Disusun Oleh:
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan Rahmat serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Tips-Tips Menjadi Pembawa Acara yang Baik” penyusunan makalah ini
untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pranata Acara. Kami berharap makalah ini dapat
menambah wawasan dan pengetahuan khususnya dalam bidang pembelajaran yang
terkait dengan Pembawa Acara serta pembaca dapat mengetahui pentingnya
membawakan acara dengan baik.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, tujuan makalah ini
sebagai berikut:
1. Mengetahui Hal-hal yang penting dilakukan apabila ingin menjadi pembawa acara yang
baik;
2. Untuk mengetahui hal-hal penting untuk pembawa acara yang baik dalam membawakan
acara .
1.4 Manfaat
Manfaat makalah ini adalah sebagai berikut.
1
1. Seorang pembawa acara akan meminimalisir kesalahan dalam membawakan
sebuah acara.
2. Seorang pembawa acara akan melakukan hal-hal yang benar untuk menarik
perhatian.
2
BAB II PEMBAHASAN
Seorang pembawa acara memiliki tugas yang cukup berat karena dituntut
untuk memiliki kreativitas dan mampu berimprovisasi. Kreativitas dibutuhkan agar
dalam membawakan acara dapat menarik dan mampu menyesuaikan dengan acara
yang dibawakan. Sedangkan improvisasi dibutuhkan agar pada saat tampil tidak
menghambat bicara, tidak terkesan biasa, dan apa yang disampaikan/diucapkan saling
berkaitan. Seorang pembawa acara juga dituntut untuk mampu membaca situasi.
Artinya seorang pembawa acara harus sensitif pada hal-hal apapun yang terjadi.
Misalnya pada saat audiens terlihat bosan, audiens terlihat panik, suasana tidak
mendukung, cuaca buruk, dan situasi lain yang mungkin terjadi pada saat acara
berlangsung. Maka seorang pembawa acara harus bisa mengatasi dan mengambil
keputusan terkait situasi yang sedang terjadi.
Pembawa acara yang baik harus dapat membangun suasana sesuai dengan
karakteristik acara. Membangun suasana berarti dapat menciptakan suasana yang
sesuai dengan tema dan ciri khas acara tersebut. Misalnya acara yang sifatnya santai
maka pembawaan dan gaya membawakan acara juga harus santai, termasuk intonasi,
pakaian, dan selingan berupa gurauan. Demikian juga untuk jenis acara yang sifatnya
formal, maka gaya yang dipakai juga harus formal. Pembawa acara harus berbicara
sesuai teks yang telah dipersiapkan sebelumnya. Sedangkan pada acara yang
3
karakteristiknya santai, pembawa acara dapat lebih bebas berinteraksi dengan
audiens. Jangan sampai pada acara formal, tetapi sang pembawa acara membawakan
acara dengan gaya dan cara bicara yang santai.
Sedangkan tugas seorang pembawa acara ada beberapa hal antara lain:
menyusun acara, mengecek kesiapan, membawakan acara, mengendalikan waktu, dan
memuaskan hadirin. Menyusun acara merupakan tugas yang harus dilakukan sebelum
bertugas sebagai pembawa acara. Menyusun acara wajib dilakukan meskipun
pembawa acara telah terlatih atau terbiasa melakukan tugas tersebut. Fungsinya
adalah agar lebih tertata dan lebih siap. Mengecek kesiapan juga merupakan tugas
pembawa acara sebelum pelaksanaan acara.
4
mengendalikan waktu. Pembawa acara dalam hal ini tidak sekedar membacakan
susunan acara, tetapi juga harus memperhitungkan waktu yang rencananya akan
digunakan. Tujuannya rencana dan waktu yang telah disusun dan dirancang tidak
akan meleset. Sedangkan tujuan akhir dari tugas pembawa acara adalah memuaskan
hadirin. Memuaskan hadirin dilakukan dengan memberikan performa yang bagus dan
sesuai dengan keinginan audiens.
5
acara, kenalilah emosi orang lain. Berikan waktu untuk bertegur sapa dengan
teman dan kru pendukung acara, mulai dari menanyakan kabar sampai hal
lainnya yang menunjukkan rasa empati kita.
6. Memiliki Prestasi Tambahan
Prestasi apa saja yang pernah anda raih merupakan bekal untuk menambah
kepercayaan diri saat anda ingin berkarier sebagai presenter. Banyak orang yang
menjadikan prestasi-prestasi kecil yang pernah dimilikinya untuk meraih prestasi
besar.
6
Rajin membaca juga akan memberikan pengaruh positif bagi pembawa acara.
Seorang pembawa acara yang rajin membaca, setidaknya memiliki wawasan yang
lebih luas, sehingga pada saatnya pembawa acara dapat meleburkan pembicaraan
dengan lawan bicara, tamu, maupun audiens.
6. Mengenali kelompok audiens
Mengapa pembawa acara harus mengetahui kelompok audiens. Dengan
memahami kelompok audiens, paling tidak seorang pembawa acara dapat
menentukan gaya bicara, bahasa, maupun selingan dan gurauan yang akan
dilontarkan. Jangan sampai pembawa acara mengatakan atau menyampaikan
sesuatu yang tidak dipahami sama sekali oleh audiens
7. Tepat waktu
Seorang pembawa acara harus tepat waktu, tidak hanya untuk urusan kehadiran,
tapi juga harus pandai mengatur waktu, karena tugas pembawa acara sebenarnya
juga berkaitan dengan pengaturan waktu sehingga keseluruhan acara dapat
berjalan dengan baik.
8. Meringkas isi pembicaraan
Ada baiknya pembawa acara meringkas isi yang disampaikan oleh pembicara.
Fungsinya selain secara pribadi menambah ilmu, pembawa acara juga dapat
menyimpulkan apa yang disampaikan pembicara, sehingga ada kesan perhatian
yang lebih. Bagi audiens, kesimpulan yang disampaikan pembawa acara bisa
dijadikan pengingat lagi, karena pesan yang disampaikan berulang dapat berefek
menguatkan ingatan terhadap pesan tersebut.
9. Memperhatikan konsumsi makan sebelum tampil
Meskipun terdengan sepele, tetapi seorang pembawa acara sebaiknya
memperhatikan apa yang dikonsumsi sebelum tampil. Jangan sampai pada saat
tampil pembawa acara merasa terganggu akibat salah makan dan minum. Bahkan
bisa jadi bukan hanya pembawa acara yang terganggu tapi juga audiens. Misalnya
sebelum tampil pembawa acara makan pete atau minum soda. Akibatnya mulut
menjadi bau dan sering bersendawa sehingga hal itu sangat mengganggu dan
menurunkan kepercayaan diri.
7
10. Menghindari gerakan monoton
Gerakan atau bahasa tubuh yang tepat memang dapat menguatkan pesan yang
ingin disampaikan. Namun demikian jangan melakukan gerakan yang sama
berulang-ulang sehingga memberikan kesan monoton. Gerakan yang monoton
justru akan mengaburkan pesan dan mengganggu konsentrasi audiens.
11. Menguasai diri
Menguasai diri dalam hal ini adalah kemampuan pembawa acara untuk
mengontrol diri. Baik mengontrol bicara, mengontrol emosi, maupun mengontrol
gerakan-gerakan. Misalnya, jika membuat lelucon, jangan sampai pembawa acara
ikut tertawa terbahak-bahak sehingga justru mengganggu audiens.
12. Melakukan relaksasi
Relaksasi dibutuhkan oleh siapa saja, terutama bagi orang yang akan tampil di
hadapan orang banyak. Maka relaksasi mestinya juga dibutuhkan oleh seorang
pembawa acara. Cara yang paling mudah adalah dengan mengatur tarikan nafas
dengan rumus 5-20-10, yaitu 5 detik menghirup udara, 2o menit menahannya di
dada, dan 10 detik menghembuskan udara pelan-pelan. Apabila hal iu dilakukan
berulang akan sangat membantu MC untuk tenang sehingga lebih mampu
menguasai diri.
8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pembawa acara adalah orang yang membawakan narasi atau informasi dalam
suatu acara/kegiatan, biasanya bertugas memandu acara dan bertanggung jawab atas
lancar dan suksesnya acara. Seorang pembawa acara harus mampu membaca situasi,
menciptakan suasana sesuai dengan karakteristik acaranya, dan memungkinkan
adanya dialog dengan audiens. Acara yang dibawakan adalah acara-acara hiburan
yang menuntut kreatifitas dan improvisasi yang akan menciptakan karakteristik acara
sesuai dengan jenis acaranya.
3.2 Saran
Makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan cara menjadi pembawa
acara yang baik. Tips-tips yang sudah dipaparkan akan menjadi landasan untuk
seorang pembawa acara membawakan acara dengan baik dan lancar. makalah ini
diharapkan meningkatkan pemahaman akademis akan tekhik-teknik menjadi
pembawa acara yang baik.
9
DAFTAR PUSTAKA
Dwi,A. 2015. Tehnik, Dasar, Tugas, dan Syarat Master Of Ceremony (MC).
https://rumahpublicspeaker.wordpress.com/2015/09/20/79/. [diakses pada 28
Maret 2019]
Dwihartanti. 2014. Konsep dan Tips Menjadi MC.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/muslikhah-dwihartanti-mpd/materi-konsep-dan-
tips-menjadi-mc. [diakses pada 28 Maret 2019]
Rakhmat,J. 2004. Retorika Modern. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Romeltea. 2013. 10 Syarat Jadi MC (Master Of Ceremony). http://romeltea.com/10-
syarat-jadi-mc-master-of-ceremony/. [diakses pada 28 Maret 2019].
10