TINJAUAN PUSTAKA
komunitas gay atau komunitas yang memiliki orientasi seks terhadap sesama
bahwa perilaku lesbian, gay, biseksual, dan transgender atau biasa yang
disingkat LGBT dari sisi kesehatan tidak dibenarkan dan bukan gangguan
reproduksi manusia atau meragukan antara organ wanita atau pria. Namun hal
tersebut tentunya seiring waktu dapat diketahui mana yang lebih dominan dan
Menurut survey CIA pada tahun 2015 jumlah populasi LGBT di Indonesia
adalah ke-5 terbesar di dunia setelah China, India, Eropa dan Amerika. Selain
250 juta penduduk 7,5 jutanya adalah LBGT, atau lebih sederhananya dari
9
10
a. Faktor keluarga
peranan yang penting bagi para anak untuk lebih cenderung menjadi
lainnya.
yang kasar atau tindak kekerasan lainnya dari ayah atau saudara
hal itu justru bisa mendidik anak agar bisa mengetahui perihal
menyimpang (LGBT).
bebas maupun seks dengan sesama jenis atau yang lebih dikenal
c. Faktor genetik
ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui terkait masalah ini,
seperti:
perilaku perempuan.
hawa nafsu. Kita tahu bahwa iman adalah benteng yang paling
nafsu serta dapat mendidik kita untuk bisa membedakan mana yang
baik dan mana yang tidak baik. Untuk itulah, sangat perlu
kepribadian mereka.
berbagai jenis infeksi penyakit yang berbahaya, Prof. DR. Abdul Hamid
AIDS di asosiasi kedokteran Islam dunia (FIMA). DR. Abdul Hamid El-
Qudah menulis sebuah buku yang cukup menarik, yang judulnya Kaum
Luth Masa Kini. Pada hal 65-71 dari buku tersebut dijelaskan tentang
bahaya yang ditimbulkan dari LGBT bagi kesehatan. Efek buruk yang
2003, dan 2005, yang penelitian tersebut dengan 1.493 pria dan 918
wanita mengaku sebagai gay dan lesbian. Ada sebanyak 1.116 wanita
dapat dua kali lebih tinggi terkena resiko kanker apabila dibandingkan
akan dialami oleh para pelaku LGBT. Berikut di bawah ini beberapa
melakukan seks anal, sehingga pelaku gay ini sangat berisiko tinggi
terjadi ditemukan pada pria gay yang juga positif terkena virus HIV.
Dan tingkat kedua terbanyak pasien kanker anal yaitu pria gay yang
tidak terjangkiti virus HIV. Sehingga penyakit kanker anal ini dapat
b. Kanker mulut
hingga 225%, yaag terjadi pada tahun 1974. Dari informasi di situs
16
terkena kanker mulut yaitu mereka yang melakukan oral seks dengan
lagi dengan para gay yang terkena virus HIV, dimana seperti
menurun drastis. Saat seorang gay terkena virus HIV, maka akan
kanker.
e. HIV/AIDS
hubungan seks dengan orang yang telah mengidap virus HIV tanpa
disebabkan baik itu oleh bakteri maupun virus merupakan salah satu
penyakit tersebut :
serta tenggorokan.
kanker rektum.
g. Mengganggu reproduksi
Respon terdiri dari 3 ranah yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Ketiga
domain ini diukur dari pengetahuan, sikap dan praktik atau tindakan yang
A. Pengetahuan
a. Tahu (know)
b. Memahami (Comprehention)
c. Aplikasi (Application)
sebagainya.
d. Analisis (Analysis)
23
e. Sintesis (Synthesis)
f. Evaluasi (Evaluation)
dengan wawancara atau angket tentang materi yang akan di ukur dari
objek penelitian.
B. Sikap
seseorang untuk menilai suatu objek atau persoalan dan bertindak sesuai
24
a. Menerima (receiving)
b. Merespon (responding)
diberikan adalah suatu indikasi sikap karena dengan suatu usaha untuk
Terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang
c. Menghargai (valuing)
orang lain terhadap suatu masalah adalah suati indikasi sikap tingkat
tiga.
(notoatmodjo, 2010).
C. Tindakan
a. Persepsi (persection)
Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai
c. Mekanisme (mechanism)
d. Adopsi (Adoption)
1) Favorable (+)
2) Unfavorable (-)
1. Pengertian siswa
pengertian peserta didik atau siswa ialah orang yang belum mencapai
yang telah dewasa guna melaksanakan tugas sebagai salah satu makhluk
tuhan, sebagai umat manusia sebagai warga negara yang baik dan sebagai
27
salah satu masyarakat serta sebagai suatu pribadi atau individu. Pelajar
SMA umumnya berusia 16-18 tahun yang dinilai memasuki usia remaja.
Pelajar SMA umumnya berusia 16-18 tahun yang dinilai memasuki usia
biologis masa anak-anak dan masa dewasa, yaitu antara umur 10-20
tahun.
bentuk-bentuk lain yang menunjukan keintiman dua jenis kelamin yang sama
(Oetomo, 2001).
E. Kerangka Teori
LGBT