VARISELA
Disusun Oleh :
Pembimbing:
dr. Rahmat Bakhtiar MPPM
dr. Misbahuddin Hasan
dr. Zulhijrian Noor
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Laboratorium
Ilmu Kesehatan Masyarakat mengenai Dokter Keluargadengan topik Varisela
Kami menyadari bahwa keberhasilan penyusunan tugas ini tidak lepas dari
bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini kami menyampaikan
penghargaan dan ucapan terima kasih kepada:
1. Dr. Krispinus Duma, S.KM, M.Kes, sebagai Kepala Laboratorium Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman.
2. dr. Rahmat Bakhtiar MPPM, sebagai pembimbing kami selama menjalani
stase di Laboratori Ilmu Kesehatan Masyarakat.
3. dr. Misbahuddin Hasan dan dr. Zulhijrian Noor, sebagai pembimbing kami di
Puskesmas Lempake.
4. Seluruh dosen pengajar di Laboratorium Ilmu Kesehatan Masyarakat yang
telah mengajarkan ilmunya dan memberikan masukan kepada penyusun.
5. Seluruh staf Puskesmas Lempake yang telah menerima kami di Puskesmas
Lempake dalam rangka kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat.
6. Rekan sejawat dokter muda angkatan 2018 yang telah bersedia memberikan
saran kepada penulis.
Akhir kata, ”Tiada sesuatu yang sempurna”. Oleh karena itu, kami
membuka diri untuk berbagai saran dan kritik yang membangun guna
memperbaiki laporan ini.Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semuanya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................... 1
BAB 2 LAPORAN KASUS.................................................................................. 3
BAB 3 ANALISIS KEDOKTERAN KELUARGA...............................................9
BAB 4 PEMBAHASAN.......................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................28
DOKUMENTASI..................................................................................................29
3
BAB 1
PENDAHULUAN
4
yang belum mendapat vaksinasi, 90% kasus terjadi pada anak-anak dibawah 10
tahun, 5% terjadi pada orang yang berusia lebih dari 15 tahun. Sementara pada
pasien yang mendapat imunisasi, insiden terjadinya varicella secara nyata
menurun. (Wolff, Johnson, & Arturo, 2013). Anak-anak biasanya mendapatkan
varisela akibat kontak dengan orang dewasa yang menderita varisela dan tinggal
serumah, sekolah atau fasilitas umum lainnya. Tingkat transmisi seseorang yang
tinggal satu rumah dengan pasien yang menderita varisela mencapai 80 % - 90 %.
(Bechtel, 2018).
Varicella sangat mudah menular terutama melalui kontak langsung,
droplet atau aerosol dari lesi vesikuler di kulit ataupun melalui saluran nafas, dan
jarang melalui kontak tidak langsung (Djuanda, Hamzah, & Aisah, 2011). Hal ini
menyebabkan pasien dengan varisela harus diberikan edukasi untuk mencegah
terjadinya komplikasi dan penularan kepada anggota keluarga yang lain
5
BAB 2
LAPORAN KASUS
c) Identitas Keluarga
6
Tabel 2.1 Identitas keluarga yang tinggal serumah dengan pasien.
7
Duduk : Belum
Merangkak : Belum
Berdiri : Belum
Berjalan : Belum
Berbicara : Belum
j) Pemeriksaan Prenatal
Periksa di : Puskesmas dan Praktek dokter
Sp.OG
Penyakit kehamilan : Tidak ada
Obat-obat yang diminum : Tidak ada
k) Riwayat Kelahiran
Lahir di : Rumah Sakit
Ditolong oleh : Dokter
Usia dalam kandungan : Aterm
Jenis partus : SC atas indikasi letak sungsang dan akan
dilakukan MOW pada ibu
l) Jadwal Imunisasi
Imunisasi BCG, Polio, Campak, DPT, Hepatitis B lengkap
8
Polio 1 bulan ////// ////// ////// - -
Campak ////// ////// ////// ////// ////// //////
DPT ////// ////// ////// ////// - -
Hepatitis B 0 bulan ////// ////// - - -
g) Genogram
9
Kepala : Normocephale, Pada wajah pasien dipenuhi
vesikel berisi air dengan dasar hiperemis.
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (+/+)
Hidung : deviasi septum (-)
Mulut :Mukosa mulut basah, faring hiperemi (-), stomatitis
(-), pembesaran tonsil (-), perdarahan gusi (-)
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening,
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Thorax
Pulmo
- Inspeksi : Bentuk dada simetris, retraksi ICS (-), Dada pasien
dipenuhi vesikel berisi air dengan dasar hiperemis
- Palpasi : Gerakan dada simetris
- Perkusi : Sonor pada seluruh lapangan paru
- Auskultasi: vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Cor
- Inspeksi : Iktus cordis tidak tampak
- Palpasi : Iktus cordis teraba di ICS V midclavicular line
sinistra
- Auskultasi : S1S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
- Inspeksi : bentuk dan kontur normal, perut pasien dipenuhi
vesikel berisi air dengan dasar hiperemis
- Auskultasi : Bising usus (+) kesan normal
Ekstremitas
- Superior : oedem (-/-) akral hangat, vesikel berisi air dengan
dasar hiperemis (+)
- Inferior : oedem (-/-) akral hangat, vesikel berisi air dengan
dasar hiperemis (+)
10
a) Rujuk ke dr. Sp. KK RS SMC
Terapi Sp.A RS Dirgahayu
R/ Cefixime No.I
s. 2 dd 1 ml
R/ Acyclovir 40mg No.XX
s. 3 dd pulv I √
R/ Paracetamol drop No.I
s. 4 dd 0,4 cc √
R/ Acyclovir Zalf No.I
s. u.e √
b) Non Medikamentosa:
- Edukasi tentang penyakit yang diderita pasien.
- Edukasi tentang cara pencegahan untuk keluarga pasien
- Edukasi Komplikasi dan prognosis penyakit pasien
2.7 Prognosis
- Dubia ad Bonam
11
BAB 3
ANALISIS KEDOKTERAN KELUARGA
12
No Perilaku Kesehatan
1 Aktivitas fisik
a. Pasien -
13
padi. Pasien memiliki
peliharaan entok sebanyak 6
ekor di rumah yang diurus
setiap hari.
14
Luas tanah 19 x 20 meter2
Luas bangunan 8 x 13meter2
Jenis dinding Beton
Jenis lantai terluas Lantai semen
Sumber penerangan utama Lampu listrik
Sarana MCK Kamar mandi berada di dekat
dapur, kamar mandi beratap
berukuran 2m x 1m. Kamar
mandi tidak memiliki lampu
sendiri. Kamar mandi telah
memiliki jamban dengan
kondisi tidak bersih dan bak
mandi terbuat dari bekas
tempat cat ,. Tempat mencuci
piring dan mencuci pakaian di
belakang kamar mandi.
15
b. Tn. S sebagai pemotong bambu
Bekerja di bengkel
c. An. Sekolah kelas 3 SMP
MA
d. An.
MZ
16
kehangatan dan kasih
sayang yang diberikan
keluarga saya
Kebersamaan Saya puas dengan waktu
yang disediakan keluarga √
untuk menjalin
kebersamaan
Jumlah 7
Keterangan :
Total skor 8-10 = Fungsi keluarga sehat
Total skor 6-7 = Fungsi keluarga kurang sehat
Total skor ≤ 5 = Fungsi keluarga sakit
Kesimpulan :
Nilai skor keluarga ini adalah 7, artinya keluarga ini menunjukan fungsi keluarga
kurang sehat
Ya Tidak
A. Perilaku Sehat
1 Tidak merokok
Ada yang memiliki kebiasaan Ada, Ayah dan Kakak √
merokok pasien
2 Persalinan
Ibu hamil dan keluarga Iya oleh bidan dan dokter
memiliki akses pertolongan puskesmas √
persalinan oleh tenaga
kesehatan
3 Imunisasi
Apakah ibu hamil memiliki Iya di Posyandu dan
17
akses ke pelayanan kesehatan Puskesmas setempat √
terdekat untuk imunisasi
bayinya setelah lahir?
4 Balita di timbang
Apakah balita ibu sering Iya di Posyandu Balita √
ditimbang? Dimana?
5 Sarapan pagi
Apakah seluruh anggota Tidak rutin sarapan pagi √
keluarga memiliki kebiasaan
sarapan pagi?
6 Dana sehat / Askes
Apakah anda ikut menjadi Ya, KIS √
peserta jaminan kesehatan
7 Cuci tangan
Apakah anggota keluarga
mempunyai kebiasaan Seluruh keluarga selalu √
mencuci tangan mencuci tangan dengan air
menggunakan sabun sebelum namun tidak memakai
dan sesudah buang air besar ? sabun dan cara cuci tangan
belum benar
8 Sikat gigi
Apakah anggota keluarga Seluruh anggota keluarga √
memiliki kebiasaan gosok melakukan kebiasaan
gigi menggunakan odol menggosok gigi pagi dan
malam sebelum tidur
dengan odol.
9 Aktivitas fisik/olahraga Seluruh anggota keluarga
Apakah anggota keluarga beraktifitas fisik sesuai
melakukan aktivitas fisik atau dengan pekerjaannya, √
olah raga teratur namun jarang berolahraga.
B. Lingkungan Sehat
1 Jamban
Apakah dirumah tersedia √
jamban dan seluruh keluarga
18
menggunakannya
2 Air bersih dan bebas jentik
Apakah dirumah tersedia air
bersih dengan tempat/tendon √
air tidak ada jentik ?
3 Bebas sampah
Apakah dirumah tersedia
tempat sampah? Dan di √
lingkungan sekitar rumah
tidak ada sampah berserakan?
4 SPAL
Apakah ada/tersedia SPAL √
disekitar rumah
5 Ventilasi
Apakah ada pertukaran udara √
didalam rumah
6 Kepadatan Luas rumah 104 m2,
Apakah ada kesesuaian masing-masing orang
rumah dengan jumlah mempunyai ruang sebesar √
anggota keluarga? 20,8 m2
7 Lantai Sebagian lantai rumah
Apakah lantai bukan dari adalah lantai semen dan √
tanah? dialasi oleh karpet plastik.
C. Indikator tambahan
1 ASI Eksklusif √
Apakah ada bayi usia 0-6 Pasien menerima ASI
bulan hanya mendapat ASI eksklusif. Ibu Pasien
saja sejak lahir sampai 6 selalu memberikan ASI
bulan eksklusif selama 6 bulan
kepada setiap anaknya
2 Konsumsi buah dan sayur
Apakah dalam 1 minggu Keluarga mengkonsumsi √
terakhir anggota keluarga buah dan sayur dalam 1
19
mengkonsumsi buah dan minggu terakhir
sayur?
Jumlah 12 6
Klasifikasi
SEHAT I : Dari 18 pertanyaan jawaban ”Ya” antara 1-5 pertanyaan (Merah)
SEHAT II : Dari 18 pertanyaan jawaban ”Ya” antara 6-10 pertanyaan (Kuning)
SEHAT III : Dari 18 pertanyaan jawaban ”Ya” antara 11-15 pertanyaan (Hijau)
SEHAT IV : Dari 18 pertanyaan jawaban ”Ya” antara 16-18 pertanyaan (Biru)
Kesimpulan
Dari 18 indikator yang ada, yang dapat dijawab ”Ya” ada 12 pertanyaan,
yang berarti identifikasi keluarga dilihat dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehatnya
masuk dalam klasifikasi SEHAT III.
3.5 Resume
Tabel 3.5 Analisa Aspek Diagnosis Holistik
1 Alasan kedatangan pasien Pasien datang karena sedang memiliki
keluhan
Apa yang diharapkan pasien & keluarga :
Mencari pengobatan dan segera sembuh
Apa yang dikhawatirkan pasien : Perburukan
penyakit pasien.
2 Diagnosis klinis, biologis, Ibu pasien ingin anak dirawat dirumah saja,
psikomental, intelektual, namun pasien dirujuk dan dirawat inap
nutrisi derajat keparahan selama 5 hari
3 Perilaku individu dan gaya Ibu pasien menderita varisella 5 hari sebelum
hidup yang menunjang pasien sakit, namun ibu pasien tetap
terjadinya penyakit dan beraktivitas seperti biasa dan pasien tetap
beratnya penyakit (faktor menyusu badan dengan ibunya. Anggota
risiko internal) keluarga tidak melakukan pencegahan apapun
20
4 Pemicu psikososial & 4.1 Pemicu primer :
lingkungan dalam kehidupan - Adanya keinginan ibu pasien untuk tidak
(faktor risiko eksternal) menularkan penyakit ke keluarga yang lain
21
a. MANDALA OF HEALTH
GAYA HIDUP
Keluarga kurang melakukan pola makan
sehat dan gizi seimbang
Keluarga asien jarang berolahraga,
kurang melakukan aktivitas fisik sera
PERILAKU KESEHATAN anggota keluarga pasien merokok
LINGKUNGAN PSIKO-
Pengetahuan keluarga pasien
kurang mengenai penyakitnya SOSIO-EKONOMI:
dan pertolongan pertama -Ayah pasien bekerja dengan
dalam keadaan sakit penghasilan tidak mentu.
PASIEN
Pasien didiagnosa dengan
Varicella
ICD 10 : ICD 10: B01.8
BIOLOGI:
Tidak Ada
LINGKUNGAN FISIK:
Kurang sehat karena
hanya berlantai semen
PELAYANAN KES.:
tanpa alas duduk dan
-Seluruh keluarga pasien memiliki beralaskan karpet plastik
KIS, namun jika sakit mereka enggan Sampah berserakan
langsung mencari pertolongan KOMUNITAS: dan tidak cukup sehat
-
Tabel 3.6 Skoring Kemmapuan Penyelesaian Masalah dalamKeluarga
No. Masalah yang Rencana Sasaran Skor Upaya Penyelesaian Resume Hasil Akhir Skor
Dihadapi Pembinaan Pembinaan Awal Perbaikan Akhir
1. Masalah perilaku Edukasi Pasien 3 Edukasi tentang penyakit yang Keluarga pasien 5
kesehatan : diderita oleh pasien, dampak mengetahui
- Kurangnya terhadap pasien , dan penyebab dan
pengetahuan bagaimana merawat pasien saat dampakpenyakit
mengenai penyaikt sakit bagi pasien..
- Sikap keluarga Edukasi tentang pentingnya
pasien terkesan pergi berobat secara teratur ke Keluarga pasien
acuh tenaga kesehatan walau tidak termotivasi untuk
ada keluhan dan pentingnya melakukan
mengikuti posyandu di pencegahan agar
lingkungan tersebut tidak tertular dan
Edukasi untuk melakukan
orang tua pasien
pencegahan bagi anggota memahami bahwa
keluarga yang lain seperti walaupun tidak sakit
mencuci tangan, memisahkan harus rutin
pakaian pasien ketika di cuci melakukan
dan edukasi lainnya pemeriksan
kesehatan, turutama
bagi pasien.
2. Masalah gaya hidup : Edukasi Pasien dan 3 Edukasi tentang pola makan Pasien dan keluarga 5
- Tidak keluarganya sehat dan gizi seimbang yang memahami tentang
melakukan pola tepat untuk pasien dan keluarga. pola makan sehat dan
makan sehat Edukasi tentang pentingnya aktivitas fisik yang
- Jarang aktivitas fisik dan olahraga dan baik.
beraktivitas fisik aktivitas fisik yang tepat untuk Pasien dan keluarga
- Ayah dan Kakak
pasien dan keluarga. termotivasi untuk
pasien adalah Edukasi tentang bahaya rokok melakukan pola
perokok
dan efeknya terhadap kesehatan makan sehat dan
aktivitas fisik.
3 Lingkungan Edukasi Pasien dan 3 Menerapkan untuk pola hidup Pasien termotivasi 5
keluarga bersih dan sehat untuk menerapkan
pasien hidup bersih dan
sehat
Keterangan :
- Skor 1 = tidak dilakukan, keluarga menolak, tidak ada partisipasi
- Skor 2 = keluarga mau melakukan tapi tidak mampu, hanya ada keinginan; penyelesaian masalah dilakukan sepenuhnya oleh
provider
- Skor 3 = keluarga mau melakukan namun perlu pengendalian sumber yang belum dimanfaatkan; penyelesaian masalah dilakukan
sebagian oleh provider.
- Skor 4 = keluarga mau melakukan namun tak sepenuhnya; masih tergantung pada upaya provider
- Skor 5 = dapat dilakukan sepenuhnya oleh keluarga
BAB 4
PEMBAHASAN
Studi kasus dilakukan pada pasien By. EEP, usia 2 bulan merupakan pasien
dengan varisela. Pasien datang ke Pukesmas dengan keluhan terdapat vesikel
berisi air diseluruh tubuhnya. Pasien mengalami hal tersebut 2 hari sebelum
datang berobat. 5 hari sebelum pasien mengalami keluhan ini, ibu pasien
menderita varisela.
Diagnosis varisela pada pasien ini ditegakkan berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik. Pada kasus ini pasien dirujuk dengan pertimbangan usia pasien
yang masih 2 bulan dan vesikel yang tersebar diseluruh tubuh.
Varisela atau yang disebut cacar air adalah infeksi akut primer yang
disebabkan oleh virus varisela-zooster yang menyerang kulit dan mukosa yang
terutama berlokasi dibagian sentral tubuh. Varisela terutama menyerang anak-anak
sebab simstem kekebalan tubuh anak masih rendah, namun penyakit ini juga
mungkin menyerang orang dewasa. Varicella sangat mudah menular terutama
melalui kontak langsung, droplet atau aerosol dari lesi vesikuler di kulit ataupun
melalui saluran nafas, dan jarang melalui kontak tidak langsung. Masa
penularannya, pasien dapat menularkan penyakit selama 24-48 jam sebelum lesi
kulit timbul sampai semua lesi timbul krusta/keropeng, biasanya kurang lebih 6-7
hari dihitung dari timbulnya gejala erupsi di kulit (Djuanda, Hamzah, & Aisah,
2011).
4.1 Pasien dengan Varisela
Pada pasien pasien By. EEP usia 2 bulan didiagnosa menderita varisela.
Varicella sangat mudah menular terutama melalui kontak langsung, droplet atau
aerosol dari lesi vesikuler di kulit ataupun melalui saluran nafas, dan jarang
melalui kontak tidak langsung. Masa penularannya, pasien dapat menularkan
penyakit selama 24-48 jam sebelum lesi kulit timbul sampai semua lesi timbul
krusta/keropeng, biasanya kurang lebih 6-7 hari dihitung dari timbulnya gejala
erupsi di kulit (Djuanda, Hamzah, & Aisah, 2011). Sebelum pasien sakit sekitar 5
hari yang lalu ibu pasien menderita varisela dan batuk pilek. Pasien sering
melakukan kontak langsung dengan ibunya sebab ibu pasien mengurus pasien
26
secara mandiri dan pasien mendapatkan ASI eksklusif. Ibu pasien mengatakan
saat sakit cacar seluruh tubuhnya dipenuhi vesikel termasuk di sekitar putting
payudara. Selain itu ibu pasien juga mengalami batuk pilek namun tidak memakai
masker.
Varicella disebabkan oleh VZV yang termasuk dalam famili virus herpes.
Virus masuk ke dalam tubuh manusia melalui mukosa saluran napas dan
orofaring. Multiplikasi virus di tempat tersebut diikuti oleh penyebaran virus
dalam jumlah sedikit melalui darah dan limfe ( viremia primer ). Virus VZV
dimusnahkan oleh sel sistem retikuloendotelial, yang merupakan tempat utama
replikasi virus selama masa inkubasi. Selama masa inkubasi infeksi virus
dihambat sebagian oleh mekanisme pertahanan tubuh dan respon yang timbul
(Wolff, Johnson, & Arturo, 2013 ; Goldsmith, et.al ; 2014).
Gejala klinis mulai gejala prodromal, yakni demam yang tidak terlalu
tinggi, malaise dan nyeri kepala, kemudian disusul timbulnya erupsi kulit berupa
papul eritematosa yang dalam waktu beberapa jam berubah menjadi vesikel.
Bentuk vesikel ini khas berupa tetesan embun (tear drops). Vesikel akan berubah
menjadi keruh (pustul) dalam waktu 24 jam dan kemudian pecah menjadi krusta.
Biasanya vesikel menjadi kering sebelum isinya menjadi keruh. Sementara proses
ini berlangsung, dalam 3-4 hari erupsi tersebar disertai perasaan gatal. Timbul lagi
27
vesikel-vesikel yang baru di sekitar vesikula yang lama, sehingga menimbulkan
gambaran polimorfi. Stadium erupsi yang seperti ini disebut sebagai stadium
erupsi bergelombang (Goldsmith, et.al ; 2014).
28
4.2 Pencegahan Varisela
29
Daftar Pustaka
30
LAMPIRAN DOKUMENTASI
31
32