Anda di halaman 1dari 3

Ekosistem Marine atau Laut

Laut banyak memberikan manfaat bagi kehidupan manusia diantaranya


sebagai sumber bahan makanan dan mineral. Ekosistem air laut merupakan
ekosistem yang memiliki ciri-ciri diantaranya :
 Salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI- mencapai 55%
terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar.
 Ekosistem memiliki perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi. Batas
antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di
bagian bawah disebut daerah termoklin
 Tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.

Laut dapat diklasifikasikan menurut karakteristiknya masing-masing. Berdasarkan


kedalamannya laut dikelompokan kedalam empat zone, yaitu:

1. Zona litoral adalah wilayah laut yang pada saat terjadinya pasang naik
tertutup oleh air laut dan ketika air laut surut wilayah ini menjadi kering.
Zona ini sering disebut sebagai wilayah pasang surut. Litoral adalah
daerah yang langsung berbatasan dengan darat. Radiasi matahari, variasi
temperatur dan salinitas mempunyai pengaruh yang lebih berarti untuk
daerah ini dibandingkan dengan daerah laut lainnya. Biota yang hidup di
daerah ini antara lain: ganggang yang hidup sebagai bentos, teripang,
binatang laut, udang, kepiting, cacing laut.
2. Zona neritik adalah wilayah laut mulai zona pasang surut sampai
kedalaman 200 meter. Zona neritik sering disebut wilayah laut dangkal.
Zona ini merupakan tempat terkonsentrasinya biota laut, terutama berbagai
jenis ikan. Biota yang hidup di daerah ini adalah plankton, nekton, neston
dan bentos.
3. Zona batial adalah wilayah laut yang merupakan lereng benua yang
tenggelam di dasar samudra. Kedalaman zona ini berkisar di atas 200
meter – 2000 meter, sudah tidak ada produsen. Hewannya berupa nekton.
4. Zona abisial adalah wilayah laut yang merupakan wilayah dasar samudra.
Kedalamannya di atas 2000 meter dan jenis biota yang ada pada zona ini
terbatas.
Potensi Laut yang dimanfaatkan sejak dahulu kala adalah ikan.
Sumberdaya perikanan laut di Indonesia disusun dalam kelompok-kelompok:
Pelagis Besar, Pelagis Kecil, Demersal, Udang/ Krustasea lainnya, Ikan Karang,
Ikan Hias, Rumput Laut, Moluska Teripang/ Ubur-ubur, Benih Alami, Reptilia
dan Mamalia laut.

Selain potensi perikanan tangkap di laut, potensi perikanan lainnya yang


belum dimanfaatkan secara optimal adalah budidaya perikanan baik budidaya
pantai maupun budidaya laut. Potensi budidaya pantai (tambak) sekitar 830.200
ha yang tersebar diseluruh wilayah perairan Indonesia dan yang baru
dimanfaatkan untuk budidaya ikan bandeng, kakap, udang windu dan jenis-jenis
lainnya hanya sekitar 356.308 ha (Dahuri et al., 1996).

Ekosistem Estuaria

Estuaria adalah perairan yang semi tertutup yang berhubungan bebas


dengan laut, sehingga air laut dengan salinitas tinggi dapat bercampur dengan air
tawar (Pickard, 1967). Kombinasi pengaruh air laut dan air tawar tersebut akan
menghasilkan suatu komunitas yang khas, dengan kondisi lingkungan yang
bervariasi, antara lain
1. Tempat bertemunya arus sungai dengan arus pasang surut, yang
berlawanan menyebabkan suatu pengaruh kuat pada sedimentasi,
pencampuran air, dan ciri-ciri fisik lainnya, serta membawa pengaruh
besar pada biotanya.
2. Pencampuran kedua macam air tersebut menghasilkan suatu kondisi fisik
lingkungan khusus yang tidak sama dengan sifat air sungai maupun sifat
air laut.
3. Perubahan yang terjadi akibat adanya pasang surut mengharuskan
komunitas mengadakan penyesuaian secara fisiologis dengan lingkungan
sekelilingnya.
4. Tingkat kadar garam di daerah estuaria tergantung pada pasang surut air
laut, banyaknya aliran air tawar dan arus-arus lain, serta topografi daerah
estuaria tersebut.

Secara umum estuaria mempunyai peran ekologis penting antara lain


sebagai sumber zat hara dan bahan organik yang diangkut lewat sirkulasi pasang
surut (tidal circulation), penyedia habitat bagi sejumlah spesies hewan yang
bergantung pada estuaria sebagai tempat berlindung dan tempat mencari makanan
(feeding ground) dan sebagai tempat untuk bereproduksi dan/atau tempat tumbuh
besar (nursery ground) terutama bagi sejumlah spesies ikan dan udang. Perairan
estuaria secara umum dimanfaatkan manusia untuk tempat pemukiman, tempat
penangkapan dan budidaya sumberdaya ikan, jalur transportasi, pelabuhan dan
kawasan industri (Bengen, 2004).

Estuaria dapat diklasifikasikan berdasarkan pada karakteristik,


diantaranya:
a. Estuaria daratan pesisir, paling umum dijumpai, dimana pembentukannya
terjadi akibat penaikan permukaan air laut yang menggenangi sungai
bagian pantai yang landai
b. Laguna (Gobah) atau teluk semi tertutup, terbentuk oleh adanya beting
pasir yang terletak sejajar dengan garis pantai sehingga menghalangi
interaksi langsung dan terbuka dengan perairan laut.
c. Fyords, merupakan estuaria yang dalam, terbentuk oleh aktivitas glester
yang mengakibatkan tergenangnya lembah es oleh air laut
d. Estuaria tektonik, terbentuk akibat aktivitas tektonik (gempa bumi atau
letusan gunung berapi), yang mengakibatkan turunnya permukaan tanah
yang kemudian digenangi oleh air laut pada saat pasang.

Anda mungkin juga menyukai