan memberikan masukan kepada penyusun.
5. Seluruh staf Puskesmas Lempake yang telah menerima kami di Puskesmas
Lempake dalam rangka kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat.
6. Rekan sejawat dokter muda angkatan 2018 yang telah bersedia memberikan
saran kepada penulis.
Akhir kata, ”Tiada sesuatu yang sempurna”. Oleh karena itu, kami
membuka diri untuk berbagai saran dan kritik yang membangun guna
memperbaiki laporan ini.Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semuanya.

Samarinda, Desember 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................... 1
BAB 2 LAPORAN KASUS.................................................................................. 3
BAB 3 ANALISIS KEDOKTERAN KELUARGA...............................................9
BAB 4 PEMBAHASAN.......................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................28
DOKUMENTASI..................................................................................................29

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dokter keluarga adalah dokter yang didik secara khusus untuk bertugas di
pelayanan kesehatan dan bertugas mengambil langkap untuk menyelesaikan
semua masalah pasien. Tujuan kedokteran keluarga adalah untuk memenuhi
kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebih efektif dan efisien.
Pendekatan pada penyelenggaraan pelayanan. Perumusan masalah dan atau
penetapan cara penyelesaian masalah kesehatan yang dihadapi penderita pada
pelayanan kedokteran menyeluruh, tidak didekati hanya dari satu sisi saja,
melainkan dari semua sisi yang terkait (comprehensive approach). Melalui dokter
keluarga, setiap keluarga diharap dapat menyelesaikan masalahnya. (Anggraini,
Novitasari, & Setiawan, 2015).
Varicella adalah suatu penyakit infeksi akut primer oleh virus Varicella
Zoster yang menyerang kulit, mukosa dan selaput lendir, ditandai oleh adanya
vesikel-vesikel, terutama berlokasi di bagian sentral tubuh. Varisele biasa dikenal
masyarakat sebagai cacar air (Djuanda, Hamzah, & Aisah, 2011).
Varicella merupakan salah satu penyakit sangat menular yang dapat
menular dengan sangat cepat. Varicella dapat merupakan penyakit kongenital,
menyerang bayi baru lahir, menyerang anak kurang dari 10 tahun terutama usia 5
sampai 9 tahun, bahkan orang dewasa. Pada anak sehat penyakit ini biasanya
bersifat jinak, jarang menimbulkan komplikasi dan hanya sedikit yang menderita
penyulit, tetapi pada status imunitas yang menurun, seperti bayi baru lahir,
imunodefisiensi, tumor ganas, dan orang dewasa yang mendapat pengobatan
imunosupresan sering menimbulkan komplikasi bahkan menyebabkan kematian.
(Schmid & A. O, 2010).
Varicella tersebar kosmopolit (di seluruh dunia), dapat mengenai semua
golongan umur, termasuk neonates (varicella kongenital). Tetapi tersering
menyerang terutama anak-anak, tetapi dapat juga menyerang orang dewasa. Bila
terjadi pada orang dewasa, umumnya gejala konstitusi lebih berat. Pada orang

4
yang belum mendapat vaksinasi, 90% kasus terjadi pada anak-anak dibawah 10
tahun, 5% terjadi pada orang yang berusia lebih dari 15 tahun. Sementara pada
pasien yang mendapat imunisasi, insiden terjadinya varicella secara nyata
menurun. (Wolff, Johnson, & Arturo, 2013). Anak-anak biasanya mendapatkan
varisela akibat kontak dengan orang dewasa yang menderita varisela dan tinggal
serumah, sekolah atau fasilitas umum lainnya. Tingkat transmisi seseorang yang
tinggal satu rumah dengan pasien yang menderita varisela mencapai 80 % - 90 %.
(Bechtel, 2018).
Varicella sangat mudah menular terutama melalui kontak langsung,
droplet atau aerosol dari lesi vesikuler di kulit ataupun melalui saluran nafas, dan
jarang melalui kontak tidak langsung (Djuanda, Hamzah, & Aisah, 2011). Hal ini
menyebabkan pasien dengan varisela harus diberikan edukasi untuk mencegah
terjadinya komplikasi dan penularan kepada anggota keluarga yang lain

5
BAB 2
LAPORAN KASUS

Anamnesis dilakukan di Poli anak dan Remaja Puskesmas Lempake pada


tanggal 15 November 2019 dan di rumah pasien pada tanggal 22 November 2019
secara Alloanamnesis dengan ibu kandung pasien.
2.1 Anamnesis
a) Identitas Pasien
Nama : By. Endah Eng Putri
Umur : 2 bulan
Jenis kelamin : Wanita
Alamat : Jl. Lempake RT 23
Suku : Jawa
Agama : Islam
b) Identitas Wali
Nama : Siti Rohana
Umur : 42 tahun
Jenis kelamin : Wanita
Alamat : Jl. Lempake RT 23
Status : Menikah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SD
Suku : Bugis
Agama : Islam

c) Identitas Keluarga

6
Tabel 2.1 Identitas keluarga yang tinggal serumah dengan pasien.

NO Nama Status Umur Suku Pendidikan Pekerjaan


Terakhir
1. Tn. S Ayah 43 tahun Jawa SD Petani
2. Ny. SR Ibu 42 tahun Bugis SD IRT
Kakak 20
3. An. MA Jawa SMA Swasta
Kandung tahun
Kakak
4. An. MZ 16 tahun Jawa SMP Pelajar
Kandung

d) Keluhan Utama : Muncul bintik bintik berisi air disekujur tubuh


e) Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang diantar oleh ibunya dengan keluhan muncul bintik-
bintik berisi air disekujur tubuh. Ibu pasien mengatakan bintik tersebut
awalnya muncul sebanyak 2 buah pada dada dan perut pasien sekitar 2
hari sebelum pasien datang kepuskesmas. Namun satu hari kemudian
bintik tersebut penuh dan tersebar diseluruh tubuh pasien. Ibu pasien
mengatakan sejak bintik berisi air itu memenuhi tubuh pasien, pasien
menjadi demam dan rewel. 5 hari sebelum keluhan ini muncul Ibu pasien
menderita cacar dan telah berobat ke bidan. Selama ibu sakit, pasien tetap
mendapatkan ASI secara langsung dari ibunya.
f) Riwayat Penyakit Dahulu
 Pasien tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya
g) Riwayat Penyakit Keluarga
 Tidak ada
h) Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Berat badan lahir : 2800 gram
Panjang badan lahir : 49 cm
Berat badan sekarang : 4100 gram
Tinggi badan sekarang: 56 cm
Gigi keluar : Belum
Tersenyum : 2 bulan
Miring : Belum
Tengkurap : Belum

7
Duduk : Belum
Merangkak : Belum
Berdiri : Belum
Berjalan : Belum
Berbicara : Belum

i) Makan dan Minum Anak


ASI : Anak mendapatkan ASI eksklusif

j) Pemeriksaan Prenatal
Periksa di : Puskesmas dan Praktek dokter
Sp.OG
Penyakit kehamilan : Tidak ada
Obat-obat yang diminum : Tidak ada

k) Riwayat Kelahiran
Lahir di : Rumah Sakit
Ditolong oleh : Dokter
Usia dalam kandungan : Aterm
Jenis partus : SC atas indikasi letak sungsang dan akan
dilakukan MOW pada ibu

l) Jadwal Imunisasi
Imunisasi BCG, Polio, Campak, DPT, Hepatitis B lengkap

Imunisasi Usia saat imunisasi


I II III IV Booster Booster
I II
BCG 1 bulan ////// ////// ////// ////// //////

8
Polio 1 bulan ////// ////// ////// - -
Campak ////// ////// ////// ////// ////// //////
DPT ////// ////// ////// ////// - -
Hepatitis B 0 bulan ////// ////// - - -

m) Riwayat Kebiasaan dan Psikososial


 Ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga sehingga sehari-hari pasien
diasuh oleh ibunya.

g) Genogram

2.2 Pemeriksaan Fisik


a) Kesadaran : Komposmentis (GCS E4V5M6)
b) Status gizi
Berat badan : 4100 gram
Tinggi badan : 56 cm
c) Tanda –tanda vital
Frekuensi nadi : 131 x/menit
Frekuensi napas : 34 x/menit
Suhu : 38,1 ºC
d) Pemeriksaan fisik (head to toe)

9
 Kepala : Normocephale, Pada wajah pasien dipenuhi
vesikel berisi air dengan dasar hiperemis.
 Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (+/+)
 Hidung : deviasi septum (-)
 Mulut :Mukosa mulut basah, faring hiperemi (-), stomatitis
(-), pembesaran tonsil (-), perdarahan gusi (-)
 Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening,
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
 Thorax
 Pulmo
- Inspeksi : Bentuk dada simetris, retraksi ICS (-), Dada pasien
dipenuhi vesikel berisi air dengan dasar hiperemis
- Palpasi : Gerakan dada simetris
- Perkusi : Sonor pada seluruh lapangan paru
- Auskultasi: vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
 Cor
- Inspeksi : Iktus cordis tidak tampak
- Palpasi : Iktus cordis teraba di ICS V midclavicular line
sinistra
- Auskultasi : S1S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)
 Abdomen
- Inspeksi : bentuk dan kontur normal, perut pasien dipenuhi
vesikel berisi air dengan dasar hiperemis
- Auskultasi : Bising usus (+) kesan normal
 Ekstremitas
- Superior : oedem (-/-) akral hangat, vesikel berisi air dengan
dasar hiperemis (+)
- Inferior : oedem (-/-) akral hangat, vesikel berisi air dengan
dasar hiperemis (+)

2.3 Pemeriksaan Penunjang


Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang
2.4 Diagnosa
2.5 Varisella zooster
2.6 Penatalaksanaan

10
a) Rujuk ke dr. Sp. KK RS SMC
Terapi Sp.A RS Dirgahayu
R/ Cefixime No.I
s. 2 dd 1 ml
R/ Acyclovir 40mg No.XX
s. 3 dd pulv I √
R/ Paracetamol drop No.I
s. 4 dd 0,4 cc √
R/ Acyclovir Zalf No.I
s. u.e √

b) Non Medikamentosa:
- Edukasi tentang penyakit yang diderita pasien.
- Edukasi tentang cara pencegahan untuk keluarga pasien
- Edukasi Komplikasi dan prognosis penyakit pasien

2.7 Prognosis
- Dubia ad Bonam

11
BAB 3
ANALISIS KEDOKTERAN KELUARGA

3.1 Identitas Keluarga


Tabel 3.1Analisis Kedokteran Keluarga
No I. Kepala Keluarga II. Pasangan
1 Nama Tn. S Ny. SR
2. Umur 43 tahun 42 tahun
3. Jenis kelamin Laki-laki Perempuan
4. Status perkawinan Menikah Menikah
5. Agama Islam Islam
6. Suku bangsa Jawa Bugis
7. Pendidikan SD SD
8. Pekerjaan Petani IRT
9. Alamat lengkap Jl. Lempake RT 23

3.2 Status Fisik, Sosial, Ekonomi Keluarga dan Lingkungan


Tabel 3.2 Status Fisik, Sosial, dan Ekonomi Keluarga dan Lingkungan
No Ekonomi Keluarga Keterangan
1 Luas tanah 10x20 meter2
2 Luas Bangunan 10x5 meter2
3 Pembagian ruangan Rumah adalah rumah
pribadi, terdiri dari 1 ruang
tamu, 3 kamar tidur, 1 dapur,
1 kamar mandi luar
4 Besarnya daya listrik 450 W
5 Tingkat pendapatan keluarga :
a. Pengeluaran rata-rata/bulan
- Bahan makanan: beras, Rp. 250.000,00
lauk/ikan, sayur, air minum
- Diluar bahan makanan (listrik,
Rp. 100.000,00
air, dan lain-lain)
b. Penghasilan keluarga/bulan
Rp. 500.000,00

12
No Perilaku Kesehatan

1 Pelayanan promotif/preventif Ada,


2 Pemeliharaan kesehatan anggota keluarga lain Puskesmas
3 Pelayanan pengobatan Puskesmas dan dokter
praktek
4 Jaminan pemeliharaan kesehatan Seluruh anggota keluarga
memiliki KIS
No Pola Makan Keluarga

1 Pasien dan anggota keluarga Pasien makanan yang


diberikan ASI eksklusif setiap
2-3 jam dalam sehari atau
setiap pasien menangis orang
tua akan memberi ASI.. Pasien
minum hingga kenyang.
Anggota keluarga Makan 2
kali sehari (siang, sore, atau
malam). Nasi, tahu, tempe,
telur, sayur. Makanan
diolah/dimasak sendiri.
Makanan kemarin : Makan
malam kemaren nasi, sayur
daun singkong dan tempe
No Aktivitas Keluarga

1 Aktivitas fisik
a. Pasien -

b. Ayah Bangun pagi jam 06.00 WITA.


Mulai pergi ke sawah pukul
08.00-11.00. Pasien kesawah
untuk menanam dan merawat

13
padi. Pasien memiliki
peliharaan entok sebanyak 6
ekor di rumah yang diurus
setiap hari.

c. Ibu Bangun pagi jam 06.00 WITA.


Ibu terkadang menyiapkan
sarapan, namun anggota
keluarga cenderung tidak
sarapan. Setelah itu ibu mandi
dan memandikan pasien dan
menjaga pasien. Ibu memasak
sendiri di rumah namun jam
memasak tidak tetap

Bangun pagi jam 06.00 WITA.


d. Saudara kandung Pergi kesekolah atau bekerja.
Kakak pasien biasanya pulang
ketika sore hari.
2 Aktivitas mental Seluruh anggota keluarga rutin
melaksanakan shalat 5 waktu.
No Lingkungan

1 Sosial Ibu pasien sering mengikuti


pengajian dengan tetangga di
sekitar rumah. Ibu pasien
cukup sering bercengkrama
dengan tetangga di sore hari.
2 Fisik/Biologik Desain beton tanpa ada ubin
namun memakai karpet.
Kondisi rumah tampak kurang
bersih.

14
Luas tanah 19 x 20 meter2
Luas bangunan 8 x 13meter2
Jenis dinding Beton
Jenis lantai terluas Lantai semen
Sumber penerangan utama Lampu listrik
Sarana MCK Kamar mandi berada di dekat
dapur, kamar mandi beratap
berukuran 2m x 1m. Kamar
mandi tidak memiliki lampu
sendiri. Kamar mandi telah
memiliki jamban dengan
kondisi tidak bersih dan bak
mandi terbuat dari bekas
tempat cat ,. Tempat mencuci
piring dan mencuci pakaian di
belakang kamar mandi.

Sarana Pembuangan Air Limbah Septic tank ada.


Terdapat parit pembuangan di
dekat rumah.
Sumber air sehari-hari Air PDAM
Sumber air minum Air galon dan PDAM rebus

Pembuangan sampah Sampah dikumpulkan menjadi


satu dan dikumpulkan di suatu
tempat samping rumah
kemudian sampah dibakar..
3. Pekerjaan/aktivitas
a. Ny. IRT
SR
Pekerjaan suami pasien

15
b. Tn. S sebagai pemotong bambu

Bekerja di bengkel
c. An. Sekolah kelas 3 SMP
MA
d. An.
MZ

3.3 Penilaian APGAR Keluarga


Tabel 3.3 Penilaian APGAR Keluarga
Kriteria Pernyataan Hampir Kadang Hampir
Selalu Kadang tidak
(2) (1) pernah (0)
Adaptasi Saya puas dengan √
keluarga saya karena
masing-masing anggota
keluarga sudah
menjalankan sesuai
dengan seharusnya
Kemitraan Saya puas dengan √
keluarga saya karena
dapat membantu
memberikan solusi
terhadap permasalahan
yang dihadapi
Pertumbuhan Saya puas dengan √
kebebasan yang diberikan
keluarga saya untuk
mengembangkan
kemampuan yang saya
miliki
Kasih sayang Saya puas dengan √

16
kehangatan dan kasih
sayang yang diberikan
keluarga saya
Kebersamaan Saya puas dengan waktu
yang disediakan keluarga √
untuk menjalin
kebersamaan
Jumlah 7
Keterangan :
Total skor 8-10 = Fungsi keluarga sehat
Total skor 6-7 = Fungsi keluarga kurang sehat
Total skor ≤ 5 = Fungsi keluarga sakit

Kesimpulan :
Nilai skor keluarga ini adalah 7, artinya keluarga ini menunjukan fungsi keluarga
kurang sehat

3.4 Penilaian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Keluarga


Tabel 3.4 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Keluarga
No Indikator Pertanyaan Keterangan Jawaban

Ya Tidak

A. Perilaku Sehat
1 Tidak merokok
Ada yang memiliki kebiasaan Ada, Ayah dan Kakak √
merokok pasien

2 Persalinan
Ibu hamil dan keluarga Iya oleh bidan dan dokter
memiliki akses pertolongan puskesmas √
persalinan oleh tenaga
kesehatan
3 Imunisasi
Apakah ibu hamil memiliki Iya di Posyandu dan

17
akses ke pelayanan kesehatan Puskesmas setempat √
terdekat untuk imunisasi
bayinya setelah lahir?
4 Balita di timbang
Apakah balita ibu sering Iya di Posyandu Balita √
ditimbang? Dimana?
5 Sarapan pagi
Apakah seluruh anggota Tidak rutin sarapan pagi √
keluarga memiliki kebiasaan
sarapan pagi?
6 Dana sehat / Askes
Apakah anda ikut menjadi Ya, KIS √
peserta jaminan kesehatan
7 Cuci tangan
Apakah anggota keluarga
mempunyai kebiasaan Seluruh keluarga selalu √
mencuci tangan mencuci tangan dengan air
menggunakan sabun sebelum namun tidak memakai
dan sesudah buang air besar ? sabun dan cara cuci tangan
belum benar
8 Sikat gigi
Apakah anggota keluarga Seluruh anggota keluarga √
memiliki kebiasaan gosok melakukan kebiasaan
gigi menggunakan odol menggosok gigi pagi dan
malam sebelum tidur
dengan odol.
9 Aktivitas fisik/olahraga Seluruh anggota keluarga
Apakah anggota keluarga beraktifitas fisik sesuai
melakukan aktivitas fisik atau dengan pekerjaannya, √
olah raga teratur namun jarang berolahraga.
B. Lingkungan Sehat

1 Jamban
Apakah dirumah tersedia √
jamban dan seluruh keluarga

18
menggunakannya
2 Air bersih dan bebas jentik
Apakah dirumah tersedia air
bersih dengan tempat/tendon √
air tidak ada jentik ?
3 Bebas sampah
Apakah dirumah tersedia
tempat sampah? Dan di √
lingkungan sekitar rumah
tidak ada sampah berserakan?
4 SPAL
Apakah ada/tersedia SPAL √
disekitar rumah

5 Ventilasi
Apakah ada pertukaran udara √
didalam rumah
6 Kepadatan Luas rumah 104 m2,
Apakah ada kesesuaian masing-masing orang
rumah dengan jumlah mempunyai ruang sebesar √
anggota keluarga? 20,8 m2
7 Lantai Sebagian lantai rumah
Apakah lantai bukan dari adalah lantai semen dan √
tanah? dialasi oleh karpet plastik.

C. Indikator tambahan
1 ASI Eksklusif √
Apakah ada bayi usia 0-6 Pasien menerima ASI
bulan hanya mendapat ASI eksklusif. Ibu Pasien
saja sejak lahir sampai 6 selalu memberikan ASI
bulan eksklusif selama 6 bulan
kepada setiap anaknya
2 Konsumsi buah dan sayur
Apakah dalam 1 minggu Keluarga mengkonsumsi √
terakhir anggota keluarga buah dan sayur dalam 1

19
mengkonsumsi buah dan minggu terakhir
sayur?
Jumlah 12 6

Klasifikasi
SEHAT I : Dari 18 pertanyaan jawaban ”Ya” antara 1-5 pertanyaan (Merah)
SEHAT II : Dari 18 pertanyaan jawaban ”Ya” antara 6-10 pertanyaan (Kuning)
SEHAT III : Dari 18 pertanyaan jawaban ”Ya” antara 11-15 pertanyaan (Hijau)
SEHAT IV : Dari 18 pertanyaan jawaban ”Ya” antara 16-18 pertanyaan (Biru)

Kesimpulan
Dari 18 indikator yang ada, yang dapat dijawab ”Ya” ada 12 pertanyaan,
yang berarti identifikasi keluarga dilihat dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehatnya
masuk dalam klasifikasi SEHAT III.

3.5 Resume
Tabel 3.5 Analisa Aspek Diagnosis Holistik
1 Alasan kedatangan pasien Pasien datang karena sedang memiliki
keluhan
Apa yang diharapkan pasien & keluarga :
Mencari pengobatan dan segera sembuh
Apa yang dikhawatirkan pasien : Perburukan
penyakit pasien.
2 Diagnosis klinis, biologis, Ibu pasien ingin anak dirawat dirumah saja,
psikomental, intelektual, namun pasien dirujuk dan dirawat inap
nutrisi derajat keparahan selama 5 hari

3 Perilaku individu dan gaya Ibu pasien menderita varisella 5 hari sebelum
hidup yang menunjang pasien sakit, namun ibu pasien tetap
terjadinya penyakit dan beraktivitas seperti biasa dan pasien tetap
beratnya penyakit (faktor menyusu badan dengan ibunya. Anggota
risiko internal) keluarga tidak melakukan pencegahan apapun

20
4 Pemicu psikososial & 4.1 Pemicu primer :
lingkungan dalam kehidupan - Adanya keinginan ibu pasien untuk tidak
(faktor risiko eksternal) menularkan penyakit ke keluarga yang lain

4.2 Pemicu sekunder :


- Pemicu social : -
- Masalah Perilaku keluarga yang tidak sehat : -
- Masalah ekonomi yang mempengaruhi
penyakit : -
- Akses ke pelayanan kesehatan : ada
- Pemicu lingkungan fisik :
rumah : -
tempat kerja : -
Masalah dengan bangunan tempat tinggal : -
Masalah lingkungan pemukiman yang
berdampak ke penyakit (komunitas) : -
5 Fungsi sosial -

3.6.4 Diagnosis Keluarga


Pasien bernama By. EEP merupakan pasien rawat jalan di Puskesmas
Lempake yang didiagnosis varisella zooster dan dirujuk ke Sp. KK SMC
dikarenakan varicella memenuhi seluruh tubuh pasien dan pasien masih berusia 2
bulan. Pasien tinggal di rumah yang tidak cukup sehat. Saat ini pasien datang ke
puskesmas pasien belum mengkonsumsi obat. Pemicu masalah pada pasien ini
adalah ibu pasien 5 hari sebelumnya menderita varicella dan keluarga tidak
melakukanpencegahan.

21
a. MANDALA OF HEALTH
GAYA HIDUP
Keluarga kurang melakukan pola makan
sehat dan gizi seimbang
Keluarga asien jarang berolahraga,
kurang melakukan aktivitas fisik sera
PERILAKU KESEHATAN anggota keluarga pasien merokok
LINGKUNGAN PSIKO-
Pengetahuan keluarga pasien
kurang mengenai penyakitnya SOSIO-EKONOMI:
dan pertolongan pertama -Ayah pasien bekerja dengan
dalam keadaan sakit penghasilan tidak mentu.
PASIEN
Pasien didiagnosa dengan
Varicella
ICD 10 : ICD 10: B01.8
BIOLOGI:
Tidak Ada

LINGKUNGAN FISIK:
Kurang sehat karena
hanya berlantai semen
PELAYANAN KES.:
tanpa alas duduk dan
-Seluruh keluarga pasien memiliki beralaskan karpet plastik
KIS, namun jika sakit mereka enggan Sampah berserakan
langsung mencari pertolongan KOMUNITAS: dan tidak cukup sehat
-
Tabel 3.6 Skoring Kemmapuan Penyelesaian Masalah dalamKeluarga
No. Masalah yang Rencana Sasaran Skor Upaya Penyelesaian Resume Hasil Akhir Skor
Dihadapi Pembinaan Pembinaan Awal Perbaikan Akhir
1. Masalah perilaku Edukasi Pasien 3  Edukasi tentang penyakit yang  Keluarga pasien 5
kesehatan : diderita oleh pasien, dampak mengetahui
- Kurangnya terhadap pasien , dan penyebab dan
pengetahuan bagaimana merawat pasien saat dampakpenyakit
mengenai penyaikt sakit bagi pasien..
- Sikap keluarga  Edukasi tentang pentingnya
pasien terkesan pergi berobat secara teratur ke  Keluarga pasien
acuh tenaga kesehatan walau tidak termotivasi untuk
ada keluhan dan pentingnya melakukan
mengikuti posyandu di pencegahan agar
lingkungan tersebut tidak tertular dan
 Edukasi untuk melakukan
orang tua pasien
pencegahan bagi anggota memahami bahwa
keluarga yang lain seperti walaupun tidak sakit
mencuci tangan, memisahkan harus rutin
pakaian pasien ketika di cuci melakukan
dan edukasi lainnya pemeriksan
kesehatan, turutama
bagi pasien.
2. Masalah gaya hidup : Edukasi Pasien dan 3  Edukasi tentang pola makan  Pasien dan keluarga 5
- Tidak keluarganya sehat dan gizi seimbang yang memahami tentang
melakukan pola tepat untuk pasien dan keluarga. pola makan sehat dan
makan sehat  Edukasi tentang pentingnya aktivitas fisik yang
- Jarang aktivitas fisik dan olahraga dan baik.
beraktivitas fisik aktivitas fisik yang tepat untuk  Pasien dan keluarga
- Ayah dan Kakak
pasien dan keluarga. termotivasi untuk
pasien adalah  Edukasi tentang bahaya rokok melakukan pola
perokok
dan efeknya terhadap kesehatan makan sehat dan
aktivitas fisik.

3 Lingkungan Edukasi Pasien dan 3  Menerapkan untuk pola hidup  Pasien termotivasi 5
keluarga bersih dan sehat untuk menerapkan
pasien hidup bersih dan
sehat

Keterangan :
- Skor 1 = tidak dilakukan, keluarga menolak, tidak ada partisipasi
- Skor 2 = keluarga mau melakukan tapi tidak mampu, hanya ada keinginan; penyelesaian masalah dilakukan sepenuhnya oleh
provider
- Skor 3 = keluarga mau melakukan namun perlu pengendalian sumber yang belum dimanfaatkan; penyelesaian masalah dilakukan
sebagian oleh provider.
- Skor 4 = keluarga mau melakukan namun tak sepenuhnya; masih tergantung pada upaya provider
- Skor 5 = dapat dilakukan sepenuhnya oleh keluarga
BAB 4
PEMBAHASAN

Studi kasus dilakukan pada pasien By. EEP, usia 2 bulan merupakan pasien
dengan varisela. Pasien datang ke Pukesmas dengan keluhan terdapat vesikel
berisi air diseluruh tubuhnya. Pasien mengalami hal tersebut 2 hari sebelum
datang berobat. 5 hari sebelum pasien mengalami keluhan ini, ibu pasien
menderita varisela.
Diagnosis varisela pada pasien ini ditegakkan berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik. Pada kasus ini pasien dirujuk dengan pertimbangan usia pasien
yang masih 2 bulan dan vesikel yang tersebar diseluruh tubuh.
Varisela atau yang disebut cacar air adalah infeksi akut primer yang
disebabkan oleh virus varisela-zooster yang menyerang kulit dan mukosa yang
terutama berlokasi dibagian sentral tubuh. Varisela terutama menyerang anak-anak
sebab simstem kekebalan tubuh anak masih rendah, namun penyakit ini juga
mungkin menyerang orang dewasa. Varicella sangat mudah menular terutama
melalui kontak langsung, droplet atau aerosol dari lesi vesikuler di kulit ataupun
melalui saluran nafas, dan jarang melalui kontak tidak langsung. Masa
penularannya, pasien dapat menularkan penyakit selama 24-48 jam sebelum lesi
kulit timbul sampai semua lesi timbul krusta/keropeng, biasanya kurang lebih 6-7
hari dihitung dari timbulnya gejala erupsi di kulit (Djuanda, Hamzah, & Aisah,
2011).
4.1 Pasien dengan Varisela
Pada pasien pasien By. EEP usia 2 bulan didiagnosa menderita varisela.
Varicella sangat mudah menular terutama melalui kontak langsung, droplet atau
aerosol dari lesi vesikuler di kulit ataupun melalui saluran nafas, dan jarang
melalui kontak tidak langsung. Masa penularannya, pasien dapat menularkan
penyakit selama 24-48 jam sebelum lesi kulit timbul sampai semua lesi timbul
krusta/keropeng, biasanya kurang lebih 6-7 hari dihitung dari timbulnya gejala
erupsi di kulit (Djuanda, Hamzah, & Aisah, 2011). Sebelum pasien sakit sekitar 5
hari yang lalu ibu pasien menderita varisela dan batuk pilek. Pasien sering
melakukan kontak langsung dengan ibunya sebab ibu pasien mengurus pasien

26
secara mandiri dan pasien mendapatkan ASI eksklusif. Ibu pasien mengatakan
saat sakit cacar seluruh tubuhnya dipenuhi vesikel termasuk di sekitar putting
payudara. Selain itu ibu pasien juga mengalami batuk pilek namun tidak memakai
masker.
Varicella disebabkan oleh VZV yang termasuk dalam famili virus herpes.
Virus masuk ke dalam tubuh manusia melalui mukosa saluran napas dan
orofaring. Multiplikasi virus di tempat tersebut diikuti oleh penyebaran virus
dalam jumlah sedikit melalui darah dan limfe ( viremia primer ). Virus VZV
dimusnahkan oleh sel sistem retikuloendotelial, yang merupakan tempat utama
replikasi virus selama masa inkubasi. Selama masa inkubasi infeksi virus
dihambat sebagian oleh mekanisme pertahanan tubuh dan respon yang timbul
(Wolff, Johnson, & Arturo, 2013 ; Goldsmith, et.al ; 2014).

Pada sebagian besar individu replikasi virus dapat mengatasi pertahanan


tubuh yang belum berkembang sehingga dua minggu setelah infeksi terjadi
viremia sekunder dalam jumlah yang lebih banyak. Lesi kulit muncul berturut-
berturut, yang menunjukkan telah memasuki siklus viremia, yang pada penderita
yang normal dihentikan setelah sekitar 3 hari oleh imunitas humoral dan imunitas
seluler VZV. Virus beredar di leukosit mononuklear, terutama pada limfosit.
Bahkan pada varicella yang tidak disertai komplikasi, hasil viremia sekunder
menunjukkan adanya subklinis infeksi pada banyak organ selain kulit (Goldsmith,
et.al ; 2014). Respon imun penderita salah satu yang berperan pada terjadinya
penyakit ini. Sistem kekebalan tubuh anak anak terutama igA belum berkembang
secara sempurna sehingga memudahkan untuk terserang penyakit dan bahkan
dapat menyebabkan komplikasi seperti ensefalitis, pneumonia, glomerulonefritis
terutama pada anak anak usia dibawah 2 tahun dan orang tua.

Gejala klinis mulai gejala prodromal, yakni demam yang tidak terlalu
tinggi, malaise dan nyeri kepala, kemudian disusul timbulnya erupsi kulit berupa
papul eritematosa yang dalam waktu beberapa jam berubah menjadi vesikel.
Bentuk vesikel ini khas berupa tetesan embun (tear drops). Vesikel akan berubah
menjadi keruh (pustul) dalam waktu 24 jam dan kemudian pecah menjadi krusta.
Biasanya vesikel menjadi kering sebelum isinya menjadi keruh. Sementara proses
ini berlangsung, dalam 3-4 hari erupsi tersebar disertai perasaan gatal. Timbul lagi

27
vesikel-vesikel yang baru di sekitar vesikula yang lama, sehingga menimbulkan
gambaran polimorfi. Stadium erupsi yang seperti ini disebut sebagai stadium
erupsi bergelombang (Goldsmith, et.al ; 2014).

Penyebaran terutama di daerah badan dan kemudian menyebar secara


sentrifugal ke muka dan ekstremitas, serta dapat menyerang selaput lendir mata,
mulut, dan saluran napas bagian atas. Jika terdapat infeksi sekunder terdapat
pembesaran kelenjar getah bening regional. Penyakit ini biasanya disertai gatal .
Varicella biasanya mudah didiagnosa berdasarkan gambaran klinis yaitu
penampilan dan perubahan pada karakteristik dari ruam yang timbul, terutama
apabila ada riwayat terpapar varicella 2-3 minggu sebelumnya. Diagnosis
laboratorik dengan pemeriksaan sediaan hapus secara Tzanck (deteksi sel dantia
dengan banyak nucleus/inti) (Djuanda, Hamzah, & Aisah, 2011). Pada pasien ini
diagnosa ditegakan dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik tanpa dilakukan
pemeriksaan penunjang

Pengobatan dini varicella dengan pemberian acyclovir ( dalam 24 jam


setelah timbul ruam ) pada anak imunokompeten berusia 2-12 tahun dengan dosis
4x20 mg/kgBB/hari selama 5 hari menurunkan jumlah lesi, penghentian
terbentuknya lesi yang baru, dan menurunkan timbulnya ruam, demam, dan gejala
konstitusi bila dibandingkan dengan placebo. Tetapi apabila pengobatan dimulai
lebih dari 24 jam setelah timbulnya ruam cenderung tidak efektif lagi. Hal ini
disebabkan karena varicella merupakan infeksi yang relatif ringan pada anak-anak
dan manfaat klinis dari terapi tidak terlalu bagus, sehingga tidak memerlukan
pengobatan acyclovir secara rutin. Namun pada keadaan dimana harga obat tidak
menjadi masalah, dan kalau pengobatan bisa dimulai pada waktu yang
menguntungkan menguntungkan pasien ( dalam 24 jam setelah timbul ruam ), dan
ada kebutuhan untuk mempercepat penyembuhan sehingga orang tua pasien dapat
kembali bekerja, maka obat antivirus dapat diberikan (Goldsmith, et.al ; 2014)..

28
4.2 Pencegahan Varisela

Upaya Pencegahan merupakan hal terpenting karena merupakan upaya


yang paling cost-effective. Secara garis besar, upaya pencegahan dibagi dua, yaitu
upaya yang bersifat umum dan upaya yang lebih spesifik. Pencegahan spesifik
varisela adalah dengan memberikan vaksinasi pada usia 12 bulan atau lebih dan
dapat diulang setelah 4-6 tahun. Pemberiannya secara subkutan 0,5 ml pada yang
berusia 12 bulan sampai 12 tahun. Pada usia di atas 12 tahun juga diberikan 0,5
ml, setelah 4-8 minggu diulangi dengan dosis yang sama. Bila terpajannya baru
kurang dari 3 hari perlindungan vaksin yang diberikan masih terjadi, karena masa
inkubasinya antara 7-21 hari. Sedangkan antibody yang cukup sudah timbul
antara 3-6 hari setelah vaksinasi (Djuanda, Hamzah, & Aisah, 2011). Varicella
sangat mudah menular terutama melalui kontak langsung, droplet atau aerosol
dari lesi vesikuler di kulit ataupun melalui saluran nafas, dan jarang melalui
kontak tidak langsung, sehingga pasien dan keluarga harus melakukan
pencegahan. Pencegahan dapat dilakukan dengan membiasakan diri memiliki
perilaku hidup bersih dan sehat seperti mencuci tangan setelah melakukan kontak
dengan pasien, mencuci baju pasien secara terpisah dan menggunakan masker.

29
Daftar Pustaka

Impact of Varicella Vaccine on Varicella zoster virus dynamic2010clinical


microbiology rev

Fitzpatrick's Color Atlas and Synopsis of Clinical dermatology, Seventh


Edition2013McGraw-Hill Education

Dermatology in General Medicine, Eighth Edition2014McGraw-Hill

Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin2014JakartaFK UI

Pediatric Chicken Pox2018Emedicine

Setiawan2015Buku ajar kedokteran keluargaSemarangUniversitas


Muhammadiyah Semarang

30
LAMPIRAN DOKUMENTASI

31
32

Anda mungkin juga menyukai