Anda di halaman 1dari 32

HIDROSFER

MAKALAH
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah
Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa

Dosen pengampu
Drs. Yudi Dirgantara, M.Pd
Rena Denya Agustina, M.Si.

Kelompok 7

Azzalya Nurisyani (1152070013)


Ido Aryanto (1152070032)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN MIPA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat
dan ridha-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul ”Hidrosfer”.
Shalawat serta salam mudah mudahan senantiasa tercurah limpahkan kepada
junjunan nabi besar kita, manusia suri tauladan bagi setiap insan, yakni Nabi
Muhammad SAW. Beliau adalah manusia sempurna yang patut kita jadikan contoh
dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis yakin bahwa makalah ini tidak akan dapat terselesaikan dengan baik
tanpa rahmat Allah SWT dan bantuan, bimbingan serta dorongan dari berbagai
pihak baik secara langsung mmaupun tidak langsung dan materil maupun spiritual.
Dari sanalah kesuksesan ini berawal, semoga ini semua dapat memberikan
sebuah kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi. Penulis sadar
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun terhadap makalah ini. Akhir kata
penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca dan senantiasa
berada dalam naungan keridhaan-Nya. Amin.

Bandung, April 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 1
C. Tujuan ..................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
A. Pengertian Hidrosfer .............................................................................. 3
B. Distribusi Air Bumi ................................................................................ 3
C. Asal Mula Air.......................................................................................... 4
D. Siklus Hidrologi ...................................................................................... 5
E. Air Tanah ................................................................................................ 8
F. Rawa ...................................................................................................... 12
G. Sungai .................................................................................................... 15
H. Danau ..................................................................................................... 16
I. Laut ....................................................................................................... 18
BAB III TAFSIR ALQURAN ............................................................................ 22
BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 28
A. Simpulan................................................................................................ 28
B. Saran ...................................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 29

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bumi sebagai tempat tinggal makhluk hidup merupakan salah satu planet di tata surya.
Keistimewaan bumi dibanding planet-planet lain di tata surya adalah mampu menyokong
kehdupan yang beraneka ragam. Keistimewaan tersebut diantaranya adalah suhu yang optimal,
kadar oksigen yang baik, serta yang tidak kalah penting adalah terdapatnya air di bumi sebagai
sumber kehidupan. Bumi menjadi istimewa karena sebagian besar permukaan bumi tertutup
oleh air, baik air di darat maupun di laut.
Seperti kita ketahui bahwa sekitar 70,8% bumi kita ini terdiri dari air, dimana air adalah
kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan mahluk hidup dan 29,2% daratan. Prosentase
air di bumi paling banyak berada di lautan yakni sekitar 97,2%; kemudian dalam bentuk es
sekitar 1,75%; berada di daratan sebagai air sungai, air danau, air tanah sekitar 0,62%; dan
hanya 0,001% dalam bentuk uap di udara.
Sebagian besar wilayah Indonesia terdiri dari laut. Jika dibandingkan dengan luas
daerah keseluruhan, perairan Indonesia 62,9% dan daratan 37,1%. Di Indonesia terdapat
perairan laut dan berbagai macam perairan darat, di mana perairan darat dan perairan laut
ini merupakan bagian hidrosfer. Hidrosfer atau lapisan air merupakan fisik bumi yang
berguna bagi kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan. Untuk lebih mengetahui lebih
jelasnya mengenai hidrosfer, serta perairan laut dan perairan darat, maka hal ini akan di
bahas lebih lanjut pada pembahasan dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah
Permasalahan dalam makalah ini adalah
1. Bagaimanakah pengertian hidrosfer?
2. Bagaimanakah proses siklus hidrologi?
3. Apa sajakah yang tergolong perairan darat?
4. Apa sajakah yang tergolong perairan laut?
5. Ayat Al-Qur’an mana yang berkaitan dengan hidrosfer ?

1
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah

1. Mengetahui pengertian hidrosfer


2. Mengetahui proses siklus hidrologi
3. Mengetahui yang tergolong perairan darat
4. Mengetahui yang tergolong perairan laut
5. Mengetahui Ayat Al-Qur’an mana yang berkaitan dengan hidrosfer

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Hidrosfer
Lapisan air yang menyelubungi bumi disebut dengan hidrosfer. Air yang menyelubungi
bumi dapat berupa air permukaan bumi, yang ada di bawah permukaan bumi dan yang ada di
atas permukaan bumi. Air yang ada di permukaan bumi dapat berupa air sungai, air danau, air
telaga dan air rawa. Air yang ada di bawah pemukaan bumi dapat berupa air tanah preatis, air
tanah artesis dan kelembaban tanah. Sedang air yang ada di atas permukaan tanah berupa air
meteorit (awan dan air hujan).

Hidrosfer merupakan daerah perairan yang mengikuti bentuk bumi yang bulat. Hidrosfer
berasal dari kata hidros yang berarti ’air’ dan sphere yang berarti ’daerah’ atau ‘bulatan’.
Daerah perairan ini meliputi samudra, laut, danau, sungai, gletser, air tanah, dan uap air yang
terdapat di atmosfer.

Jumlah air yang ada di bumi ini relatif tetap, namun sebenarnya yang berubah-ubah.
Keterdapatan air di bumi berkisar antara 1,3 – 1,4 milyard km3. Air tersebut terdiri atas air laut
(97,5 %), salju dan es (1,75 %), berupa air tawar 0,73 % dan berupa air meteorit (0,001 %). Air
di bumi yang jumlahnya tetap ini senantiasa bergerak dalam suatu lingkaran peredaran yang
disebut siklus hidrologi / siklus air atau juga disebut dengan daur hidrologi (Sugiharyanto,
2007).

B. Distribusi Air Bumi


Air merupakan salah satu senyawa kimia yang terdapat di alam secara berlimpah- limpah.
Namun ketersediaan air yang memenuhi syarat bagi keperluan manusia relative sedikit karena
dibatasi oleh berbagai faktor. Dari Tabel 1. menunjukkan bahwa lebih dari 97 % air di muka
bumi merupakan air laut yang tidak dapat digunakan oleh manusia secara langsung. Dari 3 %
air yang tersisa, 2 % di antaranya tersimpan sebagai gunung es (glacier) di kutub dan berupa
uap air, sehingga tidak dapat dimanfaatkan secara langsung. Air yang benar-benar tersedia
bagi keperluan manusia hanya 0,62 %, meliputi air yang terdapat di danau, sungai dan air tanah.
Jika ditinjau dari segi kualitas airnya, yang memadai atau memenuhi kualitas untuk dikonsumsi
manusia hanya 0,003 % dari seluruh air yang ada (Effendi, 2003).

3
Tabel 1 Distribusi Air di Bumi

Air tawar yang tersedia selalu mengalami siklus hidrologi, lama waktu pergantian air
(siklus air): Pergantian total (replacement) air sungai berlangsung sekitar 18 - 20
tahun, Pergantian uap air yang terdapat di atmosfer berlangsung sekitar 12 hari Pergantian air
tanah dalam (deep groundwater) membutuhkan waktu ratusan tahun (Miller dalam Effendi,
2003).

C. Asal Mula Air


Berikut dua teori untuk menjawab misteri asal usul air di Bumi

1. Air bumi sudah ada sejak pertama kali dibentuk bumi dibentuk
Teori pertama ini muncul setelah peneliti melakukan analisis mendalam pada bebatuan
dari Pulau Baffin di Kanada. Lewat jejeran batu-batu itu peneliti menemukan bukti yang
meyakinkan yang mendukung hipotesis pertama tentang asal usul air. Diketahui bahwa
bebatuan yang diteliti benar-benar berasal langsung dari mantel Bumi dan selama jutaan tahun
terpengaruh oleh pergerakan Kerak Bumi dan akhirnya menyembul keluar dari permukaan
Bumi. Dari dalam batu tersebut peneliti menemukan tetesan kecil air yang terjebak di dalam
kristal kaca. Air tersebut memiliki komposisi yang sama dari air yang kini ada di planet kita.
Teori ini membuktikan bahwa memang sejak pertama kali terbentuk, air sudah ada di mantel
Bumi. Terbentuk dari oksigen dan hydrogen
2. Air bumi berasal dari tubrukan meteor dengan asteroid
Ada yang berpendapat bahwa air ada di bumi bermula dari serbuan komet-komet ketika
planet bumi sedang berkembang, ternyata bumi mengalami benturan bertubi-tubi oleh komet
yang berisi kandungan kristal-kristal es. Komet-komet tersebutlah yang membuat kehadiran air
semakin melimpah ruah di muka Bumi, menyebabkan banjir selama ratusan juta tahun. Pada

4
akhirnya, limpahan air ini membentuk lautan tak bertepi yang menutupi hampir sebagian besar
planet bumi (Sudarmojo, 2008).

D. Siklus Hidrologi
Air yang kita manfaatkan sekarang sebenarnya telah terbentuk jutaan tahun silam oleh
suatu proses dinamakan siklus air. Air di permukaan bumi selalu mengalami perputaran. Siklus
atau perputaran massa air diawali melalui proses pemanasan muka bumi oleh sinar matahari.
Akibat proses pemanasan ini, sebagian massa air mengalami penguapan ke udara. Proses
penguapan terjadi dalam beberapa cara yaitu evaporasi, transpirasi, dan atau evapotranspirasi.
Pada saat massa air menguap ke atmosfir, uap air tersebut senantiasa mengalami
penurunan suhu yaitu sekitar 0,5oC – 0,6oC setiap ketinggian tempat mengalami kenaikan
sekitar 100 meter. Akibat penurunan suhu, sampai pada ketinggian tertentu dimana kelembaban
relatifnya mencapai 100%, maka akan terjadi proses kondensasi atau pengembunan dimana
uap air kembali berubah menjadi titik-titk air atmosfer yang dikenal dengan awan.
Kumpulan awan di atmosfir ada kalanya berpindah lokasi ke wilayah lain akibat gerakan
angin. Akan tetapi, ada kalanya langsung dijatuhkan kembali sebagai curahan hujan atau
presipitasi. Di daerah pegunungan tinggi, curahan hujan ini dapat terjadi dalam bentuk kristal
es dan salju karena suhu udara di sekitarnya sangat dingin di bawah titik beku.
Beberapa proses alam yang dapat terjadi saat kejadian hujan antara lain sebagai berikut:
1. langsung jatuh kembali ke laut,
2. sebelum sampai ke permukaan bumi, langsung menguap kembali ke atmosfir,
3. jatuh di atas daun-daun dan ranting tetumbuhan dan menguap kembali ke atmosfer
sebelum sampai ke permukaan bumi.
4. jatuh ke permukaan bumi dan meresap melalui lapisan-lapisan tanah dan menjadi
persediaan air tanah.
5. jatuh ke permukaan bumi dan menggenang, kemudian bergerak atau mengalir di
permukaan bumi sebagai air larian permukaan. Proses ini dapat terjadi jika tanah sudah
jenuh air karena hujan berlangsung lama dengan intensitas tinggi.
Dengan demikian, unsur-unsur utama yang terjadi dalam proses siklus air, adalah sebagai
berikut:
1. Evaporasi, yaitu air di permukaan bumi, baik di daratan maupun di laut dipanasi oleh
sinar matahari kemudian berubah menjadi uap air yang tidak terlihat di atmosfir. Uap air
juga dikeluarkan dari daun-daun tanaman melalui sebuah proses yang dinamakan
transpirasi. Setiap hari tanaman yang tumbuh secara aktif melepaskan uap air 5 sampai 10

5
kali sebanyak air yang dapat ditahan. Sekitar 95.000 mil kubik air menguap ke angkasa
setiap tahunnya. Hampir 80.000 mil kubik menguap dari lautan. Hanya 15.000 mil kubik
berasal dan daratan, danau, sungai, dan lahan yang basah, dan yang paling penting juga
berasal dan transpirasi oleh daun tanaman yang hidup. Proses semuanya itu disebut
evapotranspirasi.
2. Kondensasi, yaitu uap air naik ke lapisan atmosfir yang lebih tinggi akan mengalami
pendinginan, sehingga terjadi perubahan wujud melalui kondensasi menjadi embun, titik-
titik air, salju dan es. Kumpulan embun, titiktitik air, salju dan es merupakan bahan
pembentuk kabut dan awan.
3. Presipitasi, dimana ketika titik-titik air, salju dan es di awan ukurannya semakin besar dan
menjadi berat, mereka akan menjadi hujan. Presipitasi pada pembentukan hujan, salju dan
hujan es berasal dan kumpulan awan. Awan-awan tersebut bergerak mengelilingi dunia,
yang diatur oleh arus udara. Sebagai contoh, ketika awan-awan tersebut bergerak menuju
pegunungan, awan-awan tersebut menjadi dingin, dan kemudian segera menjadi jenuh air
yang kemudian air tersebut jatuh sebagai hujan, salju, dan hujan es, tergantung pada suhu
udara sekitarnya.
4. Infiltrasi/perkolasi, yaitu air hujan yang jatuh ke permukaan bumi khususnya daratan
meresap ke dalam tanah mengalir secara infiltrasi atau perkolasi
melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan sehingga mencapai muka air tanah
(water table) yang kemudian menjadi air bawah tanah.
5. Surface run off, yaitu air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara
vertikal atau horizontal di bawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali
sistem air permukaan. Air permukaan, baik yang mengalir maupun tergenang (danau,
waduk, rawa), dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir
membentuk sungai dan berakhir ke laut.
Proses transformasi massa air terus berlangsung seolah-olah membentuk
lingkaran daur yang tidak terputus. Karena itu, proses siklus air di bumi ini
dinamakan Daur Hidrologi atau siklus air (Susilawati, 2012).
Berdasarkan panjang pendeknya proses, siklus hidrologi dapat dibedakan menjadi 3
macam, yaitu siklus pendek, siklus sedang, dan siklus panjang.
1. Siklus pendek

6
Gambar 1 Siklus Pendek
Sumber: http://pendidikansertapembelajaran.blogspot.co.id/2015/01/sumber-daya-air.html
Siklus pendek adalah siklus hidrologi yang tidak melalui proses adveksi. Setelah terjadi
evaporasi, dan terbentuk awan sampai jatuhnya hujan masih tetap di atas permukaan laut.
2. Siklus sedang
Siklus hidrologi sedang adalah siklus hidrologi yang menghasilkan hujan di daratan.
Setelah terjadi evaporasi terdapat angin yang bergerak menuju daratan. Di atas daratan uap air
terakumulasi dan membentuk awan dan menimbulkan hujan di daratan. Air hujan yang jatuh
di atas daratan sebagian akan mengalami infiltrasi, sedangkan sebagian besar yang lain
membentuk run off kembali ke laut. Siklus sedang banyak terjadi di daerah tropis.

Gambar 2 Siklus Sedang


Sumber : http://murid.info/sumber-daya-air/

7
3. Siklus panjang

Gambar 3 Siklus Panjang


http://pendidikansertapembelajaran.blogspot.co.id/2015/01/sumber-daya-air.html

Siklus panjang adalah siklus hidrologi yang terjadi ketika awan tidak mengalami
kondensasi dan membentuk titik-titik air, namun mengalami sublimasi, yaitu dari
awan langsung berubah menjadi Kristal-kristal es dan jatuh sebagai hujan salju. Selanjutnya
salju tersebut terakumulasi menjadi gletser dan dari gletser yang mencair terbentuklan aliran
sungai yang kemudian bermuara di laut (Daryono, 2017).

Gambar 4 Siklus Air


Sumber: http://defanani.blogspot.co.id/2010/06/awal-mula-terbentuknya-hujan.html

E. Air Tanah
Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan
tanah (UU No.7 Tahun 1994 tentang Sumber Daya Air). Air tanah adalah air yang menempati

8
rongga-rongga dalam lapisan geologi. Lapisan tanah yang terletak di bawah permukaan tanah
dinamakan daerah jenuh (saturated zone) (Soemarto, 1989)

Air tanah adalah air yang terdapat di bawah permukaan tanah yang dibatasi oleh satu atau
dua lapisan tanah atau batuan yang kedap air. Lebih dari 98% air yang terdapat di daratan
adalah air tanah. Pada saat ini air tanah mempunyai peranan yang sangat penting untuk
mencukupi kebutuhan hidup manusia. Air tanah ini terdapat pada lapisan tanah yang disebut
akifer (aquifer).
1. Asal mula air tanah
Air tanah yang berasal dari air hujan yang meresap melalui berbagai media peresapan,
yaitu sebagai berikut :
a. Pori-pori tanah sangat mempengaruhi peresapan air hujan. Tanah yang gembur atau
berstruktur lemah akan meresapkan air lebih banyak daripada tanah yang pejal.
b. Retakan-retakan lapisan tanah akibat kekeringan, yang dimana pada musim hujan sangat
basah dan becek, seperti tanah liat dan lumpur.
c. Rongga-rongga yang dibuat binatang (cacing dan rayap)
d. Rongga-rongga akibat robohnya tumbuh-tumbuhan yang berakar besar.
e. Rongga-rongga akibat pencairan berbagai kristal yang membeku pada musim dingin.
f. Penutupan vegetasi di permukaan bumi sangat besar pengaruhnya terhadap peresapan air
hujan ke dalam tanah. Hujan yang lebat akan tertahan oleh daun-daun dan ranting-ranting,
sehingga jatuhnya di permukaan bumi sangat perlahan-lahan. Dengan demikian, proses
peresapan air akan menjadi lebih lancar (Susilawati, 2012).
2. Karakteristik Akuifer Air Tanah
Berdasarkan atas sikap batuan terhadap air, dikenal adanya beberapa karakteristik
batuan sebagai berikut :
a. Akuifer (lapisan pembawa air) adalah lapisan batuan jenuh air di bawah permukaan tanah
yang dapat menyimpan dan meneruskan air dalam jumlah yang cukup dan ekonomis
misalnya pasir.
b. Akuiklud (lapisan batuan kedap air) adalah suatu lapisan batuan jenuh air yang
mengandung air tetapi tidak mampu melepaskannya dalam jumlah berarti misalnya
lempung
c. Akuitard (lapisan batuan lambat air) adalah suatu lapisan batuan yang sedikit lulus air dan
tidak mampu melepaskan air dalam arah mendatar, tetapi mampu melepaskan air cukup
berarti kea rah vertikal, misalnya lempung pasiran.

9
d. Akuiflug (lapisan kedap air) adalah suatu lapisan batuan kedap air yang tidak
mampu mengandung dan meneruskan air, misalnya granit.
Tipe akuifer digolongkan menjadi tiga (Kodoatie, 2012), yaitu :
1) Akuifer bebas (unconfined aquifer), merupakan akuifer jenuh air dimana lapisan
pembatasnya hanya pada bagian bawahnya dan tidak ada pembatas di lapisan atasnya
(batas di lapisan atas berupa muka air tanah).
2) Akuifer tertekan (confined aquifer), adalah akuifer yang batas lapisan atas dan lapisan
bawah adalah formasi tidak tembus air, muka air akan muncul diatas formasi tertekan
bawah. Akuifer ini terisi penuh oleh air tanah sehingga pengeboran yang menembus
akuifer ini akan menyebabkan naiknya muka air tanah di dalam sumur bor yang melebihi
kedudukan semula.
3) Akuifer semi tertekan (leaky aquifer), merupakan akuifer jenuh air yang dibatasi oleh
lapisan atas berupa akuitard dan lapisan bawahnya merupakan akuiklud. Akuifer semi-
tertekan atau aquifer bocor adalah akuifer jenuh yang sempurna, pada bagian atas dibatasi
oleh lapisan semi-lulus air dan bagian bawah merupakan lapisan lulus air ataupun semi-
lulus air.

Gambar 5 Lapisan Akuifer


Sumber: http://geolistriklombok.blogspot.co.id/2016/03/mengenal-akuifer-dan-air-tanah.html
3. Peresapan dan Transpirasi
Air tanah mengalami proses penguapan dengan dua cara, yaitu :
a. Penguapan langsung melalui pori-pori di permukaan tanah sebagai akibat dari
pemanasan lapisan tanah oleh sinar matahari. Jenis penguapan ini disebut dengan
evaporasi.
b. Penguapan yang tidak langsung, yaitu penguapan yang melalui permukaan daun
tumbuh-tumbuhan yang dinamakan dengan transpirasi.

10
Dalam Klimatologi dan Hidrologi, kedua jenis penguapan ini dinamakan
evapotranspirasi. Lapisan tanah yang dipengaruhi evapotranspirasi hanya sampai kedalaman
30 cm. Di daerah gurun menjadi lebih dalam lagi, karena curah hujan rendah dan terjadi
pemanasan terus-menerus , sehingga lapisan atas tanah gurun itu akan menjadi kering
4. Persebaran air tanah

Gambr 6 Persebaran air tanah


Sumber : http://www.geocities.ws/Eureka/Gold/1577/hg_dasar.html
Penyebaran air tanah dapat dibedakan berdasarkan daerah penyebarannya menjadi zona
aerasi (zona akuifer tidak jenuh) dan zona jenuh (zona akuifer jenuh). Pada zona akuifer jenuh,
semua pori-pori tanah terisi oleh air di bawah tekanan hidrostatik. Zona ini dikenal sebagai
zona air tanah. Menurut Todd (1995), zona aerasi dapat dibagi menjadi beberapa bagian
wilayah penampungan air tanah, zona pertengahan, zona kapiler dan zona jenuh. Zona air tanah
(soil water zone). Zona air tanah bermula dari permukaan tanah dan berkembang kedalam
melalui akar tanaman. Kedalaman yang dicapai air tanah ini bervariasi tergantung pada tipe
tanah dan vegetasi. Zona air tanah ini dapat diklasifikasikan menjadi zona air higroskopis, yaitu
air yang diserap langsung dari udara di atas permukaan tanah; air kapiler; dan air gravitasi,
yaitu air yang bergerak ke dalam tanah karena gaya gravitasi bumi. Zona pertengahan
(intermediate zone). Zona ini umumnya terletak antara permukaan tanah dan permukaan air
tanah dan merupakan daerah infiltrasi. Zona kapiler (capillary zone). Zona kapiler terbentang
dari permukaan air tanah ke atas sampai ketinggian yang dapat dicapai oleh gerakan air kapiler.
Zona jenuh (saturated zone). Pada zona jenuh ini semua pori-pori tanah terisi oleh air (Todd,
1995)
5. Klasifikasi air tanah

11
Berdasarkan jenisnya, air tanah dapat dikelompokkan ke dalam tujuh bagian
yaitu sebagai berikut:
a. Meteoric Water (vadose water). Air tanah ini berasal dari air hujan, dan terdapat pada
lapisan tanah yang tak jenuh.
b. Connate Water (air tanah tubir). Air tanah yang terperangkap dalam ronggaronggga batuan
endapan, sejak pengendapan itu terjadi, termasuk juga air yang terperangkap pada rongga-
rongga batuan beku leleran (lelehan) sewaktu magma tersembur ke luar ke permukaan.
Asalnya mungkin dari air laut atau air darat.
c. Fossil Water (air fosil). Air yang terperangkap dalam rongga-rongga batuan dan tetap
tinggal di dalam batuan tersebut sejak penimbunan itu terjadi. Kadang-kadang istilah ini
disamakan dengan Connate water.
d. Juvenil Water (air magma). Air yang berasal dari dalam bumi (magma). Air ini bukan dari
atmosfer atau air permukaan.
e. Pelliculkar water (air pelikular/ari). Air yang tersimpan dalam tanah karena
tarikan molekul-molekul tanah.
f. Phreatis Water (air freatis). Air tanah yang berada pada lapisan kulit bumi
yang poreus (sarang). Lapisan air tersebut berada di atas lapisan yang tidak tembus air
(pejal/kedap) atau di antara dua lapisan yang tidak tembus air.
g. Artesian Water (air artesis). Air artesis ini dinamakan juga air tekanan
(pressure water). Air tersebut berada di antara dua lapisan batuan yang kedap (tidak
tembus) air sehingga dapat menyebabkan air tersebut dalam keadaan tertekan.
6. Manfaat dari air tanah antara lain :
a. Sebagai sumber air minum (domestik)
b. Sebagai sumber air irigasi
c. Sebagai sumber air industri

F. Rawa

Gambar 7 Rawa Pantanal, Brazil


Sumber: http://makassaronline.blogspot.co.id/2011/12/rawa-rawa-terindah-di-dunia.html

12
1. Pengertian rawa
Rawa adalah lahan yang sepanjang tahun atau selama waktu yang panjang dalam
setahun, selalu jenuh air atau tergenang (Suriadikarta, 2006). Dengan demikian, dapat diartikan
bahwa rawa adalah daerah rendah yang tergenang oleh air dan pada umumnya permukaan rawa
ini selalu di bawah atau sama dengan tinggi permukaan laut. Hal inilah yang menyebabkan air
di daerah ini selalu tergenang.
2. Jenis-jenis Rawa
a. Berdasarkan tempat terjadinya rawa

1) Rawa Pantai
Rawa Pantai merupakan rawa yang terdapat di daerah pinggir pantai. Hal ini merupakan
penyebab jenis rawa ini selalu dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Pada dasarnya, proses
terjadinya rawa ini yaitu karena bagian-bagian rendah di pinggir laut selalu digenangi air laut.
Tanaman yang dapat tumbuh di rawa jenis ini antara lain pohon bakau. Contohnya: Rawa-rawa
pantai yang berada di teluk Bone Sulawesi Selatan.

2) Rawa Payau
Rawa Payau merupakan rawa yang terdapat di daerah muara sungai dan dipengaruhi
oleh pasang surutnya air laut. Rawa Payau terjadi karena adanya bagian rendah di sekitar muara
sungai yang selalu tergenang akibat peluapan air sungai dan pasang surutnya air laut. Rawa
jenis ini banyak ditumbuhi rerumputan dan pohon-pohon yang tahan air seperti kayu ulin,
bakau, dan sebagainya. Rawa jenis ini banyak ditemukan di Kalimantan Selatan dan
Kalimantan Tengah. Rawa jenis ini banyak dijadikan sebagai wilayah persawahan pasang surut
oleh penduduk dan pemerintah.

3) Rawa Sungai
Rawa Sungai merupakan rawa yang terjadi karena bagian sisi kiri dan kanan sungai
terdapat daerah-daerah yang rendah sehingga air sungai selalu menggenanginya. Rawa jenis
ini banyak terdapat pada wilayah pedalaman di Kalimantan dan bagian timur pulau Sumatera.
Contohnya: Rawa-rawa yang ada di sungai Musi antara Kota Palembang hingga Kota Sebayu
(Sumatera Selatan), rawa-rawa sungai Mahakam antara Muara Kaman hingga Muara Amuntai
dan Kahala yang ada di Kalimantan Timur.

13
4) Rawa Cekungan
Rawa Cekungan adalah rawa yang terdapat pada daerah cekungan tertentu yang selalu
terisi oleh air. Terjadinya cekungan tersebut yaitu karena penurunan atau pengangkatan oleh
tenaga endogen di sekeliling cekungan. Contohnya: Rawa Pening yang ada di Jawa Tengah.

5) Rawa Danau
Rawa Danau adalah rawa yang terjadi akibat pasang surut air danau. Pada musim hujan,
danau akan menggenangi daerah sekitarnya dan pada musim kemarau air danau akan surut.
Daerah sekeliling danau yang mengalami pasang surut maka akan terbentuk rawa danau.
Contohnya yaitu rawa yang di sekitar danau Tempe, Sulawesi Selatan.

b. Berdasarkan rasa air

1) Rawa Air Asin


Rawa Air Asin merupakan rawa yang memiliki kandungan air yang terdiri dari air asin
atau air laut. Rawa ini banyak terdapat di daerah pantai di Indonesia, seperti rawa-rawa yang
ada di pantai barat dan pantai timur Aceh, rawa-rawa yang ada di sekitar pantai teluk Bone,
Sulawesi Selatan dan lain sebagainya.

2) Rawa Air Payau


Rawa Air Payau merupakan rawa yang terbentuk karena adanya percampuran antara
air asin (air laut) dan air tawar. Rawa ini memiliki rasa air yang payau. Rawa air payau banyak
terdapat di muara sungai yang ada di Kalimantan dan muara sungai yang ada di pantai timur
pulau Sumatera.

3) Rawa Air Tawar


Rawa Air Tawar merupakan rawa yang kandungan airnya dipengaruhi oleh air sungai,
air hujan, dan air tanah. Rawa ini memiliki rasa air yang tawar. Rawa jenis ini banyak terdapat
pada daerah pedalaman sungai yang ada di Kalimantan dan pedalaman sungai yang ada di
pantai timur pulau Sumatera dan juga rawa-rawa yang ada di daerah cekungan dan rawa danau.

c. Berdasarkan kondisi air dan tumbuh-tumbuhan yang hidup

1) Swamp
Swamp merupakan lahan basah yang selalu digenangi air dengan jenis tumbuhan yang
hidup seperti lumut, rumput-rumputan semak-semak, dan tumbuhan jenis pohon.

14
2) Marsh
Sama halnya seperti swamp, namun tumbuhan yang tumbuh yang hidup didominasi
oleh jenis lumut-lumutan, rerumputan dan alang-alang.

3) Bog
Bog merupakan lahan basah yang permukaan tanahnya relatif kering, sedangkan dalam
tanah bersifat jenuh air. Genangan air dangkal hanya terlihat di beberapa tempat.

4) Rawa Pasang Surut


Rawa Pasang Surut adalah jenis rawa yang airnya berasal dari pasang surut air laut.
Tumbuhan yang hidup subur di jenis rawa pasang surut yaitu tumbuhan bakau.

3. Manfaat Rawa

Rawa memiliki manfaat dan fungsi untuk pengairan sawaha, penghasil kayu (bakau,
ulin, merati atau sebagainya), penghasil rumbia (untuk atap rumah), wilayah pemukiman, untuk
budidaya atau penghasil jenis ikan tentu, serta sebagai tempat menggembala kerbau atau itik.

G. Sungai
1. Pengertian
Sungai adalah tempat-tempat dan wadah-wadah serta jaringan pengaliran air mulai dari
mata air sampai muara dengan dibatasi kanan dan kirinya serta sepanjang pengalirannya oleh
garis sempadan (PPRI, 1991)

Gambar 7 Sungai Mahakam, Kalimantan Timur


Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Samarinda_s.jpg

2. Jenis-jenis sungai

Dilihat dari sumber airnya, sungai dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu sungai
hujan, sungai gletser dan sungai campuran.

15
a. Sungai Hujan
Sungai Hujan adalah jenis sungai yang sumber airnya berasal dari air hujan. Besar
kecilnya debit atau aliran air pada sungai ini akan dipengaruhi oleh luas dan bentuk daerah
aliran sungai (DAS). Pada daerah aliran sungai yang hutannya masih terjaga, variasi debit
antara musim hujan dan musim kemarau relative kecil. Tetapi pada daerah aliran sungai yang
hutannya sudah rusak, debit alirannya akan kecil bahkan kering tetapi pada musim hujan akan
meluap atau banjir.

b. Sungai Gletser
Sungai Gletser adalah jenis sungai yang sumber airnya berasal dari es yang mencair.
Karena sumbernya berasal dari es yang mencair, maka tentu saja pada musim panas volume
airnya juga akan lebih besar dibandingkan pada musim dingin. Pada musim panas banyak es
yang mencair sehingga aliran air semakin besar, sebaliknya pada musim dingin. Sungai Gangga
dan Sungai Brahmaputera di India termasuk dalam jenis sungai gletser.

c. Sungai Campuran
Sesuai dengan namanya, jenis sungai ini merupakan sungai yang sumber airnya berasal
dari air hujan dan es yang mencair. Sungai Digul dan Memberami merupakan contoh jenis
sungai ini. Es yang mencair berasal dari Pegunungan Jayawijaya.

3. Manfaat sungai

Air sungai telah dimanfaatkan oleh manusia untuk berbagai keperluan. Pemanfaatan air
sungai ini di antaranya adalah :

a. Sebagai sumber air untuk kegiatan pertanian.


b. Sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
c. Sebagai prasarana lalu lintas.
d. Sebagai sumber pangan berupa ikan dan sejumlah binatang lainnya.
e. Sebagai tempat budi daya ikan air tawar.
f. Sebagai sarana kebutuhan rumah tangga, seperti mandi, cuci, dan kakus (MCK).

H. Danau
1. Pengertian Danau

Danau adalah bagian dari sungai yang lebar dan kedalamannya secara alamiah jauh
melebihi ruas-ruas lain dari sungai yang bersangkutan (Indonesia, 1991).

16
Gambar 8 Danau Toba, Sumatera Utara
Sumber: http://kisaranku.blogspot.com/2010/03/danau-toba-dan-gambar-danau-toba.html

2. Jenis-Jenis Danau Menurut Metode Terbentuknya

a. Danau Tektonik
Danau Tektonik merupakan danau yang terbentuk akibat dari adanya penurunan muka
bumi yang disebabkan oleh pergeseran atau patahan lempengan di bawah permukaan bumi.

b. Danau Vulkanik
Danau vulkanik merupakan danau yang terbentuk akibat dari adanya aktivitas gunung
berapi (vulkanisme). Contoh danau vulkanik yaitu danau Kerinci yang ada di Sumatera Barat.

c. Danau Karst
Danau Karst merupakan danau yang terbentuk akibat dari adanya pelarutan tanah
kapur.

d. Danau Bendungan Alami


Danau model ini terbentuk akibat dari adanya aliran lava (akibat erupsi gunung) yang
membatasi aliran sungai.

e. Danau Glasial
Danau glasial merupakan danau yang terbentuk akibat dari mencairnya es di satu
daerah/lokasi.

f. Danau Tektovulkanik
Danau tektovulkanik menurut namanya merupakan danau yg terbentuk akibat dari
adanya percampuran kegiatan tektonisme serta vulkanisme.

g. Danau Buatan Manusia


Danau buatan merupakan danau yang terbentuk akibat dari adanya kegiatan manusia.
Kebanyakan, danau buatan ini menjadi waduk. Salah satu contoh danau buatan atau waduk
yaitu Waduk Jatiluhur yang ada di Jawa Barat.

17
3. Manfaat Danau.

a. Untuk Irigasi Dan Pengairan


Dikarenakan, pada musim kemarau curah hujan sangatlah rendah, maka dengan adanya
danau ini kegiatan pengairan lahan pertanian dapat terbantu.

b. Sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)


Sudah menjadi hal umum bahwa di Indonesia telah banyak danau buatan yang
digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga air. Tentunya hal ini lebih memungkinkan karena
Indonesia memiliki banyak daerah yang memiliki potensi aliran air yang sangat besar.

c. Sebagai Tempat Hiburan dan Rekreasi


Sebagai mana laut dan sungai, danau juga merupakan salah satu tempat yang umum
digunakan sebagai tempat rekreasi. Salah satu danau yang sering dikunjungi oleh wisatawan
yaitu Danau Toba di Sumatera Utara.

I. Laut
1. Pengertian Laut

Laut merupakan kumpulan air asin dalam jumlah yang banyak dan luas yang
menggenangi dan membagi daratan atas benua atau pulau. Jadi laut merupakan air yang
menutupi permukaan tanah yang sangat luas dan umumnya mengandung garam dan berasa
asin. Biasanya air mengalir yang ada di darat akan bermuara ke laut.

Indonesia mempunyai wilayah perairan laut yang sangat luas dan kurang terjaga
sehingga mudah mendatangkan ancaman sengketa batas wilayah dengan negara tetangga.
Untuk landas kontinen negara kita berhak atas segala kekayaan alam yang terdapat di laut
sampai dengan kedalaman 200 meter. Batas laut teritorial sejauh 12 mil dari garis dasar lurus
dan perbatasan laut zona ekonomi ekslusif (ZEE) sejauh 200 mil dari garis dasar laut.

2. Air Laut
a. Rasa Air Laut

Mengapa air laut terasa asin? Sebenarnya rasa air laut berasal dari daratan,
kronologinya sebagai berikut: Pada saat terjadi hujan di daratan, air akan meresap ke dalam
tanah dan sedikit demi sedikit akan keluar lagi melalui sungai-sungai dan akhirnya mencapai
laut. Pada saat perjalanan menuju ke laut tersebut, air dari daratan juga membawa mineral,
sehingga laut dipenuhi garam-garam mineral.

18
Kita mengetahui laut memiliki suatu permukaan yang sangat luas sehingga hal ini
menjadi salah satu faktor penguapan dalam jumlah besar, pada saat air laut menguap, yang
menguap hanyalah air (H2O) sedangkan garam-garam mineral tetap tinggal bersama air laut,
begitulah sehingga air laut rasanya asin. Kadar keasinan air laut ini yang dipengaruhi oleh
faktor suhu, biasanya semakin panas daerah tersebut, air lautnya semakin asin. Lalu mengapa
air di danau rasanya tidak asin yang padahal airnya juga berasal dari daratan? Hal ini karena
permukaan air danau tidak cukup luas sehingga penguapannya tidak begitu besar, maksudnya
air yang menguap dengan air yang masuk ke danau masih seimbang dan sumber mineralnya
sangat terbatas, beda dengan laut yang sumber mineralnya dari berbagai penjuru dunia menjadi
satu.

b. Kandungan Garam Dalam Air Laut


Air laut mempunyai kadar garam rata-rata 3,5 %. Artinya dalam 1 liter (1000 mL) air
laut terdapat 35 mL garam (tapi tidak seluruhnya merupakan garam dapur (NaCl). Meskipun
kebanyakan air laut di dunia mempunyai kadar garam sekitar 3,5 % air laut juga berbeda-beda
kandungan garamnya. Yang Paling tawar ialah di timur Teluk Finlandia dan di utara Teluk
Bothania, keduanya bagian dari laut Baltik. Yang paling asin yaitu di Laut Merah, dimana suhu
tinggi dan sirkulasi terbatas membuat penguapan tinggi dan sedikit masukan air dari sungai-
sungai. Kadar garam di beberapa danau dapat lebih tinggi lagi.

Air laut mempunyai kadar garam karena bumi dipenuhi dengan garam mineral yang
terdapat di dalam batu-batuan dan tanah. Contohnya natrium, kalium, dan Kalsium, dan lain-
lain. Jika air sungai mengalir ke lautan, air tersebut membawa garam. Ombak laut yang
memukul pantai juga bisa menghasilkan garam yang terdapa pada batu-batuan. Lama kelamaan
air laut menjadi asin karena banyak mengandung garam.

3. Jenis-Jenis Laut

a. Menurut Proses Terjadinya


Ada beberapa jenis laut di bumi ini, dan menurut proses terjadinya yaitu sebagai berikut
:

1) Laut Transgresi
Laut Transgresi ialah laut yang terjadi karena adanya suatu perubahan permukaan laut
secara positif (secara meluas). Perubahan permukaan ini terjadi karena naiknya permukaan air
laut atau daratannya yang turun, sehingga bagian-bagian daratan yang rendah tergenang air

19
laut. Perubahan ini terjadi pada zaman es. Contohnya pada laut jenis ini yaitu Laut Jawa, Laut
Arafuru, dan Laut Utara.

2) Laut Ingresi
Laut Ingresi yaitu laut yang terjadi karena adanya penurunan tanah di dasar laut. Oleh
sebab itu laut ini sering disebut dengan laut tanah turun. Penurunan tanah di dasar laut akan
membentuk sebuah lubuk laut dan palung laut. Lubuk laut atau basin ialah penurunan di dasar
laut yang berbentuk bulat. Contohnya pada lubuk Sulu, Lubuk Sulawesi, dan Lubuk Karibia.
Sedangkan Palung Laut atau trog ialah penurunan di dasar laut yang bentuknya memanjang.
Contohnya pada Palung Mindanau yang dalamnya 1.085 m, Palung Sunda yang dalamnya
7.450 m, dan Palung Mariana yang dalamnya 10.683 (terdalam di dunia).

3) Laut Regresi
Laut Regresi ialah laut yang menyempit. Penyempitan terjadi karena adanya
pengendapan oleh batuan (pasir, lumpur, dan lain-lain) yang dibawa oleh sungai-sungai yang
bermuara di laut tersebut. Penyempitan laut banyak terjadi di pantai utara pulau Jawa.

b. Menurut Letaknya
Berdasarkan letaknya, laut dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut :

1) Laut Tepi
Laut Tepi ialah laut yang terletak di tepi benua (kontinen) dan seolah-olah terpisah dari
samudera luas oleh daratan pulau-pulau atau jazirah. Contohnya pada Laut Cina Selatan
dipisahkan oleh kepulauan Indonesia dan Kepulauan Filipina

2) Laut Pertengahan
Laut Pertengahan yaitu laut yang terletak diantara benua-benua. Lautnya dalam dan
memiliki gugusan pulau-pulau. Contohnya pada Laut tengah diantara benua Afrika-Asia dan
Eropa.

3) Laut pedalaman
Laut Pedalaman ialah laut-laut yang hampir seluruhnya dikelilingi oleh daratan.
Contohnya pada Laut Hitam.

c. Menurut Kedalamannya
Dalam kategori ini laut dibedakan berdasarkan 4 wilayah (zona), yaitu sebagai berikut

20
1) Zona Lithoral
Zona Lithoral ialah wilayah pantai atau pesisir. Di wilayah ini pada saat air pasang akan
tergenang air, dan pada saat air surut berubah menjadi daratan. Oleh sebab itu wilayah ini
sering juga disebut dengan Wilayah Pasang-Surut.

2) Zona Neritic
Zona Neritic ialah baris batas wilayah pasang surut hingga kedalaman 150 m. Pada
zona ini masih bisa ditembus oleh sinar matahari sehingga pada wilayah ini paling banyak
terdapat berbagai jenis kehidupan baik hewan maupun tumbuhan.

3) Zona Bathyal
Zona Bathyal ialah wilayah laut yang mempunyai kedalaman antara 150 hingga 1800
m. Wilayah ini tidak bisa tertembus sinar matahari, oleh sebab itu kehidupan organismenya
tidak sebanyak yang terdapat di Wilayah Neritic.

4) Zona Abysal
Zona Abysal ialah wilayah laut yang mempunyai kedalaman lebih dari 1800 m. Di
wilayah ini suhunya sangat dingin dan tidak ada tumbuh-tumbuhan. Jenis hewan yang dapat
hidup di wilayah ini sangat terbatas.

4. Manfaat Laut

Laut mempunyai banyak fungsi bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya
karena di dalam dan di atas laut terdapat kekayaan sumber daya alam yang dapat kita
manfaatkan diantaranya yaitu sebagai berikut :

a. Tempat rekreasi dan hiburan


b. Tempat hidup sumber makanan kita
c. Pembangkit listrik tenaga ombak, pasang surut, angin, dsb.
d. Tempat budidaya ikan, kerang mutiara, rumput laun, dll.
e. Tempat barang tambang berada
f. Salah satu sumber air minum (desalinasi)
g. Sebagai jalur transsportasi air
h. Sebagai tempat cadangan air bumi
i. Sebagai objek riset penelitian dan pendidikan

21
BAB III
TAFSIR ALQURAN
Ayat Al-quran tentang Hujan

1. Surat Al-baqarah ayat 22


    
   
    
    B
   
 
22. Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan
Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-
buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu Mengadakan sekutu-sekutu bagi
Allah[30], Padahal kamu mengetahui.

[30] Ialah segala sesuatu yang disembah di samping menyembah Allah seperti berhala-
berhala, dewa-dewa, dan sebagainya.

a. Tafsir Jalalain

(Dialah yang telah menjadikan) menciptakan (bagimu bumi sebagai hamparan), yakni
hamparan yang tidak begitu keras dan tidak pula begitu lunak sehingga tidak mungkin
didiami secara tetap (dan langit sebagai naungan) sebagai atap (dan diturunkan-Nya dari
langit air hujan lalu dikeluarkan-Nya daripadanya) maksudnya bermacam (buah-buahan
sebagai rezeki bagi kamu) buat kamu makan dan kamu berikan rumputnya pada binatang
ternakmu (maka janganlah kamu adakan sekutu-sekutu bagi Allah), artinya serikat-serikat-
Nya dalam pengabdian (padahal kamu mengetahui) bahwa Dia adalah pencipta, sedangkan
mereka itu tidak dapat menciptakan apa-apa, maka tidaklah layak disebut dan dikatakan
tuhan.

b. tafsir Quraish Shihab

Sesungguhnya hanya Dialah yang mempersiapkan bumi dengan kekuasaan-Nya,


membentangkan permukaannya agar mudah untuk ditempati dan didayagunakan. Dia
menjadikan langit, benda-benda dan planetnya seperti bangunan yang kokoh. Dia juga
memberikan kepada kalian sumber kehidupan dan segala nikmat, yaitu air. Dia menurunkan

22
air dari langit dan menjadikannya sebagai sebab tumbuhnya tanaman dan pepohonan yang
berbuah yang dapat kalian ambil manfaatnya. Dengan demikian, tidaklah benar kalian
berpandangan bahwa Allah memiliki sekutu yang kalian sembah seperti menyembah Allah,
sebab tiada sekutu bagi-Nya. Dengan fitrah dasar, kalian dapat mengetahui bahwa tidak ada
sekutu bagi-Nya. Maka janganlah kalian menyeleweng dari fitrah tersebut.

2. Surat Yunus ayat 24


   
   
    
   
   
   
  
   
    
   
   
24. Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air (hujan) yang
Kami turunkan dan langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanam-tanaman
bumi, di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. hingga apabila bumi itu
telah sempurna keindahannya, dan memakai (pula) perhiasannya[683], dan pemilik-
permliknya mengira bahwa mereka pasti menguasasinya[684], tiba-tiba datanglah
kepadanya azab Kami di waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanam-tanamannya)
laksana tanam-tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin.
Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada orang-orang
berfikir.

23
[683] Maksudnya: bumi yang indah dengan gunung-gunung dan lembah-lembahnya telah
menghijau dengan tanam-tanamannya.
[684] Maksudnya: dapat memetik hasilnya.

a. Tafsir Jalalain
(Sesungguhnya perumpamaan) gambaran (kehidupan duniawi itu adalah seperti air)
hujan (yang Kami turunkan dari langit lalu tumbuhlah berkat air itu dengan suburnya)
oleh sebab air itu (tanaman-tanaman bumi) sehingga sebagian di antaranya tampak
bersatu dengan sebagian yang lain karena rimbunnya (di antaranya ada yang dimakan
manusia) berupa biji jawawut, biji gandum dan lain sebagainya (dan binatang ternak)
yaitu berupa rerumputan dan dedaunan. (Hingga apabila bumi itu telah sempurna
keindahannya) menampakkan keindahannya berkat tumbuh-tumbuhannya (dan
memakai pula perhiasannya) karena bunga-bungaannya. Asal kata wazzayyanat adalah
tazayyanat, kemudian huruf ta diganti dengan huruf za, yang selanjutnya huruf za yang
pengganti ini diidghamkan atau dimasukkan ke dalam huruf za asal, sehingga jadilah
izzayyanat (dan pemilik-pemiliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya)
mereka merasa pasti akan dapat memetik hasilnya (tiba-tiba datanglah kepadanya
perkara Kami) kepastian atau azab Kami (di waktu malam hari atau siang, lalu Kami
jadikan ia) yakni tanam-tanamannya (laksana tanam-tanaman yang sudah disabit)
sudah dipanen dengan memakai sabit (seakan-akan) lafal ka-an adalah mukhaffafah
dari lafal ka-anna, artinya seakan-akan ia (belum pernah tumbuh) belum pernah berujud
(kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan) Kami terangkan (tanda-tanda kekuasaan
Kami kepada orang-orang yang berpikir).
b. Tafsir Quraish Shihab

Kehidupan dunia dengan kesenangan dan keelokannya yang berakhir dengan


kefanaan, bagaikan air yang turun dari langit, bercampur dengan tumbuhan bumi yang
menjadi makanan manusia dan hewan. Tumbuh-tumbuhan itu lalu berbunga dan
berbuah sehingga menambah keelokan bumi. Kemudian, ketika hiasan ini telah sampai
pada kesempurnaannya dan penduduknya telah menguasai serta mengambil manfaat
dari buah dan kebaikannya, tiba-tiba datang keputusan Kami untuk mematikannya.
Sehingga Kami jadikan itu semua laksana sesuatu yang telah dipanen, seakan-akan
tidak pernah berpenghuni dan tidak pernah menjadi bagus sebelumnya. Maka pada
kedua keadaan itu--yaitu keelokan yang menggembirakan manusia kemudian disusul

24
dengan kehilangan dan kemusnahan sebagaimana telah dijelaskan oleh Allah dengan
tamsil yang jelas ini--Allah menjelaskan ayat-ayat dan merinci segala hukum dan bukti-
bukti yang ada di dalamnya kepada kaum yang berpikir dan berakal(1). (1) Ayat ini
menunjuk pada suatu hakikat yang mulai memperlihatkan tanda-tandanya, yaitu bahwa
manusia mampu menggunakan ilmu pengetahuan untuk kepentingannya dan
dengannya manusia mampu mewujudkan tujuannya. Sehingga apabila hakikat ini telah
mendekati kesempurnaannya, dan manusia mengira bahwa dia merasa telah sampai
pada puncak pengetahuan, maka ketentuan Allah akan datang.

3. Surat AN-Nahl ayat 10


    
     
   
10. Dia-lah, yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebahagiannya
menjadi minuman dan sebahagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada
(tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu.

a. Tafsir Jalalain

(Dialah Yang telah menurunkan air hujan itu dari langit untuk kalian,
sebagiannya menjadi minuman) untuk kalian minum (dan sebagiannya menjadi
tumbuh-tumbuhan) maksudnya oleh sebab air itu menjadi suburlah tumbuh-tumbuhan
(yang pada tempat tumbuhnya kalian menggembalakan ternak kalian) kalian jadikan
sebagai tempat menggembalakan ternak.

b. Quraish Sihab

Dialah yang menurunkan air dari langit untuk kalian. Sebagian untuk diminum
dan sebagian yang lain untuk menyuburkan tumbuh-tumbuhan. Di tempat tumbuh-
tumbuhan itulah kalian menggembalakan hewan ternak kalian agar dapat
menjadikannya makanan dan memberi kalian susu, daging dan bulu.

25
BAB IV
SOAL-SOAL
1. Salah satu kerusakan daerah aliran sungai adalah volume dan kualitas sungai semakin
menurun, usaha apa yang paling efektif untuk mengatasi kerusakan tersebut?
a. Penghijauan
b. Penundaan tanaman
c. Memusokan
d. Terasering
e. Alih fungsi lahan

Jawaban A penghijauan

2. Ketersediaan air minum bagi manusia tergantung dari proses siklus hidrologi sebagai
berikut:
1) Peristiwa evarosi dan transpirasi
2) Awan tertiup angin menuju daratan
3) Presipitasi jatuh di tanah dan diserap melalui infiltrasi
4) Sebagai presifitasi tertanahan tumbuhan sebagai entersepsi
Berdasarkan proses siklus hidrologi yang terjadi diatas merupakan siklus hidrologi
jenis apa?
a. Kecil
b. Sedang
c. Besar
d. Minimal
e. Seimbang

Jawaban B sedang

3. Seperti yang telah kita ketahui bahwa air laut mengandung kadar garam, berdasarkan
jenisnya kadar garam air (saltinitas) merupakan kadar garam air yang seperti apa?
a. Banyak sedikitnya garam dinyatakan dengan gram yang terdapat dalam 1 liter
air laut
b. Banyak sedikitnya garam dinyatakan dengan gram yang terdapat dalam 1 kg air
laut

26
c. Banyak sedikitnya garam dinyatakan dengan gram yang terdapat dalam 1 liter
air sungai
d. Banyak sedikitnya garam dinyatakan dengan gram yang terdapat dalam 1 kg air
sungai

Jawaban A banyak sedikitnya garam dinyatakan dengan gram yang terdapat


dalam 1 liter air laut

4. Ada beberapa jenis sungai yang sudah dijelaskan diatas, sebjutkan 4 jenis sungai
berdasarkan sumber airnya?
a. Sungai periodik, sungai permanen, sungai gletser, sungai campuran
b. Sungai mata air, sungai hujan, sungai gletser, sungai campuran
c. Sungai periodik, sungai permanen, sungai ephemeral, sungai subsekuen
d. Sungai hujan, sungai mata air, sungai campuran, sungai permanen

Jawaban B Sungai mata air, sungai hujan, sungai gletser, sungai campuran

5. Berikut ini yang memengaruhi rendahnya kadar garam perairan Indonesia diantaranya
adalah
a. Bentuk negara kepulauan dan letak wilayah diantara dua benua
b. Iklim tropis dan letak wilayah diantara dua samudra
c. Curah hujan tinggi dan kawasan hujan tropis
d. Curah hujan tinggi dan banyak sungai besar yang bermuara ke laut
e. Letak wilayah dilintang rendah dan lautnya tidak pernah beku sepanjang tahun

Jawaban d Curah hujan tinggi dan banyak sungai besar yang bermuara ke laut

URAIAN
1. Mengapa hujan asam dapat terjadi, hal apa saja yang dapat menjadikan hujan
itu sebagai hujan asam dan kandungan apa saja yang terdapat didalmnya?
2. Apa yang menyebabkan hujan es sering terjadi di luar negeri? Itu disebabkan
oleh apa kalau oleh suhu, dari suhu berapa yang dapat menyebabkan hujan
es terjadi?
3. Mengapa rawa dapat terjadi? Dan apa yang menyebabkan adanya rawa?
4. Tipe-tipe sungai di Indonesia dapat dibedakan dari unsur apa? Dan apa yang
dapat membedakan tipe-tipe sungai tersebut?

27
5. Mengapa siklus hidrologi sedang sering terjadi di daerah tropis? Hal apa
yang menyebabkan itu terjadi?

PENUTUP
A. Simpulan
Dari latar belakang dan pembahasan yang telah dipaparkan di atas, maka dapat ditarik

simpulan sebagai berikut:

1. Hidrosfer atau lapisan air merupakan fisik bumi yang memiliki banyak manfaat bagi
kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan yang secara khusus dipelajari pada ilmu
yang disebut dengan hidrologi.
2. Siklus hidrologi merupakan siklus air di mana air mengalami berbagai proses sebelum
kembali ke keadaan semula.
3. Siklus hidrologi dapat dibagi menjadi 3, yaitu: siklus pendek, sedang, dan panjang
4. Hidrosfer dalam kajiannya nencakup perairan darat dan perairan laut.
5. Perairan darat meliputi air tanah, sungai, danau, kolam, rawa, dan waduk.
6. Perairan laut membahas tentang air laut dan jenis-jenis laut

B. Saran
Akhirnya, hanya kepada Allah-lah tempat mengembalikan segala urusan. Semoga
makalah ini menjadi satu bentuk sumbangan pikiran yang dapat membantu banyak orang,
menjadi catatan kebaikan, dan menebarkan banyak manfaat tidak hanya di dunia semata, tetapi
dapat merasakan manfaatnya sampai akhirat kelak.

Bukan gading jika tak retak. Segala bentuk masukan, kritik, dan saran yang konstruktif
sangat kami nantikan, demi kemajuan yang lebih baik.

28
DAFTAR PUSTAKA

Daryono. (2017). Hidrosfer. Jakarta: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN.
Effendi, H. (2003). Telaah Kualitas Air. Yogyakarta: PT Kanisius.
Kodoatie, R. (2012). Tata Ruang Air Tanah. Yogyakarta: Penerbit And.
PPRI. (1991). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 1991 Tentang
Sungai. Jakarta : PPRI.
Sugiharyanto. (2007). Bahan Ajar Hidrosfer. Yogyakarta: UNY.
Suriadikarta. (2006). karakteristik dan pengelolaan lahan rawa. Bogor: Balai Besar
Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian.
Susilawati. (2012). Hidrosfer. Bandung: UPI.
Todd, D. (1995). Groundwater Hydrology. Second Edition. Singapore: John Wiley & Sons.

29

Anda mungkin juga menyukai