Transduksi ditemukan pada 1952 oleh N. Zinder, Joshua Lederberg serta Ester
Lederberg. Transduksi adalah rekombinasi genetik pada bakteri yang diperantarai oleh fag,
yang terjadi setelah terlebih dahulu suatu partikel fag membawa sebuah kromosom dari satu
bakteri (donor) ke bakteri lain (resipien).
Gambar 12.1 Siklus hidup litik suatu fag virulen, misalnya T2 atau T4
Gambar 12.2 Siklus hidup suatu fag yang bersifat virulen sedang semacam fag λ
Selama menjalani siklus litik, fag melakukan reproduksi dan memecahkan sel inang,
sedangkan selama menjalani siklus lisogenik, kromosom fag diintegrasikan ke dalam
kromosom inang dan bereplikasi. Kromosom fag yang terintegrasi dengan kromosom sel inang
disebut sebagai profag.
Berkenaan dengan siklus lisogenik yang ditunjukkan pada Gambar 12.2, terkadang
mekanisme yang mempertahankan kromosom fag tetap terintegrasi dengan kromosom inang
terganggu atau hilang, yang mengakibatkan kromosom fag terpisah (yang dapat diinduksi oleh
faktor lingkungan) lagi dari kromosom inang, dan fag selanjutnya menjalani siklus litik.
Prosesterintegrasinya kromosom fag ke dalam kromosom inang terjad melalui mekanisme
rekombinasi spesifik tapak.
Macam Transduksi
Terbagi menjad dua tipe transduksi yaitu transduksi umum dan transduksi khusus.
Transduksi Umum
Pada transduksi umum, potongan DNA bakteri yang ditangkap oleh fag yang kemudian
dipindahkan ke bakteri resipien, merupakan potongan acak kromosom bakteri. Dalam hal ini,
gen apapun dapat ditransduksikan. Transduksi umum diperantarai oleh beberapa fag virulen
dan yang bersifat virulen sedang tertentu yang kromosomnya tidak terintegrasi di tapakk
pelekatan khusus pada kromosom inang.
Gambar 12.3 Bagan Kejadian Transduksi umum antara strain-strain E. coli yang diperantarai oleh fag P1
Dari gambar tersebut, terlihat bahwa pada tahap 1, sel donor E. coli yang tergolong
wild-type terinfeksi fag P1 yang bersifat virulen sedang. Selanjutnya, DNA sel inang terpotong-
potong selama siklus litik (tahap 2) dan pada tahap 3 selama perakitan fag turunan beberapa
potongan kromosom bakteri dicakupkan ke dalam beberapa fag turunan sehingga
menghasilkan fag-fag pentransduksi. Pada tahap 4, menyusuli lisis sel sejumlah kecil fag
pentransduksi ditemukan di dalam lisat fag. Pada tahap 5, fag pentransduksi menginfeksi suatu
bakteri resipien yang bersifat auksotrofik, dan pada tahap 6 terlihat bahwa suatu kejadian
pindah silang ganda mengakibatkan terjadinya pertukaran gen antara donor dan sel resipien.
Tahap 7, terbentuk suatu transduktan stabil, yang memiliki genotip yang sama.
Berdasarkan tabel 12.1, terlihat bahwa jika transduktan yang diseleksi adalah leu+, 50%
diantaranya yang ikut ditransduksi adalah azir dan 2% lainnya yang juga ditransduksi adalah
thr+, sedangkan apabila transduktan yang diseleksi adalah thr+, ternyata 3% diantaranya yang
ikut ditransduksi adalah leu+ sedangkan 0% azir yang ikut ditransduksi. Makna singkatnya,
dapat dijelaskan bahwa letak gen leu lebih dekat dengan gen thr dibanding terhadap gen azi.
QnA:
1. Transduksi pada bakteri terbagi menjadi dua macam, yaitu transduksi khusus dan
transduksi umum. Bagaimana perbedaan mengenai kedua transduksi tersebut?
Jawab:
a. pada transduksi umum, potongan DNA bakteri yang dipindahkan fag ke sel resipien
merupakan potongan acak dan tidak diintegrasikan pada tapak-tapak
pelekatan khusus. Fag yang memindahkan potongan DNA bakteri pada transduksi
umum merupakan yang virulen dan yang virulen sedang. Data kotransduksi pada
transduksi umum dapat dimanfaatkan untuk menaksir jarak antar gen.
b. Pada transduksi khusus, potongan DNA bakteri yang dipindahkan fag ke sel
resipien merupakan potongan khusus tertentu, serta fag yang memindahkan
potongan DNA itu pun merupakan fag khusus. Integrasi kromosom fag yang
membawa kromosom bakteri itu juga terjadi pada tapak-tapak pelekatan khusus.
Fag yang memindahkan potongan DNA bakteri pada transduksi umum tergolong
fag yang bersifat virulen sedang saja.
2. Bagaimana prinsip dasar mengenai peranan transformasi pada urutan gen?
Jawab: Secara operasional, transformasi dapat digunakan untuk mengungkap pautan
gen, urutan gen, serta jarak peta. Penanda-penanda genetik pada kromosom donor yang
digunakan berdekatan satu sama lain. Dalam hal ini, jika letak penanda-penanda genetik
pada kromosom donor berjauhan, maka penanda-penanda tersebut tidak akan pernah
terbawa molekul DNA pentransformasi yang sama. Penanda-penanda genetik selalu
terletak pada fragmen DNA yang berlainan.