TINJAUAN PUSTAKA
PT. Semen Tonasa sampai saat ini telah dibangun sebanyak empat pabrik,
yaitu pabrik unit I didirikan di Desa Tonasa, Kecamatan Balocci, Kabupaten
Pangkep, sedangkan pabrik unit II, III dan IV dibangun berdampingan yang sama-
sama didirikan di Desa Mangilu, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep.
Tinjauan Pustaka - 4
dibuat oleh “Dyckerchoff Engineering" pembangunannya selesai pada 15 Oktober
1979, dan diresmikan pada 28 Februari 1980 oleh Bapak Presiden Soeharto.
Tinjauan Pustaka - 5
2.2 Keadaan Geografi
Penelitian dilaksanakan selama kurun waktu dua bulan dengan interval waktu
antara 05 Januari 2015 – 31 Januari 2015. Lokasi penelitian seperti pada Gambar 2.1
yaitu pada daerah Pangkep tepatnya pada Desa Biringere yang merupakan daerah
penambangan batukapur PT. Semen Tonasa. Secara administratif lokasi
penambangan terletak di Biringere, Desa Mangilu Kecamatan Bungoro Kabupaten
Pangkep berada dalam wilayah Kabupaten Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan yang
berjarak sekitar ±68 Km Utara Kota Makassar. Secara geografis terletak antara
119o29’49” - 119o47’40” Bujur Timur dan 04o41’47”- 04o59’30” Lintang Selatan.
Lokasi penambangan dibagi menjadi tiga kuari yaitu A, B dan C.
Daerah penelitian dapat dijangkau menggunakan kendaraan roda dua dan
roda empat dari kota Makassar yang memakan waktu sekitar ±1,5 jam.
Sesuai dengan Izin Usaha Pertambangan (IUP) luas keseluruhan daerah yang
dimiliki oleh PT. Semen Tonasa adalah 214,56 Ha. Kondisi jalan untuk mencapai
lokasi penambangan pada umumnya beraspal sampai di batas lokasi pabrik, sehingga
dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor kemudian dari lokasi pabrik menuju
lokasi penambangan berjarak 1 – 1,5 km ke arah timur, dilalui dengan menggunakan
jalan tambang menuju Quarry.
Daerah PT. Semen Tonasa seperti halnya dengan wilayah lain di Indonesia,
yaitu beriklim tropis dan dipengaruhi oleh dua musim dalam setahun, yaitu musim
kemarau dan musim hujan. Biasanya musim hujan berlangsung dari bulan Oktober
sampai bulan April dan musim kemarau berlangsung dari bulan Mei sampai pada
bulan September setiap tahunnya.
Tinjauan Pustaka - 6
Tabel 2.1 Data curah hujan (CH) dan hari hujan (HH) di PT Semen
Tonasa 2016 (PT.Semen Tonasa)
Tahun 2016
No Bulan
CH (mm) HH (hari)
1 Januari 205,41 16
2 Februari 195,86 11
3 Maret 110,48 8
4 April 69,71 7
5 Mei 176,91 15
6 Juni 181,05 6
7 Juli 113,38 7
8 Agustus 32,80 3
9 September 10,51 2
10 Oktober 127,07 12
11 November 262,10 20
12 Desember 798,41 23
2.3.1 Topografi
Daerah penambangan batugamping pada PT Semen Tonasa Unit II, III IV,
merupakan rangkaian perbukitan yang memanjang dari Utara ke Selatan dengan
tebing yang sangat terjal, mempunyai ketinggian 50 m sampai dengan 240 meter di
atas permukaan laut.
Kondisi daerah tersebut merupakan perbukitan yang ditutupi hasil pelapukan
batuan dengan ketebalan antara 0,5-1,0 m. Tumbuh tumbuhan yang ada berupa
semak semak belukar dan jarang ditumbuhi pepohonan dengan ketinggian antara 0,1
2,5 m. Luas areal tersebut ± 265.48 Ha dan daerah tanah liat (Clay) ± 544,62 Ha.
Tinjauan Pustaka - 7
Daerah penambangan batugamping pada PT Semen Tonasa merupakan
rangkaian perbukitan yang memanjang dari Utara ke Selatan dengan tebing yang
sangat terjal dengan titik ketinggian tertinggi 260 mdpl dan titik terendah 20 mdpl.
2.3.2 Geomorfologi
2.3.2 Stratigrafi
Tinjauan Pustaka - 8
Secara umum kuari batugamping milik PT Semen Tonasa berada pada
Formasi Tonasa yang terbentuk pada masa Eosen Awal sampai dengan masa Miosen
tengah. Tebal Formasi Tonasa kurang lebih 300 m, dan menghampar cukup luas
mengalasi batuan gunung-gunung api Miosen Tengah di Barat. Formasi Tonasa
dicirikan dengan bentukan batugamping koral pejal, sebagian terhamburkan,
berwarna putih sampai kelabu dan batu gamping klastika dan kalkarenit, berwarna
putih, coklat muda sampai kelabu muda dan sebagian berlapis dengan baik.
(Sukamto, 1982).
Keadaan stratigrafi pada daerah ini dibagi menjadi 3 (tiga) satuan batuan,
yaitu: (Sukamto, 1982).
1. Satuan Batugamping
Satuan ini umumnya dicirikan oleh batuan berwarna coklat kemerahan dan
bersifat pasiran yang berumur 3 m - 15 m dan mempunyai litologi lempung pasiran,
kerikil, bongkah kuarsa, batugamping, skis mika dan kongkresi oksida besi. Lokasi
ini berada di sekitar pabrik semen PT Semen Tonasa dan penyebarannya terletak
pada daratan rendah dan menyebar luas hingga ke lokasi persawahan. Batas dari
Formasi Tonasa dengan kedudukan ketidakselarasan dan selaras oleh satuan endapan
sungai di bagian atasnya.Satuan lempung ini diperkirakan berumur kuarter.
3. Satuan Endapan Sungai
Tinjauan Pustaka - 9
2.4 Kegiatan Penambangan Batugamping
2. Peledakan (Blasting)
Tinjauan Pustaka - 11
2.4.2 Pemuatan (loading)
Tinjauan Pustaka - 12
Gambar 2.5 Proses pemuatan dengan menggunakan Back hoe Komatsu
PC 450
2.4.3 Pengangkutan
Tinjauan Pustaka - 13
2.5 Karakteristik Batu Gamping
Tinjauan Pustaka - 14
2.6.2 Tanah Liat
Tanah liat merupakan sumber utama senyawa silikat, disamping itu
juga merupakan sumber senyawa-senyawa penting lainnya seperti senyawa-
senyawa alumunia dan besi, dalam jumlah kecil kadang-kadang juga terdapat
senyawaalkali ini seperti halnya magnesium dalam bentuk kapur juga
merendahkan mutu semen. Oleh sebab itu, dalam penyediaan tanah liat, harus
diadakan pengaturan sedeikian rupa supaya alkali dalam semen nantinya tidak
melebihi 0,6%.
Tinjauan Pustaka - 15
2.6.4 Bahan Baku Pembantu
Tinjauan Pustaka - 16
2.8 Struktur Organisasi PT. Semen Tonasa
President Directorate
Departement of Line 5
Production
Departement of Power
Plant
Departement of QA &
Environtment/Mngmt
Repr
Tinjauan Pustaka - 17