TAHUN 2016
Naskah Publikasi
Diajukan Oleh
Bona Larasati
30200771
2016
ABSTRAK : GAMBARAN STATUS ANEMIA PADA IBU HAMIL BERDASARKAN
KARAKTERISTIK DI PUSKESMAS SEDAYU I DAN SEDAYU II BANTUL
Bona Larasati1, Fatimah1, Farida Aryani1
E-mail : Bonalarasati9@gmail.com
Latar Belakang : Data anemia di Bantul, Puskesmas Sedayu I dan Sedayu II tahun
2014 di Puskesmas Sedayu I jumlah ibu hamil 90 orang , dengan kadar Hb <11%
sebanyak 18 orang (20%). Puskesmas Sedayu II jumlah ibu hamil ada 222, yang
kadar Hbnya <11% sebanyak 30 orang (13,5%). Kejadian anemia pada ibu hamil
sangatlah tinggi yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti tingkat pendidikan ibu,
tingkat pengetahuan, tingkat ekonomi atau pendapatan, paritas maupun dari
pekerjaannya.
Tujuan : Untuk mengetahui berdasarkan karakteristik status anemia pada ibu hamil
Trimester I, Trimester II dan Trimester III.
Hasil : Jumlah ibu hamil yang tidak anemia sebanyak 46 orang (79,3%). Ibu hamil
berumur 20-35 tahun tidak anemia sebanyak 41 orang (78,8%), berpendidikan SMA
tidak anemia sebanyak 28 orang (82,4%), jenis pekerjaan yaitu IRT tidak anemia
sebanyak 23 orang (71,9%) , status ekonomi dibawah UMR (Rp.1.297.700) tidak
anemia sebanyak 35 orang (76,1%) ,berparitas 0 tidak anemia sebanyak 19 orang
(82,6%).
Kesimpulan : Hasil dari penelitian kepada 58 ibu hamil yang melakukan pemeriksaan
di Puskesmas Sedayu I dan II didapatkan ibu hamil dengan anemia sebanyak 12 orang
(20,7%) sedangkan yang tidak anemia sebanyak 46 orang (79,3 %). Berdasarkan
karakteristik responden yang status anemianya paling besar pada kriteria umur 21,2%
(20-35 tahun) sedangkan yang tidak anemia pada paritas yang pertama pada responden
primigravida sebesar 82,6%.
Kata Kunci : status anemia, ibu hamil, karakteristik
1
Mahasiswi DIII Kebidanan Universitas Alma Ata Yogyakarta
2
Dosen kebidanan Universitas Alma Ata Yogyakarta
3
Dosen kebidanan Universitas Alma Ata Yogyakarta
ABSTRAK:DESCRIPTION OF ANEMIA STATUS UNDER THE CHARACTERISTICS
OF PREGNANT WOMEN IN HEALTH SEDAYU I AND II
BANTUL, D.I.YOGYAKARTA 2016
Bona Larasati 1, Fatimah 2, Farida Aryani 3
Bonalarasati9@gmail.com
Background: Data anemia in Bantul, health center Sedayu I and II in 2014 in Health
center Sedayu I number of pregnant women 90 people, with hemoglobin levels <11%
as many as 18 people (20%). Health center Sedayu II the number of pregnant women
there are 222, Hbnya levels <11% as many as 30 people (13.5%). The incidence of
anemia in pregnant women is very high due to several factors such as maternal
education level, knowledge level, economic level or income, parity and from work.
Methods: This study used quantitative descriptive research method with cross sectional
study design. The subjects were pregnant women at health centers Sedayu I and
Sedayu II. The number of samples used were 58 respondents, the sampling technique
using Accidental Sampling. Measuring instrument used was a questionnaire.
Results: The number of pregnant women who are not anemic as many as 46 people
(79.3%). Pregnant women aged 20-35 years are not anemic as many as 41 people
(78.8%), high school educated are not anemic as many as 28 people (82.4%), the type
of work that is not anemic IRT many as 23 people (71.9%), status economy under the
UMR (Rp.1.297.700) not anemic as many as 35 people (76.1%), parity 0 no anemia as
many as 19 people (82.6%).
Conclusion: The results of the study to 58 pregnant women who carry out checks on
Puskesmas Sedayu I and II obtained pregnant women with anemia as many as 12
people (20.7%) and anemia were not as many as 46 people (79.3%). Based on the
characteristics of the respondent greatest anemia status at age criteria 21.2% (20-35
years) while no anemia in the first parity in the respondents amounted to 82.6%
primigravida.
1
sebanyak 40 kasus sesuai dengan Tabel 1.1
pelaporan dari Dinas kesehatan
Kasus Baru Sedayu 1 Sedayu 2
Kab/Kota, sehingga apabila dihitung
menjadi Angka Kematian Ibu dilaporkan HB : <8 gr% 2 0
2
Kejadian anemia pada ibu hamil sampel menggunakan tehnik accidental
sangatlah tinggi yang disebabkan oleh sampling. Sampel dalam penelitian ini
beberapa faktor seperti tingkat sebanyak 58 ibu hamil.
pendidikan ibu, tingkat pengetahuan,
Penelitian dilaksanakan di
tingkat ekonomi atau pendapatan,
Puskesmas Sedayu I dan II pada bulan
paritas maupun dari pekerjaannya.
Mei 2016. Bahan dan alat yang
Berdasarkan uraian di atas peneliti
digunakan adalah Kuesioner.
tertarik untuk mengetahui gambaran
status anemia pada ibu hamil Hasil dan bahasan
berdasarkan karakteristik di Puskesmas
Tabel 1. Presentase Frekuensi
Sedayu I dan Sedayu II. Karakteristik Ibu Hamil di Puskesmas
Sedayu I dan II
Bahan dan metode
Umur f %
Jenis penelitian ini < 20 tahun 1 1,7%
20-35 52 89,6%
menggunakan metode penelitian tahun
deskriptif kuantitatif. Deskriptif adalah ≥35 tahun 5 8,7%
Jumlah 58 100%
penelitian yang dilakukan untuk Pendidikan f %
mendeskripsikan atau menggambarkan Tidak tamat 0 0%
SD
suatu fenomena yang terjadi di dalam SD 2 3,4%
masyarakat . 9
Rancangan penelitian SMP 14 24,1%
SMA 34 58,6%
menggunakan pendekatan cross PT 8 13,9%
sectional yaitu pengumpulan datanya Jumlah 58 100%
Pekerjaan f %
dilakukan sekaligus dalam waktu IRT 32 55,2%
tertentu, setiap subjek hanya satu kali Buruh 12 20,7%
Wiraswasta 8 13,8%
pengamatan selama penelitian, Swasta 6 10,3%
maksudnya ketika memberikan Jumlah 58 100%
Status f %
kuesioner hanya satu kali saja dan Ekonomi
tidak dilakukan ulangan10. Rendah < 46 79,3%
UMR
Populasi yang digunakan dalam Tinggi > 12 20,7%
UMR
penelitian ini adalah semua ibu hamil Jumlah 58 100%
yang memeriksakan kehamilannya di Paritas f %
P0 23 39,7%
Puskesmas Sedayu I dan Sedayu II, P1 22 37,9%
didapatkan data jumlah kunjungan P2 11 19%
P3 2 3,4%
antenatal pada bulan April 2016 adalah
P >4 0 0%
71 orang ibu hamil. Pengambilan Jumlah 58 100%
3
Status f % reproduksi ataupun di atas usia
Anemia 11
reproduksi .
Anemia 12 20,7%
Tidak 46 79,3%
Anemia Hasil penelitian ini sejalan
Jumlah 58 100% dengan penelitian Siti Arieska yaitu ibu
Sumber : Data Primer 2016
yang menderita anemia sebagian besar
berumur 20 - 35 tahun sebanyak 20
orang (66,7%), hal ini diduga karna
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Status
Anemia Berdasarkan Umur Ibu Hamil pada usia ini adalah usia reproduktif
dimana wanita masih aktif untuk
Umur Status Anemia
12
Bekerja . Dalam Penelitian yang
Tidak Anemia Total
anemia dilakukan di wilayah kerja Puskesmas
f (%) F (%) Air Dingin Kecamatan Koto Tangah,
< 20 1 100% 0 0% 1(100%) Kota Padang tahun 2015 oleh Putri
Aulia didapatkan responden paling
20-35 41 78,8% 11 21,2 52(100%)
% banyak terdistribusi pada kelompok
≥ 35 4 80% 1 20% 5(100%) umur 20-30 tahun 49 orang (79%)13.
4
yaitu sebanyak 34 orang (58,6%), namun ibu tidak mengaplikasikan
diikuti SMP sebanyak 14 orang dalam kehidupan sehari – harinya15.
(24,1%), diikuti PT 8 orang (13,9%) dan
Hasil penelitian ini sejalan
tingkat pendidikan paling sedikit SD 2
dengan penelitian sebelumnya oleh Siti
orang (3,4%). Tabulasi silang
Arieska menyatakan sebagian besar
menunjukan bahwa tinggkat pendidikan
pendidikan responden adalah SMA
tertinggi dengan status anemia yaitu
yaitu 42 orang (49,4%) dan presentasi
SMA tidak anemia 28 orang (82,4%)
terkecil adalah ibu hamil yang
anemia 6 orang (17,6%), diikuti SMP
berpendidikan SD dan PT yaitu
tidak anemia 11 orang (78,6%) anemia
sebanyak 12 orang (14,1%)15.
3 orang (21,4%), diikuti PT tidak
Penelitian yang dilakukan Puskesmas
anemia 6 orang (75%) anemia 2 orang
Tembuku I Kabupaten Bangli Tahun
(25%). Sedangkan pendidikan SD
2013 oleh I Putu Restu didapatkan
pada tingkat terbawah, tidak anemia 1
responden yang memiliki pendidikan
orang (50%) anemia 1 orang (50%).
rendah berjumlah 7 orang (33,3%),
Tingkat pendidikan ibu yang yang berpendidikan menengah
tinggi dapat mempengaruhi ibu dalam berjumlah 12 orang (57,2%) dan yang
mendapatkan informasi, termasuk berpendidikan tinggi berjumlah 2 orang
informasi kesehatan pada ibu hamil. (9,5%)12.
Informasi tersebut dapat diperoleh dari
orang lain maupun media massa, Tabel 4. Distribusi Frekuensi Status
Anemia Berdasarkan Pekerjaan Ibu
semakin banyak informasi yang di Hamil
peroleh ibu maka semakin banyak
Pekerja Status Anemia
pengetahuan kesehatan yang dimiliki14. an
Tidak Anemia Total
Tingkat pendidikan akan anemia
F (%) f (%)
mempengaruhi pola pikir yang baik IRT 23 71,9% 9 28,1% 32(100%)
akan mendorong seseorang untuk Buruh 10 83,3% 2 16,7% 12(100%)
5
Hasil dari penelitin didapatkan tidak bekerja (IRT) 36 orang (58,1%)
tingkat pekerjaan yang tertinggi bekerja 26 orang (41,9%)13.
responden yaitu IRT 32 orang (55,2%),
Tingkat pendapatan keluarga
diikuti buruh 12 orang (20,7%),
mempengaruhi pemilihan bahan
dilanjutkan wiraswasta 8 orang (13,8%)
makanan yang akan dikonsumsi
dan swasta 6 orang (10,3%). sebanyak
selama kehamilan yang berdampak
35 (60,3%) responden sebagai IRT, 10
pada status anemia ibu hamil.
(17,2%) ibu bekerja sebagai buruh, 8
Pekerjaan merupakan salah satu cara
(13,8%) ibu bekerja swasta dan 6
untuk mengukur tingkat kesehatan,
(8,6%). Tabulasi silang menunjukan
pekerjaan dapat mempengaruhi
bahwa pekerjaan tertinggi dengan
pendapatan yang mana pendapatan
status anemia yaitu IRT tidak anemia
akan mempengaruhi nutrisi yang akan
23 orang (71,9%) sedangkan yang
dibeli mapun diperoleh ibu hamil. Ibu
anemia 9 orang (28,1%), dilanjutkan
yang tidak bekerja biasanya
Buruh tidak anemia 10 orang (83,3%)
pendapatannya lebih rendah
yang anemia 2 orang (16,7%), diikuti
dibandingkan dengan ibu yang bekerja
swasta tidak anemia 5 orang (83,3%)
sehingga mereka kurang mempunyai
yang anemia 1 orang (16,7%) dan
akses untuk membeli makanan yang
dilanjutkan wiraswasta tidak anemia 8
cukup mengandung zat besi16.
orang (100%) dan tidak ada yang
mengalami anemia (0%). Tabel 5. Distribusi Frekuensi Status
Anemia Berdasarkan Status Ekonomi
Hasil penelitian ini sebanding Ibu Hamil
dengan penelitian Siti Ariezka di Status Status Anemia
ekono
sebutkan tingkat anemia tertinggi pada mi
pekerjaan IRT tidak anemia 50 orang Tidak Anemia Total
anemia
(80,6%) sedangkan anemia 12 orang f (%) f (%)
(19,4%) jumlah ibu hamil yang tidak Rendah 35 76,1 11 23,9 46(100%)
< UMR % %
bekerja akan mempengaruhi kebutuhan Tinggi > 11 91,7 1 8,3% 12(100%)
ekonominya12. hasil penelitian Putri UMR %
6
(79,3%) sedangkan Tinggi ≥ UMR 12 kualitas dan kuantitas makanan yang
orang (20,7%). Tabulasi silang dikonsumsi oleh ibu15.
munjukkan bahwa status ekonomi ibu
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Status
tertinggi dengan anemia yaitu Rendah Anemia Berdasarkan Paritas Ibu Hamil
< UMR tidak anemia 35 orang (76,1%)
Paritas Status Anemia
anemia 11 orang (23,9%) sedangkan Tidak Anemia Total
status ekonomi ibu Tinggi ≥ UMR tidak anemia
f (%) f (%)
anemia 11 orang (91,7%) anemia 1 P0 19 82,6% 4 17,4% 23(100%)
orang (8,3%).
P1 18 78,3% 4 21,7% 23(100%)
Hasil dari penelitian ini sejalan
P2 8 72,7% 3 27,3% 11(100%)
dengan penelitian Siti Arieska
didapatkan 18 responden (60%) berada P3 1 50% 1 50% 2(100%)
pada tingkat ekonomi rendah, hal ini
P >4 0 0 0%
sangat berpegaruh untuk daya beli
Total 46 79,3% 12 20,7% 58(100%)
khususnya kebutuhan pangan. Seorang
ibu berada dalam keluarga yang Sumber: Data Primer 2016
berkecukupan, maka ia dapat
Hasil penelitian didapatkan status
memenuhi kebutuhan saat hamil12.
anemia berdasarkan paritas tertinggi
Hasil penelitian yang dilakukan di
responden yang berparitas 0 23 orang
Puskesmas Pringsewu Lampung oleh
(39,7%), diikuti paritas 1 22 orang
Desi Ari yaitu ibu yang memiliki
(37,9%), diikuti paritas 2 11 orang
penghasilan Tinggi ≥ Rp.1.150.000,-
(19%) selanjutnya paritas 3 2 orang
82 orang (48,8%) Rendah <
(3,4%) sedangkan pada paritas 4
Rp.1.150.000,- 86 orang (51,2%)17.
tidak ada ibu hamil yang berparitas 4.
Tingkat ekonomi dapat Hasil dari tabulasi silang menunjukan
mempengaruhi anemia pada ibu hamil, bahwa paritas tertinggi dengan status
pada keluarga dengan tingkat ekonomi amemia tertinggi yaitu paritas 1 tidak
yang menengah akan mendapatkan anemia 18 orang (78,3%) anemia 4
makanan bernutrisi dan begizi, namun orang (21,7%) dilanjutkan paritas 0
untuk kalangan bawah untuk tidak anemia 19 orang (82,6%)
mencukupi kebutuhann sehari-hari anemia 4 orang (17,4%) diikuti paritas
butuh kerja keras. Tingkat daya beli 2 tidak anemia 8 orang (72,7%)
rendah mengakibatkan menurunnya anemia 3 orang (27,3%) dan pada
paritas 3 adalah paritas terendah tidak
7
anemia 1 orang (50%) anemia 1 yang beresiko menurunkan kadar
orang (50%). hemoglobin.
8
vitamin penambah darah. Setelah ibu Kejadian Anemia di BPS Sri Martut
iPiyungan Yogyakarta Tahun
ingin hamil diharapkan ibu tidak sedang
2012". KTI Mahasiswa Kebidanan
anemia sehingga tidak membahayakan Stikes Alma Ata Yogyakarta.
ibu dan bayi yang dikandungnya. 8. Dinkes Bantul. 2014. Profil
Diharapkan pada saat hamil ibu wajib Kesehatan Kabupaten Bantul
tahun 2014. Bantul: Dinkes DIY.
mengkonsumsi vitamin penambah
darah atau tablet fe minimal 90 tablet 9. Machfoedz, I. 2014. Metodelogi
Penelitian (kuantitatif & kualitatif).
dan setelah bersalin sebanyak 30 Yogyakarta: Fitramaya.
tablet, gunanya agar ibu terhindar dari 10. Hastutik, Nuri. 2013. Hubungan
anemia maupun penyulit-penyulit dalam Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
Tentang Gizi Ibu Hamil Terhadap
kehamilan dan persalinan saat hamil Kejadian Anemia Di BPS Bina
dan setelah bersalin. Sehat Karangjati Indah II Kasihan
Bantul Tahun 2013. KTI
Mahasiswa Kebidanan Stikes Alma
Daftar pustaka Ata Yogyakarta.
1. Dinkes Kulon Progo. 2015. Profil 11. Agustina, E N. 2010. “ Hubungan
Kesehatan Provinsi Kulon Progo. Antara Asupan Protein Dan
Dinkes Kulon Progo. Keurangan Energi Kronik pada Ibu
Hamil di Jebres Surakarta.” Kti.
2. Undang-Undang RI No 36 Tahun
Prodi Div Kebidanan Fakultas
2009 Tentang Kesehatan Ibu.
Kedokteran, Universitas Sebelas
Http://sdjh.depkeu.go.id/fulltext/200
Maret.
9/36Tahun2009UU. Diunduht
anggal 24 Januari 2016 Pukul 12. Arieska, Siti. 2015. "Gambaran
08.10 WIB. Status Anemia Pada Ibu Hmil
Berdasarkan Karakeristk Ibu Hamil
3. Prawirohardjo, Sarwono. 2009.
Trimester III Puskesmas Pajangan
Edisi keempat Ilmu Kebidanan.
Bantul". KTI Mahasiswa Kebidanan
Jakarta: Bina Pustaka.
Stikes Alma Ata Yogyakarta.
4. Riskesdas. 2013. Profil Kesehatan
13. Aulia, Putri. 2015. Faktor-Faktor
Indonesia Tahun 2013. Jakarta :
Yang Berhubungan Dengan Status
Kementrian Kesehatan Republik
Anemia Ibu Hamil Di Wilayah Kerja
Indonesia.
Puskesmas Air Dingin Kecamatan
http://www.kesehatanibu.depkes.g
Koto Tangah, Kota Padang. Portal
o.id/archives/678
garuda.
5. Muliarini, P. 2010. Pola Makan dan http://ejournal.litbang.depkes.go.id/i
Gaya Hidup Sehat Selama ndex.php/kespro/article/view/4749 .
Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Diakses tanggal 16 Juni 2016
Medika. pukul 13.20 WIB
9
Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah
Kerja Puskesmas Bajeng
Kecamatan Bajeng Kabupaten
Gowa Tahun 2012. Skripsi.
Universitas Indonesia.
10