Anda di halaman 1dari 14

TEKNIK KOMUNIAKSI THERAPEUTIC

Kelompok 6

1. Safira Salsabila P (201801058)


2. Machita Yustin P (201801065)
3. Rafif Adika w (201801078)
4. Sinta Dwi a (201801081)
5. Ruci Nurul (201801083)
6. Yasmin Salsabillah I (201801184)

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan


Bina Sehat PPNI Kabupaten Mojokerto
Tahun 2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Komunikasi dalam profesi keperawatan sangatlah penting sebab tanpa

komunikasi pelayanan keperawatan sulit untuk diaplikasikan. Dalam proses

asuhan keperawatan, komunikasi ditunjuk untuk mengubah perilaku klien

guna mencapai tingkat keehatan yang optimal (Stuart, G. W, dalam Suryani,

2005). Komunikasi dalam keperawatan disebut komunikasi terapeutik yang

merupakan hubungan interpersonal antara perawat dan klien, dalam hubungan

ini perawat dan klien memperoleh pengalaman belajar bersama dalam rangka

memperbaiki pengalaman emosional klien.

Komunikasi dalam aktivitas keperawatan adalah hal yang paling

mendasar dan menjadi alat kerja utama bagi setiap perawat untuk

memberikan pelayanan atau asuhan keperawatan karena perawat secara terus

menerus selama 24 jam bersama pasien. Dalam setiap aktivitasnya, perawat

mengunakan komunikasi. Pengetahuan tentang komunikasi dan komunikasi

terapeutik sangat penting terkait dalam melakukan asuhan keperawatan, dan

dalam melakukan hubungan profesional dengan tim kesehatan lainnya.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian komunikasi terapeutik ?

2. Bagaimana teknik teknik komuniksi terapeutik ?


C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian komun ikasi terapeutik

2. Untuk mengetahui teknik komunikasi terapeutik


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian komuikasi terapeutik

Istilah komunikasi berasal dari bahas latin communicare-

communicatio dan communicatus yang berarti suatu alat yang berhubungan

dengan sistem penyampaian dan penerimaan berita, seperti telepon, telegraf,

radio, dan sebagainya.

Beberapa pengertian komunikasi disampaikan oleh beberapa ahli

berikut :

1. Chitty (1997)

Mendefinisikan komunikasi adalah tukar menukar pikiran, ide, atau

informasi dqan perasaan dalam interaksi.

2. Jurgen Ruesch (1972)

Dalam Chitty (1997) menjelaskan bahwa komunikasi adalah keseluruhan

bentuk perilaku seseorang secara sadar ataupun tidak sadar yang dapat

mempengaruhi orang lain, tidak hanya komunikasi yang diucapkan dan

ditulois, tetapi juga gerakan tubuh serta tanda tanda somatik dan simbol

simbol.

Dari beberapa definisi di atas, secara sederhana komunikasi dapat

diartikan sebagai suatu proses pertukaran, penyampian, dan penerimaan

berita, ide, atau informasi dari seseorang ke orang lain.

Teknik komunikasi terapeutik menurut Shives(1994) dan

wilson&kneisl (1920) dalam buku yang berjdul aplikasi komunikasi


terapeutik Nursing& Health 2018, teknik komunikasi terapeutik dibagi dalam

15 bagian antara Lain:

1. Mendengarkan dengan penuh perhatian kesan pertama klien

perawat mau

Mendengarkan keluhan klien dengan seksama adalah Perawat akan

memperhatikan klien dengan demikian kepercayaan klien terhadap

kapasitas dan kapabilitas Perawat . mendengarkan keluhan klien dengan

penuh perhatian dan menciptakan kondisi keterlibatan emosional yang

maksimal dalam situasi hubungan interpersonal antara klien dan perawat.

Perangkat proses mendengarkan adalah respon klien dengan kode

nonverbal melalui kontak mata menganggukkan kepala senyum di saat

yang tepat dan merespon dengan kode verbal yang minimal misalnya

"ooo...mm...ya..." adalah sikap untuk menunjukkan cara mendengarkan

penuh perhatian.

2. Menunjukkan penerimaan

Perilaku apa yang ditampilkan oleh klien dan keluhan apa saja

yang disampaikan klien merupakan masukan yang berharga bagi perawat

walaupun kadang Apa yang diucapkan tidak sesuai dengan penyakit yang

di derita atau tanda dan gejala masalah yang dihadapi klien perawat tidak

perlu menampakan penolakan maupun keraguan terhadap apa yang

disampaikan klien yang membuat lain merasa tidak bebas dalam

mengutarakannya

Berikut ini menunjukkan sikap perawat yang menunjukkan penerimaan:

a) mendengarkan tanpa memutuskan pembicaraan.


b) Memberikan umpan balik verbal yang menampakan pengertian

c) memastikan bahwa isyarat non verbal cocok dengan komunikasi

verbally

d) Menghindarkan untuk berdebat mengekspresikan keraguan atau

mencoba untuk mengubah pikiran klien perawat dapat

menggunakan kepalanya atau berkata "Ya" saat mengikuti apa

yang anda

3. Menanyakan pertanyaan yang berkaitan dengan pertanyaan

terbuka.

Tujuan perawat bertanya dengan pertanyaan terbuka atau opening

adalah dengan menggali penyebab lain mencari pertolongan atau

penyebab lain datang ke tempat pelayanan kesehatan. client maupun

keluarga mempunyai inisiatif membuka diri dengan menyeleksi topik

yang akan dibicarakan secara berurutan dan sistematis penyebab lain dan

keluarga datang ke tempat pelayanan kesehatan.

Kesan yang didapatkan dengan tindak mengesankan yes or no question

akan tetapi memberikan peluang bagi klien untuk mengekspresikan

keluhan tanpa ada tekanan dari luar sehingga data yang didapat

merupakan data terapeutik yaitu data yang dapat dipakai sebagai acuan

dasar untuk pelaksanaan askep dalam Membantu memenuhi kebutuhan

dasar manusia melalui perumusan diagnosa keperawatan Yang Tepat dan

akurat. Perawat harus menghindari pertanyaan yang bersifat inappropriate

quantyty question maupun inappropriate.

Inaporate quantity ciri-ciri adalah :


a. Pertanyaan terlalu banyak

b. pertanyaan tidak terfokus pada masalah

c. klien menjadi bingung untuk menjawab

Inaporate quality questions ciri-cirinya adalah :

a. Pertanyaan yang divonis klien

b. fokus pada kedelai alasan klien berbuat

c. ada unsur mengintimidasi dan mengintrogasi

d. pertanyaan yang sering menyinggung perasaan klien

4. Mengulang ucapan kelahiran dengan menggunakan kata-kata sendiri

Dengan mengulang kembali ucapan klien atau restarting harapan

perawat adalah memberikan perhatian terhadap Apa yang diucapkan

Sunda mendefinisikan pengulangan adalah pengulangan pikiran utama

yang diekspresikan client menggunakan pikiran utama yang dimaksud

bisa dimaknai sebagai pengulangan Apa yang diucapkan dengan

pengulangan Apa yang dimaksud tujuan menggunakan pikiran utama

adalah memberikan penguatan dan memperjelas pada pokok bahasan atau

isi pesan yang telah disampaikan oleh klien sebagai umpan balik sehingga

kain mengetahui bahwa besarnya dimengerti dan diperhatikan serta

mengharapkan komunikasi bisa berlanjut

5. Klarifikasi

Klarifikasi identik dengan validasi yaitu menanyakan kepada klien

terhadap apa yang belum dimengerti agar Pesan yang disampaikan

menjadi lebih jelas upaya yang dilakukan perawat terhadap apa yang

belum dipahami terhadap pesan dan kesan yang ditampakkan nelayan


merupakan upaya perawat untuk mau memahami situasi yang

digambarkan client agar tidak menjadi miss komunikasi dengan klien

perawat menurut Nurjanah bahwa klarifikasi lakukan apabila Pesan yang

disampaikan oleh krayon belum jelas bagi perawat dan perawat Mencoba

memahami situasi perawat digambarkan klien Namun demikian agar

pesan dapat sampai dengan benar kawat perlu memberikan contoh yang

konkrit dan mudah dimengerti ke lain dengan memperhatikan pokok

pembicaraan sehingga demonstrasi terhadap apa yang telah dijelaskan

merupakan bentuk klarifikasi terhadap apa yang telah diucapkan contoh

"Saya tidak yakin saya mengikuti apa yang anda katakan"

6. Memfokuskan

Metode ini dilakukan dengan tujuan membatasi bahan pembicaraan

sehingga lebih spesifik dan mengerti materi yang akan disampaikan

ataupun yang akan didiskusikan mengerucut pada salah satu masalah saja.

teknik focusing ini merupakan prinsip utama manakala kita ingin

mendapatkan pembicaraan yang serius dengan tingkat kemaknaan yang

kuat.

7. Menyampaikan hasil observasi

Perawat perlu memberikan umpan balik kepada klien dengan

menyatakan hasil pengamatannya sehingga dapat diketahui Apakah pesan

diterima dengan benar Pesan yang disampaikan perawat kepada klien

merupakan hasil pengamatan yang mencerminkan kesan yang tidak biasa

pada klien menyampaikan hasil pengamatan perawat sering membuat


client berkomunikasi lebih jelas tanpa harus bertambah memfokuskan

atau mengklarifikasi pesan contoh:

"Anda tampak cemas"

" Apakah anda merasa tidak tenang apabila anda...."

Ini berarti dalam menyampaikan hasil observasi tidak serta merta

menyampaikan hasil yang didapat saat melakukan observasi

menyampaikan hasil observasi di harapan agar lain menyadari atas

perilaku yang merusak maupun perilaku yang tidak produktif sehingga

menyampaikan hasil observasi tidak bertujuan untuk memberikan

penilaian tapi semata-mata mengharapkan agar perilaku yang didapat itu

disadari sebagai perilaku yang tidak menguntungkan dalam kelangsungan

proses penyembuhan penyakit dengan memperhatikan perasaan dan

konsep dirinya

8. Menawarkan informasi

Memberikan tambahan informasi merupakan pendidikan kesehatan

bagi klien Selain itu akan menambah rasa percaya klien terhadap perawat

karena perawat terkesan menguasai masalah yang dihadapi klien

sedangkan menahan informasi Selain membutuhkan akan membuat lain

tidak percaya kepada perawat itu perawat harus mampu menguasai ilmu

pengetahuan yang memadai tentang masalah yang dihadapi klien sebagai

bekal dalam memberikan pelayanan keperawatan Apabila ada informasi

yang ditutupi oleh dokter perawat perlu mengklasifikasi alasannya bahwa

tidak boleh memberikan nasehat kepada klien Ketika memberikan

informasi tetapi memfasilitasi kain untuk membuat keputusan.


9. Diam

Diam yang dilakukan perawat terhadap klien adalah bertujuan

untuk menunggu respon klien untuk mengungkapkan perasaannya teknik

komunikasi yang dilakukan perawat dengan tidak berbicara apapun atau

diam merupakan teknik komunikasi yang memberikan kesempatan pada

klien untuk dan menyusun pikiran atau ide sebelum diungkapkan pada

perawat hal ini mungkin klien mengekspresikan ide dan pikirannya

dengan detail dan sistematis memerlukan keterampilan dan ketetapan

waktu jika tidak maka akan menimbulkan perasaan tidak enak.

10. Meringkas

Meringkas adalah pengulangan ide utama yang telah di

komunikasikan secara singkat dalam rangka meningkatkan pemahaman

meringkas berarti mengidentifikasi poin-poin penting selama diskusi

ataupun pembicaraan.

11. Memberikan pengarahan

Upaya yang dilakukan dalam pemberian pengarahan untuk

meningkatkan motivasi kepada klien untuk berbuat yang lebih baik

sehingga bisa dikatakan bahwa memberikan penghargaan merupakan

motif atau dorongan kepada klien dengan membanggakan diri klien agar

mampu memacu semangat dalam penerimaan diri untuk berbuat dan

perilaku yang lebih baik lagi.

12. Menawarkan diri


Menawarkan diri merupakan kegiatan untuk memberikan respon

agar seseorang menyadari perilakunya yang merugikan baik dirinya

sendiri maupun orang lain tanpa ada rasa bermusuhan

13. memberi kesempatan kepada klien untuk memulai pembicaraan

Biarkan klien merasa ragu-ragu dan tidak pasti tentang perannya

dalam interaksi ini dapat distimulasi perawat dengan mengambil inisiatif

dan merasakan bahwa ia harapkan untuk membuka pembicaraan contoh :

"Adakah sesuatu yang ingin anda bicarakan"

"Apakah yang sedang saudara pikirkan?"

" Dari mana Anda ingin memulai pembicaraan ini?"

14. Menganjurkan klien untuk menguraikan persepsinya.

Apabila perawat ingin mengerti klien maka ia harus melihat

semuanya dari perspektif klien-klien harus merasa bebas untuk

menguraikan resinya kepada perawat ketika menceritakan pengalamannya

perawat harus waspada akan timbulnya gejala ansietas contoh :

"ceritakan kepada saya bagaimana perasaan saudara ketika akan

dioperasi"

" apakah yang sedang terjadi"

15. Refleksi

Reaksi menganjurkan klien untuk mengemukakan dan menerima

ide dan perasaan sebagai bagian dari dirinya sendiri apabila kalian

bertanya apa yang harus ia pikirkan dan kerjakan atau rasakan maka

perawat dapat menjawab "Bagaimana menurut anda" atau "Bagaimana

perasaan Anda". dengan mengembalikan pikiran dan perasaannya itu


kepada dirinya sendiri lain akan berusaha untuk menilai apa yang sedang

saya pikirkan justru dia sendiri yang bernilai dan bukan orang lain.

Menurut Grant Tahun 1981 Teknik komunikasi terapeutik dibagi

menjadi 8 antara lain: (Grant, 1981)

1. Menanyakan pertanyaan yang relevan.

Perawat bisa menanyakan beberapa pertanyaan yang relevan terhadap

klien sekali saja untuk menggali data lebih lanjut.

2. Menyediakan Informasi

Perawat harus memberikan informasi lebih terhadap pasien ataupun

keluarga pasien agara mereka tau kondisi pasien

3. Menguraikan

Perawat harus mengulang sekali lagi informasi yang diterima, agar klien

mengerti bahwa perawat mendengar keluhan mereka.

4. Klarfikasi

Perawat harus mengklarifikasi semua agar pasien memahami informasi

yang telah kita sampaikan.

5. Focusing

Perawat harus bisa fokus pada kasus klien.

6. Meringkas

Jika sudah selesai,perawat harus menutup percakapan kepada klien.

7. Self disclosing

Perawat memberikan rasa kepeduliannya nya terhadap klien

8. Confronting

Perawat harus menyadarkan Klien tentang keadaan yang dialami.


BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Teknik komunikasi terapeutik sangat lah dibutuhkan dalam

menunjang komunikasi terapeutik tersebut. Dengan adanya teknik

komunikasi terapeutik, perawat dapat memahami apa saja yang

perlu diperhatikan perawat dalam melakukan komunikasi dengan

klien.

B. SARAN

Sebaiknya perawat dapat memahami betul Teknik

komunikasi terapeutik dengan benar agar penyampaian

komunikasi nya dapat diterima oleh klien.


DAFTAR PUSTAKA

Muhith abdul, Siyoto Sandu.2018. aplikasi komunikasi


terapeutik Nursing& health. Yogyakarta: Andi

(Grant, 1981)Grant, W. B. (1981). Therapeutic communication.


Medical Journal of Australia, 2(8), 457–466.
https://doi.org/10.2307/2090060

Anda mungkin juga menyukai