Ku : demam
KT: pilek, batuk
RPS : pasien datang ke IGD dengan keluhan demam tinggi mendadak sejak 4
HSMRS, keluhan disertai batuk tidak berdahak dan pilek 1 hari yang lalu. 4
HSMRS pasien demam mendadak hingga 40 derajat celcius, diberi obat demam
kemudian demam kembali membaik.
3 HSMRS pasien dibawa ke puskesmas dan mendapat terapi parasetamol sirup,
demam membaik, namun naik lagi. 2 HSMRS keluhan demam masih dirasakan
terus menerus. 1 HSMRS keluhan demam disertai dengan batuk kering dan pilek
bening encer.
Nafsu makan pasien menurun sejak 3 hari yang lalu, minum banyak (+), BAK dan
BAB saat ini normal.
Keluhan nyeri saat bak disangkal, keluhan nyeri tenggorokan dan nyeri saat
menelan disangkal, keluhan sesak disangkal.
RPD : -
RPK :
- pasien tinggal bersama embah dan ibu. Embah dan ibu pasien pilek (+)
bersamaan dengan pasien.
- Tetangga pasien ada yang mengalami demam berdarah
- lingkungan pasien banyak sekali nyamuk dan pasien serta keluarga pasien
sering digigit nyamuk
Objektif
KU/Kes: tampak tenang/ CM
T : 100/60 mmHg
S : 36,7 C
HR: 125 X/M
RR: 24 x/m
Status gizi
BB: 12 kg
PB: 91 cm
WAZ = -2.6 (BB kurus)
HAZ = -3.0 ( Perawakan sangat pendek)
WHZ = -1.25 ( status gizi baik)
Mata : CA -/-, SI -/-, mata cowong (-)
Hidung/Telinga : discharge +/+, -> bening encer nch (-),
Mulut : lidah kotor (-), T1/T1, faring hiperemis (-)
Thorax : simetris (+),
P/: SD Ves +/+, Whz (-/-), Rbk (-/-) Rbh (-/-)
Cor/ : S1>S2 reguler, Murmur (-), Gallop (-)
Abdomen : datar, bu (+) normal, supel, Nyeri tekan (-)
Hepar/lien ; tidak teraba
Ekstremitas : Akral hangat +/+/+/+ turgor <1 detik, CRT <2 detik
Rumple leed : (+)
Hitung Jenis:
Baso 0.5
Eusi 0.0 L
Bat 0.0 L
Segm 59.5
Limf 33.4
Mon 6.6 H
shift to the right (viral infection)
Assesment IGD
Fever unspesified
Usul Assesment
Dengue Fever
Status Gizi kurang
Planning
IVFD KAEN 1B loading 120 cc lanjut 12 tpm
Inf. Paracetamol 120 mg / 4-8 jam (jika suhu > 38.5)
Inj. Dexamethason 1/2 amp ekstra
PO Paracetamol syr 1 cth / 4-8 jam (K/P)
Jawaban dr.Nia :
Inf. PCT Stop
Inj. Dexa Stop
PO PCT syr 3x1 cth (K/P)
Nama : An. Ambiat giat
Usia : 4.5 tahun
DPJP : dr. Kurniawati Arifah, Sp. A
HP 3
Objektif
KU/Kes: Tampak tenang/CM
Tanda Vital
TD: 90/60 mmHg
HR: 129 x/menit
RR: 30 x/menit
T: 36.7 °C
BB: 14kg
TB: 110cm
WAZ: - 1,85 (BB normal)
HAZ: - 0,7 (perawakan normal)
WHZ: - 2,9 (status gizi kurang)
kesan : status gizi kurang , perawakan normal
Mata : mata cekung -/-, CA -/-, SI -/-, Edem Palpebra (+/+) berkurang
Hidung/Telinga : bloody discharge (-), nch (-)
Mulut : mukosa basah (+), perdarahan gusi (-)
Thorax : simetris, retraksi (-)
Pulmo : Suara dasar Vesikuler +/+ wheezing (-/-), rbk (-/-), rbh (-/-)
Cor : S1>S2 reguler , M (-), G (-)
Abdomen : Cembung, distensi (+), BU (+) normal, nyeri tekan (+), pekak alih (+),
ascites (+)
Hepar/lien : Hepar sulit dinilai
Ekstremitas: akral hangat +/+/+/+, sianosis - /-/-/-, turgor kulit <2 s
Lab Pkm. Jatilawang 27/02/19 --> RSMS (27/02/2019; pkl 21.44) , RSMS
(28/2/19 02.48), RSMS (28/2/19 09.38), RSMS (28/2/19 Pk 22.34), RSMS
(1/3/19 Pk 12:40)
Sero imunologi
IgG anti DHF Reaktif
IgM anti DHF Reaktif
Assesment
Syok hipovolemik
DHF Grade III (H-7)
Hipoalbumin
Susp efusi pleura
Ascites masif
Status gizi kurang
Planning
O2 NK 2 lpm
IVFD RL 42 ml/jam
Transfusi albumin 20% 50 ml dalam 4 jam (sudah 1x sampai pagi hari ini)
Inj. Cefotaxime 2 x 350mg iv (3)
Inj. Ranitidine 2 x 25mg iv
Inj. Furosemid 2 x 10 mg iv
PO. Paracethamol Syr 3 x 1,5 cth K/P
SF 6 X 120-150 ml
Ku : demam
KT: lemas
RPS : Pasien datang ke IGD RSMS dengan keluhan demam sejak 3 HSMRS.
Demam muncul perlahan, naik pada malam hari dan membaik pada pagi-siang
hari. Sebelumnya pasien sempat di bawa ke puskesmas pada hari Rabu (2
HSMRS) dan mendapatkan paracetamol namun keluhan demam tidak membaik.
BAB lembek (+) 1 HSMRS.
Keluhan batuk pilek disangkal, nyeri perut disangkal, perdarahan disangkal.
Pasien sempat muntah 1x berbarengan dengan demam, berisi air. Nafsu makan
menurun, BAK normal.
Pagi ini pasien diperiksa laboratorium dan didapatkan hasil trombosit menurun
kemudian pasien di bawa ke RSMS.
RPD : -
RPK : kakak pasien di rawat Aster dengan diagnosis DHF
Objektif
KU/Kes: lemah/ CM
S : 37.3C
HR: 132 X/M
RR: 28 x/m
Status gizi
BB: 10 kg
PB: 92 cm
WAZ: -2,78 (BB normal)
HAZ: -0.62 (Perawakan Normal)
WHZ: -2.83 (Status gizi baik)
Serologi :
Widal
typhi - o negatif
Typhi A-O negatif
Typhi H negatif
Paratyphi A-H negatif
Assesment IGD
DF
Usul Assesment
DF H3
Planning
IVFD RL 10 tpm
PO PCT syr 1 cth tiap 4 jam
Ku : sesak
KT: batuk
RPS : Pasien datang ke IGD RSMS dengan keluhan sesak sejak 1 HSMRS. 5 HSMRS
pasien gumoh dan kemudian batuk kering, 3 HSMRS pasien mulai batuk
berdahak tapi dahak susah keluar. 2 HSMRS pasien sesak dan di bawa ke
puskesmas, kemudian pasien di bawa ke RS Ananda dan mendapat obat puyer
dan fartolin syrup. 1 HSMRS pasien semakin sesak dan muncul biru-biru,
kemudian pasien dibawa ke IGD RSMS.
RPD : -
RPK : ayah pasien perokok aktif (+)
Objektif
KU/Kes: lemah/ CM
S : 3.7 C
HR: 137 X/M
RR: 53 x/m
Status gizi
BB: 4,1 kg
PB: 51 cm
WAZ: -1,22 (BB normal)
HAZ: -2,73 (Perawakan normal)
WHZ: 1,2 (Status gizi normal)
Hitung Jenis
Bas 0.4
Eosinofil 1.2
Batang 0.3
Segmen 33.8
Limfosit 48.3
Monosit 16.0 H
GDS 65
Assesment IGD
Pneumonia
Usul Assesment
Pneumonia
Ku : demam
KT: -
RPS : Pasien datang ke IGD RSMS dengan keluhan demam sejak 1 HSMRS.
Demam naik turun. Demam dirasa naik saat malam hari.
Kemudian pagi hari sebelum masuk RSMS , pasien sempat dibawa ke RS Amina
dan diberi obat penurun demam, demam sempat membaik namun naik lagi.
RPD:
Pasien mempunyai riwayat opname 1 bulan yang lalu di RS Bumiayu selama 3
hari dengan keluhan demam.
Kemudian pasien disarankan untuk periksa di poli Anak RSMS. Pada tanggal
11/01/2019 di RSMS Pasien dicek darah, urin dan IgG IgM anti CMV. Setelah
hasil lab keluar, pasien tidak melanjutkan kontrol di RSMS, Sehingga belum
sempat konsultasi mengenai hasil lab dengan dokter
Hasil lab tanggal 11/01/2019
Hb 8.8 L / AL 18.140 H / Ht 30 L / AE4,9 / Tromb 454.000
Bas 0,1 / Eos 0,5 L / Bat 0,3 L / Seg 23,3 L / Lim 64,6 H Mon 11,2 H
IgG anti CMV 2.51
IgM anti CMV 12.10 H
Riwayat perkembangan
Pasien usia 16 bulan belum bisa berjalan, baru bisa merangkak. Pasien baru bisa
mengucap kata sederhana seperti mama, papa, dedek, maem. Pasien sudah bisa
menggenggam makanan sendiri.
RPK : -
Objektif
KU/Kes: rewel/ CM
S : 38.3C
HR: 128 X/M
RR: 31x/m
Status gizi
BB: 10 kg
PB: 77 cm
WAZ: - 1,18 (BB normal)
HAZ: 0,33 (Perawakan normal)
WHZ: -1 (Status gizi baik)
Assesment IGD
Febris H1
Usul Assesment
Febris H1 dengan riw CMV
Susp GDD (Global Developmental Delay)
Planning IGD
IVFD RL 10 tpm
Inf. Paracetamol 3x100 mg
Ku : demam
KT: batuk, pilek
RPS : Pasien datang ke IGD RSMS dengan keluhan demam sejak 6 HSMRS disertai
riwayat kejang 1x 6HSMRS, kejang di kedua tangan sebelum kejang pasien sadar,
saat kejang pasien sadar, setelah kejang pasien sadar, kejang dengan durasi
kurang lebih 10 menit. Demam tidak langsung tinggi akan tetapi demam naik
turun. Sebelum demam, pasien didahului batuk pilek kurang lebih 1 minggu
hingga sekarang. Pasien langsung dibawa ke puskesmas, kemudian dibawa ke RS
Ananda dan mondok selama 3 hari. 3HSMRS Pasien sudah stabil dan
dipulangkan. pagi hari sebelum masuk RSMS, pasien demam tinggi hingga 40
derajat celcius dan langsung di bawa ke RS Ananda kemudian diterapi rawat
jalan demam membaik. Akan tetapi setelah itu demam tetap naik turun akhirnya
pasien dibawa ke IGD RSMS. Ibu pasien menyangkal keluhan pasien cenderung
mengantuk. Nafsu makan baik, BAB normal, BAK normal.
RPD : -
RPK : -
Objektif
KU/Kes: rewel/ CM
S : 37,1 C
HR: 120 X/M
RR: 48 x/m
Status gizi
BB: 6,2 kg
PB: 59 cm
WAZ: 0,22 (BB normal)
HAZ: -0,80 (Perawakan normal)
WHZ: 1,14 (status gizi baik)
Status neurologis
Gerakan : bebas, kekuatan :5/5/5/5, trofi : eutrofi, tonus :normotonus, klonus :(-
)
Meningeal sign : kaku kuduk (-), brudzinski (-), lasegue (-), kernig (-)
Hitung jenis :
Eos 1,2/bas 0,2/ batang 0,4/ segmen 68,5 H/ limfosit 16,9 L/ monosit 12,8 H
Assesment IGD
Febris
Bronkopneumonia
Usul Assesment
Bronkopneumonia
Status gizi baik
Planning
IVFD KAEN 1B 20 tpm mikro
O2 NK 1 lpm
Inf. PCT 3x70 mg
mialgia,
asthenia,
disertai atau tanpa demam atau flu-like symptoms. ibu infeksi primer, dan 1,4% bila
ibu infeksi rekuren atau past infection. Pada keadaan ini direkomendasikan untuk
IUGR,
mikrosefal,
hepatosplenomegali,
ptekie,
erupsi purpura
dan ruam makulo-papular,
trombositopenia, atau hiperbilirubinemia pada tes darah,
dan ada gangguan pendengaran pada uji tapis pendengaran
Pada keadaan ini direkomendasikan untuk dilakukan evaluasi CMV kongenital pada
bayi baru lahir
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan PCR virus atau biakan urin dan saliva pada minggu ke 2-3 kehidupan
merupakan baku emas untuk diagnosis CMV kongenital.
Deteksi antibodi IgM spesifik pada periode Ini dapat memastikan diagnosis CMV
kongenital.
Pemeriksaan IgG setelah minggu ke 3, bila hasil negatif dapat membantu
menyingkirkan diagnosis CMV kongenital.
Bila hasil IgG serial positif meningkat 4 kali lipat akan dapat membantu diagnosis
CMV kongenital.
IgG avidity dapat dilakukan bila ingin mengetahui diagnosis infeksi CMV terjadi
pada masa kehamilan. Sangatlah penting melakukan pemeriksaan pada waktu yang
tepat, sehingga kesimpulan dapat dibuat dengan akurat.
Terapi
Dosis, cara pemberian, monitoring, indikasi untuk menghentikan pengobatan anti virus pada
CMV kongenital dapat dilihat pada Tabel 3.