Kompetensi sikap spiritual dan kompetensi sikap sosial, dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching ) pada pembelajaran kompetensi pengetahuan dan
kompetensi keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
KI 3 :Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
C. Tujuan Pembelajaran
D. MateriPembelajaran
Hidrolisis Larutan Garam
FAKTA
Adanya garam-garam yang bersifat asam contohnya Suplemen rambut
Adanya garam-garam yang bersifat basa contohnya Soda Kue (NaHCO3), Obat
Maag ( Mg(CO3)2
Adanya garam-garam yang bersifat netral contohnya garam dapur ( NaCl)
KONSEP
Hidrolisis garam adalah peristiwa penguraian air oleh ion-ion garam.
Garam yang dapat mengalami hidrolisis adalah garam yang berasal dari asam
kuat-basa lemah, asam lemah-basa kuat, dan asam lemah-basa lemah.
Garam dari asam kuat-basa lemah dan asam lemah-basa kuat mengalami
hidrolisis sebagian sementara garam dari asam lemah-basa lemah mengalami
hidrolisis total
Contoh reaksi hidrolisis garam CH3COONa
CH3COO- + H2O ⇌ CH3COOH + OH-
PRINSIP
1. Pengertian hidrolisis garam
Hidrolisis berasal dari kata hidro yang berarti air dan lisis yang berarti
penguraian. Hidrolisis adalah reaksi penguraian garam oleh air atau reaksi ion-
ion garam dengan air. Garam adalah senyawa elektrolit yang dihasilkan dari
reaksi netralisasi antara asam dengan basa. Sebagai elektrolit, garam akan
terionisasi dalam larutannya menghasilkan kation dan anion. Kation yang
dimiliki garam adalah kation dari basa asalnya, sedangkan anion yang dimiliki
oleh garam adalah anion yang berasal dari asam pembentuknya. Kedua ion inilah
yang nantinya akan menentukan sifat dari suatu garam jika dilarutkan dalam air.
Reaksi hidrolisis merupakan reaksi—–kesetimbangan. Meskipun hanya sebagian
kecil dari garam itu mengalami hidrolisis, tetapi cukup untuk mengubah pH
larutan.
2. Jenis garam
a. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat
Jika garam jenis ini dilarutkan ke dalam air, baik kation maupun anionnya tidak
akan bereaksi dengan air karena ion-ion yang dilepaskan akan segera terionisasi
kembali secara sempurna. Contoh: NaCl,
Di dalam air, NaCl terionisasi sempurna membentuk ion Na+ dan Cl– menurut
reaksi berikut:
NaCl (aq) → Na+ (aq) + Cl– (aq)
Pelarutan garam ini sama sekali tidak akan mengubah jumlah [H+] dan [OH–]
dalam air, sehingga larutannya bersifat netral (pH=7). Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak
mengalami hidrolisis dalam air.
atau
Keterangan:
Kh = konstanta hidrolisis
Kw = konstanta air
Ka = konstanta asam
[G] = konsentrasi garam
3. Garam dari asam kuat dan basa lemah
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah dalam air mengalami
hidrolisis sebagian karena salah satu komponen garam (kation basa lemah)
mengalami hidrolisis menghasilkan ion H+ maka pH < 7 sehingga larutan
garam bersifat asam.
Rumus:
Atau
Keterangan:
Kh = konstanta hidrolisis
Kw = konstanta air
Kb = konstanta asam
[G] = konsentrasi garam
4. Garam dari asam lemah dan basa lemah
Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah dalam air mengalami
hidrolisis total. Karena kedua komponen garam (anion asam lemah dan
kation basa lemah) terhidrolisis menghasilkan ion H+ dan ion OH– sehingga
harga pH larutan ini tergantung harga Ka dan Kb.
Rumus:
Berdasarkan rumus di atas maka harga pH larutan garam yang berasal dari
asam lemah dan basa lemah tidak tergantung pada konsentrasi ion-ion garam
dalam larutan, tetapi tergantung pada harga Ka dan Kb dari asam dan basa
pembentuknya.
Jika Ka = Kb maka larutan akan bersifat netral (pH = 7)
Jika Ka > Kb maka larutan akan bersifat asam (pH < 7)
Jika Ka <Kb maka larutan akan bersifat basa (pH > 7)
PROSEDUR
A. Percobaan
1. Tujuan
Mengidentifikasi sifat (asam/basa atau netral ) beberapa larutan garam.
2. Alat dan bahan
a. Alat
Gelas kimia
Kertas lakmus merah
Kertas lakmus biru
b. Bahan
CH3COONH4
Na2CO3
NH4Cl
NaCl
3. Cara kerja
a. Disediakan 4 buah gelas kimia
b. Masukan larutan garam NaCl ke dalam gelas kimia yang
pertama,larutan garam NH4Cl ke dalam gelas kimia yang kedua,
larutan garam Na2CO3 ke dalam gelas kimia ke tiga dan larutan
garam NH4CH3COO ke dalam gelas kimia yang terakhir.
c. Masukan kertas lakmus biru dan lakmus merah ke dalam masing –
masing gelas kimia.
d. Amati perubahan warna yang terjadi pada kertas lakmus dan
catatlah hasilnya.
4. Pengamatan
Salin dan lengkapilah tabel pengamatan berikut ini sesuai dengan hasil
pengamatan kelompok anda.
F. Media Pembelajaran
Media/Alat : Papan Tulis/White Board, Video pembelajaran, slide
pembelajaran,gelas kimia.
Bahan : CH3COONH4, Na2CO3, NH4Cl dan NaCl
G. SumberBelajar
1. Buku Kimia untuk SMA/MA Kelas XI, Unggul Sudarmo, Penerbit Erlangga,
Tahun 2013.
2. Buku Kimia untuk SMA/MA Kelas XI, A.Haris Watoni, Yrama Widya, Tahun
2016
3. LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)
4. https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Asam-Basa-
dan-Garam-2009/konten3.html
5. https://www.youtube.com/watch?v=HwKjbhPyOfI
6. https://www.youtube.com/watch?v=xktfZmClVTc
7.
H. Kegiatan Pembelajaran
2. Pertemuan Ke-2 ( 4 x 45 menit ) Waktu
Kegiatan Pendahuluan 15
Guru : menit
Orientasi
Menyiapkan peserta didik secara fisik dan psikis untuk mengikuti proses
pembelajaran dengan cara berdoa, melakukan absensi, mengontrol kelengkapan
pembelajaran dan mengatur posisi tempat duduk peserta didik agar rapi.
Apersepsi
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya, yaitu :
asam, basa, dan garam.
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Masih ingatkah kalian, apa yang dimaksud dengan asam dan basa?
Bagaimana teori asam-basa menurut Bronsted Lowry?
Apakah yang kalian ketahui tentang garam?
Topik : Asam dan Basa
Motivasi
Mengantarkan peserta didik ke dalam suatu permasalahan dan tugas terkait
materi yang akan dipelajari dengan memberikan pertanyaan.
Mengapa pada kolam renang yang bersifat asam, perlu ditambahkan garam
NaHCO3?
Memotivasi peserta didik bahwa materi ini akan dapat membantu peserta didik
untuk menjelaskan sifat-sifat garam dalam berbagai produk yang mengandung
garam dalam kehidupan sehari-hari.
Pemberian Acuan
Menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu setelah mengikuti pembelajaran ini,
peserta didik diharapkan dapat menjelaskan pengertian hidrolisis garam, jenis –
jenis garam dan menentukan pH larutan garam
Menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari yaitu pengertian hidrolisis
garam, jenis-jenis garam yang mengalami hidrolisis dan menentukan pH
larutan garam
dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan yaitu diskusi, tanya-jawab,
presentasi, postest dan penugasan.
Membentuk kelompok menjadi 4−5 orang (heterogen).
Kegiatan Inti 150
Sintak menit
Model KegiatanPembelajaran
Pembelajaran
Stimulation Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
(stimullasi/ memusatkan perhatian pada Pengertian hidrolisis garam,jenis –
2. Pertemuan Ke-2 ( 4 x 45 menit ) Waktu
pemberian jenis garam dan penentuan pH larutan garam dengan cara :
rangsangan) Menayangkan gambar/foto tentang beberapa zat asam,basa
dan garam dalam kehidupan sehari – hari.
Contoh bahan pengamatan ( PPK = rasa ingin tahu dan gemar
membaca)
CATATAN :
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam
menumbuhkembangkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
kecintaan kepada sesama manusia, bersahaja, disiplin, rasa percaya diri,
berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah, tanggungjawab, rasa ingin tahu,
2. Pertemuan Ke-2 ( 4 x 45 menit ) Waktu
peduli lingkungan, tanah air, dan bangsa Indonesia, serta kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya
dan orang lain.
(Karakter Kepramukaan, Kebangsaan, dan Kewirausahaan)
Kegiatan Penutup 15
Peserta didik : menit
Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
Mengagendakan pekerjaan rumah.
Mengagendakan projek yang harus mempelajarai pada pertemuan
berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa yang sudah dikerjakan pada materi hidrolisis
garam dan memberikan paraf.
Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan
b. Penilaian Pengetahuan : TesTertulis, penugasan
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik, Portofolio
2. Bentuk Penilaian:
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : penilaian laporan
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya
belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching
(klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 2 kali dan apabila setelah 2 kali tes
remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam
bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.
5. Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
- Siwa yang mencapai nilai n( ketuntasan) n n(maksimum) diberikan
materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan
- Siswa yang mencapai nilai n n(maksimum) diberikan materi melebihi
cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.