Anda di halaman 1dari 18

Stroke Hemoragik

Pembimbing :
dr. Prasetyo Tri Kuncoro, Sp.S
Oleh :
Leonnora Vern SN (G4A017025)

Bagian Ilmu Penyakit Saraf


RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

1
Identitas
✢ Nama : Tn. K
✢ Usia : 69 tahun
✢ Alamat : Kalitanjung, Tambaknegara
✢ Pekerjaan : Pedagang
✢ Suku : Jawa
✢ Agama : Islam
✢ Tanggal Periksa : 20/6/2019

2
Anamnesis
✢ Keluhan Utama
Kelemahan anggota gerak kiri
✢ Onset
Tiba-tiba
✢ RPS
Pasien datang ke IGD RSMS Margono dengan keluhan kelemahan
anggota gerak kiri secara mendadak. Keluhan dirasakan secara tiba-
tiba saat sedang beraktifitas seperti biasa. Sebelumnya pasien sempat
muntah 2x, pasien 2 bulan terakhir mengeluhkan nyeri kepala hilang
timbul, jika sudah sakit kepala pasien tidur kemudian keluhan membaik.
Pasien seorang perokok aktif, dan saat ini pasien juga mengeluhkan
sedikit sesak. Keluhan kejang sebelumnya disangkal. Pasien memiliki
riwayat hipertensi namun pasien tidak suka minum obat.

3
Riwayat Penyakit Dahulu
✢ Riwayat Hipertensi (+) tidak terkontrol
✢ Riwayat DM (-)
✢ Riwayat Stroke (-)
✢ Riwayat Trauma (-)

4
Riwayat Penyakit Keluarga
✢ Hipertensi –
✢ DM –
✢ Stroke –
✢ Keluhan serupa –

Riwayat Sosial
✢ Pasien merupakan seorang pedagang, tinggal bersama istri dan
anaknya. Kebutuhan ekonomi utama dari hasil berdagang.

5
Status Generalis
✢ KU/Kes : lemah / E3V4M5
✢ TD : 170/100 mmHg
✢ HR : 92x/menit
✢ RR : 24x/menit
✢ S : 36.8

✢ Kepala : Mesocephal
✢ Paru : SD Ves +/+, rbk-/-, rbh -/-, wheezing -/-
✢ Cor : S1>S2, murmur -, gallop -
✢ Abdomen : datar, BU (+), nyeri tekan (-)

6
Motorik Superior Inferior

✢ Status Neurologis
Gerak B/B sedikit T B/B sedikit T
 GCS : E4 M6 V5 Kekuatan 5/3 5/3
 Nervus Kranialis: Motorik
N. II : RC +/+, 3mm, isokor Tonus N/N N/N
N. III, IV, VI : dbn
Trofi EU/EU EU/EU
N. XII : dbn
RF +2/+2 +2/+2
RP -/- -/-
Klonus -/-

7
Diagnosis
Diagnosis Klinis
✢ Hemiparese sinistra
Diagnosis Topis
✢ Lobus Frontal dextra
Diagnosis Etiologi
✢ SH
Diagnosis Sekunder
✢ Hipertensi

8
Pemeriksaan Status Mental
Sensorium dan Kognisi
✢ Sensori  fungsi dari indera khusus
✢ Kognisi  proses informasi dan intelektual

Kesadaran
✢ Penurunan kesadaran  indikator untuk disfungsi otak

Orientasi
✢ Hendaya orientasi waktu, tempat dan orang  gangguan kognitif

9
Pemeriksaan Status Mental
Daya Ingat
✢ Dievaluasi  daya ingat sekarang (immediate), dakat (recent), dan jauh
(remote).
✢ Gangguan kognitif  daya ingat dekat yang pertama terganggu

Intelegensi, Informasi, dan Tugas Intelektual


✢ Berhitung & kalkulasi
✢ Pengetahuan umum

10
Pemeriksaan Status Mental
Evaluasi Neuropsikologis
✢ Fungsi kognitif  Mini Mental State Examination (MMSE)  mengkaji
orientasi, atensi, kemampuan berhitung, daya ingat jangka pendek dan
segera, bahasa, dan kemampuan untuk mematuhi perintah sederhana.
Skor maksimal 30
✢ Intelektual  Wechsler Adult Intelligence Scale  skor verbal, kinerja
dan IQ skala-penuh.
✢ Fungsi visuospatial  Uji Bender Gestalt

Riwayat Medis
✢ Lansia  masalah medis yang menyertai dan kronis
✢ Penyakit utama, trauma, riwayat perawatan di RS, intervensi terapi

11
Gangguan Jiwa Pada Usia Lanjut
✢ Program National Institute of Mental Health’s Epidemiologic Catchment
Area (ECA)
✢ Gangguan jiwa pada usia lanjut adalah gangguan depresif, gangguan
kognitif, fobia, dan gangguan penggunaan alkohol.
✢ Faktor risiko psikososial  hilangnya peranana sosial, hilangnya
otonomi, kematian teman atau sanak saudara, penurunan kesadaran,
keterbatasan finansial, dan penurunan fungsi kognitif.

12
Gangguan Jiwa Pada Usia Lanjut
Gangguan Demensia
✢ Faktor risiko  usia, riwayat keluarga, dan jenis kelamin wanita.
✢ Gangguan intelektual pada demensia terjadi dengan berjalannya waktu
✢ Perubahan karakteristik  fungsi kognisi, daya ingat, bahasa, dan
fungsi visuospasial.
✢ Gangguan perilaku  agitasi, kegelisahan, penyerangan, disinhibisi
sosial dan seksual, impulsivitas, gangguan tidur, dan waham.
✢ Kognisi  cedera otak, tumor cerebral, sindrom imunidefisiensi (AIDS),
alkohol, medikasi, infeksi, penyakit paru-paru kronis, peradangan.

13
Gangguan Jiwa Pada Usia Lanjut
Gangguan Depresif
✢ Tanda dan gejala  penurunan energi dan konsentrasi, gangguan tidur,
penurunan nafsu makan, penurunan berat badan, dan keluhan somatik.
✢ Lansia  rentan thd episode depresif berat dengan ciri khas melankolik,
ditandai oleh depresi, hipokondriasis, harga diri yang rendah, perasaan
tidak berharga, kecenderungan menyalahkan diri sendiri, ide bunuh diri.

14
Gangguan Jiwa Pada Usia Lanjut
Gangguan Kecemasan
✢ Panik, fobia, gangguan obsesif kompulsif, gangguan kecemasan umum,
gangguannstress pascatraumatik.
✢ Dimulai pada masa awal dewasa/pertengahan, setelah usia 60 tahun

Gangguan Somatoform
✢ Ditandai oleh gejala fisik yang menyerupai penyakit medis
✢ Hipokodriasis sering ditemukan pada pasien > 60 th
✢ Pemeriksaan fisik ulang berguna untuk menentramkan pasien bahwa
mereka tidak memiliki penyakit kronis yang mematikan

15
Terapi Psikofarmakologis Pada Gangguan Geriatrik
✢ Meningkatkan kualitas hidup, mempertahankan dalam komunitas,
menghindari penempatan di ruang perawatan.
✢ Dosis serendah mungkin harus digunakan untuk mencapai respons
terapeutik yang diharapkan

Antidepresan
✢ SSRI  fluoxetine, paroxetine, sertraline  aman dan toleransi dengan
baik oleh pasien lanjut usia.

Antipsikotik
✢ Efektif untuk mengatasi pasien lanjut usia yang melakukan kekerasan,
teragitasi, dan menyerang
✢ Berespon dengan dosis yang lebih kecil, lebih peka terhadap efek
samping 16
Psikoterapi Bagi Lanjut Usia
✢ Intervensi psikoterapi standar  psikoterapi berorientasi tilikan,
psikoterapi suportif, terapi kognitif, terapi kelompok, dan terapi keluarga.
✢ Terapi :
 Kebutuhan untuk beradaptasi dengan kehilangan
 Perlunya penerimaan peranan baru
 Kebutuhan untuk menerima kematian diri sendiri

17
Thank you

18

Anda mungkin juga menyukai