Anda di halaman 1dari 7

Pioderma Superfisialis Impetigo Folikulitis

Impetigo merupakan pioderma yang tersering Folikulitis adalah pioderma yang berawal di
Pioderma merupakan penyakit yang menyerang dijumpai, mencapai 50-60% dari seluruh kasus dalam folikel rambut, dan diklasifikasikan
kulit disebabkan oleh Staphylococcus, infeksi kuman kulit pada anak. Impetigo menurut kedalaman invasinya ( superfisial dan
Streptococcus, atau keduanya. PS adalah infeksi merupakan infeksi superfisial yang terbatas pada dalam).
pada kulit yang terjadi dibawah stratum korneum subkorneal epidermis.
sampai dermis atau pada folikel rambut. Folikulitis superfisialis juga disebut impetigo
Faktor predisposisi yang dapat menyebabkan Terdapat 2 bentuk klinis impetigo, yaitu bulosa
(vesikobulosa) dan nonbulosa (krustosa, Bockhart, merupakan peradangan yang terbatas
penyakit pioderma: pada muara rambut. Lesi berupa pustul kecil
1. Higiene yang buruk dan kondisi iklim yang kontangiosa). Impetigo bulosa (IB) disebabkan
oleh kuman Stafilokokus aureus. Sedangkan seperti kubah pada lubang muara rambut,
lembab sehingga pada pustulnya sering disertai rambut di
2. Penurunan daya tahan tubuh, misalnya impetigo nonbulosa biasanya disebabkan oleh
Streptokokus β-hemolitikus. tengahnya dan kulit di sekitarnya tampak
karena penyakit menahun, kurang gizi, kemerahan, tidak mengganggu pertumbuhan
penyakit keganasan, penggunaan Lesi awal pada impetigo nonbulosa adalah
vesikel atau pustul bersifat sementara yang rambut dan rambut tidak mudah dicabut. Tempat-
kortikosteroid jangka panjang. tempat yang sering dikenai adalah daerah
3. Adanya penyakit lain di kulit yang dengan cepat berkembang menjadi plak berkrusta
berwarna madu yang bisa berukuran hingga ekstremitas terutama ekstensor, bokong, muka
menyebabkan terganggunya faktor terutama perioral dan kulit kepala.
perlindungan kulit, misalnya dermatitis, berdiameter lebih besar dari 2 cm. Jika
gigitan serangga, trauma kulit, ulserasi, dilepaskan tampak erosi di bawahnya. Sering
krusta menyebar ke daerah perifer dan sembuh di Folikulitis profunda gambaran klinisnya sama
infeksi jamur dan abrasi kulit minor. seperti folikulitis superfisialis, hanya saja teraba
Pioderma menggambarkan infeksi di kulit dan bagian tengahnya. Bisa muncul eritema di
sekeliling lesinya. Pada impetigo nonbulosa tidak infiltrat di subkutan dan letaknya lebih dalam
folikel rambut. Pioderma dibedakan menjadi Folikulitis bisa menjadi kronis dimana folikel -
pioderma superfisialis dan profunda, primer/seku. dijumpai gejala - gejala konstitusional.
IB lebih umum terjadi pada bayi baru folikel rambut banyak dan letaknya dalam pada
Pioderma primer adalah infeksi bakteri kulit. Pada Pewarnaan Gram dan kultur pus
yang menyerang pada kulit sehat dengan lahir dan pada bayi yang lebih besar, dan
dicirikan oleh perkembangan yang cepat vesikel biasanya dapat mengidentifikasi organisme
gambaran klinis yang khas dan disebabkan satu penyebab. Organisme penyebab paling umum
macam bakteri. menjadi bula yang lunak. Bula pada awalnya
mengandung cairan kuning bening yang adalah Stafilokokus aureus.
Pioderma sekunder adalah merupakan
penyakit infeksi bakteri yang menyerang pada selanjutnya berubah menjadi kuning pekat dan
kulit dimana sebelumnya terdapat kelainan kulit terlihat keruh. Bula ini sifatnya superfisial, dan
dan kondisi kulit sedang tidak sehat, seperti dalam satu atau dua hari, bula akan ruptur yang
infeksi jamur, infeksi virus, erosi, luka bakar, dan kadang-kadang membentuk krusta tipis berwarna
luka sayat. coklat muda hingga kuning keemasan.
Furunkel Ektima Pemeriksaan Penunjang
Furunkel ialah radang folikel rambut dan Ektima ialah ulkus superfisial dengan krusta di Untuk memastikan diagnosis klinis dapat
sekitarnya. Jika lebih daripada satu disebut atasnya yang disebabkan infeksi oleh infeksi dilakukan pemeriksaan pewarnaan Gram serta
furunkulosis. streptokokus. Ektima biasanya terjadi pada biakan dan kepekaan kuman terhadap antibiotika.
Furunkel relatif jarang ditemukan pada impetigo yang dibiarkan tidak diobati sehingga Pemeriksaan ini tidak rutin dilakukan karena
awal kanakkanak tetapi insidensnya meningkat menjadi lebih dalam melewati epidermis, diagnosis dapat ditegakkan dengan gambaran
pada dewasa, terutama yang tinggal di membentuk ulkus dangkal yang berkrusta. klinis. Pemeriksaan biakan dan kepekaan kuman
lingkungan padat dengan higiene yang buruk. Ektima biasanya terdapat pada ekstremitas dilakukan untuk mendapatkan pilihan obat pada
Furunkel dimulai dengan nodul kecil berwarna bawah. kasus yang tidak responsif terhadap terapi
kemerahan, keras dan sakit, kemudian dalam Ulkus mempunyai gambaran ‘punch out” konvensional. Bahan pemeriksaan diambil dari
beberapa hari akan bertambah besar terjadi saat krusta kotor kuning keabuan dan bahan apusan (swab) lesi atau eksudat. Pada pewarnaan
fluktuasi, pustul dan nekrosis di bagian purulen dibersihkan. Tepi ulkus berindurasi, Gram akan dijumpai kokus Gram - positif,
tengahnya. meninggi, dan keunguan dengan dasar jaringan tersususn berbentuk rantai atau berkelompok
Furunkel muncul sebagai papul dan granulasi yang meluas sampai ke dermis. Ektima seperti anggur (cluster).
papulonodul perifolikuler akut dan terasa nyeri, yang tidak diobati dapat meluas dalam beberapa Pemeriksaan uji kepekaan antibiotika
paling sering ditemukan di leher, wajah, bokong, minggu sampai beberapa bulan mencapai menjadi sangat penting untuk pengobatan
ketiak dan pada lipat paha. Rasa nyeri bervariasi, diameter 2 - 3 cm atau lebih. penyakit infeksi. Pemeriksaan ini berguna
makin akut dan besar makin terasa nyeri, rasa Lesi ektima bisa berkembang dari sebagai pedoman klinisi untuk memilih
nyeri lebih hebat apabila terjadi pada hidung atau pioderma primer atau didalam dermatosis yang antibiotika yang tepat dan data epidemiologi
pada liang telinga luar. sudah ada sebelumnya. Ektima ganggrenosum resistensi kuman di suatu daerah. Pemilihan
Faktor pemicu yang dapat menyebabkan adalah ulkus yang disebabkan Pseudomonas antibiotika yang digunakan bergantung
furunkulosis antara lain higiene yang buruk, aeruginosa dan mirip dengan ektima stafilokous penggunaan di tiap daerah.
hiperhidrosis, obesitas, diabetes, seboroik, atau streptokokus. Ektima paling umum terjadi
anemia, gizi buruk dan keadaan imunodefisiensi. pada ekstremitas bawah anakanak, atau pasien
Furunkulosis dapat di diagnosis banding terhadap lansia yang diabaikan, atau pada penderita
beberapa penyakit diantaranya dengan akne diabetes melitus. Higiene yang buruk dan
kistik, kerion, dan hidradenitis supurativa. kelalaian merupakan unsur-unsur pokok dalam
Karbunkel adalah kumpulan dari dua atau patogenesisnya.
lebih furunkel, merupakan nodul yang Laporan hampir 85% kasus ektima
kemerahan, nyeri tekan, pada awalnya keras, diakibatkan oleh streptokokus grup A, peneliti
lebih dalam dan lebih nyeri dibanding furunkel. lain Stafilokokus aureus 66%, dan peneliti lain
menemukan infeksi campuran oleh keduany.
Pengobatan sedangkan sebagai lini kedua (alergi penisilin) Varisella zoster
Tujuan pengobatan pioderma adalah dapat diberikan azitromisin, klindamisin dan
eritromisin. Infeksi akut primer oleh virus varicella zoster
menghilangkan kuman penyebab sehingga dapat
sembuh dengan cepat dan mencegah penyebaran Pengobatan terhadap folikulitis dapat yang menyerang kulit dan mukosa, klinis terdapat
penyakit. Pemilihan terapi antibiotika oral atau diberikan antibiotika sistemik dan topikal, juga gejala konstitusi, kelainan kulit polimorf,
topikal bergantung pada pengalaman dokter, cara harus diatasi yang menjadi faktor terutama berlokasi di bagian sentral tubuh.
yang lebih disukai pasien, dan pola resistensi predisposisinya.
kuman. Pengobatan untuk furunkel, karbunkel Masa inkubasi antara 14 sampai 16 hari setelah
Perawatan kulit meliputi membersihkan, jika sedikit cukup dengan antibiotika topikal saja. paparan, dengan kisaran 10 sampai 21 hari. Masa
mengangkat krusta, dan melakukan kompres Jika banyak dapat digabung dengan antibiotika inkubasi dapat lebih lama pada pasien dengan
basah sebelum pengolesan antibiotika akan sistemik. Jika berulang-ulang terjadi furunkulosis defisiensi imun dan pada pasien yang telah
mempercepat penyembuhan. atau karbunkel harus dicarikan yang menjadi menerima pengobatan pasca paparan dengan
Secara umum untuk lesi yang terbatas faktor predisposisinya tersebut. produk yang mengandung antibodi terhadap
tanpa komplikasi diberikan terapi topikal. Sedangkan untuk ektima jika terdapat varicella.
Antibiotika topikal pilihan pertama yang sering sedikit, krusta dapat diangkat lalu diolesi dengan
digunakan adalah golongan asam fusidat, salap antibiotika dan jika banyak dapat juga • Gejala prodromal
mupirosin, dan neomisin-basitrasin, atau diobati dengan antibiotika sistemik. Pada anak kecil jarang terdapat gejala prodromal.
antiseptik topikal. Pada anak umumnya Sementara pada anak yang lebih besar dan
pemberian obat topikal lebih nyaman dewasa, ruam yang seringkali didahului oleh
dibandingkan pemberian secara oral. Sebaiknya demam selama 2-3 hari, kedinginan, malaise,
dihindari pemakaian antibiotika topikal yang anoreksia, nyeri punggung, dan pada beberapa
bersamaan dengan sistemik untuk mencegah pasien dapat disertai nyeri tenggorokan dan batuk
resistensi dan sensitisasi. Pada kasus tertentu dan kering.
untuk dapat membunuh kuman dapat diberikan • Ruam pada varicella
antibiotika sistemik golongan penisilin, Pada pasien yang belum mendapat vaksinasi,
eritromisin, dan sefalosporin. ruam dimulai dari muka dan skalp, dan kemudian
Pengobatan topikal untuk penyakit menyebar secara cepat ke badan dan sedikit ke
impetigo sebagai lini pertama dapat diberikan ekstremitas. Lesi baru muncul berturut-turut,
mupirosin dan asam fusidat. Pengobatan sistemik dengan distribusi terutama di bagian sentral.
sebagai lini pertama dapat diberikan diklosasilin, Ruam cenderung padat kecil-kecil di punggung
gabungan asam klavulanat dan amoksisilin dan dan antara tulang belikat daripada skapula dan
juga dapat diberikan antibiotika sephaleksin, bokong dan lebih banyak terdapat pada medial
daripada tungkai sebelah lateral. Tidak jarang
terdapat lesi di telapak tangan dan telapak kaki, Gambaran khas dari varicella adalah  Anti virus pada anak
dan vesikula sering muncul sebelumnya dan adanya lesi yang muncul secara simultan ( terus- Pengobatan dini varicella dengan pemberian
dalam jumlah yang lebih besar di daerah menerus ), di setiap area kulit, dimana lesi acyclovir ( dalam 24 jam setelah timbul ruam )
peradangan, seperti daerah yang terkena sengatan tersebut terus berkembang. Suatu prospective pada anak imunokompeten berusia 2-12 tahun
matahari. study menunjukkan rata-rata jumlah lesi pada dengan dosis 4x20 mg/kgBB/hari selama 5 hari
anak yang sehat berkisar antara 250-500. Pada menurunkan jumlah lesi, penghentian
Gambaran dari lesi varicella berkembang kasus sekunder karena paparan di rumah gejala terbentuknya lesi yang baru, dan menurunkan
secara cepat, yaitu lebih kurang 12 jam, dimana klinisnya lebih berat daripada kasus primer timbulnya ruam, demam, dan gejala konstitusi
mula-mula berupa makula eritematosa yang karena paparan di sekolah, hal ini mungkin bila dibandingkan dengan placebo.
berkembang menjadi papul, vesikel, pustul, dan disebabkan karena paparan di rumah lebih intens Tetapi apabila pengobatan dimulai lebih
krusta. Vesikel dari varicella berdiameter 2-3 dan lebih lama sehingga inokulasi virus lebih dari 24 jam setelah timbulnya ruam cenderung
mm, dan berbentuk elips, dengan aksis banyak. tidak efektif lagi. Hal ini disebabkan karena
panjangnya sejajar dengan lipatan kulit. Vesikel varicella merupakan infeksi yang relatif ringan
biasanya superfisial dan berdinding tipis, dan Demam biasanya berlangsung selama lesi pada anak-anak dan manfaat klinis dari terapi
dikelilingi daerah eritematosa sehingga tampak baru masih timbul, dan tingginya demam sesuai tidak terlalu bagus, sehingga tidak memerlukan
terlihat seperti “ embun di atas daun mawar”. dengan beratnya erupsi kulit. Jarang di atas 39oC, pengobatan acyclovir secara rutin.
tetapi pada keadaan yang berat dengan jumlah Namun pada keadaan dimana harga obat
Cairan vesikel cepat menjadi keruh karena lesi banyak dapat mencapai 40,5oC. Demam yang tidak menjadi masalah, dan kalau pengobatan
masuknya sel radang, sehingga mengubah vesikel berkepanjangan atau yang kambuh kembali dapat bisa dimulai pada waktu yang menguntungkan
menjadi pustul. Lesi kemudian mengering, mula- disebabkan oleh infeksi sekunder bakterial atau menguntungkan pasien ( dalam 24 jam setelah
mula di bagian tengah sehingga menyebabkan komplikasi lainnya. Gejala yang paling timbul ruam ), dan ada kebutuhan untuk
umbilikasi dan kemudian menjadi krusta. Krusta mengganggu adalah gatal yang biasanya timbul mempercepat penyembuhan sehingga orang tua
akan lepas dalam 1-3 minggu, meninggalkan selama stadium vesikuler. pasien dapat kembali bekerja, maka obat antivirus
bekas bekas cekung kemerahan yang akan dapat diberikan.
berangsur menghilang. Apabila terjadi Varicella biasanya mudah didiagnosa
superinfeksi dari bakteri maka dapat terbentuk berdasarkan penampilan dan perubahan pada
jaringan parut. Lesi yang telah menyembuh dapat karakteristik dari ruam yang timbul, terutama
meninggalkan bercak hipopigmentasi yang dapat apabila ada riwayat terpapar varicella 2-3 minggu
menetap selama beberapa minggu/bulan. sebelumnya.
• Pada remaja dan dewasa Eksim (Dermatitis) Pencegahan
Gejala utama yang dirasakan penderita eksim Munculnya eksim dapat dihindari dengan
Pengobatan dini varicella dengan melakukan beberapa tips ini:
pemberian acyclovir dengan dosis 5x800 mg adalah rasa gatal yang berlebihan pada kulit. Lalu
 Jaga kelembaban kulit.
selama 5 hari menurunkan jumlah lesi, disertai dengan kulit memerah, bersisik dan
 Hindari perubahan suhu dan kelembaban
penghentian terbentuknya lesi yang baru, dan pecah-pecah, timbul gelembung-gelembung kecil
yang mengandung air atau nanah. Bagian tubuh yang mendadak.
menurunkan timbulnya ruam, demam, dan gejala  Hindari berkeringat terlalu banyak atau
konstitusi bila dibandingkan dengan placebo. yang sering terkena eksim biasanya tangan, kaki,
lipatan paha dan telinga. kepanasan.
Secara acak, pemberian placebo dan  Kurangi stress.
acyclovir oral yang terkontrol pada orang dewasa Eksim terbagi menjadi dua, yaitu eksim
 Hindari pakaian yang menggunakan
muda yang sehat dengan varicella menunjukkan kering dan basah. Pada eksim basah, juga akan
terasa panas dan dingin yang berlebihan pada bahan yang menggaruk seperti wool dan
bahwa pengobatan dini (dalam waktu 24 jam lain lain.
setelah timbulnya ruam) dengan acyclovir oral ( kulit.
 Hindari sabun dengan bahan yang terlalu
5x800 mg selama 7 hari ) secara signifikan Eksim disebabkan karena alergi terhadap
rangsangan zat kimia tertentu seperti yang keras, deterjen dan larutan lainnya.
mengurangi terbentuknya lesi yang baru,  Hindari faktor lingkungan lain yang dapat
mengurangi luasnya lesi yang terbentuk, dan terdapat dalam detergen, sabun, obatobatan dan
kosmetik, kepekaan terhadap jenis makanan mencetuskan alergi seperti serbuk bunga,
menurunkan gejala dan demam. debu, bulu binatang dan lain lain.
Dengan demikian, pengobatan rutin dari tertentu seperti udang, ikan laut, telur, daging
 Hati hati dalam memilih makanan yang
varicella pada orang dewasa tampaknya masuk ayam, alkohol, vetsin (MSG), dan lain-lain.
Eksim juga dapat disebabkan karena alergi bisa menyebabkan alergi.
akal. Meskipun tidak diuji, ada kemungkinan
bahwa famciclovir, yang diberikan dengan dosis serbuk sari tanaman, debu, rangangan iklim,
500 mg per oral setiap 8 jam, atau valacyclovir bahkan gangguan emosi. Eksim lebih sering
dengan dosis 1000 mg per oral setiap 8 jam menyerang orang-orang yang mudah terkena
mudah dan tepat sebagai pengganti acyclovir alergi.
pada remaja normal dan dewasa. Penyakit ini sering terjadi berulang-ulang
atau kambuh. Oleh karena itu harus diperhatikan
untuk menghindari hal-hal atau bahanbahan yang
Kriteria Rujukan :
1. Terdapat gangguan imunitas dapat menimbulkan alergi (alergen.) Tetapi,
2. Mengalami komplikasi yang berat seperti dengan pengobatan yang tepat, penyakit ini dapat
pneumonia, ensefalitis, dan hepatitis. dikendalikan dengan baik sehingga mengurangi
angka kekambuhan. Pada beberapa kasus, eksim
akan menghilang seiring dengan pertambahan
usia penderita (Djuanda, 2011).

Anda mungkin juga menyukai