Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL RENCANA KEGIATAN TERAPI AKTIVITAS

KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI RESIKO PERILAKU


KEKERASAN DI RUANG 3 CITRO ANGGODO
RSJD AMINO GONDHOUTOMO SEMARANG

Disusun oleh:

Agus Wartawan ( 1808001 )

Eliya Vita Afiyanti ( 1808008 )

Fatiha Aisyah P.S ( 1808011 )

Gilang Deka Hayuna ( 1808012 )

Laeli Mahfudoh ( 1808017 )

PROGRAM STUDI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIDYA HUSADA SEMARANG
2018/2019
BAB I

A. LATAR BELAKANG
Kesehatan jiwa menurut World Health Organization adalah suatu
keadaan bahagia yang dirasakan individu dalam mencapai kemampuan
yang dimiliki, dapat mengatasi stres dalam hidupnya dengan baik,
dapat bekerja secara produktif sehingga menjadi sukses, dan sanggup
membuat konstribusi untuk masyarakat (Chandra & Minkovitz, 2017).
Kesehatan jiwa akan diperoleh seseorang manakala dalam diri
seseorang tertanam nilai-nilai konsistensi dan realitas dalam
kehidupannya dalam menghadapi stressor yang ada (Nasir & Muhit,
2011).
Dari hasil pendataan, jumlah kunjungan pasien gangguan jiwa di
Sleman dengan rawat jalan berjumlah 956.533 kunjungan, pasien
gangguan jiwa dengan rawat inap berjumlah 2301 kunjungan, dan
sebesar 16.267 kunjungan gangguan jiwa di sarana pelayanan
kesehatan (Dinkes DIY, 2012).
Semakin banyaknya pasien yang menderita gangguan jiwa dapat
memberikan dampak terhadap orang lain disekitarnya. Pasien dengan
gangguan jiwa dapat mengakibatkan diskriminasi dari masyarakat
sekitar, kehilangan sosialisasi dan menimbulkan stigma yang melekat
pada orang di sekitarnya (Corrigan & Kleinlein, 2015). Perawat
sebagai pemberi pelayanan dan pemberi asuhan kepada kliennya
dituntut untuk melakukan kerja ekstra untuk mengangani maslah
kesehatan jiwa.Perawat dituntut untuk melakukan asuhan keperawatan
jiwa yang maksimal dengan selalu memperhatikan bio-psiko-spiritual
klien (Yosep, 2013).
Di Ruang 3 Citro Anggodo RSJ Gondho Utomo Semarang terdapat
28 pasien gangguan jiwa yang berasal dari daerah yang berbeda dan
dengan permasalahan yang berbeda pula. Klien yang menjalani
perawatan di bangsal Arimbi kebanyakan mereka mengalami gangguan
kejiwaan dengan perilaku kekerasan. Kondisi klien di ruang 3 Citro
Anggodo mayoritas memiliki kasus yang sama yaitu perilaku
kekerasan. Kondisi ini tentunya membutuhkan terapi selain obat untuk
menanggulangi masalah resiko perilaku kekerasan yaitu dengan Terapi
Aktivitas Kelompok ( TAK ) pada klien dengan perilaku kekerasan.
Inilah dasar dilakukannya Terapi Aktivitas Kelompok.
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas
yang dilakukan perawat kepada sekelompok klien yang memiliki
masalah keperawatan yang sama ( Keliat & Akemat 2014 ). Menurut
Trecker, Terapi kelompok adalah suatu metoda khusus yang diberikan
kesempatan-kesempatan pada individu dan kelompok-kelompok untuk
tumbuh dalam seting-seting fungsional pekerjaan social, rekreasi,dan
pendidikan.

B. PENGERTIAN
TAK stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan
aktivitas sebagai stimulus dan terkait dengan pengalaman dan atau
kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok, diskusi kelompok
dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternative penyelesaian
masalah.
Perilaku adalah tingkah laku atau sikap seseorang yang
dicerminkan seseorang sebagai kebiasaannya. Kekerasan yaitu sering
juga disebut gaduh-gaduh atau amuk. Perilaku kekerasan ditandai
dengan menyentuh orang lain secara menakutkan, memberi kata-kata
ancaman-ancaman,melukai disertai melukai pada tingkat ringan, dan
yang paling berat adalah melukai/ merusak secara serius. Perilaku
kekerasan adalah tingkah laku individu yang ditujukan untuk melukai
atau mencelakakan individu lain yang tidak menginginkan datangnya
tingkah laku tersebut (Purba dkk, 2010).
Kelompok adalah komponen individu yang memiliki hubungan
satu dengan yang lain, salingbergantung dan mempunyai norma yang
sama (stuart & & Sunddeen, S.J. (2017). Terapi kelompok merupakan
suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok pasien bersama-sama
dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau diarahkan
oleh seorang therapist atau petugas kesehatan jiwa yang telah terlatih
(Yosep, 2017).
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Klien mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang
diakibatkan paparan stimulus kepadanya
2. Tujuan Khusus
a. Klien dapat mengungkapkan keinginan dan permintaan
tanpa memaksa
b. Klien dapat mengungkapkan penolakan dan rasa sakit hati
tanpa kemarahan

D. KRITERIA ANGGOTA
1) Semua klien kooperatif dan bisa diajak komunikasi
2) Klien memiliki masalah yang sama yaitu perilaku
kekerasan atau resiko perilaku kekerasan
3) Jumlah klien sebanyak 10 orang
4) Semua klien yang bersedia mengikuti TAK

E. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


1. Tempat pelaksanaan
TAK dilakukan di ruang TAK Citro Anggodo
2. Lama Pelaksanaan
TAK dilakukan selama 45 menit
3. Waktu Pelaksanaan
TAK dilakukan pada hari senin tanggal 8 April 2019

F. NAMA KLIEN
1. Ny. Ngatikah
2. Ny. Sugiyarti
3. Ny. Ngatinah
4. Ny. Sarkonah
5. Ny. Desi
6. Ny. Umi Jamilah
7. Nn. Heni
8. Nn. Ismiati
9. Ny. Eni
10. Ny. Puji

G. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya Jawab
H. MEDIA DAN ALAT
1. Buku Catatan
2. Spidol
3. Penghapus
4. Pena
5. Meja
6. Kursi

I. SUSUNAN PELAKSANA
1. Leader : Laeli Mahfudoh
2. Co Leader : Eliya Vita Afiyanti
3. Fasilitator : Gilang Deka Hayuna
: Fatiha Aisyah P.S
J. Observer : Agus Wartawan URAIAN TUGAS
PELAKSANA
1. Leader
Berfungsi sebagai pemimpin jalannya TAK dan bertanggung jawab
atas semua yang terjadi
2. Co-leader
Berfungsi membantu leader dalam menjalankan tugasnya.
3. Fasilitator
Berfungsi memfasilitas penyampaian atau arahan dari leader kepada
klien yang kurang mengerti atau kurang memahami.
4. Observer
Berfungsi mengobservasi jalannya kegiatan TAK yang berlangsung
sehingga bisa memberikan evaluasi kegiatan yang telah dilakukan.

K. SETTING
1. Terapis dan klien duduk bersama membentuk persegi empat
memanjang
2. Ruangan nyaman dan tenang
Denah TAK

: Leader

: Co-leader

: Observer

: Fasilitator

: Klien/Peserta TAK

: Meja

L. TATA TERTIB DAN PROGRAM ANTISIPASI


1. Leader memimpin jalannya kegiatan
2. Semua keputusan ada dibawah kendali leader
3. Klien datang minimal 5 menit sebelum TAK dimulai
4. Klien tidak boleh meninggalkan tempat sebelum TAK selesai
5. Jika klien ingin meninggalkan kegiatan harus ijin dengan terapis
atau leader
6. Co-leader, Fasilitator dan observer berkerja sesuai fungsinya dan
membantu jalannya pelaksanaan TAK

M. LANGKAH KEGIATAN
1. Persiapan
a. Memilih klien perilaku kekerasan yang sudah kooperatif
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Menyiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam Terapeutik
1) Salam dari terapis kepada klien ( 1 menit )
2) Perkenalan nama dan panggilan terapis (1 menit )
b. Evaluasi/Validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini ( 2 menit )
2) Menanyakan masalah yang dirasakan (3 menit )
c. Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengontrol
marah dengan sosial atau verbal
2) Menjelaskan aturan main:
- Jika klien ingin meninggalkan kelompok harus
minta ijin petugas
- Lama kegiatan 45 menit
- Klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

3. Tahap kerja
a. Mendiskusikan dengan klien cara bicara jika ingin meminta
sesuatu dari orang lain.
b. Menuliskan cara-cara yang disampaikan klien.
c. Terapis mendemonstrasikan cara meminta sesuatu tanpa
paksaan yaitu,” Saya perlu/ingin/minta...., yang akan saya gunakan
untuk....”.
d. Memilih dua orang klien secara bergilir
mendemonstrasikan ulang cara pada poin c.
e. Ulangi d sampai semua klien mencoba.
f. Memberikan pujian pada peran serta klien.
g. Terapis mendemonstrasikan cara menolak dan
menyampaikan rasa sakit hati pada orang lain, yaitu,”Saya tidak
dapt melakukan...”atau”Saya tidak menerima dikatakan .....”atau”
Saya kesal dikatakan seperti...”.
h. Memilih dua orang klien secara bergilir
mendemonstrasikan ulang cara pada poin d.
i. Ulangi h sampai semua klien mencoba.
j. Memberikan pujian pada peran serta klien
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah melakukan
TAK.
2) Menanyakan jumlah cara pencegahan perilaku kekerasan
yang telah dipelajari.
3) Memberikan pujian dan penghargaan atas jawaban yang
benar.
5. Tindak lanjut
a. Menganjurkan klien menggunakn kegiatan fisik dan
interaksi sosial yang asertif, jika stimulus penyebab perilaku
kekerasan terjadi.
b. Menganjurkan klien melatih kegiatan fisik dan interaksi
sosial yang asertif secara teratur.
c. Memasukkan interaksi sosial yang asertif pada jadwal
kegiatan harian pasien.
6. Kontrak yang akan datang
a. Menyepakati untuk belajar cara baru yang lain, yaitu
kegiatan ibadah.
b. Menyepakati waktu dan tempat TAK berikutnya.

N. EVALUASI KEGIATAN
1. Evaluasi proses
Evaluasi selama kegiatan berjalan

2. Evaluasi hasil

Memperagakan cara
Memperagakan
Memperagaka
Memperagakan cara
No Nama Klien n cara
cara menolak yang mengungkapkan
meminta tanpa
baik kekerasan yang
paksa
baik
1. Ny. Ngk

2. Ny. Sg

3. Ny. Ngi
4. Ny. Sk

5. Ny. Ds

6. Ny. UJ
7. Nn. H

8. Nn. I

9. Ny. E

10. Ny. P

Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK di kolom nama
klien
2. Berikan tanda “v” jika klien bisa melakukan kegiatan sosial
atau verbal dan berikan tanda “x” jika klien tidak bisa melakukan
kegiatan sosial atau verbal.
DAFTAR PUSTAKA
.
Chandra, A.,& Minkovitz, C.S : Factors that Influence Mental Health Stigma among 8th
Grade Adolescent. J Youth Adolescents 2017, 36 : 763-774.
Corrigan,P.W., Watson, A.C. The Stigma of PsychiatricDisorders and the Gender,
Ethnicity, and Education Perceiver. Community Mental Health Journal, Vol.43,
No.5, October 2017.
Dinas Kesehatan DIY.(2012).Profil Kesehatan D.I. Yogyakarta Tahun 2012.
Nasir, A.,& Muhit, A.(2011). Dasar-dasar Keperawatan Jiwa : Pengantar dan Teori.
Jakarta : Salemba Medika.
Yosep, I.(2017). Keperawatan Jiwa. Bandung : Refika Aditama.
Keliat, B.A., dkk. (2015). Modul BasicCourse Community Mental Health Nursing.
Kerjasama FIK UI dan WHO
Keliat, B.A.,Akemat. (2014). Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta:
EGC.
Stuart, G.W & Sunddeen, S.J. (2017). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC
Yosep, I. (2017). Keperawatan Jiwa. Bandung: PT Refika Aditam

Anda mungkin juga menyukai

  • Telaah Jurnal Peminatan Jiwa
    Telaah Jurnal Peminatan Jiwa
    Dokumen40 halaman
    Telaah Jurnal Peminatan Jiwa
    Eliya Vita Afiyanti
    Belum ada peringkat
  • LP Fraktur
    LP Fraktur
    Dokumen28 halaman
    LP Fraktur
    Eliya Vita Afiyanti
    Belum ada peringkat
  • XXX
    XXX
    Dokumen10 halaman
    XXX
    Eliya Vita Afiyanti
    Belum ada peringkat
  • Sap Oa
    Sap Oa
    Dokumen8 halaman
    Sap Oa
    Eliya Vita Afiyanti
    Belum ada peringkat
  • 22 Nuzula Irfa
    22 Nuzula Irfa
    Dokumen9 halaman
    22 Nuzula Irfa
    Eliya Vita Afiyanti
    Belum ada peringkat
  • Contoh Material
    Contoh Material
    Dokumen2 halaman
    Contoh Material
    Eliya Vita Afiyanti
    Belum ada peringkat
  • Yel Yel
    Yel Yel
    Dokumen3 halaman
    Yel Yel
    Eliya Vita Afiyanti
    Belum ada peringkat
  • Analisa Gas Darah
    Analisa Gas Darah
    Dokumen3 halaman
    Analisa Gas Darah
    Eliya Vita Afiyanti
    Belum ada peringkat
  • 226 - Pengaruh Senam Rematik Terhadap Pengurangan Rasa Nyeri Pada Penderita Osteoartritis Lutut
    226 - Pengaruh Senam Rematik Terhadap Pengurangan Rasa Nyeri Pada Penderita Osteoartritis Lutut
    Dokumen6 halaman
    226 - Pengaruh Senam Rematik Terhadap Pengurangan Rasa Nyeri Pada Penderita Osteoartritis Lutut
    asriatun
    Belum ada peringkat
  • LP CKR Igd
    LP CKR Igd
    Dokumen24 halaman
    LP CKR Igd
    Eliya Vita Afiyanti
    100% (1)
  • XXX
    XXX
    Dokumen10 halaman
    XXX
    Eliya Vita Afiyanti
    Belum ada peringkat
  • ANALISA NGT
    ANALISA NGT
    Dokumen4 halaman
    ANALISA NGT
    Eliya Vita Afiyanti
    Belum ada peringkat
  • Pengambilan Sampel Darah Arteri untuk Analisa Gas Darah
    Pengambilan Sampel Darah Arteri untuk Analisa Gas Darah
    Dokumen5 halaman
    Pengambilan Sampel Darah Arteri untuk Analisa Gas Darah
    Eliya Vita Afiyanti
    Belum ada peringkat
  • EKG Dasar Dan Cara Interpretasi
    EKG Dasar Dan Cara Interpretasi
    Dokumen52 halaman
    EKG Dasar Dan Cara Interpretasi
    Eliya Vita Afiyanti
    Belum ada peringkat
  • HT Emergency
    HT Emergency
    Dokumen25 halaman
    HT Emergency
    Eliya Vita Afiyanti
    Belum ada peringkat
  • LP Gagal Napas
    LP Gagal Napas
    Dokumen23 halaman
    LP Gagal Napas
    Eliya Vita Afiyanti
    Belum ada peringkat
  • Ca Servik
    Ca Servik
    Dokumen20 halaman
    Ca Servik
    Eliya Vita Afiyanti
    Belum ada peringkat
  • LP Antenatal
    LP Antenatal
    Dokumen17 halaman
    LP Antenatal
    Eliya Vita Afiyanti
    Belum ada peringkat
  • API Halusinasi
    API Halusinasi
    Dokumen14 halaman
    API Halusinasi
    Eliya Vita Afiyanti
    Belum ada peringkat
  • HT Emergency
    HT Emergency
    Dokumen25 halaman
    HT Emergency
    Eliya Vita Afiyanti
    Belum ada peringkat
  • HT Emergency
    HT Emergency
    Dokumen25 halaman
    HT Emergency
    Eliya Vita Afiyanti
    Belum ada peringkat
  • LP Appendisitis
    LP Appendisitis
    Dokumen30 halaman
    LP Appendisitis
    Eliya Vita Afiyanti
    Belum ada peringkat
  • LP Asfiksia
    LP Asfiksia
    Dokumen18 halaman
    LP Asfiksia
    Eliya Vita Afiyanti
    Belum ada peringkat
  • Pathway Sindrom Nefrotik
    Pathway Sindrom Nefrotik
    Dokumen2 halaman
    Pathway Sindrom Nefrotik
    Eliya Vita Afiyanti
    Belum ada peringkat
  • IMD Semarang
    IMD Semarang
    Dokumen9 halaman
    IMD Semarang
    Eliya Vita Afiyanti
    Belum ada peringkat
  • Tak RPK
    Tak RPK
    Dokumen13 halaman
    Tak RPK
    Eliya Vita Afiyanti
    Belum ada peringkat
  • Sop Dzikir
    Sop Dzikir
    Dokumen3 halaman
    Sop Dzikir
    Eliya Vita Afiyanti
    Belum ada peringkat
  • Diare
    Diare
    Dokumen17 halaman
    Diare
    Eliya Vita Afiyanti
    Belum ada peringkat
  • Leaflet
    Leaflet
    Dokumen3 halaman
    Leaflet
    Eliya Vita Afiyanti
    Belum ada peringkat