Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam agama Islam dikenal empat buah kitab yang wajib kita percaya
serta kita imani. Selain dari kitab Allah yang diturunkan melalui rasul
melalui malaikat Jibril, kita juga bisa berpedoman pada Hadist Nabi
Muhammad SAW dan sahifah-sahifah/ suhuf/ lembaran firman Allah SWT
yang diturunkan pada nabi Adam, Ibrahim dan Musa AS.
Percaya kepada kitab-kitab Allah SWT hukumnya adalah wajib ‘ain atau
wajib bagi seluruh warga muslim di seluruh dunia. Dilihat dari pengertian
atau arti definisi, kitab Allah SWT adalah kitab suci yang merupakan wahyu
yang diturunkan oleh Allah SWT melalui rasul-rasul-Nya untuk dijadikan
pedoman hidup umat manusia seanjang masa. Orang yang mengingkari
serta tidak percaya kepada Al-quran disebut orang-orang murtad (Syamsuri,
2013).

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Iman kepada kitab-kitab Allah SWT?
2. Apa saja kitab-kitab Allah SWT beserta Nabi yang menerimanya?
3. Bagaimana cara beriman kepada kitab-kitab Allah SWT?
4. Bagaimana mengetahui sikap dan perilaku orang yang beriman kepada
kitab-kitab Allah SWT?
5. Mengetahui fungsi beriman kepada kitab-kitab Allah?

C. Tujuan
1. Agar kita mengetahui apa itu Iman kepada kitab-kitab Allah SWT,
2. Agar kita mengetahui apa saja kitab-kitab Allah beserta Nabi yang
menerimanya,

1
3. Agar kita mengetahui bagaimana cara beriman kepada kitab-kitab
Allah SWT,
4. Agar kita mengetahui sika dan perilaku orang yang beriman kepada
kitab-kitab Allah SWT,
5. Agar kita mengetahui manfaat beriman kepada kitab-kitab Allah
SWT.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Iman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT

Beriman kepada kitab Allah berarti membenarkan dengan sungguh-


sungguh apa yang telah difirmankan oleh Allah SWT dan diwahyukan
kepada manusia yang dipilih-Nya secara khusus, yakni para nabi dan rasul
untuk disampaikan kepada manusia pada umumnya sebagai pedoman dalam
kehidupannya. Wahyu Allah ini kemudian dikumpulkan menjadi lembaran-
lembaran atau kitab-kitab suci yang dapat dibaca hingga skarang ini
(Marzuki, 22).
As Muslims, we must accept and believe in all of the Books of Allah. It
is a required part of our faith. We cannot accept the book revealed to
Prophet Muhammad and reject the book of Prophet Moses (peace be upon
them both). When we speak of Allah’s books, we are really talking about
His revelations. These revelations were sent by Allah to his messengers as
guidance for mankind. And as Muslims, we are obliged to believe in them
all. Sadly, most of Allah’s revelations have been lost, tampered with, or
altered. They have been combined with legend, folklore, and personal
desires to create something very much unlike what Allah originally
revealed. Only one of Allah’s books is still in its original form. Only one
book is still in its original language. And only can be traced back, word for
word, chapter for chapter, to the prophet it was revealed to. This book is, of
course, the Quran (Islamic Learning, 2015)

Sebagai Muslim, kita harus menerima dan percaya pada semua kitab
Allah. Ini adalah bagian yang diperlukan dari iman kita. Kami tidak dapat
menerima buku diturunkan kepada Nabi Muhammad dan menolak kitab
Nabi Musa (damai atas mereka berdua). Ketika kita berbicara tentang buku
Allah, kita benar-benar berbicara tentang wahyu-Nya. wahyu ini dikirim

3
oleh Allah untuk utusan-Nya sebagai pedoman bagi umat manusia. Dan
sebagai Muslim, kita diwajibkan untuk percaya pada mereka semua.
Sayangnya, sebagian besar wahyu Allah telah hilang, dirusak, atau diubah.
Mereka telah digabungkan dengan legenda, cerita rakyat, dan keinginan
pribadi untuk menciptakan sesuatu yang sangat tidak seperti apa yang
awalnya diturunkan Allah. Hanya satu dari buku Allah masih dalam bentuk
aslinya. Hanya satu buku masih dalam bahasa aslinya. Dan hanya dapat
ditelusuri kembali, kata demi kata, bab untuk bab, untuk nabi terungkap ke.
Buku ini, tentu saja, Quran (Islamic Learning,2015).

Wahai orang-orang yang beriman! Te-taplah beriman kepada Allah dan


Ra-sul-Nya (Muhammad) dan kepada Ki-tab (Al-Qur’an) yang diturunkan
kepa-da Rasul-Nya, serta kitab yang ditu-runkan sebelumnya. Barangsiapa
ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-
Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat
jauh.”(Qs.An-Nisa’:136)

Secara terminologis yang dimaksud dengan kitab (Al-kitab, kitab Allah,


Al-kutub kitab-kitab Allah) adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah
SWT kepada para Nabi dan Rasul-Nya (Syamsuri, 2003). Jadi, beriman
kepada kitab-kitab Allah yaitu kepercayaan yang pasti bahwasanyaAllah
SWT, memiliki kitab-kiab yang diturunkan kepada rasul-Nya umtuk
disampaikan kepada para hamba-Nya dan bahwa kitab-kitab tersebut
terdapat kebenaran, cahaya dan petunjuk bagi manusia, baik di dunia
maupun di akhirat.

4
Menurut bahasa, iman adalah percaya atau membenarkan. Menurut
istilah, iman adalah kepercayaan yang diyakini kebenarannya dalam hati,
diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan. Jadi iman kepada
kitab Allah adalah percaya dan meyakini bahwa Allah mempunyai kitab
yang telah diturunkan kepada para rasul agar menjadi pedoman bagi umat-
Nya (Mulyadi, dkk ; 2011).
Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT merupakan rukun iman ketiga.
Sebagai seorang mukmin, kita wajib mengimani kitab-kitab Allah SWT
yang telah diturunkan kepada utusan-Nya karena hal tersebut merupakan
hal-hal yang mendasar dalam suatu akidah.belum dikatakan seorang
mukmin bila dia belum beriman kepada kitab-kitab-Nya. Beriman kepada
kitab-kitab Allah SWT termasuk hal yang pokok dalam akidah. Allah SWT
menurunkan kitab suci-Nya, tujuannya agar umat manusia tida tersesat.
Bahkan jika Allah SWT tidak menurunkan kitab-kitab-Nya tersebut,
sehingga manusia tersesat, manusia tidak bisa disalahkan karena memang
tidak ada aturan yang harus dilakukannya (Suyanto dan Bahran ; 2011).

B. Nama-Nama Kitab Allah dan Rasul Penerimanya

1. Kitab Taurat
Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa AS. Kitab ini
diperuntukkan sebagai pedoman dan petunjuk hidup bagi kaum Bani
Israil. Firman Allah SWT dalam Surah Al Mukminun ayat 49 yang
berbunyi :

5
Firman Allah SWT dalam surah Al Maidah ayat 44 berikut ini:

Kitab Taurat adalah kitab yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi
Musa AS. Untuk bangsa Bani Israel (kaum Yahudi) agar mereka
senantiasa berada dalam jalan kebenaran (Mulyadi, dkk ; 2011). Adapun
pokok-pokok ajaran yang ada dalam kitab Taurat adalah sebagai berikut:

a. Perintah yang mengesakan Allah SWT


b. Perintah menghormati kedua orang tua
c. Perintah mensucikan hari sabtu
d. Larangan menyembah patung/berhala
e. Larangan menyebut nama Allah SWT dengan sia-sia
f. Larangan berbuat zina
g. Larangan mencuri

The Tawrat is usually referred to as the “Law” in the Quran.


Specifically, the Law of Moses. Many people equate the Tawrat with the
Torah of the Jewish faith, or the Old Testament of the Christian faith.

In some ways this is true, as the Torah does contain some of the truths
revealed to Prophet Musa (Moses, peace be upon him). However, it is not

6
completely accurate because the Torah consists of much more than just
the law revealed to Moses.

No one really knows the full history of the Torah, and there are
several different versions of it. For instance, the Catholic Old Testament
is different from the Protestant Old Testament.

And scholars have long since concluded the Torah was not written by
one person, and certainly not by Moses directly (or indirectly).

The Tawrat that Muslims accept as the true commands of Allah is that
which was directly revealed to Moses. While that message is still alive
today in the message of the Quran, the actual text has been lost (Islamic
Learning, 2015).

Taurat biasanya disebut sebagai "Hukum" dalam Quran. Secara


khusus, Hukum Nabi Musa AS. Banyak orang menyamakan Taurat
dengan Taurat dari iman Yahudi, atau Perjanjian Lama dari iman
Kristen.
Dalam beberapa hal ini benar, sebagai Taurat memang mengandung
beberapa kebenaran terungkap kepada Nabi Musa AS. Namun, hal ini
tidak sepenuhnya akurat karena Taurat terdiri dari lebih dari sekedar
hukum diturunkan kepada Musa.
Tidak ada yang tahu sejarah penuh Taurat, dan ada beberapa versi
yang berbeda itu. Misalnya, Katolik Perjanjian Lama berbeda dengan
Protestan Perjanjian Lama.
Dan sarjana telah lama menyimpulkan Taurat tidak ditulis oleh satu
orang, dan tentu saja tidak oleh Musa secara langsung (atau tidak
langsung).
Taurat bahwa umat Islam menerima sebagai perintah Allah sejati
adalah bahwa yang langsung diturunkan kepada Musa. Sementara pesan

7
yang masih hidup saat ini dalam pesan dari Quran, teks yang
sebenarnya telah hilang (Islamic Learning, 2015)

2. Kitab Zabur
Kitab Zabur diturunkan Allah SWT kepada Nabi Daus AS. Untuk
kaum Yahudi. Firman Allah SWT dalam Surah Al Isra ayat 55 berikut
ini:

Kitab Zabur berisi tentang nasehat, puji-pujian kepada Allah, hikmah,


zikir, doa dan seruan Allah SWT agar orang-orang Yahudi mentaati
syariat yang telah diajarkan Nabi Musa AS. Firman Allah SWT dalam
surah Al Anbiya ayat 105:

8
The Zabur is the book of Allah that was revealed to Daud (David,
peace be upon him). It means “songs” in Arabic, as this revelation came
to David in the form of a series of songs or chants.

But like the Tawrat, the original text is no longer with us. The modern
Psalms that are present in the Bible today are not the same songs revealed
to David. Many scholars believe that the Psalms of today were written by
several authors from different times.

The psalms of today are important to both the Jewish and Christian
faiths. However, they have very little relevance in Islamic life.

Since Prophet Daud (David, peace be upon him) preached Tawheed


(monotheism), his original message is still preserved in the Quran.
(Islamic Learning, 2015).

Zabur adalah kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Daud AS. Ini
berarti "lagu" dalam bahasa Arab, karena wahyu ini datang kepada
Nabi Daud dalam bentuk serangkaian lagu atau nyanyian.
Tapi seperti Taurat, teks asli tidak lagi bersama kami. Mazmur
modern yang hadir dalam Alkitab saat ini tidak lagu yang sama
mengungkapkan kepada Nabi Daud. Banyak sarjana percaya bahwa
Mazmur hari ini ditulis oleh beberapa penulis dari waktu yang berbeda.
Mazmur hari ini adalah penting untuk kedua agama Yahudi dan
Kristen. Namun, mereka memiliki sangat sedikit relevansi dalam
kehidupan Islam.
Sejak Nabi Daud AS diberitakan Tauhid (monoteisme), pesan aslinya
masih dipertahankan dalam Quran. (Islamic Learning, 2015).

9
3. Kitab Injil
Kitab Injil diturunkan oleh Allah SWT kepada nabi Isa as. Hanya
untuk kaum Nasrani. Firman Allah SWT dalam Surah Maryam ayat 30
berikut ini:

Secara umum kitab Injil berisi tentang:


a. Perintah untuk kembali mengesakan Allah SWT
b. Membenarkan keberadaan kitab Taurat
c. Menghapus beberapa hukum dalam kitab Taurat yang tidak lagi
sesuai dengan perkembangan zaman
d. Menjelaskan bahwa kelak akan datang kembali rasul setelah Nabi Isa
AS. Yaitu Nabi Muhammad SAW (penjelasan ini juga terdapat
dalam penjelasan kitab Taurat)
Firman Allah SWT dalam Surah Al-A’raf ayat 157 berikut ini:

10
Firman Allah SWT dalam Surah Al-Maidah ayat 47 berikut ini:

The Injeel is the book of Allah revealed to Prophet Eesa (Jesus, peace
be upon him). Injeel means evangelion, or Gospel Book. It is often just
translated as The Gospel.

Like the Tawrat, many people make the mistake of stating the Injeel is
the New Testament of the Bible. But that is far from the truth.

The New Testament consists of written work attributed to some of


Jesus’ disciples. And a good portion of the New Testament was written
by Paul, who was not a disciple at all.

Most modern scholars have concluded it is highly unlikely that Jesus’


actual disciples wrote any part of the New Testament. Even if they had
written it (which they did not) They were not the prophets of Allah.

While there may be some truth in the writings popularly known as the
Gospels of Mark, Luke, John, and Matt, Muslims are not obliged to
follow or even read them.

The only Gospel we are concerned with, is the Gospel of Jesus. But
like many other Books of Allah, the actual text is no longer available.

11
And like all of the other Books of Allah, the message of the Injeel is
preserved in the message of the Quran (Islamic Learning, 2015).

Injil adalah kitab yang diturunkan Allah kepada Nabi Isa (Yesus).
Injil berarti Evangelion, atau kitab injil. Hal ini sering hanya
diterjemahkan sebagai Injil.

Seperti Taurat, banyak orang membuat kesalahan dengan menyatakan


Injil adalah Perjanjian Baru dari Alkitab. Tapi itu jauh dari kebenaran.

Perjanjian Baru terdiri dari karya tulis dikaitkan dengan beberapa


murid Yesus. Dan sebagian yang baik dari Perjanjian Baru ditulis oleh
Paul, yang tidak seorang murid sama sekali.

Kebanyakan sarjana modern telah menyimpulkan itu sangat tidak


mungkin bahwa murid-murid Yesus yang sebenarnya menulis setiap
bagian dari Perjanjian Baru. Bahkan jika mereka telah menulis itu (yang
mereka tidak) Mereka bukan nabi Allah.

Walaupun mungkin ada beberapa kebenaran dalam tulisan-tulisan


yang dikenal sebagai Injil Markus, Lukas, Yohanes, dan Matt, Muslim
tidak diwajibkan untuk mengikuti atau bahkan membacanya.

Satu-satunya Injil kita prihatin dengan, adalah Injil Yesus. Tapi


seperti banyak buku yang lain dari Allah, teks yang sebenarnya tidak
lagi tersedia.

Dan seperti semua Buku yang bukan dari Allah, pesan dari Injil yang
diawetkan dalam pesan dari Quran.

12
4. Kitab Al Quran
Kitab Al Qur’an merupakan kitab yang diturunkan Allah SWT kepada
nabi dan rasul yang terakhir yaiu Nabi Muhammad SAW. Kitab suci Al
Qur’an diturunkan Allah SWT sebagai penyempurna dan membenarkan
kitab-kitab sebelumnya. Firman Allah SWT dalam surah Ali Imran ayat 3
berbunyi:

Kitab suci Al Qur’an diturunkan oleh Allah SWT untuk menjadi


pedoman hidup bagi seluruh umat manusia. Firman Allah SWT dalam
surah Al Furqon ayat 1 berikut ini:

The Quran is the final Book of Allah. It was revealed through Prophet
Muhammad (peace be upon him). It’s primary message is the message of
Tawheed, or Islamic monotheism.

13
The Quran is the only one of Allah’s books that is still available in the
original text. Allah has promised in the Quran that His message will be
preserved forever, and 1400 years later, that is still true.

The preservation of the Quran was done in a magnificent and


foolproof manner. Since the time of Prophet Muhammad, Muslims have
made it a practice to memorize all or parts of the Quran. During the time
of Prophet Muhammad, there were several Muslims that memorized the
Quran in its entirety.

The Quran was put in full written form just a few years after Prophet
Muhammad died. Not centuries later like the Bible. If anyone had made a
mistake, then there were hundreds of others to correct them.

The tradition of memorizing the Quran still holds true. You can visit
any Muslim country (and many non-Muslim ones also) and meet any
number of Hafeez ul-Quran (Keepers of the Quran). These are people
who have memorized the entire Quran.

The Quran that we use today, is exactly the same as the one used over
a thousand years ago. And since the Quran is in Arabic, we always have
one, standardized version.

Even if every single Quran in print today were destroyed, and every
computer disk holding the Quran were destroyed, and every audio tape,
CD, DVD, or film with the Quran were destroyed, it could be reproduced
in a matter of hours.

The Quran is the final Book of Allah, and its core message envelopes
the message of all of Allah’s Books (Islamic Learning, 2015).

14
Quran adalah Kitab terakhir dari Allah. Hal itu terungkap melalui
Nabi Muhammad (saw). Ini pesan utama adalah pesan tauhid, atau
monoteisme Islam.
Quran adalah satu-satunya buku Allah yang masih tersedia dalam
teks aslinya. Allah telah berjanji dalam Al-Qur'an bahwa pesan-Nya
akan dipertahankan selamanya, dan 1400 tahun kemudian, yang masih
berlaku.
Pelestarian Quran dilakukan dengan cara yang megah dan sangat
mudah. Sejak zaman Nabi Muhammad, umat Islam telah membuat
sebuah praktek untuk menghafal semua atau bagian dari Quran. Selama
masa Nabi Muhammad, ada beberapa Muslim yang hafal Al-Quran
secara keseluruhan.
Quran dimasukkan ke dalam bentuk tertulis penuh hanya beberapa
tahun setelah Nabi Muhammad wafat. Tidak abad kemudian seperti
Alkitab. Jika ada orang yang membuat kesalahan, maka ada ratusan
orang lain untuk memperbaikinya.
Tradisi menghafal Al-Quran masih berlaku. Anda dapat mengunjungi
negara Muslim (dan banyak yang non-Muslim juga) dan memenuhi
sejumlah Hafeez ul-Quran (Keepers Quran). Mereka adalah orang yang
telah menghafal seluruh Quran.
Quran yang kita gunakan saat ini, persis sama dengan yang
digunakan lebih dari seribu tahun yang lalu. Dan karena Quran dalam
bahasa Arab, kita selalu memiliki satu, versi standar.
Bahkan jika setiap satu Quran di cetak hari ini hancur, dan setiap
disket komputer memegang Quran hancur, dan setiap suara tape, CD,
DVD, atau film dengan Quran hancur, itu bisa direproduksi dalam
hitungan jam.
Quran adalah Kitab terakhir dari Allah, dan amplop pesan inti pesan
dari semua Buku Allah (Islam Learning, 2015)

15
C. Cara Beriman kepada Kitab-Kitab Allah SWT

Iman merpakan kepercayaan yang teguh yang disertai dengan


ketundukan dan penyerahan jiwa. Beriman kepada kitab-kitab Allah berarti
mempercayai dengan ketundukan dan penyerahan jiwa akan kitab-kitab
Allah SWT. Tanda-tanda iman kepada kitab-kitab Allah ialah mengerjakan
apa yang dikehendaki oleh kitab-kitab Allah SWT. Cara beriman kepada
kitab-kitab Allah dapat dilakukan dengan berikut ini (Suyanto dan Bahran ;
2011) :

1. Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT yang diturunkan kepada Rasul


Allah SWT sebelum Al qur’an. Kitab-kitab Allah SWT yang diturunkan
sebelum Al Qur’an kita yakini adanya dan kita percayai kebenaran
isinya, karena semua itu datang dari Allah SWT. Semua kitab Allah
tersebut pasti tidak bertentangan dengan Al Qur’an.
2. Beriman kepada kitab Al Qur’an yang diturunkan kepada nabi
Muhammad SAW. Untuk meyakini dan mempercayai bahwa Al Qur’an
adalah kitab Allah, maka kita perlu melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Meyakini dan mempercayai bahwa Al Qur’an itu benar-benar wahyu
Allah SWT yang diberikan kepada nabi Muhammad SAW dan bukan
hasil karya manusia.
b. Meyakini dan mempercayai akan kebenaran semua isi Al Qur’an dan
tidak mengingkarinya meskipun sepotong ayat pun.
c. Menerima Al Qur’an sebagai pedoman hidup dan pedoman berpikir
dalam mempelajari rahasia-rahasia Allah SWT di alam dunia ini.
d. Mempelajari, memahami dan mengamalkan isi Al Qur’an dalam
kehidupan sehari-hari dengan tidak ada pemikiran untuk
meninggalkan atau menganggap bahwa itu tidak perlu diikuti.

16
D. Sikap dan Perilaku Orang yang Beriman kepada Kitab-Kitab Allah
SWT

Sikap dan perilaku orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah


SWT. yang diturunkan kepada Nabi Musa AS, Nabi Daud AS, dan Nabi Isa
AS adalah sebagai berikut (Siti Masruroh, dkk ; 2010):
1. Memercayai adanya kitab-kitab tersebut sebagai wahyu Allah swt. Yang
disampaikan kepada Nabi Musa a.s., Nabi Daud a.s., dan Nabi Isa a.s;.
2. Meyakini kebenaran petunjuk yang ada di dalamnya (khususnya kitab
Taurat, kitab Zabur, dan kitab Injil yang asli).
3. Memiliki rasa hormat kepada kitab-kitab tersebut serta tidak
meremehkannya.
4. Menghormati para rasul penerima kitab-kitab tersebut.
5. Merasa tidak rela apabila ada pihak-pihak lain yang meremehkan kitab-
kitab tersebut (terutama yang asli), sebagaimana kita tidak rela apabila
kitab suci Al-Qur’an diremehkan orang.

E. Fungsi Iman Kepada Kitab-Kitab Allah

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia memerlukan aturan agar hidupnya


teratur. Manusia membutuhkan tuntunan agar tidak tersesat. Aturan dan
tuntunan itu harus benar dan tidak berubah-ubah. Peraturan yang tidak
berubah-ubah adalah kitab yang ditetapkan dan datangnya dari Allah Yang
Maha sempurna.
Sedangkan kitab karangan manusia pasti banyak kelemahan, seperti
kelemahan manusia itu sendiri. Fungsi iman kepada kitab-kitab Allah adalah
sebagai berikut (Mulyadi, dkk : 2011) :
1. Memperkuat iman kepada para malaikat. Maksudnya bahwa Allah swt.
menurunkan para malaikat untuk menjalankan tugas Tuhan sebagai
pemberi kabar gembira dan peringatan terhadap makhluk-Nya.

17
2. Memperkuat iman adanya rasul Allah. Maksudnya bahwa para rasul
diturunkan Allah swt. merupakan bukti kebenaran adanya mukjizat.
Kitab suci merupakan mukjizat bagi rasul yang menerimanya.
3. Memperkuat iman kepada Allah, maksudnya bahwa Allah swt.
menurunkan kitab suci melalui rasul-Nya agar menjadi pedoman hidup
dan kehidupan selama di dunia.

18
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kitab yang diturunkan Allah SWT kepada kita yang kita ketahui ada 4
(empat). Pertama, kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa AS.
Kedua, kitab Zabur yang diturunkan kepada Nabi Daud AS. Ketiga, Kitab
Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa AS, dan ke empat kitab Al-Qur’an
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Dari keempat kitab
tersebut hanya Kitab AL-Qur’an saja yang isinya masih terjaga sampai
sekarang sedangkan kitab-kitab yang lainnya sudah berubah isinya seiring
dengan berjalannya waktu. Adapun hukum dalam mengimani kitab-kitab
Allah SWT hukumnya adalah fardu a’in artinya wajib untuk semua umat
muslim tanda terkecuali.

B. Saran

Kita hendaknya sebagai umat muslim sudah seharusnya mengimani dan


meyakini kitab-kitab Allah SWT. Yaitu mengimaninya dengan hati, ucapan,
dan perbuatan.

19
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Marzuki, M. Ag. 2010. “Pembelajaran Pendidikan Agama Islam 2


SMP”.,

Islamic Learning, 2015


“file:///C:/Users/Samsung/Downloads/Books%20of%20Allah%20_%20Isla
mic%20Learning%20Materials.htm”

Mulyadi, dkk. 2011. “Pendidikan Agama Islam untuk SMP Kelas VIII
Jilid 2”.,

Suyanto dan Bahran. 2011. “Pendidikan Agama Islam Untuk SMP Kelas
VIII”.,

Siti Masuroh, dkk. 2010. “Pendidikan Agama Islam untuk SMP Kelas
VIII”.,

Syamsyuri. 2003. “Pendidikan Agama Islam”. Erlangga. Jakarta.,

20

Anda mungkin juga menyukai