Anda di halaman 1dari 4

LATAR BELAKANG

Pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya


manusia baik secara intelektual, psikologi, maupun aspek sosial. Kesadaran akan pentingnya
pendidikan mendorong upaya semua lapisan masyarakat untuk meningkatkan mutu
pendidikan. Saat ini proses pembelajaran dalam pelaksanaannya masih terdapat banyak
kendala yang dipicu dari beberapa faktor. Menurut Abdurrahman (2004) dalam proses
pembelajaran banyak dijumpai masalah yang dihadapi oleh guru (dosen) dan peserta didik.
Karena masalah pendidikan dan pengajaran meliputi kesulitan dan hambatan-hambatan
dalam perkembangan belajar peserta didik, dibutuhkan para guru (dosen) dalam pendidikan
dan pengajaran mengarahkan agar siswa belajar, sebab melalui kegiatan belajar siswa dapat
berkembang secara optimal. Hambatan dalam belajar ini dimanifestasikan dalam beberapa
gejala masalah, seperti banyaknya materi yang harus dikuasai, kurang atau tidak adanya
motivasi belajar, kebiasaan kurang baik dalam belajar, sikap yang kurang baik terhadap
pelajaran, guru (dosen). Dari beberapa masalah tersebut dapat dirangkum menjadi beberapa
tanda-tanda permasalahan belajar, permasalahan belajar yang disebabkan oleh faktor endogen
dan eksogen.

Pelaksanaan pembelajaran memberikan dampak yang besar untuk hasil yang akan
dicapai. Dalam mata kuliah Keanekaragaman tumbuhan terdapat anggapan bahwa mata
kuliah ini termasuk kategori sulit. dalam faktanya banyak responden yang mengeluhkan hal
tersebut. Selain itu, masih banyak fakta-fakta yang mendukung adanya permasalahan dalam
pembelajaran keanekaragaman tumbuhan. Hal tersebut merupakan suatu permasalahan
pembeljaran yang sebenarnya dapat diatasi dengan beberapa cara. Masalah belajar yang
dialami oleh peserta didik berkaitan erat dengan keterampilan belajar (Herman Nirwana, dkk,
2002).

Pendidikan merupakan hak yang dimiki oleh setiap manusia dan mempunyai peran
dalam perkembangan suatu bangasa. Pendidikan mampu menghasilkan sumber daya manusia
yang berkualitas yang kemudian memberikan dampak yang baik untuk lingkungannya. Guru
(Dosen) mempunyai peranan penting dalam menciptakan sumberdaya manusia yang
berkualitas. Undang-undang No 14 Tahun 2005 pasal 1 menyatakan bahwa
Guru (Dosen) adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah. Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 mengatur
tentang Guru (Dosen) bahwa salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru
(Dosen) adalah kompetensi pedagogik, yakni kemampuan guru (Dosen) dalam mengelola
pembelajaran yang didalamnya antara lain perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran yang mendidik dan dialogis, dan evaluasi hasilbelajar. Perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi merupakan kompetensi yang perlu dimiliki oleh guru (Dosen).
Dengan perencanaan yang baik diharapkan kegiatan pembelajaran dapat berlangsung sesuai
dengan perencanaan yang sudah disiapkan. Guru (Dosen) juga harus mempunya standar
kompetensi merupakan suatu ukuran yang ditentukan dan dipersyaratkan. Standar kompetensi
tersebut terdiri atas tiga komponen yaitu: pengelolaan pembelajaran, pengembangan profesi
dan penguasaan akademik (Suparlan, 2006). Memperhatikan beberapa fenomena di atas
penelitian ini akan dibahas bagaimanakah permasalahan belajar yang terdapat dalam mata
kuliah keanekaragaman tumbuhan dan bagimana cara menemukan solusinya.

Rumusan Masalah :

1. Bagaimanakah tanda-tanda kesulitan belajar pada mata kuliah keanekaragaman


tumbuhan ?
2. Bagiamanakah kesulitan belajar dari faktor endogen pada mata kuliah
keanekaragaman tumbuhan ?
3. Bagiamanakah kesulitan belajar dari faktor eksogen pada mata kuliah
keanekaragaman tumbuhan ?
4. Bagaimanakah solusi untuk meminimalisir permasalahan-permasalahan yang terdapat
dalam pembelajaran pada mata kuliah keanekaragaman tumbuhan ?

Tujuan :

1. Untuk mengetahui tanda-tanda kesulitan belajar pada mata kuliah keanekaragaman


tumbuhan melalui metode observasi responden
2. Untuk mengetahui kesulitan belajar dari faktor endogen pada mata kuliah
keanekaragaman tumbuhan melalui metode observasi responden
3. Untuk mengetahui kesulitan belajar dari faktor eksogen pada mata kuliah
keanekaragaman tumbuhan melalui metode observasi responden
4. Untuk mengetahui solusi untuk meminimalisir permasalahan-permasalahan yang
terdapat dalam pembelajaran pada mata kuliah keanekaragaman tumbuhan melalui
study literatur
PEMBAHASAN

A. Tanda-tanda Kesulitan Belajar

Kesulitan belajar merupakan suatu kendala yang terjadi saat proses pembelajaran
yang akan mempengaruhi hasil. Salah satu faktor yang akan dibahas adalah bagiamana peran
guru (dosen) dalam melaksanakan pembelajaran. Hal tersebut karena dalam hasil angket
diperoleh bahwa dosen pada pembelajaran keanekaragaman tumbuhan kurang dapat
menyampaikan materi dengan baik. Padahal, dalam kenyataannya peranan Guru (Dosen)
dalam suatu pembelajaran sangatlah penting. Guru (Dosen) diharapkan mampu mengajar
dengan mengatur dan menciptakan kondisi lingkungan sehingga siswa dapat melakukan
kegiatan pembelajaran. Guru dalam proses pemelajaran di kelas dipandang dapat memainkan
peranan penting terutama dalam membantu peserta didik untuk membangun sikap positif,
membangkitkan rasa ingin tahu, mendorong kemandirian dan ketepatan logika intelektual,
serta menciptakan kondisi-kondisi untuk sukses dalam belajar (Muh. Ilyas I, 2010). Di dalam
pembelajaran Keanekaragaman Tumbuhan ini didapatkan hasil angket yang hampir semua
mengeluhkan bahwa materi terlalu banyak sedangkan penyampaian guru (dosen) kurang
dapat dipahami oleh peserta didik dengan baik. Hal itu mungkin disebabkan karena guru
kurang memberikan arahan yang tepat dan kurang bisa menyampaikan materi dengan baik
sehingga materi keanekaragaman tumbuhan terkesan sulit. Penelitian yang dilakukan
Syamsul Bahri (2011) menjelaskan bahwa guru (dosen) tidak membuat rencana
pembelajaran, kurangnya kepedulian dalam menganalisis hasil evaluasi, dan terbatasnya
informasi yang diperoleh terkait pengayaan ilmu yang dimiliki, sarana dan prasarana yang
kurang mendukung dalam melaksanakan pembelajaran. Sedangkan Titik Rosilawati (2014)
menjelaskan bahwa rendahnya kinerja guru dalam pempersiapkan pembelajaran dipengaruhi
oleh kualitas komitmen dan kompetensi yang dimiliki guru tersebut. Dalam pernyataan
tersebut dijelaskan bahwa terkadang guru (dosen) hanya menyampaikan materi namun
kurang peduli apakah setiap peserta didik sudah memahami tentang apa yang disampaikan.
Dari hal tersebut dimungkinkan penyebab guru (dosen) kurang bisa menyampaikan materi
secara baik dan tepat.

Kegiatan belajar mengajar akan memberikan dampak atau hasil yang dicapai oleh
peserta didik. Hasil tersebut diperoleh dari bagaimana proses yang dilakukan oleh peserta
didik dalam mendapatkan hasil pembelajaran. Hasil ini dapat dikatakan sebagai prestasi
karena pada dasarnya dalam pembelajaran terdapat tolak ukur nilai. Prestasi merupakan hasil
yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu. Menurut Tu’u
(2004) prestasi akademik adalah hasil belajar yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran di
sekolah atau perguruan tinggi yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui
pengukuran dan penilaian. Sementara prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau
ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes
atau angka yang di berikan oleh guru (dosen). Hasil angket menyatakan bahwa perolehan
nilai responden terkait mata pelajaran keanekaragaman tumbuhan sudah diatas rata-rata nilai.
Hal tersebut menunjukkan bahwa adanya keberhasilan dalam proses pembelajarannya.
Namun, pada pelaksanaannya keberhasilan proses belajar mengajar belum sepenuhnya dapat
terlaksana dengan baik, seringkali terdapat kendala yang dapat ditemukan dalam proses
belajar mengajar yang mengakibatkan tujuan pengajaran yang diinginkan belum dapat
tercapai secara optimal.

RUJUKAN

Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008

Undang-undang Republik Indonesia, Nomor 14 tahun 2005. Tentang guru dan dosen

Suparlan. (2006). Guru Sebagai Profesi. Yogyakarta: Hikayat Publishing.

Muh. Ilyas Ismail. (2010). “Kinerja dan Kompetensi Guru dalam Pembelajaran”. Jurnal
Lentera Pendidikan, Vol 13 (No 1), 44 – 63.

Syamsul Bahri. (2011). Faktor yang mempengaruhi Kinerja Guru SD di Dataran


Tinggimonco Gowa. Jurnal Medtek, Vol 3, No 2 (Oktober 2011).

Titik Rosilawati. (2014). Supervisi Akademik dalam Upaya Peningkatan Motivasi Guru
Menyusun Perangkat Persiapan Pembelajaran. Jurnal Penelitian Pendidikan Tindakan
Sekolah, Vol 1 (No 2), 57 – 62.

Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Gramedia
Widiasarana Indonesia

Herman Nirwana, dkk. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Padang: FIP UNP

Anda mungkin juga menyukai