Pendahuluan
HIMATIF adalah HIMPUNAN yang di bentuk sejak 2 Juni 2000, dimana anggotanya
terdiri dari mahasiswa jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi UIN
Sunan Gunung Djati Bandung.
Demi membantu tercapainya tujuan organisasi tersebut, maka dibutuhkannya sebuah
perangkat yang dijadikan standar pedoman kerja selama periode kepengurusan karena
manajemen yang baik sangat diperlukan untuk menghasilkan hasil yang baik. Oleh karena
itu, dibuatlah sebuah “Standar Operasional Prosedur” yang selanjutnya disebut SOP. SOP
perlu dipahami, dimengerti, dan dilaksanakan oleh mereka yang akan melaksanakan
kegiatan yang membawa nama HIMATIF ke depan, sehingga menjadi komunitas yang
tumbuh dan berkembang.
Pengertian
Tujuan
Fungsi
Maintenance Pengurus
1. Ketua bidang atau Ex Officio berhak memberikan treatment kepada pengurus yang
bermasalah atau melanggar SOP
2. Jika treatment yang diberikan tidak dilaksanakan, Sekretaris Umum berhak
memberikan Surat Peringatan Pertama (SP1) kepada pengurus yang bersangkutan
dengan persetujuan Ketua Umum
3. Jika pengurus yang telah dikenakan SP1 tidak menunjukkan perbaikan sikap,
Sekretaris Umum berhak memberikan Surat Peringatan Kedua (SP2) kepada pengurus
yang bersangkutan dengan persetujuan Ketua Umum.
4. Jika pemberian SP2 tidak membuat keadaan membaik, Ketua Umum memberlakukan
mekanisme pemberhentian masa jabatan
Monitoring Evaluasi
4. Setiap pelaksanaan Rapat Bidang harus disertai dengan hasil rapat secara tertulis
yang formatnya telah ditentukan oleh Sekretaris Umum.
Apresiasi
I. Apresiasi Personal
1. Penilaian yang dilakukan oleh Ketua Bidang HIMATIF kepada seluruh pengurus
HIMATIF akan dilaporkan dalam bentuk rapor pengurus.
2. Pengurus HIMATIF yang menampilkan kinerja paling baik berdasarkan rapor
akan mendapatkan apresiasi penghargaan (award) dari HIMATIF.
3. Apresiasi bagi Project Officer kepanitiaan merupakan tanggung jawab ExOfficio
HIMATIF.
4. Apresiasi bagi anggota kepanitiaan merupakan tanggung jawab Project Officer
yang bersangkutan.
5. Apresiasi bagi Ketua Bidang merupakan tanggung jawab dari Ketua Umum
HIMATIF dibantu oleh Sekertaris Umum dan Bendahara Umum.
6. Penilaian kinerja pengurus akan dilakukan melalui monitoring evaluasi oleh Ex
Officio HIMATIF.
Upgrading
Kaderisasi
I. Kaderisasi Bidang
1. Setiap bidang wajib membuat dan memberikan usulan atau rekomendasi nama
secara tertulis bagi bidang tersebut untuk kepengurusan selanjutnya, yang
diberikan kepada ketua bidang dan diserahkan kepada ExOfficio HIMATIF.
2. Rekomendasi nama yang dimaksud pada poin 1, wajib mengikuti pembekalan
untuk menjadi pengurus HIMATIF selanjutnya yang dilaksanakan oleh PAO
HIMATIF.
BAB II
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Ketua Umum
Sekretaris Umum
Bendahara Umum
Ketua Bidang
Sekretaris Bidang
Bendahara Bidang
1. Membuat LPJ Umum HIMATIF pada MUSKOM dan Pimpinan Fakultas didampingi
Sekretaris Umum
2. Menyusun administrasi dan surat menyurat secara berkala
3. Melakukan pendataan inventaris sekretariat
1. Departemen Stabilisasi
a. Mengadakan kegiatan yang bertujuan memajukan dan mengembangkan
himpunan
b. Menjaga stabilitas kepengurusan HIMATIF
2. Departemen Kaderisasi
a. Membangun komunikasi dengan organisasi lain diluar HIMATIF
b. Membentuk kader-kader baru sebagai penerus roda organisasi
c. Menyiapkan penerus kepengurusan kedepan
1. Departemen Litbang
a. Mengadakan kegiatan keilmuan yang berhubungan dengan jurusan
b. Berpartisipasi dalam kegiatan bidang keilmuan
c. Menghasilkan kekaryaan dari kajian akademik
d. Mengadakan kegiatan untuk mengembangkan keahlian demi terciptanya hasil
karya mahasiswa
2. Departemen Perlombaan
a. Mengikutsertakan SDM Teknik Informatika dalam perlombaan bidang keilmuan di
internal maupun eksternal kampus
b. Bertanggung jawab atas administrasi keikutsertaan dalam perlombaan
c. Mengadakan perlombaan bidang keilmuan
3. Departemen BSO
a. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan BSO secara struktural dan fungsional
b. Bertanggung jawab atas fasilitas yang dibutuhkan oleh BSO
1. Departemen Kesenian
a. Menyelenggarakan kegiatan kesenian tingkat jurusan
b. Berpartisipasi dalam kegiatan kesenian
2. Departemen Olah Raga
a. Menyelenggarakan kegiatan olahraga tingkat jurusan
b. Berpartisipasi dalam kegiatan olah raga
3. Departemen Komunitas
a. Menyelenggarakan kegiatan komunitas tingkat jurusan
b. Berpartisipasi dalam kegiatan komunitas
Bidang Kewirausahaan
1. Departemen Produksi
a. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan produksi produk HIMATIF
2. Departemen Pemasaran
a. Mengenalkan produk keinformatikaan ke mahasiswa maupun masyarakat umum
b. Bertanggung jawab atas produk yang telah diproduksi
c. Melakukan kegiatan yang bertujuan manambah pemasukan kas HIMATIF
3. Departemen Kerjasama
a. Membangun kerja sama dengan perusahaan maupun lembaga sejenis
b. Mewadahi anggota HIMATIF untuk berwirausaha
1. Departemen Sosial
Mengadakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan jiwa sosial mahasiswa
Teknik Informatika
2. Departemen Rohani
Mengadakan kegiatan yang bertujuan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan
anggota himpunan
Komunitas
Kepengurusan HIMATIF tidak akan berjalan lancar tanpa adanya koordinasi, integrasi, dan
evaluasi yang sangat kuat. Untuk melaksanakan hal tersebut, maka diturunkan dalam bentuk
rapat, baik dilakukan dalam lingkup pengurus inti (ketua umum, sekretaris umum, bendahara
umum, ketua Bidang), rapat bidang, rapat koordinasi, rapat kerja, dan sebagainya. Selain itu,
diturunkan pula dengan membentuk jaringan komunikasi (jarkom) yang berantai.
Garis koordinasi
KETUA UMUM
Dalam sebuah organisasi, nilai sebuah informasi begitu penting dan mempengaruhi kinerja
organisasi. Demi keefektifan penyampaian informasi tersebut, maka dibutuhkan sebuah
sistem yang mengaturnya dimana dalam hal ini disebut sistem komunikasi. Secara garis
besar, system komunikasi ini dapat dibagi menjadi intern dan ekstern.
1. Intern
Bidang penyelenggara kegiatan dengan persetujuan Ketua Umum
ADFOKOM
Seluruh Bidang
2. Ekstern
Panitia penyelenggara kegiatan (SC)
dengan persetujuan Ketua Umum HIMATIF
Ketua OC
Peserta/Umum
Macam rapat
1. Rapat Kerja I
Agenda dari rapat ini antara lain:
1) Sosialisasi Visi, Misi dan Tujuan Organisasi oleh Ketua Umum HIMATIF
2) Penjelasan POKI, AD/ART, GBHO, dan SOP.
3) Pembuatan, pembahasan dan Penetapan Program Kerja.
2. Rapat Kerja II (Pleno Tengah)
Agenda dari rapat ini antara lain:
1) Laporan pengurus selama satu semester (sesuai periode).
2) Evaluasi Program dan Kinerja Pengurus.
3) Reshuffle Pengurus (jika diperlukan).
Pengurus dapat diresuffle karena beberapa hal :
a. Memberhentikan diri
b. Meninggal dunia
c. Tidak Aktif dalam kepengurusan.
d. Mencemarkan nama baik HIMATIF
e. Kebijakan Organisasi
Resuffle kepengurusan hanya dilakukan maksimal 1 kali dalam kepengurusan.
Resuffle dapat dilakukan apabila memang dianggap penting dan atas kebijakan
pimpinan organisasi.
4) Pembuatan, pembahasan, dan Penetapan Program Kerja setengah periode
berikutnya.
3. Rapat Koordinasi
Rapat koordinasi diselenggarakan oleh seluruh pengurus HIMATIF secara rutin,
namun dengan waktu yang fleksibel, agendanya dapat berupa:
1) Evaluasi program kerja yang sudah, sedang, dan akan dilaksanakan
(kendala/hambatan).
2) Sosialisasi program kerja terdekat dari setiap Bidang.
3) Persiapan kegiatan setiap Bidang.
4) Diikuti oleh seluruh pengurus HIMATIF
4. Rapat Kepanitiaan
Merupakan rapat persiapan suatu kegiatan yang dihadiri oleh panitia kegiatan dengan
agenda yang disesuaikan dengan kebutuhan rapat kegiatan tersebut. Rapat kepanitiaan
terakhir diadakan setelah keberlangsungan acara dan berfungsi sebagai evaluasi acara
dan evaluasi kerja.
5. Rapat Bendahara
Merupakan rapat yang dipimpin oleh Bendahara Umum dan diikuti oleh Bendahara
Bidang yang membahas kondisi dan alur keuangan dengan waktu dan tempat yang
disesuaikan.
6. Rapat Terbatas
Rapat yang diagendakan karena kebutuhan yang mendesak dengan waktu dan tempat
disesuaikan.
Mekanisme rapat
1. Fungsi
Fungsi utama dari rapat adalah agar setiap individu panitia mengetahui dan
memahami perkembangan persiapan kegiatan, selain dari kontrol kerja panitia.
2. Mekanisme
Setiap rapat apapun macamnya, dipimpin oleh sekretaris dan dengan didampingi oleh
notulen. Notulen dapat ditunjuk dari anggota Bidang, atau Biro Kestari. Hasil rapat
secara terlulis dilaporkan kepada Sekretaris Umum.
BAB IV
KEUANGAN
1. Dana Kemahasiswaan, yaitu dana yang disediakan oleh Bagian Keunangan Univeritas
untuk kegiatan program kerja HIMATIF
2. Dana yang diwariskan dari kepengurusan sebelumnya.
3. Dana yang dihasilkan Bidang WIRUS HIMATIF
4. Dana yang dihasilkan oleh acara yang diselenggrakn oleh HIMATIF
5. Dana yang dikumpulkan dari iuran pengurus per bulan
6. Profit sharing dari kepanitiaan (ketentuan mengenai profit sharing dijabarkan dalam
point tersendiri dalam SOP ini)
Definisi Kas Sosial, Kas Danus, Kas Operasional/ Umum, Dan Kas Kemahasiswaan
1. Kas Sosial adalah bagian dari kas milik HIMATIF yang penggunaannya terbatas
(restricted) untuk kegiatan sosial kemanusiaan, seperti bencana alam dan kegiatan
sosial lainnya.
2. Kas Danus adalah bagian dari kas milik HIMATIF yang penggunaannya terbatas
(restricted) untuk menghasilkan keuntungan bagi HIMATIF.
3. Kas Operasional/umum adalah kas milik HIMATIF yang penggunaannya adalah
untuk menunjang aktivitas HIMATIF.
4. Kas Kemahasiswaan adalah kas milik HIMATIF yang penggunaannya adalah untuk
melaksanakan aktivitas HIMATIF termasuk untuk melaksanakan seluruh program
kerja HIMATIF. Kas kemahasiswaan mencakup dana kemahasiswaan dan dana
turunan. Dana turunan bersifat sebagai dana abadi HIMATIF.
5. Penggunaan kas kemahasiswaan, kas sosial, dan kas operasional adalah atas
persetujuan (otorisasi) dari Bendahara Umum Controller.
6. Jika dana kemahasiswaan yang ditentukan dalam Rencana Operasional berlebih, maka
sisa dana tersebut akan dimasukkan ke dalam kas kemahasiswaan.
7. Pemakaian kas sosial non-budgeter berdasarkan pertimbangan Controller, dengan
keputusan diambil melalui Rapat Pimpinan (Ex Officio) seperti dana untuk bencana
alam.
8. Kas Sosial hanya dipakai dalam keadaan mendesak, dengan status sebagai pinjaman
yang harus dikembalikan dan disetujui oleh Bendahara Controller dan Ketua
HIMATIF. Maksimal kas Sosial yang dipakai adalah 50% dari kas sosial yang ada.
Kegiatan HIMATIF sendiri secara garis besar dibagi menjadi Program Kerja Bidang dan
Program Kerja Umum.
1. Program Kerja Bidang (PKB)
Adalah program kerja yang dikelola dan diorganisir oleh satu Bidang. Konsep dari
kegiatan dipegang penuh oleh bidangnya dan biasanya kegiatan yang dilakukan tidak
terlalu kompleks sehingga pengurus dari bidang lain hanya membantu bahkan bisa
jadi tidak dilibatkan dalam kepanitiaan.
2. Program Kerja Umum (PKU)
Adalah program kerja kondisional yang dikelola dan diorganisir oleh seluruh
pengurus HIMATIF.
Kepanitiaan Kegiatan
1. Kepanitiaan Kecil
a. Kepanitiaan kecil adalah kepanitaan yang memiliki rencana anggaran ≤ Rp.
3.000.000
b. Kepanitiaan kecil wajib memberikan laporan keuangan intern beserta bukti
pemasukan dan pengeluaran yang valid setiap 1 minggu 1 x kepada Bendahara
Umum.
c. Kepanitiaan kecil wajib memberikan laporan keuangan kepada Bendahara Umum
selambat-lambatnya 7 hari kerja setelah kegiatan berakhir.
d. Setiap keterlambatan dalam penyerahan laporan keuangan tersebut akan
dikenakan denda Rp 3000,00/hari, dikeluarkan dari dana pribadi (di luar dana
sisa)
e. Panitia (pihak HIMATIF) dan pihak ketiga (cth:vendor, sponsorship, dll) wajib
membuat MoU/ perjanjian bermaterai :
• Untuk penerimaan dan pengeluaran antara Rp 250.000 - Rp 749.000/barang
harus dilengkapi materai Rp 3.000,00
• Untuk penerimaan dan pengeluaran ≥ Rp. 750.000/barang harus dilengkapi
materai Rp. 6.000,00.
f. Setiap kepanitiaan kecil wajib menandatangani MoU/perjanjian dengan
Bendahara Umum.
2. Kepanitiaan Besar
a. Kepanitiaan besar adalah kepanitiaan yang memiliki rencana anggaran > Rp.
3000.000
b. Kepanitiaan besar wajib memberikan laporan keuangan intern beserta bukti
pemasukan dan pengeluaran yang valid setiap 1 minggu 1 x kepada Bendahara
Umum HIMATIF
c. Kepanitiaan besar wajib memberikan laporan keuangan akhir kepada Bendahara
Umum HIMATIF selambat-lambatnya 20 hari kerja setelah kegiatan berakhir.
d. Setiap keterlambatan dalam penyerahan laporan keuangan tersebut akan
dikenakan denda Rp 3000,00/hari, dikeluarkan dari dana pribadi (di luar dana
sisa).
e. Laporan Keuangan terdiri dari cash flow dan laporan rekonsiliasi bank.
f. Panitia (pihak HIMATIF) dan pihak ketiga (cth:vendor, sponsorship, dll) wajib
membuat MoU/ perjanjian bermaterai :
• Untuk penerimaan dan pengeluaran antara Rp 250.000 - Rp 749.000/barang
harus dilengkapi materai Rp 3.000,00
• Untuk penerimaan dan pengeluaran ≥ Rp. 750..000/barang harus dilengkapi
materai Rp. 6.000,00.
g. Setiap kepanitiaan besar wajib menandatangani MoU/perjanjian dengan
Bendahara Umum.
1. Profit Sharing
Hal yang dimaksud dengan profit adalah net profit, yaitu keuntungan bersih setelah
dikurangi dana-dana operasional kegiatan yang dibebankan kepada HIMATIF
Profit Sharing dapat dilakukan apabila program kerja dan kepanitiaan HIMATIF
mendapatkan pendapatan yang lebih besar dari pengeluaran. Berdasarkan skalanya,
kepanitiaan dikategorikan menjadi:
a. Kepanitiaan kecil adalah kepanitaan yang memiliki rencana anggaran ≤ Rp. 3 juta
Sosial:
Kas HIMATIF = 80%
Panitia Pelaksana = 20%
Non-sosial:
Kas HIMATIF = 70%
Bidang Pelaksana = 10%
Panitia Pelaksana = 20%
b. Kepanitiaan besar adalah kepanitiaan yang memiliki rencana anggaran > Rp. 3
juta
Sosial:
Kas Himatif = 70%
Bidang Pelaksana = 10%
Panitia Pelaksana = 20%
Non-sosial:
Kas Himatif = 60%
Bidang Pelaksana = 10%
Panitia Pelaksana = 30%
c. Program Kerja Non-Kepanitiaan adalah seluruh program kerja yang dilaksanakan
oleh Bidang HIMATIF yang tidak berbentuk kepanitiaan.
Sosial:
Kas HIMATIF = 80%
Bidang Pelaksana = 20%
Non-sosial:
Kas HIMATIF = 80%
Bidang Pelaksana = 20%
2. Loss Sharing
Loss sharing dilakukan apabila pendapatan yang diterima kepanitiaan lebih kecil
daripada pengeluarannya.
Persyaratan Loss sharing adalah sebagai berikut:
a. Setiap kepanitiaan wajib memberitahukan keadaan keuangan yang sebenarnya
secara berkala kepada Bendahara Umum
b. Apabila pihak panitia melihat adanya indikasi loss, panitia wajib melaporkan
indikasi adanya loss tersebut paling lambat H-15 hari kerja sebelum acara
berlangsung.
c. Apabila pihak HIMATIF melihat adanya indikasi loss, maka Ex-Officio
HIMATIF berhak melakukan intervensi hingga ke konsep acara terhadap
kepanitiaan terkait untuk menghindari loss, dan jika memungkinkan HIMATIF
berhak menghentikan jalannya kepanitiaan.
• Jika pihak HIMATIF menghentikan jalannya kepanitiaan, maka panitia dan
HIMATIF masing-masing menanggung 50% dari total indikasi loss.
• Jika pihak panitia meneruskan jalannya kepanitiaan, dan kerugian yang
sebenarnya melebihi indikasi loss, maka HIMATIF hanya menanggung 50%
dari total indikasi loss, dan sisa kerugian yang sebenarnya ditanggung panitia.
d. Apabila loss tidak dapat dihindari lagi dan tidak diperkirakan sebelumnya, maka
pembagian loss antara HIMATIF dan panitia adalah sebagai berikut:
Kepanitiaan non-sosial (besar maupun kecil)
• Apabila terjadi loss, maka akan diberi perpanjangan waktu untuk kepanitiaan
dalam membuat LPJ kegiatan. Kebijakan ini dibuat guna memberi kesempatan
bagi kepanitiaan mencapai BEP (Break Event Point / impas).
• Selama masa perpanjangan waktu, kepanitiaan akan terus dipantau oleh Ketua
Bidang terkait serta Bendahara Umum dalam melakukan usaha-usaha untuk
membayar kerugian kepanitiaan.
• Apabila panitia tidak mampu mencapai BEP dalam batas waktu yang
ditentukan maka ketentuannya sebagai berikut :
HIMATIF = 50 %
Panitia = 50 %
• Jika tidak terlihat usaha dalam membayar kembali kerugian-kerugian yang ada
di dalam kepanitiaan, maka total Loss menjadi tanggung jawab panitia
sepenuhnya jika mereka tidak mau mematuhi persyaratan di atas dibuktikan
dengan surat resmi yang dikeluarkan oleh Sekretaris Umum dan disahkan oleh
Ketua Umum.
Kepanitiaan sosial (besar maupun kecil)
• Apabila terjadi loss, maka akan diberi perpanjangan waktu untuk kepanitiaan
dalam membuat LPJ kegiatan. Kebijakan ini dibuat guna memberi kesempatan
bagi kepanitiaan mencapai BEP (Break Event Point / impas).
• Selama masa perpanjangan waktu, kepanitiaan akan terus dipantau oleh Ketua
Bidang terkait serta Bendahara Umum dalam melakukan usaha-usaha untuk
membayar kerugian kepanitiaan.
• Apabila panitia tidak mampu mencapai BEP dalam batas waktu yang
ditentukan maka sisa kerugian sepenuhnya akan ditanggung oleh HIMATIF
• Jika tidak terlihat usaha dalam membayar kembali kerugian-kerugian yang ada
di dalam kepanitiaan, maka total Loss menjadi tanggung jawab panitia 50%
dan HIMATIF 50% jika mereka tidak mau mematuhi persyaratan diatas.
Pengarsipan
Persuratan
Ketentuan Surat
1. Surat yang diedarkan kepada pengurus HIMATIF, untuk surat intern mencantumkan
paraf sekretaris Bidang, tanda tangan ketua Bidang, paraf sekretaris Umum dan tanda
tangan ketua umum. Diberi cap logo kegiatan (jika ada) atau logo bidang dan logo
HIMATIF
2. Surat yang diedarkan kepada warga Informatika ditandatangani oleh sekretaris
Bidang/OC, ketua Bidang/OC, paraf sekretaris Umum, dan tanda tangan Ketua
HIMATIF, dan Ketua Jurusan. Diberi cap logo kegiatan (jika ada) dan logo
HIMATIF,
3. Surat yang diedarkan keluar jurusan dalam satu universitas ditandatangani oleh
sekretaris Bidang/OC, ketua Bidang/OC, paraf sekretaris Umum, tanda tangan oleh
ketua umum dan ketua jurusan. Diberi cap logo kegiatan (jika ada) dan logo
HIMATIF.
4. Surat yang diedarkan keluar universitas ditandatangani oleh sekretaris bidang/OC,
ketua bidang/OC, paraf sekretaris Umum, tanda tangan ketua umum HIMATIF, Ketua
Jurusan, dan dekan atau wakil dekan III. Diberi cap logo kegiatan (jika ada) dan logo
HIMATIF.
5. Surat yang diedarkan kepada himpunan dalam satu universitas ditandatangani oleh
sekretaris Bidang/OC, ketua Bidang/OC, ketua umum. Diberi cap logo kegiatan (jika
ada) dan logo HIMATIF.
SOP Kunci Ruang Kesekretariatan
Mekanisme
LPJ Kegiatan
Dihimpun dan diedit dari LPJ Kegiatan oleh Ketua OC acara.
LPJ Bidang
Himpunan LPJ kegiatan yang telah diedit oleh Ketua Bidang & Sekertaris Bidang yang
kemudian diajukan kepada Ex Officio HIMATIF
LPJ HIMATIF
Merupakan himpunan LPJ Bidang, Biro, dan Ex officio HIMATIF yang disesuaikan dengan
format yang diajukan oleh fakultas oleh Ex officio HIMATIF
Konten
3. Inventaris
Inventaris merupakan daftar barang yang masuk dan digunakan. Tabel yang dibuat
sesuai dengan bidangnya, contoh bidang fasilitas:
no Nama fasilitas Jumlah Penerima keterangan
4. Cash flow
Tabel cash flow dibuat oleh setiap bidang dengan format:
No Bidang Dana yang diterima Keterangan
5. Konten lainnya
Selain dari yang telah disebutkan di atas, ada beberapa hal yang hanya dilaporkan oleh
bidang tertentu jika memang mengharuskan untuk dibuat laporannya, contohnya
seperti:
1) Rundown acara dimasukkan ke dalam LPJ bidang acara.
2) Pembagian kelompok dan pembimbing (jika ada) dimasukkan ke dalam LPJ
bidang acara.
3) Peraturan panitia/peserta (jika ada) dimasukkan ke dalam LPJ bidang yang
membuatnya.
4) Foto Dokumentasi
5) Deskripsi Kegiatan
6) CV Pemateri (Jika Ada)
7) Soft File dan Hard File Pemateri (Jika Ada)
8) Hasil Perlombaan (Jika Ada)
9) Notulensi
10) Dan lain-lain (jika ada).
Jenis LPJ
1. LPJ Kegiatan
LPJ kegiatan berisikan:
1) Cover
2) Kata Pengantar
3) Daftar isi
4) BAB I PENDAHULUAN
• Latar Belakang
• Landasan
• Maksud dan Tujuan
5) BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
• Panitia dan peserta
• Narasumber dan Moderator
• Waktu dan tempat pelaksanaan
• Materi
• Biaya
• Hasil kegiatan
6) BAB III PENUTUP
• Kesimpulan
• Hambatan dan saran
7) Lampiran
• SK Kepanitiaan
• TOR
• Materi / Bahan
• Daftar hadir peserta dan panitia
• Notulen
• Narasi
• Administrasi dan dokumentasi
2. LPJ Bidang
LPJ Bidang berisikan:
1) Muqaddimah
2) Profil personil bidang
3) Deskripsi dan fungsi Bidang
4) LPJ Kegiatan
3. LPJ HIMATIF
LPJ kegiatan berisikan himpunan LPJ Bidang dan Ex officio HIMATIF yang akan
diajukan ke fakultas.
Format LPJ
i. Kata Pengantar
Berisi tentang pengantar pembuatan LPJ, seperti ucapan terima kasih dan tujuan
pembuatan LPJ tersebut
ii. Daftar Isi
Pastikan kesesuaian antara nomor dalam daftar isi dengan halaman
BAB I . PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berisi tentang berbagai hal yang mendasari harus dilaksanakannya program kerja
tersebut.
1.2 Landasan
Dalam bagian ini berisi tentang nomor keputusan sebagai dasar hukum, mulai dari
undang-undang perguruan tinggi hingga surat keputusan kepanitian program kerja
tersebut. Susunan dasar hokum adalah sebagai berikut :
1. UU No 12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi.
8. Cover yang telah dibuat dlam bentuk non resmi dapat dijadikan cover kedua yang
ditempatkan setelah cover resmi.
PENUTUP
Hal-hal yang belum diatur dalam Standar Operasional Prosedur HIMATIF ini akan diatur dan
ditetapkan oleh Ex-Officio HIMATIF. Demikian Standar Operasional Prosedur (SOP) ini
dibuat untuk dipahami dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Hal-hal yang belum diatur
dan dicantumkan akan diatur kemudian sebagaimana mestinya.
Ketua Umum
Himpunan Mahasiswa Teknik
Informatika Periode 2016-2017
Disetujui.