Anda di halaman 1dari 5

SCABIES

1. Definisi
Penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi Sarcoptes scabei var.hominis
2. Histori
- Keluhan utama: apakah gejala yang dirasakan? Misalnya gatal
- RPS
 Sudah berapa lama?
 Periode: Apakah keluhan dirasakan terus menerus atau hilang timbul dan
memberat di malam hari?
 Lokasinya dimana saja? (sela jari tangan, pergelangan tangan bagian volar,
siku bagian luar, lipatan ketiak bagian depan, areola mamae, umbilikus,
bokong, genitalia eksterna)
 Pengobatan yang pernah dilakukan? Baik obat dokter maupun obat bebas,
bagaimana respon terhadap pengobatan tersebut apakah membaik, memburuk
atau tidak terpengaruh sama sekali
- RPD
 Keluhan serupa sebelumnya?
 Riwayat penyakit yang berkaitan dengan penyakit kulit? (asma, alergi)
Alergi: obat, makanan, lingkungan (debu, panas, dingin), dan kontaktan
- RPK
 Apakah terdapat keluhan serupa dalam satu rumah?
- RPS
 Informasi tentang pekerjaan, traveling, lingkungan, hewan peliharaan?
 Tempat tinggal? Pondok pesantren atau tidak?
 Apakah ada yang mengalami keluhan serupa?
 Apakah ada penggunaan barang pribadi secara bersama-sama? Handuk, baju
dll
3. Kriteria diagnosis
- Anamnesis
 Gatal terutama pada malam hari (pruritus nokturnal)
 Terdapat riwayat sakit serupa dalam satu rumah/ kontak
 Predileksi: (sela jari tangan, pergelangan tangan bagian volar, siku bagian luar,
lipatan ketiak bagian depan, areola mamae, umbilikus, bokong, genitalia
eksterna)
- Pemeriksaan fisik
 UKK: lesi kulit berupa papul atau vesikel, garukan (timbul erosi, eksoriasi,
krusta dan infeksi sekunder)
4. Differential Diagnosis
- Insect bite reaction: riwayat bepergian, dekat dengan tempat hewan peliharaan,
UKK: papul, terdapat punctum ditengahnya dan bentuknya sama semua.
- Dermatitis atopik: insidensi atopi tinggi, kulit kering
5. Pemeriksaan penunjang
- Kerokan kulit dengan NaCl telur atau kutu Sarcoptes scabei
- Burrow ink test tinta digosokkan pada area kulit yang gatal, bersihkan dengan
kapas alkohol, bila ada terowongan atau burrow maka tinta akan tertinggal sebagai
garis hitam.
6. Terapi
Non medikamentosa:
- Semua pakaian 3 hari terakhir dicuci bersih dengan menggunakan air panas
- Semua karpet, sofa, selimut, kasur dicuci atau dijemur dibawah sinar matahari
- Tidak saling pinjam barang pribadi
- Hindari kontak dengan pasien skabies lain
- Terapi seluruh anggota keluarga dengan pemakaian obat secara benar dan
serentak.
Medikamentosa:
- Topikal:
 Krim permetrin 5% dioleskan pada kulit seluruh badan dan dibiarkan selama 8
jam. Dapat diulang setelah satu pekan.
 Krim lindane 1% dioleskan pada kulit dan dibiarkan selama 8 jam. Dapat
diulang setelah satu pekan bila belum sembuh. Tidak boleh digunakan pada
bayi, anak kecil dan ibu hamil.
 Salep sulfur 5-10% dioleskan selama 8 jam, 3 malam berturut-turut.
 Krim krotamiton 10% dioleskan selama 8 jam pada hari ke-1, 2, 3 dan 8.
 Emulsi benzil benzoat 10% dioleskan selama 24 jam penuh.
- Sistemik
 Antihistamin (oral) untuk mengurangi gatal.
 Bila disertai infeksi sekunder dapat diberikan antibiotik sistemik.
VARICELLA
1. Definisi
Suatu penyakit infeksi akut dan sangat menular yang disebabkan oleh virus Varicella
zooster dengan manifestasi klinis berupa vesikel pada kulit dan mukosa. Penyakit ini
disebabkan oleh virus Varicella zooster termasuk herpes virus.
2. Histori
- Keluhan utama: apakah gejala yang dirasakan?
- RPS
 Sudah berapa lama? (Masa inkubasi 10-21 hari)
 Lokasinya dimana saja? Awalnya timbul di mana apakah wajah atau langsung
serentak seluruh badan?
 Pengobatan yang pernah dilakukan? Baik obat dokter maupun obat bebas,
bagaimana respon terhadap pengobatan tersebut apakah membaik, memburuk
atau tidak terpengaruh sama sekali
 Gejala lain? (Demam, nyeri kepala, lesu sebelum timbul ruam kulit)
- RPD
 Keluhan serupa sebelumnya?
 Riwayat penyakit yang berkaitan dengan penyakit kulit? (asma, alergi)
Alergi: obat, makanan, lingkungan (debu, panas, dingin), dan kontaktan
- RPK
 Keluhan serupa
 Informasi tentang penyakit kulit, riwayat atopi (dermatitis atopik, asma,
rhinitis alergi)?
- RPS
 Tanyakan lingkungan apakah ada yang mempunyai keluhan serupa baik di
keluarga maupun di tetangga pasien
3. Kriteria diagnosis
- Anamnesis
 Gejala prodromal: demam, nyeri kepala, lesu sebelum timbul ruam kulit
 Ruam kulit muncul mulai dari wajah, skalp dan menyebar ke seluruh tubuh.
Ciri khas lesinya adalah ditemukannya lesi kulit berbagai stadium di berbagai
area tubuh.
 Dapat disertai rasa gatal.
- Pemeriksaan fisik
 Erupsi kulit: papul eritematosa yang dalam beberapa jam kemudian menjadi
vesikel (tear drops). Vesikel akan berubah menjadi keruh menyerupai pustul
kemudian menjadi krusta. Sementara proses ini berlangsung, timbul lagi
vesikel baru sehingga menimbulkan gambaran polimorfik (makula, papula,
vesikel dan krusta).
4. Differential Diagnosis
- Hand, foot and mouth disease: pola penyebaran lebih akral, mukosa lebih banyak
terkena, sel datia berinti banyak tidak ditemukan pada pemeriksaan dengan Tzank
test.
- Fixed drug reaction: biasanya tanpa demam, timbul serentak dan tidak disertai
pembesaran kelenjar getah bening.
5. Pemeriksaan penunjang
- Tzank test: diambil kerokan kulit dari vesikel yang sudah pecahdiletakkan pada
objek gelas dan ditutup diwarnai dengan metilen blue ditemukan sel datia
berinti banyak
6. Terapi
- Non medikamentosa
 Bila mandi, harus hati-hati agar vesikel tidak pecah.
 Jangan menggaruk dan dijaga agar vesikel tidak pecah, biarkan mengering dan
lepas sendiri.
 Istirahat pada masa aktif sampai semua lesi sudah mencapai stadium krustasi.
- Medikamentosa
 Topikal
o Bedak yang ditambah dengan zat anti gatal (menthol 2% atau camphora)
untuk mencegah pecahnya vesikel secara dini dan menghilangkan rasa
gatal.
o Vesikel yang sudah pecah/krusta: salep antibiotik.
 Sistemik
o Antivirus
Asiklovir: dosis bayi/anak 4x10-20 mg/kgBB (maksimal 800 mg/hari)
selama 7 hari, dewasa 5x800 mg/hari selama 7 hari atau
Valasiklovir: dewasa 3x1 gram/hari selama 7 hari.
o Simtomatik
Antipiretik: diberikan bila demam, hindari salisilat karena dapat
menimbulkan sindrom reye.
Antipruritus: antihistamin
DERMATITIS NUMULAR
1. Definisi
Peradangan kulit yang bersifat kronis berupa papul dan papulovesikel yang
berkonfluensi membentuk plak berbentuk koin berbatas tegas dengan oozing, krusta
dan skuama.
2. Histori
- Keluhan utama: apakah gejala yang dirasakan? Misalnya gatal
- RPS
 Sudah berapa lama?
 Periode: Apakah keluhan dirasakan terus menerus atau hilang timbul?
 Lokasinya dimana saja? Dimana lesi pertama kali terlihat dan dimanakah
menyebarnya
 Faktor yang memperberat dan mengeksaserbasi penyakit? Apakah setelah
terpapar sinar matahari, panas, dingin, trauma, bahan kimia tertentu, produk
topikal atau yang lain
 Pengobatan yang pernah dilakukan? Baik obat dokter maupun obat bebas,
bagaimana respon terhadap pengobatan tersebut apakah membaik, memburuk
atau tidak terpengaruh sama sekali
 Kelainan sistemik? Demam, batuk pilek, nyeri tenggorokan, sakit telinga, sakit
gigi, sakit maag
- RPD
 Keluhan serupa sebelumnya? Kambuhan-kambuhan
 Riwayat penyakit yang berkaitan dengan penyakit kulit? (asma, alergi)
Alergi: obat, makanan, lingkungan (debu, panas, dingin), dan kontaktan
- RPK
 Informasi tentang penyakit kulit, riwayat atopi (dermatitis atopik, asma,
rhinitis alergi)?
- RPS
 Informasi tentang pekerjaan, hobi, traveling, lingkungan, diet, hewan
peliharaan?
3. Kriteria diagnosis
- Anamnesis
 Sangat gatal
 Predileksi ekstremitas atas (termasuk punggung tangan) dan bawah
 Insidensi atopi tinggi
 Pencetus: kulit kering, fokus infeksi pada gigi, saluran napas atas atau bawah,
alergen lingkungan (tungau debu rumah)
- Pemeriksaan fisik
 UKK: plak ukuran 1-3 cm berbentuk koin yang terbentuk dari konfluensi
papul dan papulovesikel.
 Pada bentuk akut terdapat vesikel, erosi dan eksudasi membentuk lesi yang
basah (oozing), serta krusta pada dasar eritema. Pada fase kronis,berupa plak
kering, berskuama dan likenifikasi.
 Penyembuhan dimulai dari tengah.
 Dapat soliter atau multiple
4. Differential Diagnosis
- Dermatitis atopik: kulit pasien dan kulit pada lesi cenderung kering serta lesi
tersebar simetris
- Dermatitis kontak alergi: terjadi pada seseorang yang telah mengalami sensitisasi
terhadap suatu bahan penyebab alergen
5. Pemeriksaan penunjang
- Patch test
6. Terapi
Non medikamentosa:
- Hindari/ atasi faktor pencetus
- Berikan emolien apabila ditemukan kulit kering
- Cegah garukan
Medikamentosa:
- Topikal
Anti inflamasi dan/atau antimitotik:
 Pilihan utama: kortikosteroid topikal potensi sedang hingga kuat
Potensi sedang: clobetasone butyrate 0.05%, Desoximethasone 0.05%.
Potensi kuat:betamethasone valerate 0.1%, betamethasone dipropionate
0.05%, fluocinolone acetonide 0.025%, fluticasone propionate 0.05%,
triamcinolone acetonide 0.1%, hydrocortisone 17-butyrate 0.1%, mometasone
furoate 0.1%.
 Pilihan lainnya inhibitor kalsineurin seperti takrolimus dan pimekrolimus atau
preparat tar
- Sistemik
 Antihistamin oral
 Pada kasus dermatitis numularis berat dan refrakter dapat diberikan:
o Kortikosteroid sistemik

Anda mungkin juga menyukai